• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Pengurus Rohis Dalam Penanaman Karakter Siswa

Dalam dokumen INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO (Halaman 91-96)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Temuan Khusus

1. Peranan Pengurus Rohis Dalam Penanaman Karakter Siswa

Peran pengurus Rohis di SMK Negeri 2 Metro memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan karakter siswa sebagai mentoring, dakwah, pengajaran dan penyelenggaraan forum.

Adapun untuk mengetahui peran pengurus Rohis, secara mendalam peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan wawancara sehingga dapat menghasilkan data yang akurat. Wawancara yang dilakukan yaitu mengenai peran pengurus Rohis dalam menanamkan nilai-nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan, yaitu:

Berdasarkan hasil wawancara yang sudah peneliti lakukan terhadap Ibu Serly Fatmawati Pembina Rohis dapat diketahui :

“Saya sebagai Pembina menegaskan kepada para pengurus bahwasanya mereka itu memiliki peran sebagai mentor, pendakwah, pengajar juga serta menyelenggarakan forum belajar diskusi.

Tentunya bentuk dari mentor bisa dilihat dari perannya untuk menambah wawasan keorganisasian, dan melaksanakan musyawarah mufakat tentang agenda rohis, kemudian dakwah mereka terlihat dari ajakan ajakan kajian melalui poster untuk kegiatan kajian agama, lalu pengajaran mereka memahami, menguasai, dan menerapkan Ilmu

pengetahuan tentang islam, kemudian forum yang mereka selenggarakan adalah diskusi antar rohis di kota metro”.

(W/P.1/F1.1/Tgl 28/07/2021)

Wawancara tersebut menyatakan bahwa peran pengurus Rohis kepada anggotanya adalah sebagai mentoring, dakwah, pengajaran dan penyelenggaraan forum. Bentuk dari implementasi peran pengurus Rohis adalah mengkader anggotanya agar memahami keorganisasian, menjadi pendakwah, melakukan pengajaran ilmu tentang pengetahuan islam (Ibadah solat), dan mengadakan forum diskusi. Selain itu, Ketua Rohis (Wendy Saputra) juga menyatakan bahwa :

“Peran dari pengurus Rohis diantaranya mentoring, dakwah, pengajaran dan penyelenggaraan forum. Kita mengajak anggota Rohis untuk memahami tentang organisasi, menyebarkan poster dakwah, melakukan pengajaran ilmu agama baik dari sisi ibadah mahdah dan ghoiru mahdah, lalu mengadakan forum diskusi”. (W/PE.1/F1.1/Tgl 15/07/2021)

Wawancara tersebut menyatakan bahwa pengurus Rohis berperan sebagai mentoring, dakwah, pengajaran dan penyelenggaraan forum. Bentuk dari mentoring pengurus adalah melakukan pengkaderan keorganisasian pada anggota, mengajak dakwah melalui media apapun termasuk poster, melakukan pengajaran ilmu agama baik tentang solat, ibadah lain, sedekah dan sebagainya, kemudian menyelenggarakan forum diskusi. Selain itu, pengurus Rohis (Dasty Afriyani) menyatakan bahwa :

“Kita sebagai pengurus harus menjadi mentor yang baik yang dapat menjadi teladan bagi anggota kita, lalu mengajak dakwah lewat apapun, lalu sebagai pengajar ilmu-ilmu terkait keagamaan misal

solat, sedekah, bersosialisasi serta mengadakan forum-forum diskusi”.

(W/PE.2/F1.1/Tgl 10/07/2021)

Wawancara tersebut menyatakan bahwa sebagai pengurus harus berperan menjadi mentor, pendakwah, pengajar dan penyelenggara forum diskusi. Selain itu, angggota Rohis (Heny Lestary) menyatakan bahwa :

“Alhamdulliah pengurus Rohis dapat menjadi mentor, sebagai pendakwah juga, lalu sebagai pengajar dan pembuat atau pelaksana pembuatan forum-forum diskusi”.

