• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan model pembelajaran berbasis proyek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "penerapan model pembelajaran berbasis proyek"

Copied!
177
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI ARJASA JEMBER

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

Oleh:

AUFAA MUHAMMAD IRSYAAD NIM. T20181077

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JUNI 2022

(2)

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI ARJASA JEMBER

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

AUFAA MUHAMMAD IRSYAAD NIM. T20181077

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JUNI 2022

(3)

ii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI ARJASA JEMBER

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Aufaa Muhammad Irsyaad NIM : T20181077

Disetujui Pembimbing:

Dr. Hj. St. Mislikhah, M. Ag.

NIP. 19680613 199402 2 001

(4)

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI ARJASA JEMBER

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam

Hari : Senin Tanggal : 27 Juni 2022

Tim Penguji

Anggota:

1. Sofkhatin Humaida, M.Pd., M.Ed., Ph.D. ( )

2. Dr. Hj. St. Mislikhah, M. Ag. ( )

Menyetujui

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I NIP. 19640511 199903 2 001 Ketua

Dr. Istifadah S.Pd., M.Pd.I.

NIP. 19680414 199203 2 001

Sekretaris

Asmi Faiqatul Himmah, S.Pd.I., M.Pd.

NUP. 20160358

(5)

iv MOTTO

ۚاًشاَعَم َراَهَّ نلا اَنْلَعَجَّو

﴿ ١١

Artinya:

“dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan,”

(QS. An-Naba: 11)1

1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahan (Bandung: PT Syaamil Cipta Media, 1987), 582.

(6)

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, Puji syukur kuhaturkan kepada Allah SWT Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Selawat serta salam semoga selalu tercurah- limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, seiring ucapan syukur dengan rasa tulus dan kerendahan hati penulis persembahkan skripsi ini kepada:

1. Ibu saya tercinta Siti Nurul Watoni Komarijah, S.Pd, Eyang Putri saya Hj.

Soekarti, serta Bapak saya Alm. Drs. Prasetyo Utomo. Terimakasih atas do’a, dukungan, motivasi dan wejangan yang telah diberikan selama ini.

2. Keluarga besar saya yang telah memberikan motivasi, semangat dan do’a terbaik bagi saya.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah karena atas rahmat dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana, dapat terselesaikan dengan lancar.

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak, oleh karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terima kasih yang sedalam- dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM. selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah menerima penulis sebagai mahasiswa UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi.

3. Bapak Rif’an Humaidi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi.

4. Ibu Dr. Hj. Fathiyaturrahmah, M.Ag. selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi.

5. Ibu Dr. Hj. St. Mislikhah, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah selalu memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta doa kepada penulis selama penyusunan skripsi.

6. Bapak Widiwasito, M.Pd. selaku kepala SMA Negeri Arjasa Jember yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di Instansi yang dipimpinnya.

7. Bapak Mohammad Ni’am Mulloh, S.Pd.I., M.Pd. selaku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X IPS 3 SMA Negeri Arjasa Jember yang

(8)

telah memberikan izin, dukungan serta motivasi kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan penyusunan skripsi.

8. Bapak Mukhtar Fitriawan Bilawal, S.Pd.I., M.Pd.I. selaku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas XI IPA 4 SMA Negeri Arjasa Jember yang telah memberikan izin, dukungan serta motivasi kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan penyusunan skripsi.

9. Segenap civitas akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama dalam perkuliahan di Universitas Islam Negeri (UIN) Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

10. Seluruh pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan, baik dalam bentuk doa maupun dalam bentuk lainnya selama proses penyusunan skripsi ini.

Akhirnya, semoga segala amal baik yang telah Bapak dan Ibu berikan kepada penulis mendapat balasan yang baik dari Allah. Dan semoga skripsi ini mampu membawa manfaat bagi para pembacanya. Aamiin.

Jember, 20 Juni 2022

Aufaa Muhammad Irsyaad NIM. T20181077

(9)

viii

ABSTRAK

Aufaa Muhammad Irsyaad, 2022: Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Sekolah Menengah Atas Negeri Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022.

Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Proyek, Pendidikan Agama Islam.

Dewasa ini pandemi covid-19 tidak hanya menyerang kesehatan manusia namun juga menyerang seluruh sektor kehidupan. Pada sektor pendidikan, pemerintah telah mengambil kebijakan untuk membatasi kegiatan belajar mengajar, akibat dari kebijakan tersebut, menjadikan guru harus mampu berupaya untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi peserta didik. Sesuai dengan hasil wawancara dan observasi penulis dengan guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Negeri Arjasa Jember, penulis menemukan fenomena terkait dengan inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Negeri Arjasa Jember yaitu dengan cara menerapkan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah: (1) Bagaimana tahap perencanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022? (2) Bagaimana tahap pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022? (3) Bagaimana tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022?

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan tahap perencanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022. (2) Mendeskripsikan tahap pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022. (3) Mendeskripsikan tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologi dengan tujuan untuk mendeskripsikan fenomena terkait dengan inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian menggunakan model Miles dan Huberman dan Saldana yaitu kondensasi data, penyajian data, memverifikasi kesimpulan. Keabsahan data dengan triangulsi sumber dan triangulasi teknik.

Penelitian ini sampai pada simpulan bahwa (1) Tahap perencanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan

(10)

Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan melakukan beberapa langkah yaitu merumuskan tujuan pembelajaran atau tujuan proyek, menganalisis karakteristik peserta didik, merumuskan strategi pembelajaran, membuat lembar kerja proyek, merancang kebutuhan sumber belajar, merancang alat evaluasi. (2) Tahap pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 berdasarkan hasil temuan serta pembahasan ternyata ada dua sintaks yang dapat digunakan dalam menerapkan model pembelajaran proyek yang pertama yaitu mulai pertanyaan esensial, membuat desain rencana proyek, membuat jadwal, memantau peserta didik dan kemajuan proyek, dan menilai hasil sedangkan yang kedua yakni melakukan langkah persiapan sumber belajar, menjelaskan proyek, pembagian kelompok, pengerjaan proyek. (3) Tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 yaitu mengevaluasi proses pengerjaan proyek dan mengevaluasi hasil proyek.

