PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
B. Penyajian Data dan Analisis
No Sebelum Revisi Saran Sesudah Revisi memecahkan soal
sesuai dengan langkah-langkah dan rumus yang anda buat?
aspek berpikir algoritma perlu diperjelas agar tidak multitafsir
“rumus yang anda buat” diganti
“rumus yang anda ketahui”
memecahkan soal sesuai dengan langkah-langkah dan rumus yang anda ketahui?
Sesudah dilakukannya perhitungan validasi instrumen penelitian (lampiran 15), instrumen pedoman wawancara berada pada kategori valid dengan perolehan nilai yang diberikan oleh validator pada setiap indikator memperoleh nilai minimal 3 dan hasil nilai rerata total untuk semua aspek sebesar 3, sehingga instrumen pedoman wawancara tersebut dapat digunakan. Hasil revisi instrumen pedoman wawancara yang siap digunakan ada pada (lampiran 16).
60
cara mengelompokkan peserta didik berdasarkan gaya belajar yang dimiliknya yaitu meliputi gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik.
Setelah pembagian angket peneliti melakukan perhitungan hasil angket peserta didik kelas VIII G yang terdiri dari 29 peserta didik, tetapi terdapat 28 peserta didik yang mengisi angket, satu peserta didik tidak mengikuti pengisian angket dikarenakan sakit. Diperoleh hasil bahwa terdapat 5 peserta didik dengan gaya belajar visual, 10 peserta didik dengan gaya belajar auditori, dan 13 peserta didik dengan gaya belajar kinestetik. Hasil dari perhitungan skor angket gaya belajar VAK dan pengelompokannya ada pada (lampiran 17). Setelah memperoleh hasil angket gaya belajar VAK peserta didik kelas VIII G, selanjutnya peneliti menganalisis hasil nilai PTS semester ganjil peserta didik kelas VIII G. Analisis yang dilakukan yaitu mengelompokkan peserta didik berlandaskan kemampuan matematikanya ke dalam 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Berlandaskan data nilai PTS diperoleh nilai 93 Sebagai nilai tertinggi dan nilai 63 Sebagai nilai terendah. Dari data nilai PTS tersebut dibuatlah perhitungan untuk menentukan interval tingkat kemampuan matematika peserta didik dengan 3 kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Perhitungan tingkat kemampuan matematika peserta didik kelas VIII G terdapat pada (lampiran 18).
Sedangkan pengelompokan peserta didik berdasarkan tingkat kemampuan matematikanya disajikan pada tabel berikut
Tabel 4. 4
Kategori Tingkat Kemampuan Matematika
Kategori Interval
Tinggi Nilai PTS ≥ 83
Sedang 73 ≤ nilai PTS < 83 Rendah 63 ≤ nilai PTS < 73
Berlandaskan table 4.4, dari 29 peserta didik kelas VIII G diperoleh 18 peserta didik dengan kemampuan matematika tinggi, 4 peserta didik dengan kemampuan matematika sedang, dan 7 peserta didik dengan kemampuan matematika rendah. Pengelompokan peserta didik berlandaskan kemampuan matematinya disajikan pada (lampiran 19).
Berlandaskan hasil perhitungan dan pengelompokan peserta didik melalui angket gaya belajar dan tingkat kemampuan matematika yang sama yaitu dengan kategori tinggi serta saran dari guru matematika terkait peserta didik dengan kemampuan komunikasi yang baik, maka terseleksilah 6 subjek penelitian yaitu 2 peserta didik dengan gaya belajar visual, 2 peserta didik dengan gaya belajar auditori, dan 2 peserta didik dengan gaya belajar kinestetik. Peserta didik dengan gaya belajar visual yang terseleksi yaitu AAM dan RAZ. Dan peserta didik dengan gaya belajar auditori yang terseleksi yaitu CBAM dan GVP. Sedangkan untuk peserta didik dengan gaya belajar kinestetik yang terseleksi yaitu ADM dan MFHX. Adapun pengelompokan dan penyeleksian subjek tersebut disajikan pada tabel berikut
62
Tabel 4. 5
Pengelompokkan dan Penyeleksian Subjek No Nama Nilai
PTS
Tingkat Kemampuan
Matematika
Skor Angket Gaya Belajar VAK
Dominasi Gaya Belajar (A) (B) (C)
1 AAM 90 Tinggi 11 13 6 Visual
2 RAZ 92 Tinggi 13 7 10 Visual
3 CBAM 93 Tinggi 9 12 9 Auditori
4 GVP 93 Tinggi 5 16 9 Auditori
5 ADM 86 Tinggi 4 7 19 Kinestetik
6 MFHX 88 Tinggi 8 9 13 Kinestetik
Sesudah memperoleh subjek penelitian, kegiatan selanjutnya yaitu melakukan tes keterampilan berpikir komputasi yang berupa satu soal bertipe uraian. Berikut ini adalah soal tes keterampilan berpikir komputasi.
