• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Sumberdaya Alam 1. Pertanian Tanaman Pangan

Dalam dokumen DOKUMEN RI-SPAM KAB ASMAT TAHUN 2022 (Halaman 77-85)

RISPAM KABUPATEN ASMAT TAHUN 2022

BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ASMAT II - 54

sebagai sumber penerangannya yang hanya terdapat 21,70 persen rumah di Kabupaten Asmat.

Gambar 2.19. Persentase Penduduk dengan Perumahan Layak, 2018- 2020

RISPAM KABUPATEN ASMAT TAHUN 2022

BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ASMAT II - 55

2020. Luas panen padi di Kabupaten Asmat di tahun 2020 seluas 113,70 ha dan produksi sebesar 477,50 ton, dengan produktivitas tanaman padi di Kabupaten Asmat adalah sebesar 4,20 ton per ha.

Tabel 2.21.

Luas Panen, Luas Tanam Produksi dan Prodiktivitas Padi di Kabupaten Asmat, Tahun 2017-2020

No Tahun Luas Tanam (Ha)

Luas Panen

(Ha) Produksi (ton) Produktivitas (ton per Ha)

1 2017 81,60 41,80 87,78 2,10

2 2018 90,50 82,70 223,29 2,70

3 2019 97,00 95,00 256,50 2,70

4 2020 124,00 113,70 477,50 4,20

Jumlah 393,1 333,2 1.045,07 11,7

Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Kab. Asmat, 2020

Jenis tanaman pangan oleh masyarakat di Kabupaten Asmat adalah padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, keladi, kacang tanah, dan kedelai. Luas tanam padi di Kabupaten Asmat pada tahun 2020 adalah seluas 124,00 ha, luas tanam jagung di Kabupaten Asmat pada tahun 2020 adalah seluas 7,80 ha dan luas panen jagung 5,70 ha dengan produksi mencapai 21,6 ton. Luas tanam ubi kayu seluas 85,10 ha dengan produksi 817,5 ton. Luas tanam ubi jalar adalah seluas 39,20 ha dan dengan produksi sebesar 269,6 ton. Luas tanam keladi pada tahun 2020 adalah seluas 15,60 ha dengan produksi sebesar 83,6 ton. Luas tanam kacang tanah 5,20 ha dengan produksi sebesar 9,5 ton. Sedangkan luas tanam kedelai adalah 9,00 ha dengan produksi 13,14 ton.

Tabel 2.22.

Luas Panen, Luas Tanam dan Produksi Tanaman Palawija di Kabupaten Asmat, Tahun 2020

No Tanaman Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)

Produksi (ton)

Produktivitas (ton per Ha)

1 Padi 124,00 113,70 477,5 4,2

2 Jagung 7,80 5,70 21,6 3,8

3 Ubi Kayu 85,10 70,20 817,5 11,6

4 Ubi Jalar 39,20 35,50 269,6 7,6

5 Keladi 15,60 15,20 83,6 5,5

6 Kacang tanah 5,20 3,80 9,5 2,5

7 Kedelai 9,00 7,30 13,14 1,8

Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Kab. Asmat, 2020

RISPAM KABUPATEN ASMAT TAHUN 2022

BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ASMAT II - 56

2.6.2. Hortikultura

Hortikultura terdiri atas komoditi sayuran, buah-buahan dan tanaman hias. Data tanaman hias tidak disajikan karena data tersebut tidak tersedia. Pisang merupakan tanaman hortikultura yang dibudidayakan oleh sebagian besar masyarakat Kabupaten Asmat. Komoditas sayuran yang dihasilkan Kabupaten Asmat terdiri dari berbagai jenis diantaranya adalah sawi, cabai rawit, kubis, kangkung, bayam, kacang panjang, ketimun, labu siam, tomat, terong, pare, dan buncis. Luas tanam komoditas sayuran menurun dari tahun sebelumnya. Produksi berbagai komoditas sayuran di Kabupaten Asmat pada tahun 2020 antara lain: tanaman sawi adalah 27,56 ton, cabai rawit 20,43 ton, kangkung 186,16 ton, kacang panjang 64,08 ton, dan lain- lain.

