• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seberapa Efektifkah Pendisiplinan yang Anda Terapkan? Terapkan?

Dalam dokumen e-BinaAnak 2008 - MEDIA SABDA (Halaman 189-198)

Adalah sikap yang bijak jika Anda rehat sejenak dan memerhatikan pendisiplinan yang Anda terapkan bersama anak Anda serta mengevaluasi kualitas dan hasil pendisiplinan tersebut dengan saksama. Anak-anak tidak akan tahu bagaimana harus bersikap jika mereka tidak mengerti apa yang Anda harap mereka lakukan. Pendisiplinan harus dimulai dengan komunikasi yang baik. Tujuan akhir dari pendisiplinan yang diterapkan oleh orang tua haruslah mengajarkan anak disiplin diri; komunikasi adalah langkah awal untuk mencapai tujuan tersebut.

Dasar rencana disiplin yang baik pasti mengandung beberapa aspek di bawah ini.

Tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut pada diri Anda sendiri.

1. Apakah pendisiplinan yang Anda terapkan bersifat membangun? Pendisiplinan haruslah membantu anak, bukannya membuat mereka frustrasi. Amsal 23:19:

"Hai anakku, dengarkanlah, dan jadilah bijak, tujukanlah hatimu ke jalan yang benar."

2. Apakah pendisiplinan yang Anda terapkan memunculkan pilihan-pilihan yang bijak? Pendisiplinan haruslah menuntun dan mendidik anak untuk bisa membuat pilihan-pilihan yang bijak bagi dirinya sendiri. Dengan demikian, Anda

membantunya untuk berdisiplin diri. Amsal 19:20, "Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan."

3. Apakah pendisiplinan yang Anda terapkan konsisten? Pendisiplinan yang sejati berarti setia dan konsisten meresponi ketidaktaatan. Kedisiplinan yang

diterapkan sekali waktu dan kemudian diabaikan bukanlah pendisiplinan yang efektif. Amsal 29:17, "Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu."

4. Apakah pendisiplinan yang Anda terapkan mengomunikasikan kasih?

Pendisiplinan harus diterapkan atas dasar kasih. Pendisiplinan juga merupakan wujud tindakan yang mengungkapkan bahwa anak tersebut adalah anggota keluarga. Ingat, "Karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." (Ibrani 12:6)

5. Apakah pendisiplinan yang Anda terapkan merupakan rahasia? Anak perlu tahu bahwa pendisiplinan yang Anda terapkan adalah hanya antara orang tua dan dirinya sendiri dan bahwa pendisiplinan tersebut tidak akan menjadi topik

pembicaraan dengan tetangga. Yeremia 31:34b, "sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka." Kerahasiaan tersebut juga akan membuat anak Anda percaya bahwa Anda telah memaafkannya dan melupakan kesalahannya.

Ada beberapa metode penerapan pendisiplinan yang kreatif, dan orang tua bijaksana harus memilih yang paling cocok untuk setiap kondisi.

e-BinaAnak 2008

190

1. Anda boleh melarangnya melakukan/memiliki seuatu yang sangat penting baginya. Ini berarti mencabut hak istimewanya untuk menggunakan atau

melakukan sesuatu yang menyenangkan baginya. Jika Johnny bermain "malam"

(lilin yang dapat dibentuk-bentuk) dan terus menggosokkannya di meja makan yang terbuat dari mahoni (dan seharusnya ia tahu bahwa hal itu tidak boleh dilakukan), maka Anda boleh melarangnya untuk bermain dengan malam tersebut selama beberapa hari. Pastikan bahwa Anda telah memberitahunya (pastikan Anda telah melakukannya) untuk tidak memainkan malam pada meja perabotan. Oleh karena itu, cara yang paling tepat untuk membantunya

mengingat hal tersebut adalah mencabut haknya untuk bermain malam tersebut selama beberapa hari. Hal itu akan menjadi semacam pengingat baginya untuk tidak bermain malam di meja yang bagus, namun hanya pada meja yang khusus disediakan oleh ibunya.

