BAB 3 TEORI HIMPUNAN
3.4 Sifat-sifat Operasi Himpunan
(π΄ βͺ π΅)π = π΄πβ© π΅π (π΄ β© π΅)π = π΄πβͺ π΅π b. Sifat Identitas
π΄ βͺ β = π΄ π΄ β© β = β c. Sifat Idempoten
π΄ βͺ π΄ = π΄ π΄ β© π΄ = π΄ d. Sifat Komutatif
π΄ βͺ π΅ = π΅ βͺ π΄ π΄ β© π΅ = π΅ β© π΄ e. Sifat Asosiatif
(π΄ βͺ π΅) βͺ πΆ = π΄ βͺ (π΅ βͺ πΆ) (π΄ β© π΅) β© πΆ = π΄ β© (π΅ β© πΆ) f. Sifat Distributif
π΄ βͺ (π΅ β© πΆ) = (π΄ βͺ π΅) β© (π΄ βͺ πΆ) π΄ β© (π΅ βͺ πΆ) = (π΄ β© π΅) βͺ (π΄ β© πΆ)
SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Jika
πΎ = {π₯|5 β€ π₯ β€ 9, π₯ ππππππππ ππ ππ}
πΏ = {π₯|7 β€ π₯ < 13, π₯ ππππππππ ππππβ}
ππππ πΎ βͺ πΏ = Diketahui πΎ = {5,6,7,8,9}
πΏ = {7,8,9,10,11,12}
πΎ βͺ πΏ = {5,6,7,8,9,10,11,12}
2. Diketahui himpunan semesta S adalah himpunan bilangan cacah yang kurang dari 20. A adalah himpunan bilangan prima antara 3 dan 20. B adalah himpunan bilangan asli antara 2 dan 15. Komplemen dari π΄ βͺ π΅ adalah β¦
π = {0,1,2,3, β¦ ,18,19}
π΄ = {5,7,11,13,17,19}
π΅ = {3,4,5,6, β¦ ,13,14}
Maka
π΄ βͺ π΅ = {3,4,5, β¦ ,13,14,17,19}
(π΄ βͺ π΅)π = {0,1,2,15,16,18}
3. Himpunan bilangan bulat dikatakan tertutup terhadap operasi penjumlahan jika hasil penjumlahan dua bilangan bulat adalah bilangan bulat. Himpunan bilangan bulat dikatakan tidak tertutup terhadap operasi pembagian karena ada hasil bagi dari sepasang bilangan bulat yang bukan bilangan bulat. Jika A = {0,2,4,6,....} adalah himpunan bulat positif genap, maka pernyataan berikut yang benar adalah β¦
β’ Himpunan A tertutup terhadap operasi perkalian saja
β’ B. Himpunan A tertutup terhadap operasi penjumlahan saja
β’ C. Himpunan A tertutup terhadap operasi penjumlahan dan perkalian
β’ D. Himpunan A tertutup terhadap operasi penjumlahan dan pengurangan
Diketahui
- Himpunan bilangan bulat dikatakan tertutup terhadap operasi penjumlahan jika hasil penjumlahan dua bilangan bulat adalah bilangan bulat
- Himpunan bilangan bulat dikatakan tidak tertutup terhadap operasi pembagian karena ada hasil bagi dari sepasang bilangan bulat yang bukan bilangan bulat.
Jadi, pernyataan yang paling benar adalah Himpunan A tertutup terhadap operasi penjumlahan dan perkalian
4. Diketahui π» = {π|π₯2β 1 < π₯2+ π < 2(π₯ + 1), dengan x dan k bilangan bulat}. Banyaknya himpunan bagian dari himpunan H adalah ...
π₯2β 1 < π₯2 + π < 2(π₯ + 1) π₯2β 1 < π₯2 + π < 2π₯ + 2 π₯2β 1 β π₯2 < π < 2π₯ + 2 β π₯2
β1 < π < 2π₯ + 2 β π₯2 Untuk π₯ = 0
β1 < π < 2 (Memenuhi) Untuk π₯ = 1
β1 < π < 3 (Memenuhi) Untuk π₯ = 2
β1 < π < 2 (Memenuhi) Untuk π₯ = 3
β1 < π < β1 (Tidak Memenuhi) Jadi π» = {0,1,2} βπ(β) = 3
Banyaknya himpunan H adalah 2π(πΎ) = 23 = 8
5. Suatu Surver kegemaran olahraga terhadap 100 orang siswa SMP memberikan hasil berikut. Terdapat 56 siswa gemar berenang serta 74 siswa yang gemar bulutangkis. Berapakah banyaknya siswa yang suka keduanya
Misal
Berenang = A Bulutangkis = B π(π΄ βͺ π΅) = 100 π(π΄) = 56 π(π΅) = 74 Maka :
π(π΄ βͺ π΅) = π(π΄) + π(π΅) β π(π΄ β© π΅) 100 = 56 + 74 β π(π΄ β© π΅)
π(π΄ β© π΅) = 130 β 100 π(π΄ β© π΅) = 30
LATIHAN SOAL
1. Terdapat 60 orang pelamar yang harus mengikuti tes tertulis dan tes wawancara agar dapat diterima sebagai karyawan sebuah perusahaan.
Ternyata 32 orang karyawan lulus tes wawancara, 48 orang lulus tes tertulis, dan 6 orang tidak mengikuti tes tersebut. Banyak pelamar yang diterima sebagai karyawan perusahaan adalah
2. Terdapat orang pelamar yang harus mengikuti tes tertulis dan tes wawancara agar dapat diterima sebagai karyawan sebuah perusahaan.
Ternyata orang karyawan lulus tes wawancara, orang lulus tes tertulis, dan orang tidak mengikuti tes tersebut. Banyak pelamar yang diterima sebagai karyawan perusahaan adalah Diketahui dua buah himpunan A dan B dengan
π΄ = {(π₯, π¦)|1987 β€ π¦ β€ π₯ β€ 2013 ππππππ π₯ πππ π¦ ππππππππ ππ’πππ‘}
π΅ = {(π₯, π¦)|π¦ β€ 2013 β π₯, ππππππ π₯ πππ π¦ ππππππππ ππ’πππ‘}
Banyaknya anggota himpunan A-B adalah
3. Dari survey terhadap 75 orang diperoleh hasil sebagai berikut
β’ 50 orang berumur lebih dari 25 tahun, sisanya berumur tidak lebih dari 25 tahun
β’ 27 orang menyukai masakan pedas, 7 diantaranya berumur tidak lebih dari 25 tahun
β’ 28 orang menyukai masakan manis, 25 diantaranya berumur lebih dari 25 tahun
β’ 5 orang menyukai masakan pedas dan juga masakan manis
β’ 25 orang tidak menyukai masakan pedas maupun masakan manis, 7 diantaranya berumur
β’ lebih dari 25 tahun
Banyak orang yang berumur tidak lebih dari 25 tahun yang menyukai masakan pedas dan juga masakan manis adalah β¦.