Tabel 2.23

Luas Panen, Luas Tanam dan Produksi Sayuran di Kabupaten Asmat, Tahun 2020

No Tanaman Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Produksi (ton)

1 Sawi 17,59 13,78 27,56

2 Cabai rawit 9,27 8,17 20,43

3 Tomat 5,59 3,70 18,50

4 Terong 12,68 11,52 73,73

5 Kacang Panjang

32,71 27,86 64,08

6 Ketimun 6,99 5,45 20,44

7 Kangkung 52,60 46,54 186,16

8 Bayam 12,48 9,69 20,16

9 Pare 2,60 2,45 6,62

10 Labu Siam 3,14 0,93 4,65

11 Buncis 3,39 1,66 2,91

Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Kab. Asmat, 2020

Komoditas buah-buahan yang dihasilkan Kabupaten Asmat terdiri dari berbagai jenis diantaranya pisang, salak, rambutan, durian, mangga, nangka, nanas, jeruk siam, jeruk besar, matoa, pepaya, sukun, jambu biji, dan semangka. Luas tanam berbagai komoditas buah-buahan di Kabupaten Asmat pada tahun 2020 diantaranya adalah pisang seluas 182,20 ha, nangka seluas 19,41 ha, sukun seluas 44,29 ha, jeruk siam seluas 11,04 ha, matoa seluas 13,41 ha, dan lain-lain. Produksi berbagai komoditas buah-buahan di Kabupaten Asmat pada tahun 2020 diantaranya adalah pisang sebesar 2.573,81 ton, nangka sebesar 102,68 ton, jeruk siam 8,82 ton, sukun sebesar 14,10 ton, matoa 81,28 ton, dan lain-lain.

RISPAM KABUPATEN ASMAT TAHUN 2022

BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ASMAT II - 57

Tabel 2.24.

Luas Panen, Luas Tanam dan Produksi Buah di Kabupaten Asmat, Tahun 2020

No Tanaman Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Produksi (ton)

1 Pisang 182,20 108,98 2.573,81

2 Salak 4,18 0,54 1,76

3 Rambutan 4,89 1,00 5,04

4 Durian 1,52 3,00 7,50

5 Mangga 8,42 1,65 10,62

6 Nangka 19,41 8,32 102,68

7 Nanas 2,51 1,72 20,48

8 Jeruk Siam 11,04 5,32 8,82

9 Jeruk Besar 5,00 5,00 5,00

10 Matoa 13,41 10,16 81,28

11 Pepaya 2,47 2,29 9,97

12 Sukun 44,29 4,56 14,10

13 Jambu Biji 1,01 1,00 7,62

14 Semangka 1,00 1,00 16,00

Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Kab. Asmat, 2020

2.6.3. Perkebunan

Jenis tanaman perkebunan yang dibudidayakan masyarakat di Kabupaten Asmat diantaranya adalah kelapa, karet, kopi, dan sagu. Dari berbagai komoditas tanaman perkebunan yang dibudidayakan masyarakat, komoditas kelapa dan sagu merupakan komoditas utama tanaman perkebunan dilihat dari sisi luas area dan produksinya.

Kedua komoditas tersebut tersebar merata di seluruh distrik yang ada di Kabupaten Asmat. Luas area tanaman kelapa di Kabupaten Asmat pada tahun 2020 adalah seluas 548,25 ha dengan produksi mencapai 175,75 ton, sedangkan luas tanaman sagu pada tahun 2020 adalah seluas 4.255,50 ha dengan produksi mencapai 10.612,50 ton. Tingginya produksi sagu di Kabupaten Asmat disebabkan karena wilayahnya yang cocok untuk perkembangan optimal tanaman sagu dan tanaman tersebut merupakan salah satu makanan pokok yang ada di Kabupaten Asmat.

Tabel 2.25.

RISPAM KABUPATEN ASMAT TAHUN 2022

BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ASMAT II - 58

Luas Tanam dan Produksi Tanaman Perkebunan di Kabupaten Asmat, Tahun 2020

No Tanaman Luas Tanam (Ha) Produksi (ton)

1 Sagu 4.255,50 10.612,50

2 Kelapa 548,25 175,75

3 Kopi 9,00 -

4 Karet 19,50 -

Sumber: Asmat Dalam Angka, 2020

2.6.4. Kehutanan

Pembangunan sektor kehutanan mencakup semua upaya memanfaatkan sumber daya hutan secara optimal dengan tetap memperhatikan aspek ekonomi, lingkungan ekologi, dan sosial masyarakat untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat terutama masyarakat kawasan sekitar hutan. Oleh karena itu, potensi sektor kehutanan harus diolah sebaik mungkin sebagai salah satu pendorong kegiatan ekonomi masyarakat di Kabupaten Asmat. Pengembangan sektor kehutanan harus melingkupi berbagai usaha pemanfaatan hutan secara maksimal dengan tidak mengabaikan aspek lingkungan hidup dalam arti luas, pada hakekatnya harus berprinsip dapat memberikan manfaat optimal jangka panjang, meliputi sistem dan manajemen pengelolaan kawasan hutan beserta isinya sebagai sumber pendapatan daerah dan masyarakat agar sejahtera dan berkeadilan.