1. Perhatikan gambar di bawah ini!
Setiap hari Tono membeli kelereng dan meletakkannya ke dalam toples yang berbeda. Pada hari pertama Tono membeli kelereng dan diletakkan ke dalam toples 1. Pada hari kedua ia membeli kelereng kembali dan meletakkannya ke dalam toples 2. Tono melakukan hal tersebut selama 10 hari. Banyak kelereng yang dibeli Tono setiap harinya selalu bertambah secara tetap (sama).
Jika hasil kali banyak kelereng dalam toples 1, 2, dan 3 adalah 105.
Hasil kali banyak kelereng dalam toples 2, 3 dan 4 adalah 315 dan hasil penjumlahan banyak kelereng dalam toples 2 dan 3 adalah 12. Tentukan banyak kelereng Tono dalam toples 10!
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10
Gambar 4. 1 Soal Keterampilan Berpikir Komputasi
Setelah dilakukan tes keterampilan berpikir komputasi peneliti melakukan wawancara terhadap subjek penelitian yang terseleksi sebagai upaya untuk mengetahui lebih dalam mengenai keterampilan berpikir komputasi peserta didik. Sesudah data tes keterampilan berpikir komputasi dan wawancara terhimpun, selanjutnya dilakukan analisis terhadap hasil tes keterampilan berpikir komputasi dan wawancara. Analisis tes keterampilan berpikir komputasi dan wawancara dimulai dengan menentukan data yang akan digunakan berupa data hasil tes keterampilan berpikir komputasi berbentuk foto dan data hasil wawancara berbentuk rekaman suara. Selanjutnya mentranskripkan hasil rekaman wawancara secara utuh dan lengkap melalui pengkodean sebagai upaya untuk mempermudah peneliti dalam menentukan informasi yang sesuai.
Pengkodean yang dilakukan terdiri dari pengkodean kepada peneliti, subjek penelitian, butir pertanyaan serta jawaban wawancara. Pengkodean yang dilakukan peneliti yaitu sebagai berikut.
1. Kode untuk peneliti pada saat wawancara
2. Kode untuk subjek penelitian pada saat wawancara P 01 1
: Peneliti
: Pertanyaan untuk SV1 : Pertanyaan pertama
S V1 1
: Subjek
: Jawaban dari subjek SV1
: Jawaban untuk pertanyaan pertama
64
3. Kode untuk subjek penelitian
SV1 : Subjek penelitian dengan gaya belajar visual yaitu AAM SV2 : Subjek penelitian dengan gaya belajar visual yaitu RAZ SA3 : Subjek penelitian dengan gaya belajar auditori yaitu CBAM SA4 : Subjek penelitian dengan gaya belajar auditori yaitu GVP SK5 : Subjek penelitian dengan gaya belajar kinestetik yaitu ADM SK6 : Subjek penelitian dengan gaya belajar kinestetik yaitu MFHX
Berikut ini adalah analisis dan penyajian data setiap subjek penelitian terhadap hasil tes keterampilan berpikir komputasi berbentik soal cerita matematika:
1. Keterampilan Berpikir Komputasi Subjek dengan Gaya Belajar Visual (SV1)
a. Tahap Dekomposisi SV1 1) Hasil pekerjaan SV1
2) Hasil wawancara SV1
P011 : Sudah dibaca soalnya?
SV11 : Sudah
P012 : Gimana, sudah paham dengan soalnya?
SV12 : Kurang paham
Gambar 4. 2
Kutipan Jawaban Tertulis SV1 Pada Tahap Dekomposisi
P013 : Kalau kurang paham coba dibaca lagi soalnya!
