• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pipeline Produksi Animasi 3 Dimensi

Dalam dokumen Dasar Animasi BS KLS X (Halaman 125-131)

Teknik Dasar Proses Produksi pada Industri Animasi

A. Proses Produksi Animasi

2. Pipeline Produksi Animasi 3 Dimensi

Eksplorasi 4.1

Agar kamu dapat mengeksplorasi materi ini, buatlah timeline infographic pipeline produksi animasi 2 dimensi. Untuk memudahkan pengerjaannya, ikutilah langkah berikut ini.

1. Bentuklan beberapa kelompok di kelasmu. Setiap kelompok terdiri atas 3 orang.

2. Siapkan komputer atau gawai.

3. Gunakan aplikasi desain seperti Canva (canva.com) atau Create Vista (create.vista.com).

4. Mulailah membuat timeline infographic berdasarkan materi yang telah kamu pelajari sebelumnya.

5. Tambahkan deskripsi dan ilustrasi pada setiap tahap proses pada pipeline produksi animasi 2 dimensi.

6. Tampilkan timeline infographic yang sudah kamu buat kepada teman- teman di kelas.

2) Cerita

Potensi ide yang telah tersaji kemudian dikembangkan menjadi kesatuan cerita yang utuh. Cerita merupakan hal yang mendasari peristiwa atau kejadian dalam sebuah animasi, seperti karakter, alur cerita, dan konflik. Cerita selalu dimulai dengan pertanyaan, jawaban, dan beberapa alternatif solusi atas pertanyaan tersebut sehingga akan mampu menggerakkan berbagai peristiwa yang terdapat beragam keunikan dan kemenarikan.

3) Script

Script adalah adegan yang dibuat secara tertulis, yang memperinci gerakan karakter, latar cerita, suara, waktu, dan dialog. Script terlihat seperti arahan yang dibuat secara detail dan mudah dipahami agar tim produksi mengetahui apa yang harus dikerjakan.

4) Storyboard

Storyboard adalah versi visual dari script, yang berisi pergerakan kamera, pose karakter atau kegiataan yang terjadi pada sebuah adegan yang akan dilihat oleh penonton pada layar. Storyboard terlihat seperti buku komik, yang dibuat secara manual di atas kertas. Akan tetapi, sekarang beredar aplikasi yang memudahkan storyboard artist dalam membuat storyboard. Aplikasi tersebut tidak hanya untuk gambar diam, melainkan dapat berupa animatic. Storyboard berperan sangat penting mulai dari penyutradaraan, sinematografi, efek, visual, kostum, dan akting.

5) Animatic

Animatic adalah storyboard dalam versi bergerak yang dilengkapi dengan pergerakan kamera, pergerakan model karakter, dan properti yang dibuat dengan tampilan sangat sederhana. Tentu saja, hal tersebut memperlihatkan rangkaian adegan yang berurutan. Pada tahapan ini, penempatan gambar storyboard akan disesuaikan dengan timing yang tepat serta ditambahkan dialog, sound effect, voice over, backsound, dan sebagainya. Selain itu, kamu juga akan melihat melihat kesesuaian cerita dan visual, serta melakukan proses revisi. Animatic dapat dikatakan sebagai paduan produksi visual secara gambaran kotor.

6) Design

Pada tahap ini terdapat beberapa rancangan yang dibuat yaitu concept art, character design, set/environment design, dan property design.

a) Concept Art

Concept art merupakan dasar seni dalam menggali ide dan inspirasi yang dapat menangkap gambaran visual mengenai proyek animasi yang dikerjakan dan menjadi acuan referensi proses kreatif bagi ilustrator dan animator.

b) Character Design

Tahapan ini merupakan tahapan perancangan karakter utama dan pendukung lainnya. Desain karakter dibuat oleh desainer dengan menganalisis karakter dari script yang sudah dibuat. Karakter desain dibuat sedetail mungkin, mulai dari kepribadian, tampilan fisik, dan perilaku yang khas. Begitu juga dengan pembuatan aksesoris yang menjadi penunjang kepribadian karakter. Intinya, tahapan ini merupakan proses pembuatan seluruh yang melekat pada tubuh karakter.

c) Set/Environment Design

Set/environment design adalah perancangan latar tempat terjadinya adegan. Latar tempat yang dibuat merupakan dekorasi atau lingkungan pada adegan.