2. Anda boleh mengisolasi anak Anda dari teman-temannya atau dalam kamarnya.

Penting untuk Anda tidak mengisolasinya di kamar seolah-olah ia akan ada di dalam kamar selamanya. Tujuan dari tindakan ini adalah mendorongnya untuk mengubah sikap, dan saat ia merasa sanggup melakukannya, ia boleh keluar dari kamarnya dan bermain lagi. Mungkin Sally dijauhi teman-temannya karena ia kerap membuat masalah. Pertama-tama, Anda harus memberitahunya bahwa ia menimbulkan masalah. Lalu katakan padanya bahwa ia terpaksa masuk ke dalam kamarnya dan bermain sendirian sampai ia memutuskan bahwa ia sanggup memerbaiki sikapnya. Selalu katakan padanya bahwa saat ia mengubah sikapnya, ia boleh keluar dari kamar dan bermain dengan teman- temannya lagi.

3. Anda boleh membiarkan anak menanggung konsekuensi dari apa yang

dilakukannya. Jika Anda telah memberitahukan konsekuensi dari segala tindakan dan hal itu tidak efektif, maka ada baiknya Anda membiarkan anak Anda

merasakan konsekuesinya sendiri. Hal ini tidak boleh dilakukan jika konsekuensi dari apa yang ia lakukan mungkin membahayakan anak Anda -- Anda harus memikirkan konsekuensi yang mungkin terjadi. Tapi ingat, sedikit rasa sakit fisik yang sementara, jauh lebih baik daripada pukulan yang tidak akan membuahkan hasil yang baik. Misalnya, Mary memiliki kebiasaan buruk. Ia suka menarik ekor kucing. Anda sudah memeringatkannya berulang kali, namun hal tersebut tidak berhasil. Anda akhirnya memutuskan agar ia merasakan konsekuensi dari apa yang ia lakukan -- menariki ekor kucing. Meski ia jelas akan mengalami sedikit luka fisik, ia juga akan belajar dari apa yang dialaminya -- bahwa bukanlah hak yang bijak untuk menarik-narik ekor kucing.

4. Anda boleh menggunakan "sistem bonus uang" bagi perilaku baik dan buruk.

Metode ini memiliki beberapa kekurangan. Mungkin kekurangan yang paling buruk ialah bahwa metode ini membangun motivasi yang tidak baik. Beberapa orang tua membuat daftar poin untuk tugas-tugas mingguan. Kemudian anak- anak menjumlahkan poin-poin yang ia dapat karena telah melakukan tugas yang Anda berikan, seperti merapikan tempat tidur, mencuci piring, membuang

sampah, dan lain-lain. Saat mereka tidak melakukan suatu tugas, maka poin yang mereka peroleh dikurangi. Bonus pada setiap akhir pekan biasanya berupa uang. Namun, banyak dari kita tidak ingin anak-anak kita melakukan sesuatu dengan motivasi untuk mendapatkan uang. Mereka harus tahu bahwa ada hal-

e-BinaAnak 2008

191

hal yang setiap anggota keluarga harus lakukan untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai salah satu anggota keluarga. Metode ini tidak lain adalah cara lain penyuapan yang lebih halus dan tidak akan dapat membuat orang tua

sampai pada sebab utama atas kurangnya motivasi atau ketidaktaatan yang dilakukan oleh anak. Akan jauh lebih baik jadinya jika orang tua terkadang

memberi anak bonus spesial karena kesediaannya bekerja sama saat ia dengan spontan melakukan tanggung jawabnya dalam keluarga.

5. Anda boleh memukul anak Anda. Pemukulan haruslah menjadi pilihan terakhir dan dilakukan saat terjadi penentangan dari pihak anak yang disengaja atau ketika metode yang lain tidak efektif. Pemukulan tidak boleh dilakukan dengan tujuan agar anak-anak mau mengerjakan pekerjaan rumah. Saat pemukulan dilakukan untuk penentangan yang sengaja dilakukan oleh anak dan dilakukan sesuai dengan yang Alkitab ajarkan, maka anak akan berpikir, "Aku tidak akan melakukan hal seperti itu lagi." Ada pemukulan yang benar dan yang salah.

Pemukulan yang salah adalah pemukulan yang dilakukan dengan kejam, sadis, dan dengan penuh amarah. Hal seperti itu akan menyebabkan anak dipenuhi dengan amarah dan dendam, yang membuatnya menderita. Pemukulan yang baik dilakukan dengan pendekatan yang positif. Pertama-tama, ada komunikasi mengapa pemukulan dilakukan, dan disertai dengan "tongkat didikan" dan kasih.

Seorang ayah memiliki tongkat didikan bertuliskan: "Untuk anakku dengan kasih". Alkitab menyatakan dengan jelas mengenai hubungan kasih dan tongkat didikan.