4. Jika A = {a, b, c} dengan a, b, dan c merupakan bilangan asli lebih besar daripada 1, serta
π Γ π Γ π = 180 , maka banyak himpunan A yang mungkin adalah ...
4.1 Pengertian fungsi (Pemetaan)
Pemetaan adalah relasi (hubungan) yang memasangkan setiap anggota domain dengan tepat satu anggota kodomain. Notasi fungsi: π βΆ π΄ β π΅ (dibaca fungsi f memetakanhimpunan A ke himpunan B).
Himpunan A disebut daerah asal (domain) Himpunan B disebut daerah kawan (kodomain. Pasangan anggota A di B disebut daerah hasil (range).
4.2 Menentukan Banyaknya Pemetaan
Jika A = {2, 3, 5, 7} dan B = {4, 6, 8, 9, 10}. Tentukan banyaknya pemetaan yang
mungkin.
Jawab:
π΄ = {2, 3, 5, 7} β π(π΄) = 4 π΅ = {4, 6, 8, 9, 10} β π(π΅) = 5
Banyak pemetaan π βΆ π΄ β π΅ ditentukan oleh rumus:
Sehingga:
Banyak pemetaan π βΆ π΄ β π΅ adalah:
π(π βΆ π΄ β π΅) = (5)4 = 625 pemetaan.
Banyak pemetaan π βΆ π΅ β π΄ ditentukan oleh rumus:
π(π: π΄ β π΅) = (π(π΅))π(π΄)
π(π: π΅ β π΄) = (π(π΄))π(π΅)
BAB 4
Sehingga:
Banyak pemetaan π βΆ π΅ β π΄ adalah:
π(π βΆ π΅ β π΄) = (4)5 = 256 pemetaan 4.3 Menentukan Rumus
Jika notasi π βΆ π₯ β π¦ kita tuliskan dalam bentuk rumus fungsi maka diperoleh
π¦ = π(π₯).
1. Jika π(π₯) = π₯2 β 4π₯, tentukan π(π₯ β 3).
Jawab:
π(π₯) = π₯2 β 4π₯
π(π₯ β 3) = (π₯ β 3)2 β 4(π₯ β 3) (substitusikan (π₯ β 3) ke π₯) π(π₯ β 3) = π₯2 β 6π₯ + 9 β 4π₯ + 12
(penjabaran)
π(π₯ β 3) = π₯2 β 10π₯ + 21 (penyederhanaan) 2. Diberikan π: 3π‘ β 1 β π‘, tentukan r(t)
π: 3π‘ β 1 β π‘ ditulis π(3π‘ β 1) = π‘ πππ ππ π = 3π‘ β 1
3π‘ = π + 1 π‘ =π+1
3
Substitusikan π‘ =π+1
3 ke persamaan π(3π‘ β 1) = π‘ π(π‘) =π + 1
Jadi formula fungsinya adalah 3
π(π‘) =π + 1 3
4.4 Menghitung Nilai Fungsi
Menghitung nilai fungsi berarti kita mensubstitusikan nilai variavel bebas ke dalam rumus fungsi sehingga diperoleh nilai variable bergantungnya.
Contoh Soal
1. Diberikan π βΆ 3π‘ β 1 β π‘. Hitunglah:
a. Peta dari 2
b. Nilai fungsi π untuk π‘ = 5
c. Nilai x, jika π(π₯) = 0 (juga disebut pembuat nol fungsi T)
Jawab :
π(3π‘ β 1) = π‘, mula-mula kita harus mengubah T(3t β 1) menjadi T(p). Misalnya, 3π‘ β 1 = π β 3π‘ = π + 1
π‘ =π+1
3
Substitusikan π‘ =π+1
3 ke persamaan π(3π‘ β 1) = π‘, diperoleh:
π(π) =π+1
3 atau π(π‘) =π‘+1
3
Sekarang rumus pemetaan adalah π(π‘) =π‘+1
3
a. Peta dari 2 berarti π(2) = 2+1
3 = 1
b. Nilai fungsi T untuk t = 5 berarti π(5) =5+1
3 = 2 c. Nilai x, jika π(π₯) = 0 βπ₯+1
3 = 0 β π₯ = β1
2. Jika π adalah fungsi sehingga π(π₯π¦) = π(π₯ β π¦)dan π(6) = 1, maka π(β2) β π(4) =
Faktor positif dari 6 adalah {1,2,3,6}
π(π₯π¦) = π(π₯ β π¦) π(6.1) = π(6 β 1) π(6) = π(5) π(5) = 1
π(π₯π¦) = π(π₯ β π¦) π(5.1) = π(5 β 1) π(5) = π(4) π(4) = 1
π(π₯π¦) = π(π₯ β π¦) π(4.1) = π(4 β 1)
π(4) = π(3) π(3) = 1
π(π₯π¦) = π(π₯ β π¦) π(3.1) = π(3 β 1) π(3) = π(2) π(2) = 1
Maka nilai dari π(β2) β π(4) = 1 β 1 = 0
4.5 Persamaan
Pengertian Persamaan
Persamaan linear satu variabel adalah persamaan berbentuk ππ₯ + π = 0 dengan π, π β β dan π β 0, dan
x : variabel real a : koefisien x b : konstanta Contoh :
3π₯ + 2 = 0
Persamaan linear dua variabel adalah persamaan berbentuk ππ₯ + ππ¦ + π = 0 dengan π, π, π β β , dan a dan b tidak keduanya nol, dimana x : variabel real
y : variable real a : koefisien x b : koefisien y c : konstanta Contoh ;
3π₯ + 2π¦ + 1 = 0
Sifat-sifat:
Misal π adalah persamaan linear, maka:
β’ Penambahan dan pengurangan bilangan di kedua ruas persamaan l, tidak mengubah solusi persamaan tersebut.
β’ Perkalian bilangan tidak nol di kedua ruas pada persamaan l, tidak mengubah solusi persamaan tersebut.