(11)

x

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Konteks Penelitian ... 1

B. Fokus Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Istilah ... 9

F. Sistematika Pembahasan ... 10

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 12

A. Penelitian Terdahulu ... 12

B. Kajian Teori ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 36

B. Lokasi Penelitian ... 36

C. Subjek Penelitian ... 37

D. Teknik Pengumpulan Data ... 38

E. Analisis Data ... 40

F. Keabsahan Data ... 41

G. Tahap-tahap Penelitian ... 41

(12)

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 43

A. Gambaran Obyek Penelitian ... 43

B. Penyajian dan Analisis Data ... 45

C. Pembahasan Hasil Temuan ... 84

BAB V PENUTUP ... 102

A. Simpulan ... 102

B. Saran-saran ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... 104

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... 108

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 109

A. Lampiran 1 Matriks Penelitian ... 109

B. Lampiran 2 Transkrip Wawancara ... 111

C. Lampiran 3 Transkrip Observasi ... 139

D. Lampiran 4 Pedoman Pengumpulan Data ... 146

E. Lampiran 5 RPP Kelas X ... 149

F. Lampiran 6 RPP Kelas XI ... 155

G. Lampiran 7 Denah Lokasi Penelitian ... 159

H. Lampiran 8 Surat Izin Penelitian ... 160

I. Lampiran 9 Jurnal Kegiatan Penelitian ... 161

J. Lampiran 10 Surat Keterangan Selesai Penelitian ... 162

(13)

xii

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal.

2.1 Penelitian Terdahulu ... 16

2.2 Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ... 34

4.1 Jumlah Pendidik SMA Negeri Arjasa ... 45

4.2 Jumlah Tenaga Kependidikan SMA Negeri Arjasa... 45

4.3 Jumlah Peserta Didik SMA Negeri Arjasa ... 45

4.4 Pengumpulan Hasil Proyek Kelas X IPS 3 ... 82

4.5 Pengumpulan Hasil Proyek Kelas XI IPA 4 ... 83

4.6 Hasil Temuan Penelitian ... 84

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal.

4.1 Peserta Didik Menyampaikan Rencana Proyek ... 68

4.2 Guru Memeriksa Kemajuan Proyek ... 69

4.3 Persiapan Sumber Belajar ... 74

4.4 Menjelaskan Tugas Proyek dilanjutkan dengan Pembagian Kelompok ... 75

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologis cenderung lebih dominan pada peserta didik, sementara mengajar secara instruksional dilakukan oleh guru, jadi istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan mengajar.2

Suyono & Hariyanto mengatakan bahwa pembelajaran identik dengan pengajaran, suatu kegiatan dimana guru mengajar atau membimbing anak-anak menuju proses pendewasaan diri.3

Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu dengan bantuan guru untuk memperoleh perubahan- perubahan perilaku menuju pendewasaan diri secara menyeluruh sebagai hasil dari interaksi individu dengan lingkungannya.

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar yang terencana dalam penyampaian peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman.4 Sedangkan

2 Andi Setiawan, Belajar Dan Pembelajaran (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2017), 20.

3 Andi, 21.

4 Sulaiman, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Banda Aceh: Yayasan Pena, 2017), 27.

(16)

pembelajaran pendidikan agama Islam adalah suatu proses yang bertujuan untuk membantu peserta didik dalam belajar agama Islam.5

Al-Qur’an menjadi sumber utama dalam pendidikan Islam, berdasarkan hal tersebut dapat dipahami bahwa dalam Al-Qur’an terdapat dalil-dalil yang merujuk tentang pentingnya pembelajaran. Perintah pembelajaran disampaikan oleh Allah dalam QS. Al-Alaq ayat 1-5:

َۚقَلَخ ْيِذَّلا َكِ بَر ِمْساِب ْأَرْ قِا

﴿ ١ ۚ قَلَع ْنِم َناَسْنِْلْا َقَلَخ ﴾

﴿ َْلْا َكُّبَرَو ْأَرْ قِا ﴾ ٢ ۙ َرْكْر

﴿ ٣

ِمَلَقْلاِب َمَّلَع ْيِذَّلا

﴿ ْْۗمَلْعَ ي ْمَل اَم َناَسْنِْلْا َمَّلَع ﴾ ٤

﴿ ٥

Artinya:

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia, 4. Yang mengajar (manusia) dengan pena.

5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah yaitu agar peserta didik dapat memahami, terampil melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pendekatan pembelajaran merupakan suatu cara pandang dalam melihat dan memahami situasi belajar mengajar yang sifatnya masih sangat umum yang didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, serta melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.6

5 Sulaiman, 18

6 Mohamad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran (Depok: Rajagrafindo, 2015), 43.

(17)

Sedangkan strategi pembelajaran menurut Gerlach dan Ely menyatakan bahwa starategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Sementara Dick and Carey berpendapat bahwa strategi pembelajaran tidak hanya terbatas pada prosedur dan kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi pengajaran atau Paket pengajarannya.7 Maka dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran terdiri atas semua komponen materi pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.

Metode pembelajaran merupakan suatu prosedur, urutan, langkah- langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

Dapat dikatakan juga bahwa metode pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan pembelajaran.8

Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis di kelas saat pembelajaran berlangsung. Teknik yang digunakan oleh guru bergantung pada kemampuannya membuat siasat agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.9 Taktik pembelajaran adalah gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.10 Jadi bisa dipahami bahwa taktik pembelajaran merupakan gaya seorang guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

7 Syarif, 7.

8 Helmiati, Model Pembelajaran (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), 57.

9 Nurul Kusnah, Teknik Pembelajaran Mutahir (Lamongan: Pustaka Ilalang, 2018), 7.

10 Helmiati, Model Pembelajaran, 22.

(18)

Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses menggunakan 3 (tiga) model pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah (1) model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning), (2) model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning/PBL), (3) model Pembelajaran Berbasis Projek (Project -based Learning/PJBL).11

Model pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu model pembelajaran yang membuat peserta didik aktif dan mandiri dalam pembelajaran. Model pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menerapkan pengetahuan yang sudah dimiliki, melatih berbagai keterampilan berpikir, sikap, dan keterampilan konkret.

Pada permasalahan kompleks, diperlukan pembelajaran melalui investigasi, kolaborasi dan eksperimen dalam membuat suatu proyek, serta

11 Yoki Ariyana et al., Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018), 29.

(19)

mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam pembelajaran. Dengan diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek diharapkan dapat melatih kemandirian, kolaborasi dan eksperimen di dalam diri peserta didik.

