• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESPONS TERHADAP PESAN ALKITAB Aktivitas 1: Wayang

Dalam dokumen e-BinaAnak 2008 - MEDIA SABDA (Halaman 96-105)

Artikel 2: Menanamkan Karakteristik Pikiran Ilahi

3. RESPONS TERHADAP PESAN ALKITAB Aktivitas 1: Wayang

Ajaklah anak-anak untuk membuat wayang. Pilihlah satu wayang untuk setiap tokoh, dan pilihlah beberapa anak untuk mendramakan cerita itu dengan menggunakan wayang ini.

e-BinaAnak 2008

97 Aktivitas 2: Role play

Role play bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:

1. Menciptakan suasana. Termasuk pembukaan cerita, adegan, waktu, dan tokoh.

2. Berikan tugas. Pemain harus sukarelawan, bila sangat memungkinkan. Seluruh murid menjadi penonton dan peserta diskusi. Anda membutuhkan pemain:

a. Orang yang sedang dalam perjalanan, b. perampok,

c. imam,

d. Orang Lewi (pembantu imam), e. Orang Samaria, dan

f. pemilik penginapan.

3. Mainkan dramanya. Jadikan dalam satu adegan atau beberapa adegan. Guru harus menutup adegan terakhir saat masih dimainkan.

4. Melepas peran pemain. Umumkan bahwa para pemain sekarang kembali kepada diri mereka sendiri. Gunakan nama mereka sendiri sehingga mereka tidak membawa peran mereka dalam situasi kehidupan nyata.

5. Diskusi. Penonton dan pemain menceritakan pengalaman mereka. Bagaimana perasaan mereka saat melihat atau memainkan drama ini? Apa yang dirasakan saat melihat seseorang membutuhkan bantuan tetapi tidak mendapatkan bantuan? Mengapa orang yang pertama kali dan orang kedua yang melihatnya tidak menolongnya?

Aktivitas 3:

Cerita modern kedua tentang "Orang Samaria yang baik hati". Gunakan

beberapa pengalaman yang dibagikan dalam "Pembukaan". Kemudian lanjutkan dengan lima langkah yang dituliskan di Aktivitas 2. Mereka mungkin memberikan beberapa solusi yang berbeda.

Aktivitas 4: Membagikan ide-ide

o Diskusikan bagaimana anak laki-laki dan perempuan dapat menunjukkan kasih kepada orang lain (dengan menjadi sesama yang baik hati). Beri kesempatan kepada anak-anak untuk menyampaikan ide-ide mereka.

Anda mungkin bisa menambahkan ide-ide lainnya.

o Buatlah rencana bagaimana menyampaikan ide-ide yang dibagikan oleh anak-anak itu.

DOA PENUTUP Doa:

Tuhan, terima kasih Engkau mengutus Yesus menjadi sahabat kami. Tolong kami supaya menjadi sesama yang baik karena itulah yang Engkau ingin kami lakukan. (t/Ratri)

Diterjemahkan dari:

Nama situs : Global Ministries

Judul asli artikel: The Good Samaritan Penulis : tidak dicantumkan

Alamat URL : http://new.gbgm-umc.org/media/me/doc/book1part3lesson1.doc

e-BinaAnak 2008

98

Tips: Bagaimana Mengasihi Orang Lain

Konsep mengasihi tidak hanya mengenai menjalin keterampilan dalam menjalin persahabatan dengan teman yang lain. di dalamnya juga terdapat makna saling menolong teman yang membutuhkan. Mengajar anak untuk saling tolong-menolong akan meningkatkan rasa empati si anak. Ingin segera mencoba! Berikut beberapa tips yang dapat Anda pakai.

1. Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh anak-anak untuk menunjukkan kasih kepada orang lain. Cara-cara apa saja yang bisa Anda temukan dalam ayat-ayat berikut ini?

o Imamat 19:34

o Ulangan 22:1

o Matius 5:7

o Matius 5:42

o Matius 25:34; Matius 25:35

o Lukas 6:34; Lukas 6:35

o Kisah Para Rasul 20:35

o Roma 15:1; Roma 15:2; Roma 15:5

o Efesus 4:32

o Ibrani 5:2

o 1 Yohanes 3:17;1 Yohanes 3:18

2. Tulislah nama beberapa teman tertentu anak-anak Anda, khususnya yang memerlukan bantuan. Doakan hubungan anak-anak Anda dengan teman-

temannya ini, dan bantulah anak Anda supaya menjadi peka terhadap kebutuhan mereka.

3. Luangkan waktu sekali sehari di minggu berikutnya untuk Anda dan anak Anda berbicara dari hati ke hati tentang teman-temannya dan bagaimana dia bisa berbuat baik kepada mereka. Anda bisa minta kepadanya untuk memikirkan hal- hal tertentu yang spesifik, yang dapat dilakukannya satu atau dua kali sehari untuk menerapkan pelajaran-pelajaran yang ada di ayat-ayat tersebut.

Mintalah anak Anda untuk menyesuaikan perbuatan-perbuatan baik kepada teman-teman yang paling membutuhkannya yang telah didaftarnya, kemudian bantulah dia membuat daftar bantuan itu untuk mengontrol kapan dia melakukan setiap perbuatan yang ada dalam daftar itu.

4. Daftarlah beberapa perbuatan baik yang bisa Anda lakukan untuk anak-anak Anda di minggu ini, yang mungkin juga dapat dilakukannya kepada orang lain.

Catatlah respons anak dari setiap perbuatan yang Anda lakukan kepada anak Anda. (t/Ratri)

Diterjemahkan dari:

Nama situs : Henry's Fork Country

Judul asli artikel: Teaching kids to love the outdoors Penulis : Lerinna Collins

Alamat URL : http://www.henrysforkcountry.com/full.php?sid=41

e-BinaAnak 2008

99

Warnet Pena: Fishers Of Kids: Kumpulan Drama dan Cerita Boneka Lucu

==> <http://www.fishersofkids.com/skits.htm>

Pasti seru jika sekali waktu saat mengajar sekolah minggu, Anda menghadirkan cerita berupa panggung boneka yang lucu. Wah, pasti anak-anak akan bersemangat ya! Tidak salah lagi jika para pelayan anak memakai bahan yang ada di situs Fisher For Kids yang menyediakan cerita boneka dan drama dalam bentuk cerita pendek.

Cerita yang diberikan mengandung nilai Kristiani yang sangat membantu tumbuh kembang iman anak. Beberapa bahan bisa Anda unduh secara GRATIS, seperti cerita boneka tentang perburuan telur Paskah, cerita yang mengangkat tema seorang anak sekolah minggu yang taat dengan judul Joshua, dan masih banyak drama dan cerita untuk panggung boneka lain yang bisa Anda dapatkan. Selamat berkunjung dan selamat mengkreasikan bahan dari situs tersebut di sekolah minggu Anda.

Oleh: Redaksi (Kristina)

Mutiara Guru

Untuk menolong anak menyadari kehadiran, pemeliharaan, dan pertolongan Tuhan dalam pengalaman hidup anak sehari-hari, perlu untuk mengaitkan

perbuatan Tuhan dalam percakapan saat anak sedang dalam kegiatan tertentu.

e-BinaAnak 2008

100

e-BinaAnak 371/Februari/2008: Mengajar Anak untuk Mengasihi Alam Ciptaan-Nya

Salam dari Redaksi

Salam sejahtera,

Bahaya pemanasan global dan bencana alam yang terjadi hampir di seluruh tempat di Indonesia, seperti banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya menjadi keprihatinan kita bersama. Kita tidak bisa menutup mata dari kenyataan bahwa sumber dari bencana itu justru berasal dari manusia yang tidak mau menjaga lingkungan dengan baik.