Barang-barang yang terdapat pada set tidak akan digunakan oleh karakter. Barang tersebut hanya berfungsi sebagai dekorasi ruangan penunjang tempat dan waktu terjadinya adegan.

d) Property Design

Property design adalah peran- cangan barang yang digunakan atau barang yang akan berinte- raksi dengan karakter.

Gambar 4.15 Concept art/model sheet

Sumber: Pixar/www.pixar.com

Gambar 4.16 Environment Moana

Sumber: Disney animation/disneyanimation.com

Gambar 4.17 Property Moana

Sumber: Damian Buzugbe/artstation.com

b. Produksi

Memasuki tahap produksi, kreator animasi akan mengerjakan beberapa tahapan, mulai dari 3D layout, 3D modeling, 3D texturing, 3D rigging, 3D animation, visual effect, lighting, hingga rendering. Berikut ini perincian tahapan dalam proses produksi tiga dimensi.

1) 3D Layout

Layout adalah tahapan membangun set dalam bentuk 3D. Layout artist menciptakan dunia tempat berlangsungnya cerita secara 3D, menentukan ukuran, bentuk, dan interaksi karakter lainnya. Layout artist akan membuat model set dan properti;

menempatkan efek lampu sementara untuk membuat pilihan pergerakan kamera atau komposisi yang digunakan; dan menganimasikannya secara kasar. Layout artist menerapkan banyak trik sinematik untuk memperjelas aksi, emosi, framing, dan komposisi.

2) 3D Modeling

Modeling adalah proses pembuatan dan pengembangan objek dengan menggunakan perangkat lunak 3D sesuai dengan desain objek atau karakter yang telah ditentukan.

Selama proses pemodelan 3D, kamu dapat menentukan ukuran atau skala perbandingan antara objek, bentuk, dan tekstur objek. Biasanya, model dibuat dalam bentuk standar dengan warna abu-abu.

3) 3D Texturing

Texturing adalah proses membuat serta mengaplikasikan warna dan sifat karakter permukaan benda pada model 3D. Tekstur bisa berupa foto atau gambar 2 dimensi yang dipetakan pada model 3D.

Gambar 4.18 Layout pada film Raya the Last Dragon

Sumber: Disney animation/disneyanimation.com

Gambar 4.19 3D modeling Moana

Sumber: Disney animation/disneyanimation.com

Gambar 4.20 Texturing

Sumber: Arash Naghdi & Payam Adib/

dreamfarmstudios.com

4) 3D Rigging

Rigging adalah proses memberikan struktur tulang (bones/armature) pada model 3D agar dapat diposekan sesuai dengan kebutuhan. Tulang tersebut berhubungan satu sama lain sehingga memudahkan para animator untuk membuat gestur. Selain model manusia, rigging dapat digunakan pada benda apa pun, baik model humanistik maupun model lainnya.

5) 3D Animation

Pada tahapan ini, animator akan menggerakkan model 3D untuk berinteraksi dengan model 3D lainnya.

Animasi merupakan tahapan paling penting dan menghabiskan waktu dalam pembuatan film animasi. Proses animasi dilakukan berdasarkan kebutuhan dari script dan storyboard. Animator menggunakan prinsip-prinsip animasi untuk membuat karakter terlihat hidup.

6) VFX

Visual Effect adalah tahapan penggunaan simulasi berbasis fisika untuk pembuatan eleman yang sangat kompleks, seperti cairan, bulu, ledakan, air, api, baju, atau bahkan debu yang dapat menunjang pergerakan model 3D atau untuk membangun mood pada adegan.