Sejak ditetapkanya COVID-19 sebagai bencana nasional pada bulan Maret 2020 lalu, pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan pembatasan di lingkungan pendidikan, yang termaktub dalam SE Mendikbud No.04 tahun 2020 tentang penerapan pembelajaran jarak jauh. Hal ini ditetapkan guna menanggulangi penyebaran wabah virus Corona di lingkungan sekolah, dan menghindari munculnya cluster baru.12

Akibat dari kebijakan tersebut, menjadikan guru harus mampu berupaya untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi peserta didik di rumah. Untuk bisa menghasilkan pembelajaran yang bermakna maka guru harus memilih model pembelajaran yang tepat untuk mencapainya. Maka diperlukan model pembelajaran yang mengintegrasikan peranan dari guru, peserta didik dan orang tua. Dari berbagai kebutuhan dan keterbatasan, pembelajaran yang tepat dalam masa pandemi Covid-19 ini adalah suatu pembelajaran yang melakukan kolaborasi, inovasi dan eksperimen.

Sesuai dengan hasil wawancara dan observasi yang penulis laksanakan dengan Mohammad Ni’am Mulloh pada hari Rabu, 03 November 2021 selaku guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Negeri Arjasa Jember penulis mendapatkan data berupa fenomena yakni:13

12 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 04 Tahun 2020.

13 Mohammad Ni’am Mulloh, diwawancara oleh Penulis, Jember, 03 November 2021.

(20)

Mohammad Ni’am Mulloh melakukan inovasi pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, menurutnya model pembelajaran berbasis proyek ini mampu memandu peserta didik agar lebih terfokus dengan pembelajaran dan juga mengasah keterampilan peserta didik.

Hasil wawancara penulis dengan Mohammad Ni’am Mulloh dipertegas dengan tanya jawab antara peneliti dengan Widiwasito selaku kepala SMA Negeri Arjasa ia menyatakan bahwa SMA Negeri Arjasa ini ditunjuk sebagai sekolah penggerak yang artinya sekolah tersebut akan menerapkan kurikulum merdeka belajar yang saat ini sedang disebut sebagai kurikulum prototype, secara lebih lanjut ia juga menjelaskan bahwa kurikulum terbaru ini nantinya memberikan porsi yang lebih banyak mengenai penggunaan model pembelajaran berbasis proyek.14

Model pembelajaran ini ditujukan agar peserta didik mampu meningkatkan kemampuannya dalam memecahkan permasalahan yang lebih kompleks dimana memerlukan skill berpikir tingkat tinggi, sehingga tidak hanya pengetahuan mereka saja yang bertambah namun juga dengan kemampuan keterampilan mereka juga ikut bertambah. Dalam model pembelajaran ini peserta didik juga belajar cara untuk mengelola proyek yang mereka kerjakan.

Dari penjelasan tersebut, untuk mengetahui serta mendeskripsikan fenomena terkait dengan inovasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember, maka penulis tertarik melakukan

14 Widiwasito, diwawancara oleh Penulis, Jember, 05 November 2021.

(21)

penelitian yang berjudul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI ARJASA JEMBER TAHUN PELAJARAN 2021/2022.”

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan dari hasil pemaparan konteks penelitian di atas maka peneliti menetapkan fokus penelitian:

1. Bagaimana tahap perencanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022?

2. Bagaimana tahap pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022?

3. Bagaimana tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari hasil pemaparan fokus penelitian di atas maka peneliti menetapkan tujuan penelitian:

1. Mendeskripsikan tahap perencanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022.

(22)

2. Mendeskripsikan tahap pelaksanaan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022.

3. Mendeskripsikan tahap evaluasi model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember 2021/2022.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis:

1. Manfaat Teoritis

Dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan meningkatkan ilmu pengetahuan seiring dengan perkembangan zaman, serta mampu memberikan kontribusi keilmuan bagi bidang studi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dan pengetahuan bagi para pembacanya dan membawa manfaat sserta bisa mengembangkan wawasan bagi para pembaca terkait dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di masa depan.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan Sebagai bahan hasil evaluasi dan inovasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti agar

(23)

pembelajaran dimasa yang akan datang dapat menjadi lebih baik dan mengantisipasi terjadinya kasus serupa. Untuk menambah variasi model pembelajaran dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas.

c. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan mengembangkan pengetahuan peneliti sehubungan dengan pemahaman peneliti tentang masalah terkait serta menjadi bekal untuk menjadi seorang pendidik yang kreatif, inovatif, dan antisipatif dalam memberikan pengajaran dan pendidikan.

d. Bagi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Hasil penelitian ini dapat berguna bagi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember sebagai penambahan literasi kepustakaan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, khususnya bagi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan pada Prodi Pendidikan Agama Islam.

e. Bagi SMA Negeri Arjasa Jember

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi SMA Negeri Arjasa dan lembaga pendidikan lainnya serta dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi sehingga mampu membuat pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menjadi lebih bermutu.

E. Definisi Istilah

1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Model pembelajaran berbasis proyek adalah strategi/model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media dan

(24)

menggunakan permasalahan sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.

2. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan upaya sadar yang terencana dalam penyampaian peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al- Qur’an dan Al-Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman.

3. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022

Maksudnya ialah langkah-langkah guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi model pembelajaran berbasis proyek di SMA Negeri Arjasa Jember dengan harapan agar peserta didik dapat mengembangkan keterampilan, pengetahuan dan wawasannya serta membentuk sikap yang baik sesuai dengan arahan dan bimbingan dari guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Negeri Arjasa Jember.

F. Sistematika Pembahasan

Penyusunan sistematika pembahasan penulisan ini terdiri dari beberapa bab, yang mana masing-masing bab disusun secara sistematis dan merupakan

(25)

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu bab dengan bab yang lainnya.

Pada bagian utama skripsi terdapat halaman judul, pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan selanjutnya terdiri dari lima bab yaitu:

Bab pertama merupakan pendahuluan yang berisi konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan serta manfaat penelitian, definisi istilah, dan diakhiri dengan sistematika pembahasan.

Bab kedua berupa kajian pustaka yang terdiri dari analisis penelitian terdahulu, kajian teori yang memuat tentang pembahasan model pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran pendidikan agama Islam.

Bab ketiga yaitu metode penelitian meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data, serta tahap-tahap penelitian.

Bab keempat memuat tentang hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini diuraikan hasil penelitian serta pembahasan mengenai penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa.

Bab kelima merupakan penutup yang memuat tentang simpulan dan saran. Pada bagian akhir dilengkapi dengan daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup.

(26)

12 BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu

Di bawah merupakan penjabaran mengenai penelitian yang telah dilakukan terdahulu, adapun penelitian tersebut yakni:

1. Skripsi Addji Iman Santosso yang berjudul “Penerapan Project Based Learning dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di SMPN2 Godean Sleman 2017.”

Skripsi ini adalah penelitian lapangan yang berlokasi di SMPN 2 Godean Sleman. Jenis penelitiaan ini adalah qualitative dengan deskriptif.