SV13 : (Membaca soal) P014 : Sudah dek?
SV14 : Sudah
P015 : Sudah paham?
SV15 : Sedikit paham
P016 : Kalau gitu, coba sekarang jelaskan maksud soal tersebut dengan bahasa adik sendiri!
SV16 : Setiap hari tono membeli kelereng dan diletakkan ke dalam toples yang berbeda. Pada hari pertama Tono membeli kelereng dan diletakkan ke dalam toples 1.
Tono melakukan hal tersebut selama 10 hari. Jika hasil kali banyak kelereng dalam toples 1, 2, 3 adalah 105.
Hasil kali kelereng dalam toples 2, 3, 4 adalah 315 dan hasil penjumlahan kelereng dalam toples 2 dan 3 adalah 12. Tentukan banyak kelereng dalam toples 10.
P017 : Oke, selanjutnya coba jelaskan apa yang diketahui dalam soal!
SV17 : Yang diketahui itu hasil kali toples 1, 2, dan 3 adalah 105, toples 2, 3, dan 4 adalah 315, hasil penjumlahan toples 2 dan 3 adalah 12.
P018 : Kemudian untuk yang ditanya apa dek?
SV18 : Banyak kelereng dalam toples 10.
Subjek SV1 merupakan peserta didik berkemampuan matematika tinggi dan bergaya belajar visual. Setelah dilakukan analisis berlandaskan kutipan jawaban tertulis pada gambar 4.2 dan kutipan hasil wawancara di atas, diperoleh data bahwa dalam mencatat apa yang diperlukan atau diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal SV1 dapat menjelaskan dan menyebutkan secara lengkap dan benar. Hal tersebut tampak dari lembar jawaban subjek, dimana SV1 dapat menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanya secara lengkap dan benar.
Berlandaskan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa SV1 memenuhi indikator dekomposisi.
66
b. Tahap Pengenalan Pola SV1 a) Hasil pekerjaan SV1
b) Hasil wawancara SV1
P019 : Setelah mengetahui apa yang diketahui dan yang ditanya, apakah adik mengetahui pola untuk memecahkan soal tersebut?
SV19 : (Diam sejenak) polanya itu pakai pola bilangan kayak gini (sambil menunjuk lembar jawaban)
P0110 : Kalau gitu coba jelaskan polanya itu dek!
SV110 : Polanya itu sama dengan , sama dengan ,
3 sama dengan 2 dan 4 sama dengan 3 P0111 : Disitu , maknanya apa?
SV111 : disitu suku sama kayak toples 1 jadi dan itu kalau gak salah suku pertama, itu selisih
Setelah dilakuakn analisis berlandaskan kutipan jawaban tertulis pada gambar 4.3 dan kutipan hasil wawancara diperoleh data bahwa SV1 mampu mengenali pola dalam permasalahan dan juga dapat menentukan rumus untuk memecahkan permasalahan akan tetapi terdapat sedikit kesalahan. Kesalahan yang dilakukan SV1 yaitu kesalahan dalam menentukan rumus, dimana pada lembar jawaban SV1 menuliskan rumus dimana seharusnya rumus tersebut adalah .
Gambar 4. 3
Kutipan Jawaban Tertulis SV1 Pada Tahap Pengenalan Pola
Sedangkan pada saat wawancara SV1 mampu menjelaskan pola yang diketahui dengan benar namun tidak dapat membenarkan kesalahan dalam menentukan rumus. Sehingga berlandaskan analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa SV1 memenuhi indikator pengenalan pola akan tetapi kurang tepat.
c. Tahap Berpikir Algoritma SV1 a) Hasil pekerjaan SV1
b) Hasil wawancara SV1
P0112 : Selanjutnya adik dalam memecahkan soal tersebut sesuai nggak dengan langkah-langkah yang adik diketahui?
SV112 : Iya sesuai
P0113 : Kalau gitu coba jelaskan langkah-langkahnya gimana dek!
SV113 : Pertama saya buat persamaan dari yang diketahui, kemudian eliminasi untuk mendapat nilai dan b setelah itu mencari banyak kelereng dalam toples 10 dengan rumus
P0114 : Oke, sekarang coba jelaskan perhitungan yang adik lakukan untuk mencari nilai dan !
