• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rizki Andini1,Ni’mah Hanifah2, Ratri Abdatush S.3, Ambar Setyawan4, Yayuk Hartriyanti5

1, 2, 5Program Studi Gizi Kesehatan Universitas Gadjah Mada

Email:1[email protected],2[email protected],5[email protected]

3, 4Program Studi Ilmu Komputer dan Instrumentasi Universitas Gadjah Mada Email:3[email protected],4[email protected]

Proyek pengembangan ini didanai oleh Dirjen DIKTI dalam Program Kreativitas Mahasiswa–Teknologi (PKM- T) tahun 2012

Abstract

One of the causes of maternal mortality in Indonesia is complications in childbirth. The causes can be lateness of decision making to seek childbirth care, lateness of reaching health facilities, and lateness of receiving adequate services. Lack of participation on antenatal care also becomes one of the risk factors. Active participation of pregnant women for antenatal care, family and husband support, and ease of access to health services are several factors needed to reduce maternal mortality. Antenatal care is a routine visit for pregnant women to the related health workers (usually doctors or midwives), which should be done for at least four times during pregnancy for an early detection of risks and preventing complications. This study aims to develop health information system software called PERKUSSI (Perangkat Komunikatif dalam Upaya Sukseskan Persalinan) which performs data collection of antenatal care and other important information. PERKUSSI is a web-based health information system with SMS Gateway as main features that provides services to pregnant women in the form of a short message service (SMS) contains health information and reminder for routinely scheduled antenatal care. It is an action research which was conducted qualitatively and the evaluation of study was processed by SWOT analysis. Further coordination with stakeholders and feature improvement are needed to make PERKUSSI be an alternative solution to increase the participation of pregnant women in antenatal care.

Keywords : PERKUSSI, antenatal care, health information system, SMS Gateway, Puskesmas Ngampilan

1. Pendahuluan

Sebanyak 20.000 perempuan di Indonesia meninggal akibat komplikasi dalam persalinan setiap tahunnya. Hal ini dipengaruhi oleh penyebab langsung (perdarahan, infeksi dan eklamsi);

persalinan lama (lebih dari 12 jam); dan aborsi tidak aman. Selain itu juga terdapat faktor keterlambatan yaitu, terlambat memutuskan untuk mencari pelayanan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan, dan terlambat menerima pelayanan yang adekuat(1).

Antenatal care (kunjungan pemeriksaan kehamilan) bisa menjadi solusi alternatif untuk menekan angka kematian ibu. Kunjungan antenatal dilakukan untuk pemantauan dan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak, serta menyiapkan fisik dan mental ibu dan anak seoptimal mungkin selama kehamilan, saat bersalin, dan nifas(2,3). Pelaksanaannya minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut: sampai dengan kehamilan trimester pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan, dan kehamilan trimester kedua (14-28 minggu) satu kali kunjungan dan kehamilan

trimester ketiga (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan. Namun demikian, banyak hal yang juga mempengaruhi partisipasi aktif dari ibu hamil untuk melakukan antenatal care ini secara rutin seperti tingkat pendidikan, dukungan suami dan keluarga, akses untuk mencapai tempat pelayanan kesehatan, dan sebagainya.

Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu dari enam poin building block. Building block atau komponen utama yang harus ada dalam sistem kesehatan demi tercapainya peningkatan kesehatan individu termasuk peningkatan status kesehatan ibu hamil(4). Perangkat lunak/ software PERKUSSI (Perangkat Komunikatif dalam Upaya Sukseskan Persalinan) merupakan perangkat lunak inovatif sebagai manifestasi dari poin informasi kesehatan dalam building block berupa sistem informasi kesehatan. Diharapkan dengan adanya teknologi inovatif dalam pengembangan sistem informasi kesehatan ini mampu meningkatkan partisipasi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin guna menekan angka risiko sehingga mampu menurunkan angka kematian ibu.