Misalkan a, b, dan c bilangan real dan a, b keduanya tidak nol. Himpunan penyelesaian persamaan linear ππ₯ + ππ¦ = π adalah himpunan semua pasangan (π₯, π¦) yang memenuhi persamaan linear tersebut.
4.6 Penyelesaian PLDV
Penentuan solusi (penyelesaian) PLDV dapat dilakukan dengan menerka atau dengan melakukan operasi aljabar. Solusi PLDV dalam himpunan bilangan bulat dikenal sebagai persamaan Diophantine
Contoh:
1. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan π₯ + 3π¦ = 6 untuk π₯, π¦ β (himpunan cacah)
Jawab :
Diketahui
π₯ + 3π¦ = 6 untuk π₯, π¦ β Untuk x=0
0 + 3π¦ = 6 π¦ = 2
Untuk nilai x dan y yang lain dapat dilihat pada table berikut :
Untuk π₯ = 1, π₯ = 2, π₯ = 4, π₯ = 5berupa nilai-nilai pecahan (bukan bilangan cacah), yaitu π¦ =5
3, π¦ =4
3, π¦ =
2
3, ππππ¦ =1
3 sehingga tidak memenuhi. Jadi himpunan penyelesaian adalah {(0,2), (3,1), (6,0), β¦ }
2. Disebuah desa, terdapat sepasang manula yang tinggal di rumah tua.
Pada saat sensus penduduk awal tahun 2013, kakek dan nenek tersebut belum memiliki KTP. Untuk pembuatan KTP, kakek dan nenenk tersebut diminta data tanggal lahir mereka, tetapi mereka tidak pernah mengetahui tahun lahir mereka. Mereka hanya mengingat bahwa saat menikah, selisih umur mereka 3 tahun. Saat itu nenek berusia 20 tahun, yaitu 11 tahun setelah proklamasi. Dapatkah kita ketahui tahun lahir mereka?
Jawab:
Misal:
Umur kakek = K tahun Umur nenek = N tahun Tahun lahir kakek = TK Tahun lahir nenek = TN K β N = 3
Nenek berusia 20 tahun, yaitu 11 tahun sesudah proklamasi 1945. Jika sekarang awal tahun 2013 maka usia nenek adalah:
N = (20 β 11) + (2013 β 1945) atau N = 77 sehingga dengan K β N = 3 diperoleh K = 80.
Selanjutnya kita mendapatkan dugaan tahun lahir mereka dengan:
Tahun lahir + Usia = Tahun sekarang Sehingga dugaan tahun lahir mereka adalah:
TN + 77 = 2013 dan TK + 80 = 2013
Bila persamaan (2) diselesaiakan maka TN = 1936 dan TK = 1933 Dengan demikian, tahun lahir nenek dan kakek adalah 1936 dan 1933.
4.7 Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Bentuk umum SPLDV dapat diekpresikan dalam bentuk:
{π1π₯ + π1π¦ = π1 π2π₯ + π2π¦ = π2
Metode Substitusi (Metode {Pengganti)
Solusi (penyelesaian) dari Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dengan metode substitusi (mengganti), berarti kita menggunakan PLDV dalam bentuk eksplisit: y = mx + n atau x = my + n, disubstitusi ke bentuk implisit ax + by + c = 0 agar diperoleh persamaan linear satu variabel (PLSV).
Contoh:
Jumlah dua bilangan adalah 41, sedang selisih kedua bilangan itu adalah 19. Berapa masing-masing bilangan itu?
Jawab:
π + π = 41
π β π = 19 β π = π + 19 substitusikan π = π + 19 ke
π + π = 41: π + π = 41
(π + 19) + π = 41 2π + 19 = 41 2b = 22
b = 11
substitusikan π = 11 ke π + π = 41:
π + 11 = 41
π = 41 β 11 = 30 Jadi, kedua bilangan itu adalah 30 dan 11.
Metode Eliminasi (Metode Penghapus)
Metode eliminasi digunakan untuk menentukan solusi (x, y) pada SPLDV, jika PLDV keduanya dalam bentuk eksplisit ataupun keduanya dalam bentuk implisit. Di sini kita tinggal menetapkan variabel mana yang akan dieliminasi (dihapus) dahulu.
Contoh
Tiga T-shirt dan empat topi dijual seharga Rp 960.000,00. Dua T-shirt dan lima topi dijual Rp 990.000,00. Berapakah harga setiap T-shirt?
Berapakah harga setiap topi?
Jawab:
Misal: T-shirt = x; Topi = y Sehingga:
3π₯ + 4π¦ = 960.000 2π₯ + 5π¦ = 990.000 Eleminasi (2) dan (1):
2x + 5y = 990.000 x3 6x + 15y = 2.970.000 3x + 4y = 960.000 X2 6x + 8y = 1.920.000 β
7y = 1.050.000 β y = 150.000 substitusikan π¦ = 150.000 ππ 3π₯ + 4π¦ = 960.000:
3π₯ + 4(150.000) = 960.000 3π₯ + 600.000 = 960.000 3π₯ = 960.000 β 600.000 π₯ = 120.000
Jadi, harga sebuah T-shirt adalah Rp 120.000,00 dan sebuah topi adalah Rp 150.000,00
Contoh
1. Jika diketahui sistem persamaan linear dua variabel 1234567π₯ + 7654321π¦ = 3456789 7654321π₯ + 1234567π¦ = 9876543 Bagaimana cara menentukan nilai π₯2 β π¦2?
1234567π₯ + 7654321π¦ = 3456789 7654321π₯ + 1234567π¦ = 9876543 +
(1234567 + 7654321)π₯ + (1234567 + 7654321)π¦ = 3456789 + 9876543
(7654321 + 1234567) Γ (π₯ + π¦) = 3456789 + 9876543 π₯ + π¦ =13333332
8888888 1234567π₯ + 7654321π¦ = 3456789 7654321π₯ + 1234567π¦ = 9876543 -
(1234567 β 7654321)π₯ + (7654321 β 1234567)π¦ = 3456789 + 9876543
(1234567 β 7654321) (π₯ β π¦) = 3456789 β 9876543 π₯ β π¦ =6419754
6419754= 1 Sehingga :
π₯2 β π¦2 =(π₯ + π¦)(π₯ β π¦)
= 13333332 8888888 . 1
=3(4444444) 2(4444444) . 1
=3 2
4.8 Harga Mutlak
Nilai suatu bilangan real tanpa tanda positif atau negatif.