SV114 : Dari yang diketahui itu dibuat persamaan jadi toples 1 dikali toples 2 dikali toples 3 sama dengan 105. Toples 1
Gambar 4. 4
Kutipan Jawaban Tertulis SK6 Pada Tahap Berpikir Algoritma
68
itu sama dengan jadi sama dengan , toples 2 sama dengan , toples 3 sama dengan 2 . Setelah diganti dikalikan sehingga diperoleh 2 2 sama dengan 105. disini pindah ke 105 jadi
2 2 sama dengan 105 per . Persamaan kedua sama dibuat seperti diatas dan diperoleh 2 2 dikali 3 sama dengan 315 dan persamaan ketiga yaitu ditambah 2 sama dengan 12. Setelah itu eliminasi persamaan 1 dan 2 2 2 dikali 3 sama dengan 315. 2 2 disitu sama dengan 105 per sehingga diperoleh 105 per dikali 3 sama dengan 315.
3 sama dengan 315, sama dengan 210 per 315 sama dengan 70 per 105. Selanjutnya substitusi nilai b ke persamaan ditambah 2 sama dengan 12. Sehingga diperoleh nilai sama dengan 5.
P0115 : Sudah?
SV115 : Sudah
Setelah dilakukan analisis berlandaskan kutipan jawaban tertulis pada gambar 4.4 dan dan kutipan hasil wawancara, diperoleh data bahwa SV1 mampu menemukan langkah langkah secara sistematis untuk memecahkan soal akan tetapi terdapat beberapa kesalahan dalam perhitungannya. Kesalahan tersebut antara lain yaitu kesalahan dalam memperoleh nilai dan yaitu 5 dimana seharusnya nilai dan adalah 3 2. Kesalahan tersebut terjadi karena SV1 kurang tepat dalam melakukan perhitungan yaitu “ 5 3 3 dimana seharusnya 5 3 3 5 , sehingga dari kesalahan tersebut nilai dan yang diperoleh kurang tepat. Walaupun SV1 melakukan beberapa kesalahan
dalam perhitungan namun pada saat wawancara SV1 mampu menjelaskan dengan lancar perhitungan yang dilakukan.
Berdasarkan analisis data tersebut, dapat disimpulkan bahwa SV1 memenuhi indikator berpikir algoritma akan tetapi kurang tepat.
d. Tahap Generalisasi dan Abatraksi Pola SV1 a) Hasil pekerjaan SV1
b) Hasil wawancara SV1
P0116 : Selanjutnya, coba jelaskan cara untuk mencari banyak kelereng dalam toples 10?
SV116 : Ini pakai cara (sambil menunjuk pada lembar jawaban), jadi sama dengan ditambah dikali sama dengan 5 ditambah 10 dikali 70 per 105 sama dengan 5 ditambah 6,7 sama dengan 11,7.
P0117 : Sudah dek?
SV117 : Sudah
P0118 : Oke, sekarang coba jelaskan kesimpulan dari pemecahan masalah yang ditemukan!
SV118 : Jadi sama dengan 11,7.
P0119 : Kesimpulannya ditulis gak dek di lembar jawabannya?
SV119 : Enggak, lupa tadi
P0120 : Selanjutnya, dalam memecahkan soal tersebut kira-kira menurut adik ada cara lain nggak?
SV120 : (Diam sejenak) kayaknya ada tapi saya gak tau.
P0121 : berarti ini cara yang cepat dan tepat ya menurut adik?
Gambar 4. 5
Kutipan Jawaban Tertulis SV1 Pada Tahap Generalisasi dan Abstraksi Pola
70
SV121 : Iya
Setelah dilakuakan analisis berlandaskan kutipan jawaban tertulis pada gambar 4.5 dan kutipan wawancara diperoleh data bahwa SV1 mampu menggeneralisan permasalahan baru dan memilih cara yang tepat dan cepat berdasarkan pengetahuannya serta membuat kesimpulan dari solusi yang ditemukan akan tetapi terdapat beberapa kesalahan sehingga solusi yang diperoleh kurang tepat. kesalahan tersebut yaitu kesalahan dalam menggunakan rumus yaitu dimana seharusnya rumus tersebut adalah akibat dari kesalahan tersebut solusi yang diperoleh kurang tepat. Hal tersebut tampak dari lembar jawaban subjek, dimana SV1 dapat menemukan solusi dari permasalahan dalam soal namun kurang tepat yaitu , dimana seharusnya hasil akhirnya yaitu
2 . Selain itu SV1 tidak menuliskan kesimpulan dari solusi yang diperoleh. Walaupun begitu SV1 dapat menyebutkan kesimpulan dari solusi yang ditemukan pada pada saat wawancara. Berlandaskan analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa SV1 memenuhi indikator generalisasi dan abstraksi pola akan tetapi kurang tepat.