(t/Dian)

Diterjemahkan dari:

Judul buku: How to Develop Your Child's Temperament Penulis: Beverly La Haye

Penerbit: Harvest House Publishers, Oregon 1977 Halaman: 142 -- 145

Warnet Pena: Seputar Disiplin Anak Dalam TELAGA

http://www.telaga.org/

Banyak cara untuk menjadi orang tua dan pendidik yang pintar dalam menerapkan disiplin yang baik dan benar kepada anak. Salah satunya adalah melalui situs TELAGA.

Anda bisa mendapatkan rekaman siaran langsung program acara Tegur Sapa Gembala Keluarga dari LBKK Malang. Jika hanya ingin membaca, tersedia pula transkrip lengkap dari percakapan tersebut dan juga ringkasannya. Berikut tautan seputar disiplin yang dapat Anda akses melalui situs TELAGA.

1. Mendisiplin Anak

Transkrip: http://www.telaga.org/transkrip.php?pembinaan_anak.htm Ringkasan: http://www.telaga.org/ringkasan.php?mendisiplin_anak.htm MP3: http://www.ylsa.org/telaga/mp3/T011A.MP3

e-BinaAnak 2008

192 2. Mendisiplin Bukan Menghancurkan Anak

Transkrip:

http://www.telaga.org/transkrip.php?mendisiplin_bukan_menghancurkan.htm Ringkasan:

http://www.telaga.org/ringkasan.php?mendisiplin_bukan_menghancurkan.htm MP3: http://www.ylsa.org/telaga/mp3/T132B.MP3

3. Disiplin dan Emosi Anak

Transkrip: http://www.telaga.org/transkrip.php?disiplin_dan_emosi_anak.htm Ringkasan: http://www.telaga.org/ringkasan.php?disiplin_dan_emosi_anak.htm Oleh: Davida (Redaksi)

Stop Press

LOWONGAN TENAGA PENDIDIK PESTA

(PENDIDIKAN ELEKTRONIK STUDI TEOLOGIA AWAM)

Yayasan Lembaga SABDA mengajak para profesional muda untuk bersama-sama melayani Tuhan melalui dunia teknologi informasi. Melalui program pendidikan jarak jauh, yaitu Pendidikan Elektronik Studi Teologi Awam (PESTA), YLSA ingin

mengembangkan pelayanannya lebih luas lagi. Untuk itu, dicari tenaga PENDIDIK yang berkualitas untuk bekerja di YLSA, dengan syarat-syarat sebagai berikut.

1. Sudah lahir baru dalam Kristus dan sudah dibaptis.

2. Pendidikan S1/S2 Jurusan PAK/Teologia.

3. Memiliki kemampuan menulis dan membuat modul pelajaran.

4. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik (verbal dan non verbal).

5. Bisa bekerja dalam tim.

6. Bisa mengoperasikan komputer dengan lancar.

7. Terbiasa dengan internet.

8. Bersedia ditempatkan di Solo, Jawa Tengah.

9. Bersedia kerja penuh waktu (full time -- dalam kantor) dengan masa kerja minimal dua tahun.

10. Pria/Wanita, diutamakan belum menikah.

Jika Anda dipanggil Tuhan untuk terjun dalam pelayanan elektronik, silakan mengirim surat lamaran dan CV secepatnya ke:

YLSA

Kotak Pos 25 SLONS 57135

atau kirim e-mail ke:

==> rekrutmen-ylsa(at)sabda.org

e-BinaAnak 2008

193

Untuk mengetahui pelayanan PESTA lebih lanjut, silakan berkunjung ke:

==> http://www.pesta.org/

Mutiara Guru

Could you provide new ways to see and hear you? Could you guide me from

within?

—- Beth Fowler -

e-BinaAnak 2008

194

e-BinaAnak 379/April/2008: Kebutuhan Anak untuk Dipuji

Salam dari Redaksi

Shalom,

Apakah ada perasaan senang dan seolah sedang melayang-layang di langit ketika seseorang menyampaikan pujian kepada kita? Pastinya kita semua merasakan hal tersebut, meskipun ekspresi rasa senang itu berbeda satu dengan yang lainnya. Jika kita merasa senang, anak pun demikian. Pujian bukan saja sekadar kata-kata manis bagi seorang anak. Pujian merupakan kebutuhan dasar bagi mereka, dimana dengan pujian, anak dapat bertumbuh menjadi anak dengan kepribadian dan sikap yang baik.