Proses mengumpulkan data dilaksanakan melalui eksplorasi, tanya jawab juga dokumentasi. Subjek Skripsi ini adalah para pelajar kelas VIII SMPN2 Godean Sleman. Akumulasi data, data reduction, data display, triangulasi data, juga penarikan kesimpulan merupakan metodologi analisis data yang dipakai dalam penelitian ini. (1) Pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek:

tahap pertama adalah merancang pembelajaran, menelaah silabuus, mengidentifikasikan materi pelajaran, memilih tujuan pelajaran, penentuan model juga metode yang dipakai dalam mengajar, memilih media juga sumber untuk pembelajaran, serta mempersiapkan instrumen evaluasi ialah bagian dari proses merancang pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran adalah tahap kedua, yang didasarkan pada rencana sebelumnya. Prosedur pembelajaran berbasis proyek, yang meliputi pertanyaan dasar, membuat rencana tugas proyek, menyusun penjadwalan, memantau, menguji terkait

(27)

hasil, juga menyimpulkan dengan evaluasi pengalaman kerja, berjalan dengan mudah. (2) Penerapan Project Based Learning untuk meningkatkan kegembiraan juga minat para pelajar, melatih mereka untuk menggunakan critical thinking, active, bertanggung jawab, berani berbagi pemikiran, juga menghargai masukan masyarakat. Para pelajar diajarkan untuk yakin pada dirinya sendiri serta menghormati manusia yang lebih sepuh. Para pelajar juga diajarkan bagaimana menempatkan data mereka ke dalam konteks. (3) Tantangannya adalah kurangnya keterlibatan para pelajar, karena para pelajar terus dipermalukan serta kurang percaya pada dirinya sendiri, serta kurangnya sumber untuk belajar. Karena banyak faktor, seperti daftar kehadiran para pelajar, kedisiplinan waktu, pembagian tugas, juga pengucapan bahasa, tidak sesuai dengan rencana yang telah disusun, pelaksanaan proyek memiliki tantangan paling besar. Last but not least, laporan proyek patut ditulis juga dibatasi juga waktu pembelajaran untuk pendidikan agama Islam patut dialokasikan.15

2. Skripsi Mukhamad Haris Amrulloh yang memiliki judul “Implementasi Pembelajaran PAI dengan Model Project Based Learning di SMA Al Ahmad Krian Sidoarjo 2019.”

Penelitian ini berjenis field research serta berjenis kualitatif deskriptif, untuk proses pengumpulan data menggunakan teknik Eksplorasi, wawancara, juga dokumentasi. Selanjutnya peneliti menggunakan model uji

15 Adji Iman Santoso, “Penerapan Project Based Learning dalam Kegiatan belajar mengajar Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di SMP Negeri 2 Godean 2017” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017), 104.

(28)

kredibilitas untuk mengetahui validitas data. Pereduksi data, penyajian data, juga pembuatan kesimpulan merupakan bagian dari penganalisis data.

Berikut adalah temuan dari penelitian ini: (1) Perencanaan pada pembelajaran terdiri dari 3 tahap, meliputi tahap awalan, tahap inti, juga tahap akhir, dipakai untuk melaksanakan peningkatan psikomotorik komunikasi, keaktifan, juga orisinalitas pembelajaran para pelajar dengan memakai model pembelajaran basis proyek di mapel fiqih. (2) Profesionalitas seorang pendidik, motivasi positif yang dimiliki para pelajar, juga fasilitas pendidikan yang memadai merupakan variabel pendukung penggunaan model pembelajaran berbasis proyek. Tingkat kemampuan yang dibelajarkan yang bervariasi, serta kurangnya alokasi waktu membentuk batu sandungan.16

3. Skripsi Nur Anita berjudul “Peningkatan Minat Belajar Para pelajar Melalui Penerapan Model Project Based Learning Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII.2 SMPN2 Suppa Kabupaten Pinrang 2019.”

Tujuan penelitian tersebut yaitu membuat peningkatan minat belajar para pelajar di mapel PAI dengan penerapan model Project Based Learning kelass VIII2, menggunakan PTK sebagai jenis penelitiannya, perihal pengumpulan data berupa obsevasi dan dokumentasi serta tehnik analissis

16 Mukhamad Haris Amrulloh, “Implementasi Kegiatan belajar mengajar Pendidikan Agama Islam dengan Model Project Based Learning di SMA Al Ahmad Krian Sidoarjo 2019” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2019), 121.

(29)

kuantitatif yaitu deskriptif statistik. Produk penelitian menunjukkkan adanya peninggkatan minaat belajar murid dari siklus pertama hingga siklus kedua.17 4. Skripsi Susanto judulnya “Pengaruh Model Project Based Learning (PJBL)

Terhadap Hasil Belajar Para pelajar Pada Mata Pelajaran PAI Kelas X Di SMK PGRI 4 Bandar Lampung 2020.”

Metode yang dipakai adalah kuantitatif yang dipakai. Penelitian tersebut berjenis eksperimen semu, juga desain kelompok kontrol nonequivalent. Kelompok eksperimen juga kontrol masing-masing memiliki pretest juga posttest dalam desain ini. Teknik pedoman pengumpulan data yang dipakai di penelitian ini adalah tes serta dokumentasi. Maka kesimpulannya menunjukkan model pembeelajaran basis proyek berpengaruh terhadap hasil belajar para pelajar dengan materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas X SMKPGRI 4 Bandar Lampung melalui kelas eksperimen.18

5. Skripsi Ilham Ma’ruf Ersanto “Implementasi Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Pembelajaran Daring Pendidikan Agama Islam di MAN 2 Tulungagung 2021.”

Bertujuan mendeskripsikan tentang perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasi dan implikasi model Project Based Learning guna memberikan peningkatan pembelajaran daring pembelajaran PAI MAN 2

17 Nur Anita, “Peningkatan Minat Belajar Peserta Didik Melalui Penerapan Model Project Based Learning Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII.2 SMP Negeri 2 Suppa Kabupaten Pinrang,” (Skripsi, IAIN Parepare, 2019), 58.

18 Susanto, “Pengaruh Model Project Based Learning (PJBL) Terhadap Hasil Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran PAI Kelas X Di SMK PGRI 4 Bandar Lampung” (Skripsi, UIN Raden Intan Lampung, 2020), 66.

