• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan dan Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha

Dalam dokumen DOKUMEN RI-SPAM KAB ASMAT TAHUN 2022 (Halaman 96-105)

2.7. Perkembangan Ekonomi Regional

2.7.6. Peranan dan Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha

PDRB Kabupaten Asmat menurut lapangan usaha dirinci menjadi 17 lapangan usaha dan sebagian besar lapangan usaha dirinci lagi menjadi sub-sublapangan usaha.

Pemecahan menjadi sublapangan usaha ini disesuaikan dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2009. Perkembangan setiap lapangan usaha diuraikan sebagai berikut:

1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Lapangan Usaha ini mencakup sublapangan usaha Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian; Kehutanan dan Penebangan Kayu; dan Perikanan. Adapun sublapangan usaha Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian terdiri atas Tanaman Pangan; Tanaman Hortikultura Semusim; Perkebunan Semusim; Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya; Perkebunan Tahunan; Peternakan; dan Jasa Pertanian dan Perburuan. Pada tahun 2016 lapangan usaha Pertanian, Kehutanan,

RISPAM KABUPATEN ASMAT TAHUN 2022

BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ASMAT II - 74

dan Perikanan memberi kontribusi sebesar 20,34 persen terhadap total PDRB atas dasar harga berlaku. Nilai kontribusi lapangan usaha ini lebih rendah dibanding tahun 2012 yang kontribusinya mencapai 24,60 persen.

Sublapangan usaha Perikanan merupakan penyumbang terbesar terhadap lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (47,53 persen) dengan tren kontribusi yang menurun selama lima tahun terakhir. Sebagai informasi, pada tahun 2016, produksi ikan cukup melimpah, terutama untuk komoditas ikan air laut. Kondisi ini secara tidak langsung masih merupakan imbas dari kebijakan pemerintah pusat berkenaan dengan pengetatan perlindungan laut dan perikanan. Kontribusi sub lapangan usaha terbesar kedua berasal dari subl apangan usaha Kehutanan dan Penebangan Kayu, yaitu dengan kontribusi sebesar 27,60 persen. Kontribusi sublapangan usaha ini selama lima tahun terakhir (2012-2016) berturut-turut sebesar 31,39 persen; 30,64 persen; 29,07 persen; 28,80 persen dan 27,60 persen. Kontribusi terbesar selanjutnya disumbang oleh sublapangan usaha Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian, yaitu sebesar 7,55 persen.

Pada tahun 2016, pertumbuhan terbesar lapangan usaha ini sebesar 2,54 persen (melambat dibanding laju tahun sebelumnya) dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sub lapangan usaha Kehutanan dan Penebangan Kayu dan sub lapangan usaha Perikanan, yaitu masing-masing sebesar 3,18 persen dan 2,42 persen. Sub lapangan usaha Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian hanya mampu tumbuh sebesar 0,84 persen. Pertumbuhan sublapangan usaha selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik.

2. Pertambangan dan Galian

Selama lima tahun terakhir, peranan lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian mengalami penurunan terhadap PDRB Kabupaten Asmat. Pada tahun 2016, kontribusi lapangan usaha ini terhadap total perekonomian Kabupaten Asmat hanya sebesar 0,01 persen. Pertambangan dan Penggalian Lainnya merupakan penyumbang satu- satunya terhadap PDRB terhadap lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian.

Pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian pada tahun 2016 tumbuh secara negatif, yaitu sebesar -4,38 persen.

3. Industri Pengolahan

Lapangan usaha Industri Pengolahan memberikan kontribusi sebesar 1,80 persen terhadap total perekonomian/PDRB Kabupaten Asmat tahun 2016. Kontribusi lapangan usaha ini selama lima tahun terakhir menunjukkan tren menurun.

RISPAM KABUPATEN ASMAT TAHUN 2022

BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ASMAT II - 75

Sublapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar terhadap lapangan usaha Industri Pengolahan adalah Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya yaitu sebesar 74,19 persen dengan tren yang positif selama lima tahun terakhir. Kontribusi terbesar selanjutnya berasal dari sublapangan usaha Industri Alat Angkutan (10,75 persen); Industri Makanan dan Minuman (8,46 persen); Industri pengolahan lainnya, Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan (3,93 persen); dan Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki (1,98 persen). Keempat sublapangan usaha ini memiliki tren besaran kontribusi yang cenderung menurun.