PAPER 19

FORUM INFORMATIKA KESEHATAN INDONESIA 2015 113

2. Metode

2.1 Desain Penelitian

Penelitian menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan penelitian tindakan atau action research, yang mana pada pelaksanaannya terdiri atas empat proses utama yang satu sama lain saling terkait sebagai sebuah siklus, yaitu diagnosis (masalah), perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, dan evaluasi tindakan(5). Penelitian dijalankan pada bulan Maret hingga Juli 2013.

Subjek penelitian adalah penyedia layanan kesehatan primer yaitu Puskesmas daerah Ngampilan, D.I. Yogyakarta dengan melibatkan ibu hamil, wanita usia subur (WUS), dan pasangan usia subur (PUS) yang tinggal di wilayah cakupan pelayanan dalam pembuatan database aplikasi.

Pada penelitian ini, ibu hamil diartikan sebagai wanita di wilayah cakupan program yang telah diketahui sedang mengandung pada saat pengambilan data dilakukan; WUS berdasarkan pengertian dari Kemenkes RI adalah wanita usia subur dengan keadaan organ reproduksinya berfungsi baik antara umur 20 hingga 45 tahun(6); PUS adalah pasangan usia subur (suami dan istri) baik yang sudah atau belum mempunyai keturunan, dimana istri masih pada rentang usia subur.

Sehingga program ini, kriteria WUS berdasarkan pengertian tersebut dibatasi untuk yang belum menikah saja.

2.2 Cara Pengumpulan Data

Pengambilan data primer dilakukan melalui wawancara mendalam (in depth interview) dengan perangkat Puskesmas Ngampilan, yaitu Kepala Puskesmas, Bidan Puskesmas, dan Bagian Sistem Informasi Puskesmas terkait informasi penting yang diperlukan dan evaluasi rutin dalam pengembangan dan penerapan software PERKUSSI; serta sebagian data kelompok masyarakat yang dilibatkan (ibu hamil, PUS, dan WUS), yaitu nomor kontak yang masih aktif dan status gizi.

Pengambilan data sekunder dilakukan dengan peninjauan dan rekapitulasi data pasien dalam buku kohort Puskesmas Ngampilan.

2.3 Cara Analisis Data

Data primer dari hasil wawancara dengan pihak Puskesmas Ngampilan terkait evaluasi penerapan software PERKUSSI selanjutnya dianalisis dengan metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk mempertimbangkan rencana strategis dalam penerapan PERKUSSI yang berkelanjutan. Tahapan dalam analisis SWOT terdiri atas pengumpulan data, pengelompokkan data sesuai dengan kategori strengths, weaknesses,

opportunities, dan threats, penyusunan data dalam matriks SWOT, dan pengambilan keputusan(7). 2.4 Tahapan Penelitian

2.4.1 Diagnosis

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan terdiri atas pengkajian masalah persalinan ibu melahirkan berdasarkan teori terkait dan studi kasus di lapangan, pembuatan rancangan software PERKUSSI, koordinasi dengan pejabat daerah dan Puskesmas mitra yang kemudian akan menjadi wilayah cakupan program dalam penerapan penggunaan software PERKUSSI. Puskesmas mitra program ini adalah Puskesmas Ngampilan, D.I. Yogyakarta. Data yang dikumpulkan berupa informasi seputar masyarakat sasaran seperti identitas, riwayat kehamilan dan kesehatan, serta kontak pribadi dan keluarga yang dapat dihubungi agar dapat berpartisipasi aktif dalam SMS Gateway.

2.4.2 Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan meliputi kegiatan pembuatan perangkat lunak/ software yang terdiri dari pengerjaan analisis sistem, instalasi perangkat lunak/ software pendukung pembuatan program (Notepad++, Adobe Dreamweaver, XAMPP, MySQL, Web Browser), penentuan fitur-fitur komponen sistem, yaitu program besar berbasis website dan server SMS Gateway, pembuatan database dan desain antarmuka perangkat lunak/

software, pembuatan kode program dan debugging.