Nilai mutlak bilangan x, dinotasikan dengan |π₯|, didefinisikan sebagai berikut.
|π₯| = jarak x dari titik nol pada garis bilangan
Secara formal, nilai mutlak x didefinisikan dengan atau bisa ditulis
| π₯ | = βπ₯ ππππ π₯ β₯ 0
| π₯ | = βπ₯ ππππ π₯ < 0
Jarak -5 dari 0 adalah 5 sehingga | β 5| = 5. Jarak 5 dari 0 adalah 5 sehingga |5| = 5.
Definisi diatas bisa di maknai sebagai berikut :
Nilai mutlak bilangan positif ataupun nol ialah bilangan itu sendiri dan nilai mutlak bilangan negatif yaitu lawan dari bilangan tersebut.
Contohnya:
| 9 | = 9 , | 0 | = 0, | β 7 | = β(β7) = 7
Maka, jelas bahwasanya nilai mutlak tiap bilangan real akan selalu memiliki nilai positif atau nol.
4.9 Pertidaksamaan Mutlak
a. Bentuk Umum Persamaan Nilai Mutlak Untuk π(π₯) dan π(π₯) fungsi dalam variabel x
|π (π₯)| = π dengan syarat π β₯ 0
|π (π₯)| = |π (π₯)|
|π (π₯)| = |π (π₯)| dengan syarat |π (π₯)| β₯ 0
b. Penyelesaian persamaan Linear Nilai Mutlak
Persamaan Nilai Mutlak yaitu suatu nilai mutlak dari sebuah bilangan yang dapat didefinisikan sebagai jarak bilangan tersebut terhadap titik 0 pada garis bilangan tanpa memperhatikan arahnya.
Contoh
Tentukanlah himpunan penyelesaian |2π₯ β 7| = 3 Jawaban :
|2π₯ β 7| = 3
( 2π₯ β 7 = 3 ππ‘ππ’ππ’π 2π₯ β 7 = β3) ( 2π₯ = 10 ππ‘ππ’ππ’π 2π₯ = 4)
( π₯ = 5 ππ‘ππ’ππ’π π₯ = 2) Maka, π»π = {2, 5}
Tentukanlah π»π |2π₯ β 1| = |π₯ + 4|
Jawaban :
|2π₯ β 1| = |π₯ + 4|
2π₯ β 1 = π₯ + 4 ππ‘ππ’ππ’π 2π₯ β 1 = β(π₯ + 4) π₯ = 5 ππ‘ππ’ππ’π 3π₯ = β3
π₯ = 5 ππ‘ππ’ππ’π π₯ = β1 Maka, π»π = (β1, 5)
c. Pertidaksamaan Linear Nilai Mutlak
Pertidaksamaan nilai mutlak merupakan jenis pertidaksamaan yang mengandung nilai mutlak.
Misalkan |π₯| adalah nilai mutlak x dan a suatu bilangan real.
π. π½πππ |π₯| β€ π ππππ β π β€ π(π₯) β€ π π. π½πππ |π₯| β₯ π ππππ π₯ β€ β π ππ‘ππ’ β₯ π
Contoh
β’ |π₯ + 7| < 9
β9 < π₯ + 7 < 9
β16 < π₯ < 2
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah {π₯| β 16 < π₯ < 2}
β’ |2π₯ β 1| β₯ 7 2π₯ β 1 β₯ 7 2π₯ β₯ 8 π₯ β₯ 4 2π₯ β 1 β€ 7 2π₯ β€ 8 π₯ β€ 4
Jadi himpunan penyelesaian adalah {π₯|π₯ β€ 4 ππ‘ππ’ π₯ β₯ 4}
ππππ β€, < β πππππ ππ πππππ‘ππ ππππ >, β₯ β πππππ ππ πππ ππ‘ππ
SOAL DAN PEMBAHASAN
1. |π₯ + 3| β€ |2π₯ β 3|
Kalau dalam bentuk soal ini, langkah menyelesaikan pertidaksamaannya dengan mengkuadratkan kedua ruas.
(π₯ + 3)2 β€ (2π₯ β 3)2 (π₯ + 3)2β (2π₯ β 3)2 = 0
(π₯ + 3 + 2π₯ β 3)(π₯ + 3 β 2π₯ + 3) = 0 (π2 β π2 = (π + π)(π β π))
(3π₯)(βπ₯ + 6) = 0 π₯(6 β π₯) = 0 π₯ = 0 ππ‘ππ’ π₯ = 6
Pembuat nol adalah x = 0 dan x = 6 Mari selidiki menggunakan garis bilangan. Untuk menentukan batasnya kita ambil salah satu titik yaitu 1 yang terletak diantara 0 dan 6
Kita masukkan kedalam persamaan π₯ = 1 β (π₯ + 3)2β (2π₯ β 3)2 maka :
(1 + 3)2β (2 β 3)2 β 15. Karena nilai positif maka kita beri tanda positif diantara 0 sampai 6. Sedangkan, untuk π₯ β€ 0 πππ π₯ β₯ 6 kita beri tanda negatif.
Kembali lagi kesoal karena tanda pertidaksamaan β€ maka kita aksir tanda negatif
Jadi kita dapatkan π»π = {π₯|π₯ β€ 0 ππ‘ππ’ π₯ β₯ 6}
2. Fungsi f didefinisikan oleh π(π₯) = ππ₯ + π. jika bayangan dari β3 adalah β15 dan bayangan dari 3 adalah 9. Tentukan nilai dari π(β 2) + π(2).
πππ‘π’π π₯ = β 3 π(β 3) = β 3π + π β 3π + π = β 15 (1) πππ‘π’π π₯ = 3
π(3) = 3π + π
3π + π = 9 (2) πΈπππππππ π (1) πππ (2) β 3π + π = β 15 3π + π = 9 + 2π = β 6
π = β 3
ππ’ππ π‘ππ‘π’π ππππ π = β 3 ππ 3π + π = 9. 3π + π = 9 3π + (β 3) = 9
3π = 12 π = 4
Dari hasil pengerjaan di atas diperoleh rumus fungsi yaitu π(π₯) = 4π₯ β 3.
πππ‘π’π π₯ = β 2 β π(β 2) = 4 (β 2) β 3 = β 11 πππ‘π’π π₯ = 2 β π(2) = 4 (2) β 3 = 5
π(β 2) + π(2) = β 11 + 5 = β 6 π½πππ, πππππ ππππ π(β 2) + π(2) = β 6.