Secara keseluruhan, laju pertumbuhan Lapangan usaha Industri Pengolahan pada tahun 2016 sebesar 5,59 persen. Laju pertumbuhan terbesar dialami oleh sub lapangan usaha Industri Alat Angkutan, yaitu sebesar 6,28 persen. Pertumbuhan terbesar selanjutnya dialami sub lapangan usaha Industri Makanan dan Minuman dan sub lapangan usaha Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya, yaitu masing-masing sebesar 6,03 persen dan 5,67 persen. Peningkatan laju pertumbuhan ini merupakan imbas dari peningkatan kegiatan di lapangan usaha konstruksi dan tingginya kebutuhan/ permintaan masyarakat terhadap kayu olahan guna konstruksi perumahan masyarakat.

4. Pengadaan Listrik dan Gas

Kontribusi lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas terhadap perekonomian Asmat tahun 2016 termasuk yang paling kecil diantara lapangan usaha lainya, yaitu sebesar 0,01 persen. Kontribusi sublapangan usaha terbesar berasal dari Pengadaan Gas dan Produksi Es, yaitu sebesar 82,99 sedangkan sublapangan usaha Ketenagalistrikan berkontribusi sebesar 17,01 persen terhadap lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas. Laju pertumbuhan ekonomi lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 3,20 persen. Laju pertumbuhan sublapangan usaha Ketenagalistrikan sebesar persen 9,20 persen sedangkan Pengadaan Gas dan Produksi Es hanya sebesar 1,50 persen.

5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

Lapangan usaha ini mencakup kegiatan ekonomi pengumpulan, pengolahan dan penditribusian air melalui berbagai saluran pipa untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Termasuk juga kegiatan pengumpulan, penjernihan dan pengolahan air dan sungai, danau, mata air, hujan dll. Tidak termasuk pengoperasian peralatan irigasi untuk keperluan pertanian. Peranan lapangan usaha ini terhadap perekonomian di Kabupaten Asmat selama tahun 2012-2013 masing-masing sebesar 0,06 persen sedangkan tiga tahun terakhir kontribusinya sebesar 0,05 persen. Laju pertumbuhan

RISPAM KABUPATEN ASMAT TAHUN 2022

BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ASMAT II - 76

lapangan usaha ini pada kurun waktu lima tahun terakhir masih relatif rendah, yaitu berturut-turut sebesar 0,92 persen; 2,80 persen; 0,16 persen; 2,05 persen; dan 1,11 persen.

6. Konstruksi

Pada tahun 2016, lapangan usaha konstruksi menyumbang sebesar 29,67 persen terhadap total perekonomian Kabupaten Asmat, meningkat sekitar 3,83 persen dibandingkan lima tahun lalu. Kontribusi lapangan usaha ini juga menunjukkan tren positif selama lima tahun terakhir (2012-2016), yaitu berturut-turut sebesar 25,84 persen; 26,63 persen; 29,53 persen; 29,36 persen; dan 29,67 persen. Dengan penghitungan atas dasar harga konstan 2010, laju pertumbuhan konstruksi Kabupaten Asmat mengalami pertumbuhan di atas 6 persen, yaitu sebesar 7,96 persen, sedikit meningkat dibanding tahun lalu yang pertumbuhannya sebesar 7,71 persen.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh berbagai pembangunan fisik di wilayah Kabupaten Asmat seperti pembangunan kantor dewan yang baru, konstruksi jalan baja komposit sampai ke Pelabuhan Agats, konstruksi dan perbaikan jalan jembatan kayu, pembangunan rumah-rumah masyarakat dan rumah dinas bagi pegawai-pegawai daerah. Selain pemerintah, masyarakat dan perusahaan konstruksi seperti CV dan kontruksi perorangan juga terlibat dalam pembangunan rumah-rumah pribadi atau bangunan-bangunan untuk kegiatan usaha.

7. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Morot

Pada tahun 2016, lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi mobil dan Sepeda Motor memberikan kontribusi sebesar 7,50 persen terhadap PDRB Kabupaten Asmat. Kontribusi lapangan usaha ini memiliki pergerakan yang fluktuatif dari tahun 2012-2016 berturut-turut sebesar 7,32 persen; 7,50 persen; 7,33 persen;

7,27 persen; dan 7,50 persen.

Sublapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor member kontribusi terbesar untuk lapangan usaha ini, yaitu sebesar 98,26 persen pada tahun 2016 sedangkan sisanya sebesar 1,74 persen disumbang oleh sublapangan usaha Perdagangan Mobil Sepeda Motor dan Reparasinya.

Pada tahun 2016, lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor tumbuh sebesar 5,71 persen, jauh lebih laju dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan terbesar dialami oleh sublapangan usaha Perdagangan Mobil Sepeda Motor dan Reparasinya, yaitu sebesar 8,19 persen persen sedangkan sub lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran Bukan Mobil dan Sepeda Motor hanya mampu tumbuh sebesar 5,67 persen.

RISPAM KABUPATEN ASMAT TAHUN 2022

BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ASMAT II - 77

8. Transportasi dan Pergudangan

Lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan terdiri atas 6 lapangan usaha, yaitu Angkutan Rel, Angkutan Darat, Angkutan Laut, Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Angkutan Udara, serta Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan.

Lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan memberikan kontribusi sebesar 2,41 persen pada tahun 2016 terhadap perekonomian Kabupaten Asmat dengan kontribusi sub lapangan usaha Angkutan Udara dan Angkutan Laut masing-masing sebesar 51,05 persen dan 38,54 persen.

Kontribusi terbesar selanjutnya disumbang oleh sublapangan usaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (5,95 persen); Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir (3,47 persen); dan Angkutan Darat (0,98 persen).

Sublapangan usaha Angkutan Darat yang ada di Kabupaten Asmat adalah jasa ojek sepeda motor listrik.

Pada tahun 2016, laju pertumbuhan lapangan usaha ini mencapai 4,73 persen.

Pertumbuhan tertinggi dialami sublapangan Angkutan Darat sebesar 13,33 persen.

Laju pertumbuhan baru ada pada tahun 2016 karena angkutan darat (ojek) mulai dihitung sejak tahun 2015 untuk menghasilkan nilai tambah bagi lapangan usaha transportasi dan pergudangan.

Selanjutnya adalah sub lapangan usaha Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan, Pos dan Kurir, yaitu sebesar 5,31 persen. Tingginya laju sub lapangan usaha pergudangan sebagai dampak dari pembangunan gudang penyimpanan barang- barang (barang-barang yang akan dimuat dan akan diturunkan dari kapal) sekaligus tempat penginapan saat sementara menunggu kapal masuk.

Pertumbuhan yang tinggi juga dialami oleh sublapangan usaha Angkutan Laut (5,23 persen). Laju pertumbuhan yang cukup tinggi ini terjadi karena sejak tahun 2015 lalu, terjadi penambahan satu kapal PT. Pelni (KM. Sirimau) yang masuk ke Pelabuhan Agats. Sublapangan usaha Angkutan Udara juga mampu tumbuh sebesar 4,50 persen sebagai dampak dari peningkatan penumpang dan jumlah barang yang diangkut dengan menggunakan armada transportasi udara, seperti Dominic Air, Chesna, Susi Air dan armada milik Missi/Keuskupan, seperti AMA dan Mission Aviation Fellowship (MAF).

9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Peranan lapangan usaha Akomodasi dan Makan Minum terhadap perekonomian Kabupaten Asmat masih sangat kecil, yaitu sebesar 0,26 persen. Kontribusi

RISPAM KABUPATEN ASMAT TAHUN 2022

BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ASMAT II - 78

sublapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum cenderung stagnan dari tahun ke tahun. Kontribusi sub lapangan usaha Akomodasi dan sub lapangan usha Makan Minum hampir berimbang terhadap lapangan usaha tersebut. Kontribusi sub lapangan usaha Makan Minum semakin dapat mengimbangi sub lapangan usaha Akomodasi (hotel/penginapan dan usaha kos-kosan). Warung- warung makan di ibukota distrik semakin menjamur dengan omset usaha yang melampaui jasa akomodasi. Perputaran ekonomi usaha makan minum juga lebih cepat dibanding sub lapangan usaha Akomodasi mengingat tingkat konsumsi masyarakat terhadap makanan yang masih sangat tinggi.

Pertumbuhan lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum semakin menurun dari tahun ke tahun. Pada tahun 2016, pertumbuhannya mencapai 5,85 persen lebih laju dibanding tahun lalu yang pertumbuhannya sebesar 3,11 persen.