(30)

Tulungagung. Berjenis kualitatif deskriptif, tanya jawab, pengamatan dan dokumen sebagai teknik pengumpulan data. Produk penelitian menujjukan bahwa (1) tahap perencanaan adalah dengan menyusun silabus, kemudian RPP, serta menentukan proyek, (2) pelaksanaan terdiri dari enam langkah yaitu pertanyaan yang mendasar, rencana kerja proyek, menyusun jadwal kerja, monitoring kerja, menguji hasil proyek dan evaluasi, (3) dengan penilaian autentik ranah afektif, kognitif dan psikomotorik.19

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama, Tahun, Judul Persamaan Perbedaan

1 2 3 4

1

Adji Iman Santoso. 2017.

Penerapan Project Based Learning dalam

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII di SMP Negeri 2 Godean.

1. Pembelajaran berbasis proyek Menggunakan ancangan Skripsi kualitatif

2. Pengumpulan datadilaksanakan dengan eksplorasi, tanya jawab juga dokumentasi

1. Lokasi Skripsi 2. Fokus Skripsi 3. Subjek Skripsi

2

Mukhamad Haris Amrulloh. 2019.

Implementasi

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Model Project Based Learning di SMA Al Ahmad Krian Sidoarjo.

1. Pembelajaran berbasis proyek

2. Menggunakan ancangan Skripsi kualitatif

3. Pengumpulan data diperoleh melalui eksplorasi, tanya jawab, juga dokumentasi

1. Lokasi Skripsi 2. Fokus Skripsi 3. Jenis Skripsi field

research 4. Subjek Skripsi

19 Ilham Ma’ruf Ersanto, “Implementasi Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Pembelajaran Daring Pendidikan Agama Islam di MAN 2 Tulungagung” (Skripsi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2021), 74.

(31)

1 2 3 4

3

Nur Anita. 2019.

Peningkatan Minat Belajar Para pelajar Melalui Penerapan Model Project Based Learning Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII.2 SMPN2 Suppa Kabupaten Pinrang

1. Pembelajaran berbasis proyek

1. Menggunakan ancangan Skripsi tindakan kelas (PTK)

2. Lokasi Skripsi 3. Fokus Skripsi 4. Subjek Skripsi 5. Pengumpulan

datates/angket juga dokumentasi

4

Susanto. 2020. Pengaruh Model Project Based Learning (Pjbl) Terhadap Hasil Belajar Para pelajar Pada Mata Pelajaran PAI Kelas X Di SMK PGRI 4 Bandar Lampung.

1. Pembelajaran berbasis proyek

1. Menggunakan Pendekatan kuantitaif 2. Jenis Quasi

eksperimen 3. Lokasi Skripsi 4. Fokus Skripsi

5

Ilham Ma’ruf Ersanto.

2021. Implementasi Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Pembelajaran Daring Pendidikan Agama Islam di MAN 2 Tulungagung.

1. Pembelajaran berbasis proyek 2. Kualitatif

1. Jenis penelitian deskriptif 2. Lokasi Skripsi 3. Subjek Skripsi

Letak originalitas penelitian ini yaitu terdapat pada fokus penelitian yang mengkaji tentang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sehubungan dengan persiapan menghadapi kurikulum merdeka belajar di SMA Negeri Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022, sehingga dapat membedakan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu.

(32)

B. Kajian Teori

1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek

a. Pengertian model pembelajaran berbasis proyek

Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek.20

Model PBP (pembelajaran berbasis proyek) merupakan suatu model pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dapat mengajarkan peserta didik untuk menguasai keterampilan proses dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga membuat proses pembelajaran menjadi bermakna.21

Dari penjelasan yang telah dijabarkan di atas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek adalah suatu model pembelajaran yang mengedepankan pembuatan proyek agar pembelajaran menjadi lebih berwarna dan bermakna.

b. Tahapan-Tahapan model pembelajaran berbasis proyek

Dalam model pembelajaran berbasis proyek terdapat tahapan- tahapan yang harus terpenuhi dan wajib dilakukan agar proyek yang dihasilkan dapat tercapai dengan baik dan maksimal. Strategi pembelajaran berbasis proyek terdiri atas tiga tahap utama yaitu:22

20 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Jakarta Timur: Bumi Aksara, 2010), 144.

21 Yanti Rosinda Tinenti, Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) Dan Penerapannya Dalam Proses Pembelajaran Di Kelas (Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2018), 3.

22 Made Wena, Strategi Pembelajaran, 108.

(33)

1) Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan ini pada dasarnya sama dengan tahap perencanaan pembelajaran pada umumnya. Namun karena dalam pembelajaran berbasis proyek ini bertujuan untuk mengerjakan suatu proyek maka keluasan pembelajarannya akan bersifat lebih kompleks, harus dibuat serinci mungkin sehingga dapat memberi tuntunan secara jelas dalam pelaksanaannya.23

Tahap perencanaan pembelajaran ini sangat penting untuk dilakukan karena akan sangat memengaruhi pelaksanaan pembelajaran dan kualitas hasil pembelajaran, maka dari itu perencanaan pembelajaran ini harus disusun secara sistematis sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan optimal dan hasil pembelajarannya berkualitas.

Mengingat perencanaan pembelajaran berbasis proyek harus disusun secara sistematis maka langkah-langkah perencanaannya sebagai berikut:

a) Merumuskan tujuan pembelajaran atau proyek, mengingat pembelajaran berbasis proyek lebih bersifat kompleks maka setiap bagian proyek harus dirumuskan tujuan pembelajarannya secara jelas.24

23 Made Wena, 109.

24 Made Wena, 110.

(34)

b) Menganalisis karakteristik peserta didik, analisis karakteristik peserta didik lebih ditekankan pada usaha pengelompokkan peserta didik. Untuk mengelompokkan peserta didik kedalam kelompok jenis pekerjaan yang ada dalam proyek, harus dilihat kemampuan dan keterampilan peserta didik. Pengelompokan tersebut bertujuan untuk mengelompokan kesesuaian minat dan keterampilan peserta didik dengan pekerjaan yang dilakukannya.25

c) Merumuskan strategi pembelajaran, setelah tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta didik dirumuskan, langkah selanjutnya adalah merumuskan strategi pembelajaran yang akan digunakan.

Hal penting yang harus diperhatikan dalam perumusan ini adalah menetapkan strategi pembelajaran yang cocok untuk praktik dengan strategi proyek. Dengan demikian, strategi pengorganisasian, strategi penyampaian, dan strategi pengelolaan pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan setiap jenis pekerjaan yang ada dalam proyek yang akan dikerjakan.

d) Membuat lembar kerja, mengingat dalam praktik dengan menggunakan strategi proyek ini benda kerja yang dikerjakan sangat kompleks, maka guru harus membuat skema atau rencana jenis pekerjaan yang harus dilakukan sehingga dapat memudahkan peserta didik untuk memahami proses kerja yang akan dilakukan.26

25 Made Wena, 111.

26 Made Wena, 112.

(35)

e) Merancang kebutuhan sumber belajar, biasanya dalam pembelajaran berbasis proyek peserta didik sering dihadapkan pada proyek yang sesungguhnya sehingga sumber-sumber belajar harus disediakan sesuai dengan kebutuhan. Dengan adanya kelengkapan bahan dan alat, maka kerja proyek peserta didik akan dapat berjalan dengan baik. Akhirnya peserta didik akan dapat merasakan berbagai jenis pengalaman kerja secara menyeluruh.

f) Merancang alat evaluasi, dalam merancang alat evaluasi dalam proses pembelajaran proyek harus dilakukan dengan lengkap.