3. Tentukan semua penyelesaian dari sistem persamaan {π₯2β 6π¦2β π₯π¦ β π₯ + 3π¦ = 0
π₯2β 5π₯ β 3π¦2β π¦ + 10 = 0
π₯2 β 6π¦2β π₯π¦ β π₯ + 3π¦ = 0β(π₯2β 6π¦2 β π₯π¦) β (π₯ β 3π¦) = 0
β(π₯ β 3π¦)(π₯ + 2π¦) β (π₯ β 3π¦) = 0
β(π₯ β 3π¦)[(π₯ + 2π¦) β 1] = 0
β(π₯ β 3π¦)[π₯ + 2π¦ β 1] = 0
βπ₯ = 3π¦ ππ‘ππ’ π₯ = 1 β 2π¦ Untuk π₯ = 3π¦ βπ₯2β 5π₯ β 3π¦2β π¦ + 10 = 0
β9π¦2β 15π¦ + 3π¦2β π¦ + 10 = 0
β6π¦2β 16π¦ + 10 = 0
β3π¦2β 8π¦ + 5 = 0
β(3π¦ β 5)(π¦ β 1) = 0
βπ¦ =5
3 atau π¦ = 1 sehingga didapat π₯ = 5 ππ‘ππ’ π₯ = 3
pasangan (π₯, π¦) didapat (5,5
3) ; (3, 1) Untuk π₯ = 1 β 2π¦ β π₯2β 5π₯ β 3π¦2β π¦ + 10 = 0
β (1 β 2π¦)2β 5(1 β 2π¦) β 3π¦2β π¦ + 10 = 0
β 4π¦2β 4π¦ + 1 β 5 + 10π¦ β 3π¦2β π¦ + 10 = 0
β π¦2+ 5π¦ + 6 = 0
β (π¦ + 3)(π¦ + 2) = 0
y = β3 atau y = β2 sehingga didapat x = 7 atau x = 5
pasangan (x,y) didapat (7, β3); (5, β2)
Jadi, semua penyelesaian yang memenuhi adalah (5,5
3 ); (3, 1); (7, β 3); (5, β 2)
4. Umur ayah 4 tahun yang lalu adalah 2/3 kali umur ayah pada c tahun yang akan datang, (c adalah bilangan bulat positif). Sekarang, umur ayah adalah 27 tahun lebihnya dari 1/5 umurnya pada 7 tahun yang lalu. Tentukan nilai c
Misalkan umur ayah sekarang adalah x tahun.
Berdasarkan informasi masalah di atas, dapat dituliskan π₯ β 4 =2
3(π₯ + π) β π₯ = 2π₯ + 12 π₯ =1
5(π₯ β 7) + 27 β 4π₯ β 128 = 0 β π₯ = 32
Substitusikan π₯ = 32 ππ π₯ = 2π + 12 diperoleh 32 = 2π + 12 atau π = 10 Jadi, umur ayah saat ini adalah 32 tahun.
5. Suatu yayasan menyumbang 144 buku Sekolah A menerima buku paling sedikit dibandingkan dengan yang diterima sekolah lain, sehingga π΅ β π΄ = 16. Sekolah D menerima buku 2 kali lebih banyak daripada buku yang diterima sekolah A sehingga π· = 2π΄ Dari uraian di atas terdapat 4 kemungkinan yang terbentuk, yaitu:
Kemungkinan I:
π΅ β π΄ = 16 (1) πΆ β π΅ = 12 (2) π· β πΆ = 8 (3) Eleminasi (2) dengan (3)
πΆ β π΅ = 12 π· β πΆ = 8 + π· β π΅ = 20 (4) Eleminasi (4) dengan (1) π· β π΅ = 20
π΅ β π΄ = 16 + π· β π΄ = 36
Karena π· = 2π΄, maka π΄ = 36 sehingga π· = 72, π΅ = 52, πππ πΆ = 64
Karena π΄ + π΅ + πΆ + π· = 224 πππ 224 > 144, maka kemungkinan ini tidak memenuhi
Kemungkinan II:
π΅ β π΄ = 16 (1) π΅ β πΆ = 12 (2) πΆ β π· = 8 (3) Eleminasi (2) dengan (3)
π΅ β πΆ = 12 πΆ β π· = 8 + π΅ β π· = 20 (4) Eleminasi (4) dengan (1) π΅ β π· = 20
π΅ β π΄ = 16 π΄ β π· = 4
Karena π· = 2π΄, maka π΄ = β 4, hal ini tidak mungkin terjadi sehingga tidak memenuhi
Kemungkinan III:
π΅ β π΄ = 16 (1) π΅ β πΆ = 12 (2)
π· β πΆ = 8 (3) Eleminasi (2) dengan (3)
π΅ β πΆ = 12 π· β πΆ = 8 π΅ β π· = 4 (4)
Eleminasi (4) dengan (1) π΅ β π· = 4
π΅ β π΄ = 16 + π΄ β π· = β 12
Karena π· = 2π΄, maka π΄ = 12 sehingga π· = 24, π΅ = 28, πππ πΆ = 16
Karena π΄ + π΅ + πΆ + π· = 80 πππ 80 > 144, maka kemungkinan ini tidak memenuhi
Kemungkinan IV:
π΅ β π΄ = 16 (1) πΆ β π΅ = 12 (2) πΆ β π· = 8 (3) Eleminasi (2) dengan (3)
πΆ β π΅ = 12 πΆ β π· = 8 π· β π΅ = 4 (4)
Eleminasi (4) dengan (1) π· β π΅ = 4
π΅ β π΄ = 16 + π· β π΄ = 20
Karena π· = 2π΄, maka π΄ = 20 sehingga π· = 40, π΅ = 36, dan πΆ = 48 Karena π΄ + π΅ + πΆ + π· = 144, maka kemungkinan ini memenuhi Jadi, banyak buku yang diterima masing-masing sekolah adalah Sekolah π΄ = 20 buku
Sekolah π΅ = 36 buku Sekolah πΆ = 48 buku Sekolah π· = 40 buku
LATIHAN SOAL
1. Tiga T-shirt dan empat topi dijual seharga Rp 960.000,00. Dua T-shirt dan lima topi dijual Rp 990.000,00. Berapakah harga setiap T-shirt?
Berapakah harga setiap topi?
2. Diketahui π adalah suatu fungsi sehingga π(π₯) + 2π (1
π₯) = 3π₯ untuk setiap π₯ β 0 Carilah nilai π₯ yang memenuhi π(π₯) = π(β π₯)?