10. Informasi dan Komunikasi

Lapangan usaha Informasi dan Komunikasi memiliki peranan sebagai penunjang aktivitas di setiap bidang ekonomi, Dalam era globalisasi, peranan lapangan usaha ini smakin dibutuhkan, Oleh karena itu, lapangan usaha ini dijadikan indikator kemajuan suatu bangsa, terutama dari sisi jasa telekomunikasi,

Peranan Lapangan usaha ini terhadap perekonomian di Kabupaten Asmat selama tahun 2012-2016, berturut-turut sebesar 0,62 persen; 0,63 persen; 0,62 persen; 0,60 persen; dan 0,59 persen. Laju pertumbuhan sublapangan usaha ini juga semakin menurun selama tahun 2012-2016, yaitu berturut-turut sebesar 8,47 persen; 6,88 persen; 3,87 persen; 0,50 persen dan 3,53 persen.

11. Jasa Keuangan dan Asuransi

Pada tahun 2016, lapangan usaha Jasa Keuangan Dan Asuransi berkontribusi sebesar 0,25 persen terhadap PDRB Kabupaten Asmat. Kontribusi lapangan usaha ini relatif stabil dari tahun ke tahun. Sublapangan usaha Jasa Perantara Keuangan (bank konvensional maupun BPD) menjadi penyumbang terbesar terhadap lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi dengan kontribusi sebesar 82,35 persen.

Sisanya sebesar 17,65 persen disumbang oleh sublapangan usaha Jasa Keuangan Lainnya.

Lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi tumbuh sebesar 8,20 persen pada tahun 2016 dengan pertumbuhan tertinggi dialami oleh sub lapangan usaha Jasa Perantara Keuangan (9,48 persen). Hal ini mengindikasikan membaiknya kinerja perbankan yang ada di Kabupaten Asmat. Secara tidak langsung, kepercayaan

RISPAM KABUPATEN ASMAT TAHUN 2022

BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ASMAT II - 79

masyarakat terhadap perbankan semakin tinggi sehingga berefek pada peningkatan nilai tambah yang dihasilkan oleh jasa perbankan.

12. Real Estate

Lapangan usaha Real Estat memberikan kontribusi yang relatif stabil bagi PDRB Kabupaten Asmat kontribusi sebesar 2,15 persen pada tahun 2016. Besaran kontribusi selama lima tahun terakhir cenderung konstan. Selama tahun 2012-2016, laju pertumbuhan lapangan usaha Real Estate cenderung melambat akan tetapi kembali laju di tahun 2016. Pertumbuhan lapangan usaha real estate selama lima tahun terakhir berturut-turut sebesar 10,54 persen; 9,56 persen; 5,56 persen; 1,83 persen; dan 5,34 persen.

13. Jasa Perusahaan

Kategori lapangan usaha jasa perusahaan memiliki cakupan kegiatan yang luas dan beragam, Kegiatan jasa profesional, ilmiah & teknis; dan kegiatan jasa persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi, ketenagakerjaan, agen penunjang perjalanan dan penunjang usaha lainnya dicakup dalam kategori lapangan usaha ini, Namun demikian peranan lapangan usaha ini terhadap PDRB Kabupaten Asmat terhitung sangat kecil dibanding kategori lapangan usaha yang lain (kontribusinya di bawah 1 persen).

Selama 5 tahun terakhir, kontribusi kegiatan ekonomi pada lapangan usaha jasa perusahaan relatif tidak banyak berubah yaitu berturut-turut sebesar 0,55 persen, 0,50 persen; 0,46 persen; 0,46 persen; dan 0,44 persen.

Peranan lapangan usaha ini masih sangat kecil dibandingkan peranan lapangan usaha lainnya terhadap perekonomian Asmat. Laju pertumbuhan lapangan usaha Jasa Perusahaan pada tahun 2015 sebesar 4,61 persen, sedikit melambat dibanding tahun lalu yang pertumbuhannya mencapai 4,71 persen.

14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Lapangan usaha ini meliputi kegiatan yang berkenaan dengan kepemerintah.