(W/S.I/F1.1/Tgl /20/07/2021)

Selain itu, anggota Rohis (Putri Eka Wulandari) menyatakan bahwa :

“Saya senang sekali dengan peran pengurus Rohis yakni menjadi mentor, pendakwah, pengajar yang baik serta penyelenggara kegiatan- kegiatan dikusi yang bermanfaat bagi anak-anak muda khususnya”.

(W/S.II/F1.1/Tgl /20/07/2021)

Wawancara tersebut menyatakan bahwa pengurus telah berperan sebagai mentor pada setiap anggotanya. Selain itu juga pengurus Rohis juga menjadi seorang pendakwah, pengajar ilmu agama serta mendirikan kegiatan-kegiatan diskusi.

Dari beberapa wawancara yang peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa pengurus Rohis telah memberikan perannya pada anggota Rohis sebagai mentoring, pendakwah, pengajar dan penyelenggara form diskusi.

Dalam penelitian ini peneliti mengamati peranan pengurus Rohis dalam menanamkan nilai-nilai karakter yang hubungannya dengan Tuhan yaitu karakter religius.

a. Karakter Religius

Karakter religius adalah pikiran, perkataan dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai ketuhanan.

Berdasarkan hasil wawancara yang sudah peneliti lakukan terhadap Ibu Serly Fatmawati Pembina Rohis dapat diketahui :

“Alhamdulliah sejauh ini karakter anak-anak terlihat baik, tutur kata mereka sopan, menghormati pada yang lebih tua menyayangi pada yang lebih muda, serta mindset berpikir mereka itu sudah mulai membaik tahu mana yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab, melaksanakan solat tepat waktu mengajak terus dan menggemborkan kebaikan lewat media sosial”.

(W/P.1/F1.2/3/Tgl 28/07/2021)

Wawancara tersebut menyatakan bahwa anggota Rohis memiliki perilaku yang baik, bertutur kata yang sopan, saling mengormati dan melakasanakan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing. Selain itu Ketua Rohis (Wendy Saputra) menyatakan bahwa :

“Syukur Alhamdulillah mereka semau memiliki perilaku yang baik, sopan santunya sudah tampak, tutur katanya baik serta kewajibannya terutama ibadah sudah dijalankan dengan teratur”.

(W/PE.1/F1.2/3/Tgl 10/07/2021)

Wawancara tersebut menyatakan bahwa anggota Rohis memiliki perilaku yang baik kemudian bertutur kata yang sopan, serta menjalankan kewajiban ibadahnya. Selain itu, pengurus Rohis (Mustofa) menyatakan bahwa :

“Karakter anggota Rohis alhamdulliah baik kak, bisa dilihat dari cara ia bertindak, bertutur kata, serta menjalankan keajiban salat 5 waktu”. (W/PE.3./F1.2/3/Tgl 13/07/2021)

Wawancara tersebut menyatakan bahwa anggota Rohis memiliki tindak tanduk yang baik, sopan, bertutur kata dengan baik serta menjalankan kewajiban solat. Selain itu anggota Rohis (Heny Lestari) menyatakan bahwa :

“Alhamdulillah kak kita sebagai anggota rohis menjadi berubah menjadi tau bagaimana bertuturkata yang sopan serta dapat rajin dan tepat waktu menjalankan solat”. (W/S.I/F1.2/3/Tgl /20/07/2021) Selain itu, anggota Rohis (Putri Eka Wulandari) menyatakan bahwa :

“Alhamdulliah perilaku anggota Rohis sudah baik dan kita menjadi tepat waktu menjalankan solat ”. (W/S.II/F1.2/3/Tgl /20/07/2021)

Wawancara tersebut menyatakan bahwa anggota Rohis sudah berperilaku baik, mempunyai tutur kata yang sopan, dan menjalankan kewajiban solatnya.

Dari beberapa wawancara yang peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa karakter religius anggota Rohis sudah baik. Hal ini dapat diketahui dari perilaku anggota Rohis yang baik, tutur kata yang sopan, bertanggungjawab dan melaksanakan kewajiban solat lima waktu.

2. Faktor Pendukung Pengurus Rohis Dalam Penanaman Karakter Siswa

Dalam dokumen INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO (Halaman 91-96)