Dalam arti alat evaluasi itu harus mampu mengukur kemampuan peserta didik dalam setiap jenis pekerjaan yang ada dalam proyek.

Oleh karena itu, dalam setiap jenis pekerjaan yang akan dilakukan peserta didik harus disediakan alat evaluasinya. Dengan demikian, alat evaluasi tersebut akan dapat digunakan untuk mengukur kemampuan kerja peserta didik secara keseluruhan.27

2) Tahap Pelaksanaan

Setelah tahap perencanaan disusun secara sistematis maka tahapan selanjutnya adalah tahap pelaksanaan. Agar peserta didik dapat merasakan pengalaman belajar praktik yang bermanfaat maka proses pelaksanaan ini harus sesuai dan sejalan dengan tahap

27 Made Wena, 113.

(36)

perencanaannya. Agar proses pembelajaran berjalan dengan baik maka ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan:28

a) Persiapan sumber belajar, sumber belajar merupakan sesuatu yang ada dalam setiap tindakan pembelajaran. Terutama dalam pembelajaran berbasis proyek, ketersediaan sumber belajar yang memadai sangat memengaruhi proses pelaksanaan praktik. Oleh karena itu, sebelum kegiatan praktik dilaksanakan, sumber belajar yang dibutuhkan harus dipersiapkan terlebih dulu. Dikarenakan pada tahap perencanaan praktik kebutuhan sumber belajar sudah diidentifikasi, maka pada tahap ini tinggal mengecek Apakah sumber belajar sudah tersedia.

b) Menjelaskan tugas proyek dan gambar kerja, sebelum peserta didik praktik mengerjakan proyek yang ditetapkan, guru harus menjelaskan secara rinci rencana proyek yang akan dikerjakan. Hal ini penting dilakukan agar pada saat mengerjakan proyek, peserta didik lebih mengerti prosedur kerja yang harus dilakukan.

Penjelasan terhadap rencana proyek juga penting bagi kelancaran praktik. Penjelasan terhadap rencana proyek akan lebih baik jika dimulai dengan penjelasan tujuan proyek secara umum dan secara khusus. Setelah itu, baru dijelaskan materi proyek yang akan dikerjakan. Materi proyek harus dijelaskan secara global terlebih dahulu, sampai semua peserta didik memahami proyek secara

28 Made Wena, 114.

(37)

menyeluruh. Setelah penjelasan secara global, kemudian dijelaskan bagian-bagian proyek sampai pada hal-hal yang bersifat detail.

Guna memberikan kejelasan yang lebih rinci, pada tahap ini semua peserta didik harus diberi gambar atau rencana proyek yang akan dibuat. Dengan cara ini peserta didik akan dapat memahami proyek secara mendalam.29

c) Pembagian kelompok, membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok kerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang ada dalam proyek, sangat memengaruhi kelancaran pengerjaan proyek.

Disamping itu, akan dapat memberi wawasan pengalaman lebih dalam pada peserta didik saat mengerjakan proyek. Dalam membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok kerja harus diperhatikan karakteristik masing-masing peserta didik. Hal ini dilakukan agar ada kesesuaian antara keterampilan yang dimiliki peserta didik dengan jenis pekerjaan yang ada dalam proyek.

Pengelompokan peserta didik juga harus memperhatikan kepribadian masing-masing peserta didik. Kerja sama antara anggota kelompok sangat penting dalam pembelajaran proyek.

Pembelajaran dengan strategi ini pada dasarnya juga bertujuan untuk memupuk dan menumbuhkan rasa kerja sama pada semua peserta didik. Sehingga kelak setelah mereka bekerja dilapangan dapat bekerja sama dalam satu tim untuk menangani suatu masalah.

29 Made Wena, 115.

(38)

d) Mengerjakan proyek, setelah langkah-langkah di atas selesai dikerjakan, barulah peserta didik mulai mengerjakan proyek sesuai dengan tugasnya masing-masing. Selama peserta didik mengerjakan proyek, guru harus selalu mengawasi dan memberi bimbingan kepada semua peserta didik. Jika terjadi kesalahan pengerjaan pada peserta didik, maka guru harus segera memberitahu kesalahannya sehingga peserta didik dapat mengerjakan lagi dengan benar. Jadi selama tahap pelaksanaan proyek guru harus selalu memberi bimbingan secara maksimal.30 3) Tahap Evaluasi

Untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran proyek dapat tercapai maka guru harus melakukan evaluasi pembelajaran.

Agar hasil evaluasi dapat mengukur secara tepat maka evaluasi harus dilakukan sesuai dengan prosedur evaluasi yang benar. Dengan dilakukannya prosedur evaluasi secara lengkap maka data kemajuan belajar peserta didik dapat diketahui secara jelas, begitupun kelemahan dalam proses pelaksanaan pembelajarannya sehingga seorang guru akan mampu melakukan perbaikan pembelajarannya secara tepat.

Mengingat dalam pembelajaran berbasis proyek itu bersifat kompleks dan terdiri atas berbagai jenis pekerjaan, maka setiap

30 Made Wena, 116.

(39)

komponen jenis pekerjaan yang akan dilakukan peserta didik harus dibuatkan instrumen evaluasinya secara lengkap.31

Sedangkan langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek menurut The George Lucas Educational Foundation:32

1) Mulai dengan pertanyaan esensial

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang mendorong peserta didik untuk melakukan suatu aktivitas.

2) Membuat desain rencana proyek

Peserta didik dengan pendampingan dari guru membuat desain rencana proyek yang akan dilakukan. Rencana proyek ditentukan oleh peserta didik sendiri mengacu kepada pertanyaan esensial yang telah dikemukakan sebelumnya.

3) Membuat jadwal

Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Aktivitas pada tahap ini antara lain:

a) Membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, b) Membuat deadline penyelesaian proyek,

c) Mengarahkan peserta didik agar merencanakan cara yang baru,

31 Made Wena, 117.

32 Sutirman, Media Dan Model-Model Pembelajaran Inovatif (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), 46.

(40)

d) Mengarahkan peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan

e) Meminta peserta didik untuk memberi alasan tentang cara yang dipilih.