2. Keterampilan Berpikir Komputasi Subjek dengan Gaya Belajar Visual (SV2)
a. Tahap Dekomposisi SV2
1) Hasil pekerjaan SV2
2) Hasil wawancara SV2
P021 : Sudah dibaca soalnya dek?
SV21 : Sudah
P022 : Gimana dek, paham sama maksud soalnya?
SV22 : Agak paham
P023 : Agak paham, coba kalau agak paham dibaca lagi soalnya dek!
SV23 : Iya
P024 : Sudah dibaca dek?
SV24 : Sudah
P025 : Sekarang coba jelaskan maksud soal tersebut dengan bahasa adik sendiri!
SV25 : Setiap hari Tono membeli kelereng dan diletakkan dalam toples yang berbeda. Hari pertama tono membeli kelereng dan diletakkan ke dalam toples 1. Tono melakukan hal tersebut 10 hari. Jika hasil kali kelereng dalam toples 1, 2, 3 adalah 105. Hasil kali kelereng dalam toples 2, 3, 4 adalah 315 dan penjumlahan banyak kelereng dalam toples 2 dan 3 adalah 12.
P026 : Sudah paham berarti ya?
SV26 : Iya
P027 : Kalau sudah paham, coba sekarang sebutkan apa saja yang diketahui!
SV27 : Yang diketahui yaitu hasil kali kelereng dalam toples 1, 2, 3 adalah 105. Hasil kali kelereng dalam toples 2, 3, 4 adalah 315 dan penjumlahan banyak kelereng dalam toples 2 dan 3 adalah 12.
P028 : Terus apa lagi yang diketahui?
SV28 : Sudah
P029 : Terus ini kok yang di lembar jawaban yang diketahui beda dengan apa yang disebutkan barusan?
SV29 : Iya itu salah tadi
P0210 : Oke, selanjutnya untuk yang ditanya apa dek?
Gambar 4. 6
Kutipan jawaban tertulis SV1 pada tahap dekomposisi
72
SV210 : Banyak kelereng tono dalam toples 10
Subjek SV2 merupakan peserta didik berkemampuan matematika tinggi dan bergaya belajar visual. Setelah dilakukan analisis berlandaskan kutipan jawaban tertulis pada gambar 4.6 dan kutipan hasil wawancara di atas, diperoleh data bahwa dalam mencatat apa yang diperlukan atau diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal S01 dapat menjelaskan dan menyebutkan dengan baik akan tetapi ada kesalahan dalam menuliskan apa yang diketahui. Hal tersebut tampak dari lembar jawaban dimana subjek SV2 menuliskan apa yang diketahui yaitu , , 3 2 , 4 3 sedangkan seharusnya yang benar yaitu 3 , 3 4 3 , 3 2 . Walaupun, SV2 kurang tepat dalam menuliskan apa yang diketahui pada lembar jawaban namun pada saat wawancara SV2 dapat menyebutkan dan menjelaskan kesalahan tersebut serta membenarkannya. Berlandaskan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa SV2 memenuhi indikator dekomposisi.
b. Tahap Pengenalan Pola SV2 1) Hasil pekerjaan SV2
Gambar 4. 7
Kutipan Jawaban Tertulis SV2 Pada Tahap Pengenalan Pola
2) Hasil wawancara SV2
P0211 : Setelah itu adek tau gak pola untuk memecahkan soal tersebut?
SV211 : Iya tau ini (sambil menunjuk lembar jawaban) P0212 : Coba dek jelasin itu polanya gimana!
SV212 : Itu kan barisan aritmatika, polanya itu , , 3 2 , 4 3 . itu sama seperti toples 1, itu suku pertama dan b itu beda.