Kabupaten Asmat memiliki kawasan hutan seluas 2.666.470,96 ha. Dari seluruh luasan tersebut, jenis hutan di Kabupaten Asmat adalah jenis hutan lindung dan hutan produksi. Luas kawasan hutan lindung di Kabupaten Asmat adalah seluas 1.087.531,17 ha, sedangkan luas kawasan hutan produksi seluas 1.233.402,11 ha terdiri atas kawasan hutan produksi terbatas seluas 1.112.746,02 ha dan hutan produksi seluas 76.635,15 ha. Selain dua tipe hutan yang telah disebutkan di atas, jenis hutan lainnya di Kabupaten Asmat adalah hutan lindung, hutan produksi yang dikonservasi, dan jenis hutan lainnya. Adapun produk hasil hutan seperti kayu gergaji hasil pengolahan. Di Kabupaten Asmat juga menghasilkan produk hasil hutan non kayu diantaranya kayu gaharu, sagu, dan kemendangan.

RISPAM KABUPATEN ASMAT TAHUN 2022

BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ASMAT II - 59

Tabel 2.26.

Luas Kawasan Hutan Menurut Paduserasi di Kabupaten Asmat, 2020

No Jenis Hutan Luas (Ha)

1 Kawasan Hutan Lindung (HL) 1.087.531,17

2 Kawasan Suaka Alam / Konservasi (KSA) 339.141,68

3 Kawasan Hutan Produksi (HP) 76.635,15

4 Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) 1.112.746,02 5 Kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK) 44.020,94

6 Areal Penggunaan Lain (APL) 6.396

Sumber: DLH Kabupaten Asmat, 2020

2.6.5. Peternakan

Sektor peternakan di Kabupaten Asmat dapat dikatakan belum berkembang karena usaha yang dilakukan masyarakat masih dalam skala rumah tangga. Jenis ternak yang dibudidayakan masyarakat adalah sapi, kambing, dan babi. Jenis ternak utama yang dibudidayakan masyarakat adalah babi dimana jumlah populasinya tertinggi dibandingkan ternak lainnya dan tersebar di seluruh distrik yang ada. Terlihat bahwa populasi ternak kambing selama periode 2016-2020 mengalami peningkatan, begitupun dengan ternak sapi yang pada periode 2016- 2020 mengalami peningkatan.

Ternak sapi yang pernah didistribusikan kepada masyarakat hampir seluruhnya hidup liar, sehingga sulit dipantau populasinya setiap tahun. Berdasarkan pendataan di lapangan banyak terdapat sapi betina yang produktif, hal ini juga memacu lonjakan populasi ternak sapi. Sedangkan populasi ternak babi mengalami penurunan, dimana pada tahun 2018 jumlahnya mencapai 1.035 ekor dan pada tahun 2020 meningkat menjadi 1.721 ekor.

Tabel 2.27.

Perkembangan Jumlah Ternak di Kabupaten Asmat,2016-2020

Tahun Jumlah (ekor)

Sapi Kambing Babi

2016 102 97 1.021

2017 247 44 1.142

2018 255 43 1.035

2019 239 134 1.688

2020 261 211 1.721

Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Kab. Asmat, 2020.

RISPAM KABUPATEN ASMAT TAHUN 2022

BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ASMAT II - 60

Jenis unggas yang dibudidayakan masyarakat di Kabupaten Asmat adalah itik/entog, ayam buras dan ayam ras pedaging (Broiler). Populasi itik hampir tersebar merata di seluruh distrik, sedangkan populasi ayam buras tersebar di seluruh distrik di Kabupaten Asmat. Selama periode 2018-2020, populasi itik di Kabupaten Asmat mengalami penurunan, sedangkan jumlah populasi ayam buras mengalami peningkatan. Jumlah populasi itik pada tahun 2019 hanya sebanyak 1.250 ekor dan mengalami peningkatan menjadi 1.381 ekor pada tahun 2020, populasi ayam buras sebanyak 7.429 ekor pada tahun 2018, berkurang menjadi 7.220 ekor pada tahun 2019, dan bertambah menjadi 7.565 ekor pada tahun 2020.

Sedangkan untuk ayam ras pedaging (Broiler) pada tahun 2019 hanya sebanyak 300 ekor

Tabel 2.28.