4) Memantau peserta didik dan kemajuan proyek

Guru bertanggung jawab memantau kegiatan peserta didik selama menyelesaikan proyek untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan proyek dan mengantisipasi hambatan yang dihadapi peserta didik.

5) Menilai hasil

Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian standar, mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai, dan menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.33

6) Refleksi

Pada akhir pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan.

Proses refleksi dilakukan secara individu maupun kelompok.

c. Karakteristik model pembelajaran berbasis proyek

Karakteristik pembelajaran berbasis proyek meliputi aspek isi, kegiatan, kondisi, dan hasil. Akan dijelaskan di bawah ini:

33 Sutirman, 46.

(41)

1) Aspek isi pembelajaran memiliki karakteristik:

a) Masalah disajikan dalam bentuk keutuhan yang kompleks;

b) Peserta didik menemukan hubungan antar ide secara interdisipliner;

c) Peserta didik berjuang mengatasi ambiguitas; dan

d) Menjawab pertanyaan yang nyata dan menarik perhatian peserta didik.34

2) Aspek kegiatan memiliki karakteristik:

a) Peserta didik melakukan investigasi selama periode tertentu;

b) Peserta didik dihadapkan pada suatu kesulitan, pencarian sumber dan pemecahan masalah;

c) Peserta didik membuat hubungan antar ide dan memperoleh keterampilan baru;

d) Peserta didik menggunakan perlengkapan alat sesungguhnya; dan e) Peserta didik menerima feedback tentang gagasannya dari orang

lain.

3) Aspek kondisi mencakup karakteristik:

a) Peserta didik berperan sebagai masyarakat pencari dan melakukan latihan kerjanya dalam konteks sosial;

b) Peserta didik mempraktikkan perilaku manajemen waktu dalam melaksanakan tugas secara individu maupun kelompok;

c) Peserta didik mengarahkan kerjanya sendiri dan melakukan kontrol belajarnya;

34 Sutirman, 44.

(42)

d) Peserta didik melakukan simulasi kerja profesional.35 4) Karakteristik aspek hasil meliputi:

a) Peserta didik menghasilkan produk intelektual yang kompleks sebagai hasil belajarnya;

b) Peserta didik terlibat dalam melakukan penilaian diri;

c) Peserta didik bertanggung jawab terhadap pilihannya dalam mendemonstrasikan kompetensi mereka; dan Peserta didik memeragakan kompetensi nyata mereka.36

d. Kelebihan dan Kekurangan model pembelajaran berbasis proyek Model pembelajaran berbasis proyek mempunyai beberapa kekurangan dan kelebihan:

1) Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Proyek.37 a) Meningkatkan motivasi

b) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah

c) Meningkatkan kemampuan mencari dan mendapatkan informasi d) Meningkatkan kemampuan berkolaborasi

e) Meningkatkan kemampuan mengelola suatu proyek 2) Kelemahan model pembelajaran berbasis proyek.

a) Memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan masalah.

35 Sutirman, 44.

36 Sutirman, 44.

37 Made Wena, Strategi Pembelajaran, 146.

(43)

b) Memerlukan biaya yang cukup banyak. Banyak peralatan yang harus disediakan.

2. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti a. Pengertian Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani ajaran agama Islam dan menjadikannya sebagai pandangan hidup.38

Pendidikan Agama Islam bermakna upaya mendidikkan agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya agar menjadi pandangan dan sikap hidup seseorang. Dari aktivitas mendidikkan agama Islam itu bertujuan untuk membantu seseorang atau sekelompok anak didik dalam menanamkan dan/atau menumbuhkembangkan ajaran Islam dan nilai- nilainya untuk dijadikan sebagai pandangan hidupnya.39

Dari kedua pengertian di atas dapat dipahami bahwa Pendidikan Agama Islam merupakan suatu upaya yang terukur dalam menyiapkan diri peserta didik melalui nilai-nilai ajaran Islam sehingga mampu untuk menjadi insan kamil. Sedangkan Budi Pekerti memiliki arti tingkah laku, perangai, akhlak.

Dalam dokumen Kurikulum 2013, PAI mendapatkan tambahan kalimat “dan Budi Pekerti” sehingga Menjadi Pendidikan Agama Islam

38 Sukarno, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Surabaya: Elkaf, 2012), 51

39 Sulaiman, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, 28.

(44)

dan Budi Pekerti, sehingga dapat diartikan sebagai pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran pada semua jenjang pendidikan.

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Tujuan Pendidikan Agama Islam bertujuan meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.40

Pendidikan Agama Islam di sekolah bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

c. Fungsi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Fungsi pendidikan agama Islam bagi anak adalah membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, mempunyai akhlak yang luhur, berilmu pengetahuan dan memiliki keterampilan yang dapat disalurkan. Agama benar-benar berfungsi sebagai pengendali

40 Sulaiman, 34.

(45)

kepribadian dalam hidupnya di kemudian hari.41 Pendidikan agama Islam juga berfungsi sebagai media untuk meningkatkan Iman dan Takwa kepada Allah SWT, serta sebagai wahana pengembangan sikap keagamaan dengan mengamalkan apa yang telah didapat dari proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Dari fungsi Pendidikan Agama Islam tersebut, ada beberapa hal tentang fungsi tersebut yaitu:

1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT yang ditanamkan dalam lingkup pendidikan keluarga.

2) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan peserta didik yang memiliki bakat khusus di bidang agama agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan dapat pula bermanfaat bagi orang lain.

3) Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

4) Pencegahan, yaitu menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya menuju Indonesia seutuhnya.

41 Zulvia Trinova, “Pembelajaran Berbasis Student-Centered Learning Pada Materi Pendidikan Agama Islam,” Al-Ta’lim 1, No. 4 (Februari, 2013): 333.

(46)

5) Penyesuaian, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat bersosialisasi dengan lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.

6) Sumber lain, yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

d. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Ruang lingkup pendidikan Agama Islam pada dasarnya sejalan dengan ruang lingkup agama Islam yang mencakupi tiga aspek: Pertama hubungan manusia dengan Penciptanya (Allah SWT), sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat ke 51 Az-Zariyat ayat 56:

ِنْو د بْعَ يِل َّلِْا َسْنِْلْاَو َّنِجْلا تْقَلَخ اَمَو ﴿ ٥٥

Artinya:

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.