3. Tino sedang memanjat tangga dan sekarang dia berada tepat di tengah tangga. Jika ia naik 3 anak tangga ke atas, kemudian turun 5 anak tangga, serta naik kembali 10 anak tangga, maka Tino akan sampai di puncak tangga. Banyak anak tangga yang dimiliki tangga tersebut adalah
4. Simbol |π π
π π| = π maksudnya adalah ππ β ππ = π. Jumlah semua nilai π₯ yang memenuhi |π₯ β 2 β2
βπ₯ π₯ + 4| = 2π₯ adalah
5. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan di bawah adalahβ¦(Soal Uraian Singkat Olimpiade Matematika 2013 Tingkat Kabupaten)
π₯4 β 2π₯3 β 2π₯2 β 1 π₯2 β 1 β₯ 1
5.1 Perbandingan
a. Perbandingan Senilai
Perbandingan senilai adalah perbandingan dari dua atau lebih besaran dimana suatu variabel bertambah , maka variabel yang lain bertambah pula atau disebut juga dengan perbandingan yang memiliki nilai yang sama.
Contoh kejadian yang termasuk dalam perbandingan senilai antaralain :
β’ Jumlah tabungan dengan waktu penyimpanan.
β’ Banyak barang dengan jumlah harga barang .
β’ Jumlah pekerja dengan jumlah upah yang dikeluarkan . Rumus perbandingan senilai :
π1 π1 = π2
π2
Suatu rumah dikerjakan oleh 6 pekerja ,menghabiskan biaya untuk menggajihnya sebesar Rp 300.000 ,00 . Akan tetapi , pemilik rumah akan mempercepat waktu penyelesaiannya maka pekerja ditambah menjadi 8 orang,berapakah jumlah uang yang dikeluarkan untuk menggajinya
π1 = 6
π1 = 300.000 π2 = 8
π2 =?
π1 π1 = π2
π2 6
300.000= 8 π2 π2 = 300.000 π₯ 8
6
π2 = 400.000
BAB 5
b. Perbandingan Berbalik Nilai
Perbandingan berbalik nilai adalah perbandingan dari dua atau lebih besaran dimana suatu variabel bertambah , maka variabel yang lain berkurang atau turun nilainya.
Contoh kejadian yang termasuk perbandingan berbalik nilai antaralain :
β’ Banyaknya pekerja dengan waktu penyelesaian.
β’ Banyaknya hewan dengan waktu penghabisan makanannya.
Rumus Perbandingan berbalik nilai π1 π2 = π2
π1
Suatu rumah dikerjakan oleh 8 pekerja,dan diselesaikan selama 15 hari. Apabila dikerjakan oleh 10 pekerja , berapa hari yang di butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut ?
π1 = 8 π1 = 15 π2 = 10 π2 =?
π1 π2 = π2
π1 8 π2 = 10
15 π2 = 8 π₯ 15
10 π2 = 12 c. Skala
Skala adalah perbandingan jarak pada gambar dengan jarak aslinya.
Biasanya, ini dapat ditemui dalam gambar peta maupun denah, sehingga bisa mewakili keadaan sesungguhnya dari suatu daerah.
Skala = πππππ ππππ πππ‘π πππππ π ππππππππ¦π
Jarak sebenarnya = πππππ ππππ πππ‘π π ππππ
Jarak pada peta = π ππππ π₯ π½ππππ π ππππππππ¦π
Kota A dan B mempunyai jarak 600 km. Jarak kedua kota tersebut jika di dalam peta yaitu 12 cm. Maka berapa skala yang digunakan dalam peta tersebut
Diketahui :Jarak sebenarnya = 600 km = 60.000.000 cm Jarak pada peta = 12 cm
Ditanya : skala?
Jawab : Skala = πππππ ππππ πππ‘π πππππ π ππππππππ¦π
Skala = 60000000 ππ12 ππ
Skala = 1 βΆ 5000000 5.2 Barisan dan Deret
a. Barisan
Barisan Aritmatika (Un) adalah barisan bilangan yang memiliki pola yang tetap. Nah, polanya itu bisa berdasarkan operasi penjumlahan atau pengurangan. Jadi, setiap urutan suku memiliki selisih atau beda yang sama. Selisih inilah yang dinamakan beda.
Biasa disimbolkan dengan b.
Misalnya, di suatu barisan memiliki suku pertama, yaitu 2. Suku pertama disimbolkan dengan π1 atau a. Lalu, di suku kedua π2, yaitu 5. Suku ketiga π3, yaitu 8, dan seterusnya. Berarti, barisan ini memiliki beda 3 pada setiap sukunya.
2, 5, 8, ...
Untuk mencari suku ke-n (ππ), kita bisa menggunakan rumus:
Untuk mencari beda barisan aritmatika :
ππ = suku ke-n
π = Suku ke-1(pertama) barisan matematika ππβ1 = Suku ke n-1
π = Beda
π = Bayaknya suku pada barisan matematika ππ = π + (π β 1)π
π = ππ β ππβ1
Contoh :
Diketahui barisan aritmatika berikut:
3,7,11,15,19,β¦
Tentukan suku ke-10 barisan tersebut π = 3
π = 7 β 3 = 4 π = 10
ππ = π + (π β 1)π π10 = 3 + (10 β 1)4 π10 = 39
b. Barisan Geometri
Barisan dengan dua suku berurutan yang selalu mempunyai rasio yang tetap (konstan).
Perhatikan barisan 1, 2, 4, 8,β¦
π2 = π1 π₯ 2 = 1 π₯ 2 = 2 π3 = π2 π₯ 2 = 2 π₯ 2 = 4
, dan seterusnya
c. Deret Aritmatika
Deret aritmatika (Sn) adalah jumlah suku ke-n pada barisan aritmatika. Nah, di sini kita hanya menjumlahkan barisan aritmatikanya saja sampai ke suku yang diperintahkan. Misalnya, kamu diperintahkan untuk mencari deret aritmatika jumlah 5 suku pertama dari barisan yang tadi dibahas. Jadi seperti ini ya penjelasannya.
3, 7, 11, 15, 19, ...
Jumlah 5 suku pertamanya berarti, 3 + 7 + 11 + 15 + 19 = 55
Lalu, bagaimana ya kalau mencari deret aritmatika jumlah 100 suku pertama dari suatu barisan? Nah, daripada kamu pusing menjumlahkan semua suku dari pertama sampai suku ke seratus, mending kamu memakai rumus deret aritmatikanya!.