Tuhan telah memberikan alam beserta isinya untuk kita pergunakan dan manfaatkan sebaik mungkin. Tetapi seiring dengan itu, Dia juga memberikan tugas kepada kita untuk menjaga dan merawatnya dengan baik. Tugas ini adalah tugas kita bersama, tidak terkecuali anak layan kita. Untuk itu, guru bertanggung jawab pula untuk

memberikan pemahaman kepada anak mengenai peran mereka terhadap alam ciptaan Allah ini.

Untuk menolong para pelayan anak, dalam edisi terakhir bulan Februari ini, kami sajikan beberapa artikel dan tips menarik berisi ide-ide untuk mengajak anak layan kita menjaga alam ciptaan Tuhan. Aktivitas-aktivitas tersebut tentunya dapat membantu anak-anak layan kita untuk lebih memahami dampak-dampak yang timbul jika tidak menjaga lingkungan dengan baik.

Selamat menyimak dan tetaplah berkreasi!

Kristina Dwi Lestari

Staf Redaksi e-BinaAnak,

Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia.

(Kisah Para Rasul 17:24)

<http://sabdaweb.sabda.org/?p=Kisah+17:24>

e-BinaAnak 2008

101

Artikel: Allah Menciptakan Segala Sesuatu

Para orang tua dan guru yang menginginkan anak-anak mengerti bahwa Allah

"menjadikan bumi dan segala isinya" (Kisah Para Rasul 17:24) perlu memertimbangkan dengan hati-hati cara menyampaikan kebenaran ini. Masalahnya bukan terletak pada ketidakpercayaan mereka, karena anak kecil bersedia menerima penjelasan yang diberikan oleh orang dewasa. Kesulitannya adalah bagaimana penangkapan dan pengertian anak terhadap penjelasan itu.

Anak yang berusia dua tahun akan menerima pernyataan bahwa Allah menjadikan apel dengan tingkat pemahaman yang sama jika diberitahu bahwa Yamaha membuat

sepeda motor atau mama membuat roti. Dalam pikiran anak, produk-produk ini sama- sama merupakan ciptaan yang mengagumkan. dan bahan-bahan yang dipakai tidak semenarik produk jadi itu sendiri.

Namun, menjelang usia empat atau lima tahun, berbagai pertanyaan mengenai asal- usul menjadi minat mereka. dan sering kali menggunakan kata tanya "bagaimana",

"siapa", atau "apa." Pertanyaan-pertanyaan tentang proses penciptaan dapat muncul dengan cepat dan sangat gencar. Beberapa anak akan puas dengan jawaban: "Allah menjadikannya". Namun, jawaban ini bisa menimbulkan kesan bahwa Allah itu seperti tukang sihir yang hebat. Anak lain mungkin menuntut penjelasan bagaimana Dia membuatnya. Atau bahkan, ada yang menyangkal hal ini, karena berdasarkan pengalaman sendiri mereka tahu bahwa benda-benda yang ditanyakan itu diperoleh dari toko.

Para guru dan orang tua biasanya lebih senang berkata bahwa "Allah merencanakan pohon apel untuk bertumbuh" daripada membiarkan anak bergumul dengan pertanyaan bagaimana Allah membuat tiap-tiap buah apel. (Dan sekali anak mulai bertanya dari mana bayi berasal, bicara tentang rencana Allah bagi keluarga jauh lebih disukai daripada mengatakan bahwa bayi itu dibawa oleh burung bangau, atau bahkan menegaskan bahwa "Allah yang menciptakan bayi".) Meskipun demikian, penjelasan lisan mengenai keajaiban-keajaiban alam biasanya hanya dapat memberikan

pemahaman dangkal. Kata-kata tetap merupakan cara yang paling tidak efektif untuk dimengerti anak.

Cara yang paling efektif bagi anak untuk belajar adalah melalui pengalamannya sendiri.