Sebagai pelayan anak, tentunya kita tidak ingin anak-anak layan kita meradang karena tidak pernah mendapatkan pujian. Kita juga tidak ingin mereka menjadi anak-anak dengan harga diri yang rendah karena hematnya penghargaan dari orang tua maupun guru-guru mereka, bukan?

Oleh karena itu, mari kita simak artikel-artikel minggu ini untuk mengetahui pentingnya pujian dan penerapan pujian yang tepat bagi anak-anak layan kita. Jangan lewatkan pula kesaksian indah dari seorang pendeta saat mengajar sekolah minggu. Kiranya menjadi berkat bagi kita semua.

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak, Davida Welni Dana

Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

— (Kolose 3:21)

< http://sabdaweb.sabda.org/?p=Kolose+3:21 >

e-BinaAnak 2008

195

Artikel: Anak-Anak Membutuhkan Pujian

Benjamin West menjelaskan bagaimana ia menjadi pelukis. Suatu hari, ibunya pergi meninggalkan dia dengan saudara wanitanya, Sally. Kemudian Benjamin menemukan beberapa botol tinta berwarna sehingga ia memutuskan untuk melukis Sally. Ketika mengerjakan hal itu, ia membuat dapur berantakan. Saat ibunya kembali, ibunya tidak berkata apa-apa tentang dapur. Sambil mengumpulkan kertas-kertas yang berserakan, ibunya berkomentar, "Mengapa Sally yang digambar?" Lalu ibunya menghadiahkan ciuman untuknya. West mengakui, "Ciuman Ibu pada hari itu membuat saya menjadi pelukis."

William James menulis bahwa "prinsip terdalam pada kehidupan manusia ialah kehausan untuk dihargai." Saat kita dalam keadaan senang karena dipuji, kita ingin melakukan lebih banyak lagi untuk menyenangkan orang lain. Ketika kita tahu bahwa kita mampu mengerjakan sesuatu dengan baik, kita ingin berbuat lebih baik lagi. Dr.

George W. Crane, seorang pengarang dan ahli psikologi sosial, berkata, "Seni memuji ialah awal dari seni yang indah tentang menyenangkan orang lain."

Gagal memuji anak sendiri adalah kesalahan yang umum dianut para orang tua.

Banyak anak jarang mendengarkan pujian. Namun, mereka diejek bila gagal.

Nampaknya mudah untuk menghina, memandang rendah, menyalahkan anak, serta memusatkan perhatian pada kegagalan mereka, tingkah laku yang salah, dan apa yang mereka tidak kerjakan. Pikirkan tentang perbaikan tingkah laku dan rasa senang yang akan muncul bila saja kata-kata memberi semangat yang kita ucapkan pada anak-anak kita melebihi kritik yang kita lontarkan pada mereka.

Dalam suatu penelitian yang dilaporkan oleh American Institute of Family Relations, ibu- ibu diminta mencatat berapa kali mereka membuat komentar negatif dan positif tentang anak-anak mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka mengkritik sebanyak sepuluh kali lebih sering daripada memberikan pujian. Kesimpulan penelitian ini ialah diperlukan empat komentar positif untuk menghapuskan akibat yang ditimbulkan oleh sebuah komentar negatif. Anak yang tidak menerima pujian dan penghargaan yang wajar, akan mencari hal itu dengan cara yang aneh, kadang-kadang malah menyakitkan. Satu ons pujian akan memberi hasil lebih banyak dibandingkan dengan satu ton sikap

menyalahkan. Dan, bila sungguh-sungguh dicari, ada sesuatu yang pantas dipuji dari setiap anak.

Martin Luther berkata, "Buang jauh-jauh cambuk dan manjakan anak ini betul. Tetapi di samping cambuk, sediakan juga sebuah apel yang dapat diberikan pada anak bila ia mengerjakan sesuatu dengan baik." Setiap hari, seorang anak perempuan datang ke sekolah dengan sangat kumal. Gurunya selalu melihat kotoran yang sama setiap hari.

Mencoba bersikap baik dan penuh pengertian, ia tidak ingin melukai hati si anak atau pun mempermalukannya. Ia tahu bahwa anak itu tidak mendapatkan perhatian yang cukup di rumah. Barangkali orang tuanya tidak peduli, tapi sebagai guru, ia peduli.

e-BinaAnak 2008

196

"Kamu memiliki tangan yang sangat indah," kata si guru suatu hari. "Mengapa tidak kau bersihkan di kamar mandi sehingga orang-orang lain melihat betapa indahnya

tanganmu?"