7) Lighting

Lighting atau pencahayaan berfungsi untuk memanipulasi warna dan cahaya untuk menekan perubahan nada, mood, dan atmosphere. Lighting artist menciptakan efek pada permukaan reflektif, elemen bercahaya, dan sinar

Gambar 4.21 Facial Rigging

Sumber: Disney animation/disneyanimation.com

Gambar 4.23 VFX air di lautan dari film Moana

Sumber: Studio Walt disney animation/

sidefx.com (2017)

Gambar 4.24 Removal reflection pada lautan

Sumber: Disney animation/disneyanimation.com

Gambar 4.22. Animating 3d karakter

Sumber: blender/www.blender.org (2019)

dramatis. Lighting artist menyusun pencahayaan terakhir (pengaturan warna, kontras, pencahayaan) pada adegan agar sesuai dengan keinginan pimpinan produksi.

8) Rendering

Proses akhir tahapan produksi adalah mengekstraksi setiap elemen seperti lingkungan, karakter, property, dan bayangan, secara terpisah ke dalam format video. Inilah yang dinamakan dengan rendering. Setelah itu, seluruh proses tersebut akan digabungkan dalam tahap compositing pada pascaproduksi.

c. Pascaproduksi

Tahapan pascaproduksi pembuatan animasi tiga dimensi terdiri atas compositing, 2D VFX, color correction, dan final rendering.

1) Compositing

Compositing merupakan proses penggabungan semua elemen visual dari sumber yang berbeda untuk menjadi tampilan utuh pada scene yang sama yang telah di-render sebelumnya. Selain elemen visual, tahapan compositing ini menggabungkan juga sound, voice over, dialog, dan backsound.

2) 2D VFX

Penambahan efek 2D bertujuan untuk memberikan efek blur, guncangan kamera, tetesan hujan percikan api, dan sebagainya.

Jenis efek ini lebih mudah dalam bentuk 2D tanpa mengurangi kualitas gambar.

3) Color Correction

Setelah semua elemen tergabung, color correction akan mengoreksi warna keseluruhan tampilan agar terlihat lebih rata dan konsisten.

Biasanya, pengaturan terjadi pada hue, saturation, dan brightness.

Color correction disebut juga color grading. Color grading biasanya

menyesuaikan warna, cahaya, tekstur, dan kontras gambar. Selain itu, color grading juga mengoreksi white balance dan kondisi pencahayaan agar tampilan suasana atau mood pada adengan dapat terbangun sesuai

Gambar 4.25 Proses 2D visual FX

Sumber: Disney animation/disneyanimation.com

Gambar 4.26 Color correction

Sumber: BALOOM STUDIOS/balloom.co

4) Final Rendering

Tahap terakhir tahapan pascaproduksi adalah final rendering. Tahapan ini bertujuan untuk menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan pendistribusian film. Jenis output yang umum digunakan adalah video digital yang sesuai dengan sebagian besar perangkat digital terintegrasi dengan internet.

Eksplorasi 4.2

Agar kamu dapat mengeksplorasi materi ini, buatlah timeline infographic pipeline produksi animasi 3 dimensi. Untuk memudahkan pengerjaan, lakukan dengan ketentuan berikut.

1. Buatlah beberapa kelompok di kelasmu. Setiap kelompok terdiri atas 3 orang.

2. Siapkan komputer atau gawai.

3. Gunakan aplikasi desain seperti Canva (canva.com) atau Create Vista (create.vista.com).

4. Mulailah membuat timeline infographic berdasarkan materi yang telah dipelajari sebelumnya.

5. Tambahkan deskripsi dan ilustrasi pada setiap tahap proses pada pipeline produksi animasi 3 dimensi.

6. Tampilkan timeline infographic yang sudah kamu buat kepada teman- teman di kelas agar mendapatkan tanggapan. Jika ada yang memberikan masukan, jadikan hal itu sebagai koreksi terhadap hasil pekerjaanmu.

Dalam dokumen Dasar Animasi BS KLS X (Halaman 125-131)