Anak perlu berhubungan dengan makhluk-makhluk yang hidup dan tumbuh untuk mulai memahami asal-usulnya. Melalui sukacita menanam bijian-bijian, menyirami tanah, dan memerhatikan pertumbuhan-pertumbuhan baru, anak mulai memahami keajaiban hidup. Melalui pengalaman langsung dan berulang-ulang akan siklus hidup tanaman dan binatang, anak mulai memahami Allah sebagai Pencipta, yang mengatur dan memelihara apa saja yang Dia ciptakan.

Kesadaran-kesadaran semacam ini dapat terjadi bila orang dewasa mengaitkan pengamatan-pengamatan dan aktivitas-aktivitas anak dengan kebenaran Alkitab.

"Apakah kamu melihat daun-daun baru pada delapan tanamanmu hari ini? Kamu

e-BinaAnak 2008

102

menemukannya! Mari kita hitung bersama. Hanya Allah yang dapat membuat tanaman bertumbuh. Alkitab berkata 'Allah itu baik' (Mazmur 73:1). Saya senang Allah membuat tanaman-tanaman yang begitu indah untuk kita nikmati." Rasa kagum dari pengalaman- pengalaman dengan berbagai makhluk hidup ini membangun dasar-dasar pendahuluan bagi suatu konsep tentang Allah yang realistis.

Aktivitas Untuk Belajar Tentang Benda

Apa yang anak pelajari tentang dunia sekitarnya terjadi secara spontan melalui interaksi dengan benda-benda di sekitarnya. Dengan demikian, orang dewasa memainkan

peranan penting dalam pengambilan keputusan sehubungan dengan benda-benda yang akan diberikan kepada anak. Sejak bayi, anak harus diberi berbagai mainan yang aman, menarik, dan mudah dimainkan.

Mainan

Kesukaan yang dialami pada usia dini karena dapat menyentuh, meremas, dan

mengunyah, mendorong rasa ingin tahu dan rasa percaya diri. Kedua unsur ini sangat penting bagi penjelajahan selanjutnya. Mainan terbaik adalah mainan yang dapat dimainkan, bukan hanya untuk diamati. Karena tidak bisa membaca petunjuk pemakaiannya, jelas anak cenderung mencoba berbagai macam cara kreatif untuk memakai mainan apa saja. Karena itu, orang dewasa harus betul-betul

memertimbangkan faktor keselamatan anak.

Puzzle merupakan sarana menarik untuk belajar tentang bentuk, warna, dan hubungan benda-benda. yang termasuk puzzle adalah berbagai benda tiga dimensi yang bisa dibongkar-pasang oleh anak. Meskipun anak yang masih kecil memerlukan puzzle sederhana yang terdiri dari tiga atau empat keping besar, anak-anak usia empat atau lima tahun sering kali sudah mampu menyelesaikan puzzle yang terdiri dari lebih dari dua puluh lima keping. Rasa puas yang dialami anak karena mampu memecahkan masalah merupakan salah satu manfaat puzzle. Selain itu, bermain dengan puzzle juga memertajam persepsi anak tentang gambar, warna, dan benda-benda.

Keanekaragaman pengalaman melalui pancaindra menolong anak menghargai keanekaragaman dunia mereka dan membangun rasa percaya diri dalam

menjelajahinya. Permainan pengenalan yang membatasi pemakaian pancaindra

merupakan hal yang menyenangkan. Misalnya, mencoba menebak suatu benda hanya dengan mendengarkan suaranya, meningkatkan kesadarannya akan lingkungan. "Saya bahagia Allah telah menciptakan telinga sehingga kamu bisa mendengar bunyi

lonceng." Bantulah anak menghubungkan pengalaman-pengalaman yang

menyenangkan dengan kebaikan Allah. Permainan-permainan serupa dapat dimainkan hanya dengan memakai satu sentuhan atau penciuman sebagai sarana identifikasi.