Setelah dilakuakan analisis berlandaskan kutipan jawaban tertulis pada gambar 4.7 dan kutipan hasil wawancara diperoleh data bahwa SV2 mampu mengenali pola dalam permasalahan dengan tepat. Hal tersebut tampak dari lembar jawaban subjek, dimana SV2 dapat menuliskan pola dengan benar. Sedangkan pada saat wawancara SV2 mampu menyebutkan dan menjelaskan pola yang digunakan dalam memecahkan soal dengan benar.
Sehingga berlandaskan data tersebut dapat disimpulkan bahwa SV2 memenuhi indikator pengenalan pola.
c. Tahap Berpikir Algoritma SV2 1) Hasil pekerjaan SV2
Gambar 4. 8
Kutipan Jawaban Tertulis SV2 Pada Tahap Berpikir Algoritma
74
2) Hasil wawancara SV2
P0213 : Terus adek memecahkan soal ini kira-kira sesuai nggak dengan langkah-langkah dan rumus yang adek ketahui?
SV213 : Sepertinya enggk, soalnya saya belum selesai ngerjakannya
P0214 : Kenapa kok belum selesai dek?
SV214 : Saya masih bingung untuk menentukan nilai dan nya P0215 : Bingung dimananya dek?
SV215 : Ini (sambil menunjuk lembar jawaban) nilai nya sudah ditemu yaitu 3, nah tapi saya bingung mencari nulai nya.
P0216 : Kalau gitu coba sekarang adek jelaskan perhitungan yang adek lakukan dari awal!
SV216 : Jadi yang pertama itu 3 , itu sama dengan dikali itu dikali 3 2 sama dengan 105 kemudian pidah ruas ke 105 jadi dikali 2 sama dengan 5. Yang kedua yaitu 3 4 3 , 2 3 3 . Yang ketiga yaitu 3 2, 2 2. Selanjutnya untuk mencari nilai dan substitusi yang pertama ke yang kedua yaitu 2 3 3 , 2 diganti 5 jadi 5 3 3 nah 5 itu nya pindah ruas jadi 3 3 . Kemudian yang didalam kurung dikali jadi 3 3 , dari situ ketemu 3 sama dengan pindah 3 jadi 3 2 . Lalu disederhanakan jadi 3 2 , jadi b nya sama dengan 3.
P0217 : Sudah dek?
SV217 : Sudah, tapi itu masih belum saya bingung cari nilai nya gimana.
Setelah dilakukan analisis berlandaskan kutipan jawaban tertulis pada gambar 4.8 dan dan kutipan hasil wawancara, diperoleh data bahwa SV2 tidak mampu menemukan langkah langkah secara sistematis untuk memecahkan soal. Hal tersebut tampak dari lembar jawaban subjek dimana SV2 tidak dapat
memecahkan soal secara tuntas dikarenakaan SV2 kesulitan dalam menentukan nilai , sehingga tidak ditemukan solusi. Pada saat wawancara SV2 juga tidak dapat menjelaskan dengan lancar perhitungan yang dilakukan. Berdasarkan analisis data tersebut, dapat disimpulkan bahwa SV2 tidak memenuhi indikator berpikir algoritma.
d. Tahap Generalisasi dan Abstraksi Pola SV2 1) Hasil pekerjaan SV2
Pada tahap generalisasi dan abstraksi pola ini, hasil pekerjaan SV2 tidak tampak pada lembar jawaban. Hal tersebut terjadi dikarenakan SV2 tidak dapat memecahkan soal secara tuntas.
2) Hasil wawancara SV2
P0218 : Oke dek, kira-kira menurut adik ada cara lain nggak untuk memecahkan soal ini?
SV218 : Kurang tau, ini saja saya belum ngerjainnya (sambil tertawa kecil).
P0219 : Kenapa tadi kok bisa belum dek?
SV219 : Soalnya sulit dan waktunya kurang.
P0220 : Jadi adek belum menemukan ya berapa banyak kelereng dalam toples 10?
SV220 : Iya belum
P0221 : Sudah dek, terima kasih.