π
π= π β π
πβ1Rumus Deret Aritmatika:
ππ = Jumlah suku ke-n
π = Suku pertama barisan aritmatika π = Beda
π = Banyak suku barisan aritmatika Contoh:
Diketahui barisan aritmatika 27,24,21,18,β¦
Jumlah suku ke-20 adalah π = 27
π = 24- 27 = -3 ππ=π
2(2π + (π β 1)π) π20 =20
2 (2 β 27 + (20 β 1) β 3) π20 = 10(54 β 57)
π20 = β30 d. Deret Geometri
ππ=π
2(2π + (π β 1)π)
ππ=π(1 β ππ)
1 β π , π < 1 ππ=π(ππβ 1)
π β 1 , π < 1
π·πππππ βΆ π = π π’ππ’ ππππ‘πππ
π = πππ ππ π = π π’ππ’ ππ
SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Tentukan banyak lingkaran pada pola ke- 10, 100, n pada pola berikut untuk sebarang n bilangan bulat positif.
3, 6, 10, β¦(disebut juga pola bilangan segitiga) (1 + 2), (1 + 2 + 3), (1 + 2 + 3 + 4), β¦ Perhatihan bahwa :
l1 : β 1 l2 : β 1 + 2 l3 : β 1 + 2 + 3 l4 : β 1 + 2 + 3 + 4
Diketahui deret bilangan di atas merupakan deret aritmetika dengan:
a (suku pertama) = 1 b (beda/selisih) = 1
dengan rumus jumlah sampai suku ke-n:
ππ=π
2(2π + (π β 1)π)
Banyak lingkaran pada pola ke- 10 π10=10
2 (2 β 1 + (10 β 1)1) π10=10
2 (2 + 9) π10= 5(11)
π10 = 55
Banyak lingkaran pada pola ke-100
π10 =100
2 (2 β 1 + (100 β 1)1) π10=100
2 (2 + 99) π10= 50(2 + 99) π10= 50(101)
π10= 5050
Banyak lingkaran pada pola ke-n ππ=π
2(2π + (π β 1)π) ππ=π
2(2 β 1 + (π β 1)1) ππ=π
2(2 + π β 1) ππ=π(π + 1)
2
2. Jikaπ1 = 1, π2 = π1β 3, π3 = π2+ 5, π4 = π3β 7, π5 = π4+ 9,β¦.
Adalah suku-suku barisan bilangan maka nilai π2013 adalahβ¦
π1 = 1
π2 = π1β 3 = β2 π3 = π2+ 5 = 3 π4 = π3β 7 = β4 π5 = π4+ 9 = 5 .
. . .Dst
Dari perhitungan tersebut kita bisa melihat pola maka kita dapatkan π2013= 2013
3. Jika x adalah jumlah 99 bilangan ganjil terkecil yang lebih besar dari 2011 dan y adalah jumlah 99 bilangan genap terkecil yang lebih besar dari 6, maka x + y = ...
π₯ = 2013 + 2015 + 2017 + β¦ π¦ = 8 + 10 + 12 + β¦
π₯ + π¦ = 2021 + 2025 + 2029 + β¦ Merupakan deret aritmatika dengan:
π = 2021
π = 2025 β 2021 = 4 π = 99
ππ=π2(2π + (π β 1)π) π99=99
2 (2 β 2021 + (99 β 1)4) π99=992 (2 β 2021 + (98)4) π99=99
2 (2 β 2021 + 392) π99=992 (4042 + 392) π99=99
2 (4434) π99=219483
Jadi, π₯ + π¦ = 219483.
4. Dari barisan aritmetika diketahui suku ke-7 = 22 dan suku ke-11 = 34.
Jumlah 18 suku pertama adalah ....
π7 = π + 6π = 22 π11 = π + 10π = 34
β4π = β12 β π = 3 Untuk b = 3, maka
π + 6π = 22
π + 6(3) = 22 β π = 22 β 18 = 4 ππ=π
2(2π + (π β 1)π) π18=18
2 (2 β 4 + (18 β 1)3) π18= 9(8 + 51)
π18= 9(59) π18= 531
5. Diketahui barisan geometri dengan suku ke-3 = 12 dan suku ke-6 = 96.
Jumlah 10 suku pertama barisan itu adalah ....
Barisan geometri dengan π3 = ππ2 = 12
π6 = ππ5 = 96 Substitusikan ππ5 = 96 (ππ2)π3 = 96 12π3 = 96 π3 = 96
12 π3 = 8 π3 = 23 π = 2 ππ2 = 12 π(2)2 = 12 π = 3 ππ = π(ππβ1)
πβ1 π10= 3(210β1)
2β1 π10= 3(210β1)
2β1 π10= 3(1023) π10= 3069
LATIHAN SOAL
1. Suatu barisan aritmetika diketahui π6 = 18 dan π10 = 30. Jumlah 16 suku pertama dari barisan tersebut adalah ....
2. Diketahui rumus jumlah suku ke-n suatu barisan aritmetika adalah ππ = 2π2+ π. Nilai dari π1+ π3+ π5+ β― + π2πβ1 adalahβ¦
3. Nilai penjumlahan bilangan berikut adalah ...
12β 22+ 32β 42+ 52β β― + 20102 + 20112
4. Suatu survei dilakukan pada siswa kelas VII untuk mengetahui siswa yang berminat mengikuti kegiatan Paskibra. Hasil survei adalah sebagai berikut:
β’ 25% dari total siswa putra dan 50% dari total siswa putri ternyata berminat mengikuti kegiatan tersebut;
β’ 90% dari total peminat kegiatan Paskibra adalah siswa putri.
Rasio total siswa putri dan total siswa putra kelas VII di sekolah tersebut adalah ....
5. Jika Nilai 100π΅ = 1002+ 992β 982β 972+ 962+ 952β 942 β 932+ β― + 42+ 32 β 22β 12
6.1 Kombinatorik (Permutasi dan Kombinasi) Aturan perkalian
Jika terdapat k unsur yang tersedia, dengan:
π1 = banyak cara untuk menyusun unsur pertama
π2 = banyak cara untuk menyusun unsur kedua setelah unsur pertama tersusun
π3 = banyak cara untuk menyusun unsur ketiga setelah unsur kedua tersusun
ππ = banyak cara untuk menyusun unsur ke- k setelah objek unsur sebelumnya tersusun
Maka banyak cara untuk menyusun k unsur yang tersedia adalah:
π1 Γ π2Γ π3Γ β¦ Γ ππ Contoh :
1. Dari kota A ke kota B dapat ditempuh dengan 4 jalur, dari kota A ke kota C dapat ditempuh dengan 3 jalur, dari kota B maupun C ke kota D dapat ditempuh dengan 3 jalur, dan dari kota B ke kota C terhubung dengan 1 jalur. Tentukan banyak pilihan jalur dari kota A ke kota D.