Berikut adalah gambaran teknologi dari software PERKUSSI yang dibuat:

Gambar 1. Gambaran Teknologi PERKUSSI 2.4.3 Pelaksanaan Tindakan

Setelah software PERKUSSI selesai dibuat, selanjutnya dilakukan beberapa tahap uji coba untuk menyesuaikan program yang dibuat dengan

FORUM INFORMATIKA KESEHATAN INDONESIA 2015 114

database yang ada agar fitur yang dijalankan dapat lebih efektif dan efisien. Selanjutnya, software PERKUSSI di-launching dan disosialisasikan kepada kelompok masyarakat sasaran program (ibu hamil, wanita usia subur, dan pasangan usia subur) di wilayah cakupan Puskesmas Ngampilan. Setelah masyarakat menerima sosialisasi, selanjutnya PERKUSSI mulai dijalankan selama beberapa waktu di wilayah cakupan Puskesmas Ngampilan.

2.4.4 Evaluasi Tindakan

Penerapan software PERKUSSI selama beberapa waktu selanjutnya ditindaklanjuti dan dikoordinasikan dengan pihak Puskesmas Ngampilan terkait umpan balik (feedback) dari kelompok masyarakat sasaran serta kesiapan pihak Puskesmas untuk selanjutnya menjalankan sendiri software PERKUSSI secara mandiri dan berkelanjutan di wilayah cakupan kerjanya.

3. Hasil dan Pembahasan

Tahap persiapan program berlangsung pada minggu pertama dan kedua Bulan Maret 2013 dan diperoleh kesepakatan kontrak mitra dengan penandatanganan surat kontrak kerja sama antara pihak Puskesmas Ngampilan dengan tim PERKUSSI. Kemudian langsung dilanjutkan pada pengumpulan data ibu hamil, wanita usia subur (WUS), dan pasangan usia subur (PUS) menggunakan data sekunder yang direkapitulasi untuk menyesuaikan kebutuhan database program.

Pengumpulan data dilakukan secara berkelanjutan hingga Bulan Mei 2013, untuk menyesuaikan pembaruan yang ada pada data Puskesmas karena adanya kunjungan pemeriksaan.

Data yang dikumpulkan pada tahap ini adalah semua yang berhubungan dengan ibu hamil, WUS, dan PUS, yang meliputi:

- Identitas diri (nama, alamat, tanggal lahir, kontak nomor handphone aktif untuk didaftarkan dalam program SMS Gateway)

- Identitas suami (ibu hamil dan PUS) atau anggota keluarga (WUS)

- Riwayat kehamilan (usia kehamilan, kehamilan keberapa, jumlah keturunan yang hidup dan/atau meninggal, riwayat persalinan sebelumnya, dan rencana kehamilan)

- Riwayat kesehatan (penyakit berat yang diderita baik bawaan atau bukan, golongan darah, dan status gizi)

Pembuatan software PERKUSSI dimulai pada minggu kedua Bulan Maret 2013 dan terus dikembangkan hingga menjelang uji coba pada Bulan Mei 2013. Fitur software PERKUSSI yang dapat diterima oleh masyarakat sasaran berupa pengiriman SMS kepada ibu hamil dan suami untuk melaksanakan kunjungan antenatal sebagaimana terjadwal dalam database, juga info kesehatan bagi

wanita usia subur dan pasangan usia subur untuk mempersiapkan kehamilan yang lebih sehat sejak awal. Uji coba dan evaluasi dilakukan dua tahapan berturut-turut sebelum selanjutnya software PERKUSSI diluncurkan untuk pertama kali dan disosialisasikan kepada kelompok masyarakat sasaran program (ibu hamil, WUS, dan PUS) di wilayah cakupan Puskesmas Ngampilan. Setelah itu, sosialisasi pertama diberikan kepada ibu kader di setiap RT/RW dalam wilayah cakupan Puskesmas Ngampilan pada 22 Maret 2013, sosialisasi kepada perangkat puskesmas dilakukan dari tanggal 22 Maret hingga tanggal 26 Mei, kemudian sosialisasi dan penyuluhan kesehatan kepada kelompok masyarakat sasaran dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2013.

Penerapan software PERKUSSI dilakukan setelah sosialisasi hingga akhir bulan Juli 2013.