Kegiatan Seni

e-BinaAnak 2008

103

Sentuhan merupakan bagian penting dari pengalaman yang berkaitan dengan seni.

Biasanya seni dianggap hanya berkaitan dengan indra penglihatan.

Bermain dengan tanah liat atau malam memberikan pengalaman indra yang menarik.

Melukis dengan jari merupakan salah satu pengalaman yang paling

menyenangkan dan mengasyikkan bagi anak! Saat anak menikmati pengalaman itu, katakan, "Terima kasih Tuhan, untuk jari-jari [nama anak] sehingga dapat dipakai untuk membuat gambar-gambar yang menarik!"

Kolase (mengelem atau menempel bahan-bahan dengan tekstur, warna, dan bentuk yang bermacam-macam) merupakan daya tarik indra yang mengasyikkan bagi anak-anak. Perca, kayu, daun, sereal, kulit kerang, kulit kacang, dan

kelopak bunga merupakan sebagian kecil dari benda-benda yang dapat dinikmati anak-anak dengan menyentuh dan menyusun, kemudian menempelkannya di atas suatu permukaan.

Banyak benda yang dipakai untuk kolase dapat dipakai untuk membentuk gambar dengan cara menggosok. Letakkan benda itu di tempat yang datar dan tutup dengan selembar kertas. (Anda bisa menempelkan kertas itu ke lantai dengan isolasi sehingga kertas itu tidak bergeser ketika anak-anak

menggosokkan pensil berwarnanya.) Kemudian minta anak untuk

menggosokkan krayon di atas kertas itu sampai pola benda di bawah kertas itu muncul.

Anak mulai menghargai dunia ciptaan Allah saat Anda berkomentar, "Saya suka dengan berbagai benda yang Allah ciptakan bagi kita. Ada benda yang terasa lembut, seperti bulu ini. Ada benda keras, seperti biji-bijian ini. Allah menciptakan semua ini untuk kita nikmati. Allah mengasihi kita."

Makhluk Hidup

Pengalaman dengan makhluk hidup juga penting bagi proses belajar anak tentang benda, dan akhirya tentang manusia. Serangga, ikan, burung, atau binatang peliharaan lainnya memberikan pelajaran sehari-hari secara alami, dan menolong anak untuk belajar menghargai makhluk-makhluk hidup. Menanam tanaman juga merupakan daya tarik khusus bagi anak kecil karena perubahan-perubahan terjadi lebih cepat

dibandingkan dengan yang terjadi pada binatang.

Sebutir kacang hijau yang diletakkan di atas kapas basah membuat anak dapat mengamati pertumbuhan daun dan akar.

Sebutir kentang yang sebagian dibenamkan di dalam air dapat memberikan pelajaran yang sama dengan skala yang lebih besar.

e-BinaAnak 2008

104

Biji-bijian yang ditanam di kebun atau di pot di dalam rumah sering kali menunjukkan perubahan-perubahan yang menakjubkan hanya dalam waktu beberapa minggu.

Sediakan sebuah kaca pembesar yang baik mutunya untuk memerkaya pengalaman observasi itu.

Penjelasan-penjelasan sederhana atas apa yang diamati anak menambah

penghargaan dan pemahamannya, terutama bila informasi itu menjawab pertanyaan- pertanyaan anak tersebut. "Allah merencanakan agar biji yang kecil itu mampu memanfaatkan air sehingga dapat bertumbuh dan menjadi sebatang tanaman yang besar. Allah begitu agung!"

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Judul buku : Mengenalkan Allah kepada Anak Judul bab : Anak, Benda, dan Orang Lain

Judul artikel: Aktivitas untuk Belajar Tentang Benda Penulis : Wes Haystead

Penerbit : Divisi Literatur Yayasan Gloria, Yogyakarta 1998 Halaman : 60 -- 64

e-BinaAnak 2008

105

Dalam dokumen e-BinaAnak 2008 - MEDIA SABDA (Halaman 96-105)