Dengan gembira, anak itu pergi mencuci tangannya dan cepat kembali. Ia mengangkat tangannya dengan bangga di hadapan sang guru.

"Oh, indahnya. Lihat tidak, apa yang dilakukan oleh sabun dan air terhadap tanganmu,"

ia menyatakan pada si anak sambil memeluknya mesra.

Sejak itu, setiap hari si gadis datang ke sekolah sedikit lebih bersih. Akhirnya ia menjadi salah satu siswa yang paling rapi di sekolah.

Mengapa anak kecil dapat berubah seperti itu? Karena seseorang memujinya. Dengan memuji hal yang baik, ia berubah.

Orang-orang jarang berubah karena kita hanya menunjukkan kesalahan mereka.

Mereka juga tidak mencintai kita untuk hal itu. Mereka mungkin menolak. Bila kita ingin menolong orang lain menjadi orang yang indah, kita harus melakukannya dengan memberikan pujian dan semangat. Pujian yang tulus ialah kehangatan dan kelembutan yang kita semua perlukan untuk berubah menjadi lebih baik.

Bila kita memikirkan ulang, barangkali ada puji-pujian dan semangat yang dilontarkan oleh orang tua, guru, atau teman yang memberikan kita rasa percaya diri dan citra yang baik tentang diri kita sendiri. Kritik yang kita terima malah menyebabkan kita mengalami masalah identitas.

Dalam bukunya, "Pengalaman menjadi Orangtua", W. Taliferro Thompson membagi pengalamannya. Peraturan di rumah kami ialah sebelum seorang anak dapat pergi bermain pada hari Sabtu pagi, ia harus membereskan tempat tidurnya dan

membersihkan kamar tidur. Pintu dari kamar tidur anak kami yang berusia sebelas tahun ada di ujung tangga. Biasanya pintu itu terbuka dan dengan mudah saya dapat masuk untuk memeriksa. Bila ia tidak mengerjakan tugasnya dengan baik, saya berbicara padanya.

Pada suatu pagi ketika saya sedang melangkah turun, saya melihat kamarnya sangat rapi; saya telah melirik dengan sudut mata dan membuat catatan. Kalau kamarnya kacau-balau, saya pasti masuk dan memarahinya.

Dengan agak malu, saya masuk ke kamarnya dan melihat dengan hati-hati. Tempat tidurnya sangat rapi. Saya dengan jujur dapat memujinya untuk kerapian itu. "Mengapa tidak," saya berkata, "kerapian ini akan menyenangkan inspektur kamp yang paling ketat sekalipun. dan pasti lolos uji di West Point ...."

"Anda pernah melihat anjing yang mulai dewasa, menggoyangkan seluruh badannya bila Anda mengusap-usap atau berbicara dengan nada bersahabat? Anak saya

e-BinaAnak 2008

197

bereaksi tepat seperti itu. Jawabannya langsung dan mengherankan. 'Ayah,' katanya, 'saya mau pergi dan mengambil surat-surat Ayah.' Kotak pos ada di ujung kampus.

'Setelah kembali, saya mau gunting rambut.' Kami telah membicarakan rambutnya beberapa kali minggu itu, namun tidak pernah berhasil. 'Setelah kembali, saya mau mencuci mobil.'"

"Saya memberikannya pujian yang memang layak ia terima, Tuhan ada di dekatnya dan semuanya berjalan baik. dan sebelumnya, saya hampir-hampir melanjutkan tanpa mengatakan apa-apa tentang keberhasilannya yang memakan banyak waktu, tenaga, dan keterampilan!"

Memuji anak tidak akan membuatnya manja. Hanya anak yang tidak mendapatkan pujian yang sewajarnya ia perolehlah, yang akan bertingkah laku aneh. Jadi bila kelompoknya memuji dia karena menipu atau mencuri, ia akan menjadi ahli dalam hal itu.

Diambil dan disunting dari:

Judul buku: Tujuh Kebutuhan Anak Penulis: John M. Drescher

Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 1992 Halaman: 89 -- 92

e-BinaAnak 2008

198

Dalam dokumen e-BinaAnak 2008 - MEDIA SABDA (Halaman 189-198)