Kedua hubungan manusia dengan manusia, sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an surat ke 5 Al-Maidah ayat 2:

َيْدَهْلا َلَْو َۙ اَرَحْلا َرْهَّشلا َلَْو ِهٰ للا َرِٕىۤاَعَش اْوُّلِح ت َلْ اْو نَمٰا َنْيِذَّلا اَهُّ يَآٰٰي ﴿

َدِٕىۤ َََقْلا َلَْو

َوْۗ اًناَوْضِرَو ْمِهِ بَّر ْن ِم ًَْضَف َنْو غَ تْ بَ ي َۙ اَرَحْلا َتْيَ بْلا َنْيِ م ۤ

ٰا َٰٓلَْو َلَْوْۗ اْو ُاََْْاَف ْم تْلَلََ اَذَ ِا

ْو نَواَعَ تَو ا ْۘ

ْو دَتْعَ ت ْنَا ِۙ اَرَحْلا ِد ِجْسَمْلا ِنَع ْم كْرْوُّدَْ ْنَا ۙ ْوَ ق نٰاَنَش ْم كَّنَمِرْجَي ِ رِبْلا َلَع ا

ا َّنِاْۗ َهٰ للا او قَّ تاَوۖ ِناَوْد عْلاَو ِمْثِْلْا َلَع اْو نَواَعَ ت َلَْو ۖىٰوْقَّ تلاَو ِباَقِعْلا دْيِدَش َهٰ ل ل

٢

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam;

mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi

(47)

apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian (mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong- menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.

Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.

Ketiga hubungan manusia dengan makhluk lain/lingkungannya, sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an surat ke 14 Ibrahim ayat 19:

ِْۗ قَحْلاِب َضْرَْلْاَو ِتٰوٰمَّسلا َقَلَخ َهٰ للا َّنَا َرَ ت ْمَلَا ﴿

ْأَشَّي ْنِا قْلََِب ِتْأَيَو ْم كْبِِْذ ي

دْيِدَج

٩١

Artinya:

Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak (benar)? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu).

Surat ke 3 Ali Imran ayat 191:

ْيِف َنْو رَّكَفَ تَ يَو ْمِهِبْو ن ج ٰلَعَّو اًُْو ع قَّو اًماَيِق َهٰ للا َنْو ر كْرْذَي َنْيِذَّلا ﴿

ِتٰوٰمَّسلا ِقْلَخ

اَنِقَف َكَنٰحْب س ۚ

ًَِطاَب اَذِٰ َتْقَلَخ اَم اَنَّ بَر ِۚضْرَْلْاَو َّنلا َباَذَع

ِرا

٩١٩

Artinya:

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam (PAI) meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara:

(48)

1) Hubungan manusia dengan Allah SWT, 2) Hubungan manusia dengan sesama manusia, 3) Hubungan manusia dengan dirinya sendiri,

4) Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan.

Sedangkan ruang lingkup bahan pelajaran pendidikan Agama Islam meliputi lima unsur pokok, yaitu:

1) Al-Qur’an, 2) Akidah, 3) Syariah, 4) Akhlak, 5) Tarikh.

Deskripsi lingkup kajian kelima unsur tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:42

Tabel 2.2

Ruang Lingkup Pendidikan Agama Isalm Dan Budi Pekerti

NO

UNSUR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DAN BUDI PEKERTI

RUANG LINGKUP KAJIAN

1 2 3

1 Al-Qur’an

Lingkup kajiannya tentang membaca al-Qur’an dan mengerti arti kandungan yang terdapat di setiap ayat-ayat al-Qur’an. Akan tetapi dalam praktiknya hanya ayat-ayat tertentu yang di masukkan dalam materi Pendidikan Agama Islam yang disesuaikan dengan tingkat pendidikannya dan beberapa hadis terkait.

42 Sulaiman, 32.

(49)

1 2 3

2 Akidah

Lingkup kajian tentang aspek kepercayaan menurut ajaran Islam, dan inti dari pengajaran ini adalah tentang rukun iman.

3 Akhlak

Lingkup kajian mengarah pada pembentukan jiwa, cara bersikap individu pada kehidupannya dalam mencapai akhlak baik.

4 Syariah

(Fikih/Ibadah)

Lingkup kajian tentang segala bentuk ibadah dan tata cara pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar peserta didik mampu melaksanakan ibadah dengan baik dan benar.

Mengerti segala bentuk ibadah dan memahami arti dan tujuan pelaksanaan ibadah. Juga materi tentang segala bentuk-bentuk hukum Islam yang bersumber pada al-Qur’an, sunnah, dan dalil-dalil syar’i yang lain. Tujuan pengajaran ini adalah agar peserta didik mengetahui dan mengerti tentang hukum-hukum Islam dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.

5 Sejarah

Kebudayaan Islam

Lingkup kajiannya tentang pertumbuhan dan perkembangan agama Islam dari awalnya sampai zaman sekarang sehingga peserta didik dapat mengenal dan meneladani tokoh-tokoh Islam serta mencintai agama Islam

(50)

36 BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Skripsi ini memiliki judul “Penerapan model pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember Tahun Pelajaran 2021/2022” pendekatan kualitatif ditetapkan untuk penelitian ini.

Pada skripsi ini menggunakan jenis penelitian Fenomenologi.

Fenomenologi merupakan suatu alat untuk mengkaji mengenai peristiwa atau objek yang dialami secara sadar.43

Maka penelitian ini menetapkan pendekatan kualitatif berjenis fenomenologi dengan alasan untuk mengkaji serta mendeskripsikan fenomena terkait dengan inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA Negeri Arjasa Jember tersebut maka jenis penelitian serta pendekatan inilah yang lebih relevan un

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

C. Kerangka Berpikir ... Hipotesis Tindakan ... Jenis Penelitian ... Tempat dan Waktu Penelitian ... Subjek Penelitian ... Rancangan Penelitian ... Perencanaan Tindakan ...

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penerapan model pembelajaran fisika berbasis proyek pada pemahaman konsep siswa secara umum meningkat dengan kategori

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun skripsi yang berjudul

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENERAPAN NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN MELALUI MODEL

Penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi peningkatan kemampuan HOTS peserta didik, kendala serta upaya dari penerapan model Problem Based Learning (PBL) Untuk

Masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana perencanaan, bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran, dan bagaiamana hasil pembelajaran

Penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh dari penerapan model pembelajaran berbasis inkuiri yang dilaksanakan di SDN Tawangheman 01 pada siswa kelas IV yang berjumlah 27

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas dan menerapkan model Kurt Lewin dengan 4 komponen: 1 perencanaan Planning, dengan melakukan perencanaan mempersiapkan pembelajaran