Setelah dilakuakan analisis berlandaskan kutipan jawaban tertulis dan kutipan wawancara diperoleh data bahwa SV2 tidak mampu menggeneralisan permasalahan baru dan memilih cara yang tepat dan cepat berdasarkan pengetahuannya serta tidak
76
dapat membuat kesimpulan dari solusi yang ditemukan. Hal tersebut tampak dari lembar jawaban subjek, dimana SV2 tidak dapat menemukan solusi dari permasalahan dalam soal serta tidak dapat membuat kesimpulan dari permasalahan dikarenakan SV2 tidak dapat memecahkan soal secara tuntas. Berlandaskan analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa SV2 tidak memenuhi indikator generalisasi dan abstraksi pola.
3. Subjek dengan Gaya Belajar Auditori (SA3) a. Tahap Dekomposisi SA3
1) Hasil pekerjaan SA3
2) Hasil wawancara SA3
P031 : Sudah dibaca soalnya?
SA31 : Iya
P032 : Gimana dek, paham?
SA32 : Paham
P033 : coba kalau paham, jelaskan maksud soal tersebut dengan menggunakan bahasa adik sendiri!
SA33 : Tono membeli kelereng dan diletakkan dalam toples yang berbeda. Banyak kelereng dalam setiap toples berbeda dan bertambah secara tetap atau sama. Jika banyak kelereng dalam toples 1, 2, 3 itu 105, hasil kali kelereng dalam toples 2, 3, 4 adalah 315 dan penjumlahan toples toples 2 dan 3 adalah 12. Yang ditanya itu banyak kelereng dalam toples 10.
P034 : Oke, sekarang coba sebutkan dan jelaskan apa yang diketahui dan apa yang ditanya!
Gambar 4. 9
Kutipan Jawaban Tertilis SA3 Pada Tahap Dekomposisi
SA34 : Yang diketahui tadi ada hari pertama tono membeli kelereng dan diletakkan ke dalam toples 1 , topes 2 setiap harinya selama 10 hari. Banyak kelereng yang dibeli tono setiap harinya selalu bertambah sama dan hasil kali kelereng toples 1, 2, dan 3 itu 105 dan toples 2, 3, dan 4 itu 315 serta penjumlahan toples 2 dan 3 adalah 12. Dan yang ditanya itu banyak kelereng dalam toples 10.
P035 : untuk yang diketahui dan yang ditanya ditulis di lembar jawaban nggak dek?
SA35 : Enggak lupa
SA3 merupakan peserta didik berkemampuan matematika tinggi dengan gaya belajar auditori. Setelah dilakukan analisis berlandaskan kutipan jawaban tertulis pada gambar 4.9 dan kutipan hasil wawancara di atas diperoleh data bahwa dalam mencatat apa yang diperlukan atau diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal SA3 dapat menjelaskan dan menyebutkan secara lengkap dan benar. Walaupun, SA3 tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan pada lembar jawaban namun dari hasil wawancara SA3 dapat menyebutkan apa yang diketahui dengan lengkap dan benar. Berlandaskan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa SA3 memenuhi indikator dekomposisi.
b. Tahap Pengenalan Pola SA3 1) Hasil pekerjaan SA3
Gambar 4. 10
Kutipan Jawaban Tertulis SA3 Pada Tahap Pengenalan Pola
78
2) Hasil wawancara SA3
P036 : Setelah paham soalnya, adik mengetahui enggak pola untuk memecahkan soal tersebut?
SA36 : Tau, pakai pola bilangan aritmatika
P037 : Kalau gitu coba sekarang jelasin polanya yang seperti apa!
SA37 : Polanya itu yang , , 3 2 ,
4 3
P038 : Oke, sekarang coba jelasin apa itu , , dari pola yang adik sebutkan barusan!
SA38 : disitu suku sama seperti toples jadi itu sama dengan suku kesatu, itu suku pertama dan itu beda
Setelah dilakukan analisis berlandaskan kutipan jawaban tertulis pada gambar 4.10 dan kutipan hasil wawancara di atas diperoleh data bahwa SA3 mampu mengenali pola dalam permasalahan dengan tepat. Hal tersebut tampak dari lembar jawaban subjek dimana SA3 dapat menuliskan pola yang digunakan dalam memecahkan soal serta dapat menjelaskannya pada saat wawancara secara lancar dan benar. Berlandaskan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa SA3 memenuhi indikator pengenalan pola.
c. Tahap Berpikir Algoritma SA3 1) Hasil pekerjaan SA3
Gambar 4. 11
Kutipan Jawaban Tertulis SA3 Pada Indikator Berpikir Algoritma