Dalam periode tersebut, dilakukan pula monitoring dan evaluasi sebagai tindak lanjut terkait umpan balik (feedback) dari kelompok masyarakat sasaran dan pihak Puskesmas Ngampilan. Hasil dari monitoring dan evaluasi ini selanjutnya digunakan untuk menentukan kelanjutan penerapan software PERKUSSI di Puskesmas Ngampilan secara mandiri. Hasil evaluasi dijabarkan dalam analisis SWOT sebagai berikut:

Tabel 1. Matriks SWOT

Internal Origin

Strength

- Konsep program secara umum sesuai dengan misi Puskesmas Ngampilan untuk meningkatkan kesehatan ibu.

- Sumber pendanaan program cukup memadai untuk perencanaan penerapan jangka panjang.

Weakness

Oleh karena keterbatasan waktu, tim PERKUSSI perlu menyerahkan penerapan penggunaan software kepada pihak Puskesmas Ngampilan agar bisa menjalankan secara mandiri dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

External Origin

Opportunity

- Berdasarkan pelaksanaan sosialisasi yang telah dilakukan, kelompok masyarakat sasaran dan kader puskesmas cukup antusias dengan program yang dijalankan

- Kepala Puskesmas Ngampilan juga mendukung agar PERKUSSI bisa memberi manfaat bagi masyarakat dalam jangka waktu yang lebih lama.

FORUM INFORMATIKA KESEHATAN INDONESIA 2015 115

Threat

Bagian Sistem Informasi Puskesmas Ngampilan merasa keberatan untuk menerapkan software PERKUSSI secara mandiri karena adanya program informasi kesehatan nasional yang wajib diperbarui datanya setiap periode tertentu, yaitu SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas) dan Kartini.

4. Kesimpulan

Software PERKUSSI merupakan salah satu inovasi teknologi alternatif dalam pengembangan sistem informasi kesehatan yang mampu meningkatkan partisipasi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin (antenatal care). Berdasarkan hasil evaluasi bersama, software PERKUSSI belum dapat dijalankan secara berkelanjutan karena keterbatasan waktu dan SDM baik dari pihak tim pengembang, maupun Puskesmas Ngampilan sebagai mitra program.

5. Saran

Diperlukan adanya koordinasi terkait sistem informasi apa saja yang sudah ada di puskesmas, bila perlu, inovasi yang ada cukup dengan mengintegrasikan datanya saja sehingga tidak perlu dilakukan input data berulang-ulang.

6. Ucapan Terima Kasih

Tim PERKUSSI mengucap puji dan syukur ke hadirat Allah SWT serta terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Ibu Yayuk Hartriyanti selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak dukungan dan arahannya, Ibu Prie Aka Mahdayanti selaku Kepala Puskesmas Ngampilan Yogyakarta atas dukungan dan kesediaannya menjadi mitra program kami, dr. Shinta Prawitasari, Sp.OG atas kesediaannya menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi program, Pak Ma’un Budiyanto selaku dosen penguji yang selalu memberikan pengarahannya selama monitoring dan evaluasi program, serta seluruh kader, ibu hamil, WUS, dan PUS di Ngampilan atas partisipasi aktifnya.

Daftar Pustaka

[1] Pusdiknakes. Asuhan Antenatal. Jakarta:

WHO-JHPIEGO; 2001.

[2] Saifudin. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka; 2005.

[3] Manuaba. Ilmu Kebidanan, Kandungan dan KB. Jakarta: EGC; 2008.

[4] WHO. Everybody’s Bussiness: Strengthenng Health System to Improve Health Outcome:

WHO’s Framework for Action. Geneva:

WHO; 2007.

[5] O’Brien, Rory. An Overview of the Methodological Approach of Action Research.

USA: Faculty of Information Studies – University of Toronto; 1998

[6] Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI;

2013

[7] Harrison, Jeffrey P. Essentials of Strategic Planning in Healthcare. Health Administration Press; 2010

FORUM INFORMATIKA KESEHATAN INDONESIA 2015 116

SMS4Health: Reaching Young People with Health

Dalam dokumen FIKI-2015.pdf - UBBG Institutional Repository (Halaman 128-132)