Perkembangan Jumlah Ternak Unggas di Kabupaten Asmat,2016-2020 Tahun

Jumlah (ekor)

Itik Ayam Ras

Broiler

Ayam Buras

2018 1.458 - 7.429

2019 1.250 300 7.220

2020 1.381 - 7.565

Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Kab. Asmat, 2020

2.6.6. Perikanan

Sektor perikanan merupakan salah satu sektor andalan di Kabupaten Asmat. Wilayah Kabupaten Asmat yang berada di pesisir Laut Arafura dan memiliki banyak sungai besar membuat wilayah ini memiliki potensi perikanan yang besar baik untuk perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Pada tahun 2020, produksi ikan di Kabupaten Asmat adalah sebesar 14.930,13ton dengan nilai produksi sebesar Rp 218.068.500.00. Produksi ikan di Kabupaten Asmat masih dapat ditingkatkan mengingat usaha perikanan yang dilakukan masyarakat sebagian besar masih skala tradisional. Sektor perikanan berkontribusi baik dari jumlah dan nilai produksi sektor setiap tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2018, produksi sektor perikanan hanya sebesar 12.206,79ton atau senilai Rp 191.916.655.000. Angka tersebut terus meningkat hingga tahun 2020 dengan produksi mencapai 14.930,13ton atau setara Rp 218.068.500.00. Jika dirinci menurut jenisnya pada tahun 2020, produksi perikanan di

RISPAM KABUPATEN ASMAT TAHUN 2022

BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ASMAT II - 61

Kabupaten Asmat didominasi oleh produksi perikanan laut yang mencapai sebanyak 13.721,45ton dengan nilai dari produksi mencapai Rp 218,17 miliar. Tidak hanya dari perikanan laut, produksi yang berasal dari perikanan darat juga mengalami peningkatan dari hanya 939,078 on pada tahun 2018 menjadi sebanyak 1208,68ton pada tahun 2020. Peningkatan tersebut didorong oleh signifikannya produksi perairan umum yang pada tahun 2020 jumlahnya sebesar 1.080 ton.

Berdasarkan data, banyak peluang peningkatan produksi sektor perikanan di Kabupaten Asmat. Sebagian besar armada perikanan tangkap di Kabupaten Asmat adalah perahu tanpa motor dengan jumlah sebanyak 3616 unit. Sedangkan untuk armada perikanan tangkap yang menggunakan perahu motor berkekuatan 21-30 GT hanya sebanyak 14 unit. Jika armada perikanan tangkap di Kabupaten Asmat ditingkatkan kapasitasnya dari perahu tanpa motor menjadi perahu motor, maka jumlah produksi perikanan akan mengalami peningkatan.

Tabel 2.29.

Produksi dan Nilai Produksi Sektor Perikanan Kabupaten Asmat, 2018-2020

No Perikanan 2018 2019 2020

1 Perikanan Laut

Produksi (ton) 11.267,71 13.633,93 13.721,45 Nilai (000) Rp 180.283.360 203.720.320 205.821.750 2 Perikanan Darat

A Perikanan Budidaya

Produksi (ton) 126,63 128,61 128,68

Nilai (000) Rp 3.505.195 3.580.700 3.606.750 B Perikanan Umum

Produksi (ton) 812,45 1.072,43 1.080 Nilai (000) Rp 8.128.100 8.530.700 8.640.000 Produksi Total (ton) 12.206,79 14.834,97 14.930,13 Nilai Total (000) Rp 191.916.655 215.831.785 218.068.500 Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Asmat, 2020

RISPAM KABUPATEN ASMAT TAHUN 2022

BAB II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN ASMAT II - 62

Tabel 2.30.

Perkembangan Jumlah Armada Penangkapan (unit) Tahun 2018-2020

No Jenis Armada TAHUN

2018 2019 2020

1 Perahu Tanpa Motor

a. Laut 655 622 625

b. Perairan Umum 3.143 2.986 2.991 2 Perahu Motor Tempel

a. Laut 646 718 706

b. Perairan Umum 913 1.097 1.069

3 Kapal Motor

a. < 5 GT 30 45 48

b. 5 – 10 GT 6 10 9

c. 10 – 20 GT 5 5 3

d. 20 – 30 GT 8 10 14

e. 30 – 50 GT - - -

f. 50 – 100 GT 16 16 10

g. – 200 GT 1 - -

h. >200 GT - - -

JUMLAH 5.423 5.509 5.475

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Asmat, 2020

Dalam dokumen DOKUMEN RI-SPAM KAB ASMAT TAHUN 2022 (Halaman 77-85)