Umumnya dilakukan oleh administrasi pemerintahan termasuk di dalamnya perundang-undangan dan penterjemahan hukum yang berkaitan dengan pengadilan dan menurut peraturannya. Lapangan usaha ini memberikan andil/kontribusi sebesar 20,86 persen terhadap perekonomian Kabupaten Asmat. Nilai tambah yang terbentuk dari lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib di Kabupaten Asmat pada tahun 2016 sekitar 380 milyar rupiah atas dasar harga berlaku dan sekitar 272 milyar rupiah atas harga konstan 2010=100.

Besaran nilai tambah tersebut memberi andil yang besar bagi total PDRB Kabupaten

RISPAM KABUPATEN ASMAT TAHUN 2022

BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ASMAT II - 80

Asmat. Peranan lapangan usaha ini selalu berada pada kisaran 20 persen-an dalam lima tahun terakhir, kecuali pada tahun 2014 (19,49 persen). Peningkatan kontribusi lapangan usaha tersebut juga diakibatkan oleh belanja gaji pegawai yang naik setiap tahunnya. Pertumbuhan lapangan usaha ini mencapai 8,63 persen pada tahun 2016, lebih laju dibanding tahun sebelumnya yang pertumbuhannya sebesar 3,07 persen.

15. Jasa Pendidikan

Pada tahun 2016, jasa pendidikan menyumbang sebesar 7,96 persen terhadap total perekonomian Kabupaten Asmat, sedikit meningkat dibanding tahun lalu yang kontribusinya sebesar 7,94 persen. Besar kontribusi lapangan usaha ini pada tahun 2012-2014 berturut-turut sebesar 7,84 persen; 8,16 persen; dan 8,02 persen.

Laju Jasa Pendidikan dari tahun 2012-2016 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2012, terjadi perlambatan laju pertumbuhan yang cukup besar, kemudian pertumbuhannya semakin laju pada tahun 2013 (10,83 persen). Akan tetapi, pada tahun selanjutnya, laju pertumbuhan lapangan usaha Jasa Pendidikan kembali mengalami perlambatan hingga tahun 2015 dan kembali laju pada tahun 2016.

16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Lapangan usaha ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang cukup luas cakupannya. Selama tahun 2012-2016, kontribusi lapangan usaha ini terhadap perekonomian Kabupaten Asmat berturut-turut sebesar sebesar 3,85 persen; 4,07 persen; 4,16 persen; 4,34 persen; dan 4,50 persen. Meningkatnya kontribusi lapangan usaha ini menunjukkan semakin bertambahnya pengguna jasa layanan kesehatan dan tingginya aktivitas kegiatan sosial. Lapangan usaha ini tumbuh positif pada tahun 2016, yaitu sebesar 7,97 persen walau sedikit melambat dibanding pertumbuhan tahun sebelumnya (8,26 persen).

17. Jasa Lainnya

Kontribusi Jasa Lainnya terhadap perekonomian Kabupaten Asmat relatif kecil yaitu berturut-turut sejak 2012-2016 sebesar 1,10 persen; 1,21 persen; 1,20 persen; 1,18 persen; dan 1,19 persen.

Laju pertumbuhan lapangan usaha ini mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, Pada tahun 2016, laju pertumbuhannya bergerak lebih cepat dibanding tahun sebelumnya.

Laju pertumbuhan di tahun 2016 mencapai 4,86 persen sedangkan tahun sebelumnya pertumbuhannya sebesar 2,14 persen. Jasa lainnya ini meliputi jasa seni, hiburan dan rekreasi (café, billiar, ukir-ukiran, dan lain- lain); jasa reparasi komputer dan perlengkapan rumah tangga; jasa perorangan yang melayani rumah tangga (pembantu

RISPAM KABUPATEN ASMAT TAHUN 2022

BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ASMAT II - 81

rumah tangga, tukang cukur, dan lain-lain); dan jasa swasta lainnya/badan internasional, misalnya World Wildlife Fund (WWF) dan Blue Forest Kabupaten Asmat yang kegiatannya didanai oleh USAID dan berfokus kepada pemeliharaan hutan lindung dan bakau di wilayah Kabupaten Asmat.

RISPAM KABUPATEN ASMAT TAHUN 2022

BAB III. KONDISI EKSISTING SPAM KABUPATEN ASMAT III - 1

BAB III

Dalam dokumen DOKUMEN RI-SPAM KAB ASMAT TAHUN 2022 (Halaman 96-105)