Jika dari kota A ke kota D melalui jalur B, maka banyak pilihan jalur adalah: (4 Γ 1 Γ 3) + (4 Γ 3) = 24 ππππ
Jika dari kota A ke kota D memilih jalur C, maka banyak pilihan jalur adalah: (3 Γ 1 Γ 3) + (3 Γ 3) = 18 ππππ
Jadi, banyak pilihan jalur dari kota A ke kota D adalah 42 jalur.
2. Seorang manager supermarket ingin menyusun barang berdasarkan nomor seri barang. Dia ingin menyusun nomor seri dimulai dari nomor 3000 sampai dengan 8000 dan tidak memuat angka yang sama. Tentukan banyak nomor seri yang disusun dari angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8.
β’ Setiap bilangan yang berada diantara 3000 dan 8000 pastilah memiliki banyak angka yang sama yakni 4 angka:
β’ Untuk mengisi angka ribuan hanya dapat diisi angka 3, 4, 5, 6, 7. Artinya terdapat 5 cara mengisi ribuan.
BAB 6
β’ Untuk mengisi ratusan dapat diisi angka 1 sampai 8 tetapi hanya ada 7 kemungkinan (mengapa?)
β’ Untuk mengisi puluhan dapat diisi angka 1 sampai 8 tetapi hanya ada 6 angka yang mungkin (mengapa?)
β’ Untuk mengisi satuan dapat diisi angka 1 sampai 8 tetapi hanya ada 5 angka yang mungkin (mengapa?)
β’ Dengan demikian, banyak angka yang dapat mengisi keempat posisi tersebut adalah sebagai berikut:
5 7 6 5
Banyak susunan nomor seri yang diperoleh adalah 5 Γ 7 Γ 6 Γ 5 = 1.050 ππππ.
Beberapa penggunaan permutasi dan kombinasi secara sederhana diantaranya adalah:
1. Menyusun k obyek yang berbeda secara mendatar memberikan variasi susunan sebanyak
π! = (π)(π β 1)(π β 2) β¦ (1) Contoh:
1! = 1
2! = 2 Γ 1 = 2 3! = 3 Γ 2 Γ 1 = 6 4! = 4 Γ 3 Γ 2 Γ 1 = 24 5! = 5 Γ 4 Γ 3 Γ 2 Γ 1 = 24
2. Mengambil dan Menyusun n obyek dari k obyek yang berbeda secara mendatar memberikan variasi sebanyak
π! = (π)(π β 1)(π β 2) β¦ (π β π + 1) atau sering disebut permutasi n obyek yang diambil dari k obyek, dan ditulis
πππ= π!
(π β π)!, π > 1 Jika n=1
πππ= π!
(π β π)!= π Jika π β π = 1
πππ = π!
(π β π)!= π!
Jika π β π = 0
πππ = π!
(π β π)!= π!
Contoh:
1) Dari kata MATH. Tentukan susunan kata yang mungkin.
Dengan rumus :
πππ = π!
(π β π)!
π44 = 4!
(4 β 4)!
π44 =4 Γ 3 Γ 2 Γ 1 (0)!
π44 = 24 Bukti :
MATH MAHT MTAH MTHA MHTA MHAT AMTH AMHT ATMH ATHM AHTM AHMT TAMH TAHM TMAH TMHA THMA THAM HATM HAMT HTAM HTMA HMTA HMAT
2) `Lima orang akan pergi ke pantai menggunakan sebuah mobil berkapasitas 6 tempat duduk. Jika hanya ada dua orang yang bisa menjadi sopir. maka banyaknya cara mengatur tempat duduk di dalam mobil adalah ...
Misal yang dapat menjadi sopir adalah A dan B Penumpang: A, B, C, D, dan E
Sehingga akan terdapat dua pola tempat duduk:
Pola I:
π45 = 5!
(5 β 4)!
π45 = 5 Γ 4 Γ 3 Γ 2 Γ 1 1
π45 = 120 Pola II:
π45 = 5!
(5 β 4)!
π45 = 5 Γ 4 Γ 3 Γ 2 Γ 1 1
π45 = 120
Jadi, banyak cara mengatur tempat duduk mereka adalah 120 + 120 = 240
3. Mengambil n obyek dari k obyek berbeda tanpa menyusun memberikan variasi sebanyak (π)(πβ1)(πβ2)β¦(πβπ+1)
π(πβ1)β¦(1) atau sering disebut Combinasi n obyek yang diambil dari k obyek, dan ditulis
πΆππ = π!
(π!)(π β 1)!
Contoh :
Misalnya dalam sebuah kotak terdapat 10 bola bernomor beda dengan 3 warna kuning, 2 warna biru, dan sisanya berwarna merah. Dari dalam kotak diambil 2 warna kubing, sebuah bola biru dan tiga warna merah kemudian disusun berjajar, maka banyaknya variasi susunan bola dapat ditentukan melalui pemikiran berikut:
a. Diambil 2 bola kuning dari 3 bola kuning di kotak ada πΆ23 = 3!
(2!)(3 β 1)!= 3 π£πππππ π b. Diambil 1 bola biru dari 2 bola biru di kotak ada
πΆ12 = 2!
(1!)(2 β 1)!= 2 π£πππππ π c. Diambil 3 bola merah dari 5 bola merah di kotak ada
πΆ35 = 5!
(3!)(5 β 3)!= 10 π£πππππ π d. Lalu 6 bola ditangan disusun diperoleh
6! = (6)(5)(4)(3)(2)(1) = 720 π£πππππ π e. Jadi variasi susunan bola sebanyak
πΆ23πΆ12πΆ356! = 3 β 2 β 10 β 720 = 4320 π£πππππ π
6.2 Peluang
Rumus untuk peluang suatu kejadian adalah:
Keterangan:
π(π΄) = Peluang kejadian A
π(π΄) = Titik sampel kejadian A
π(π) = Ruang sampel kejadian A
Nilai peluang suatu kejadian dapat dicari dengan membagi titik sampel dengan ruang sampel. sehingga dapat disimpulkan bahwa:
βPeluang suatu kejadian bernilai antara 0 dan 1, atau dapat dinotasikan 0
β€ P(A) β€ 1β
Kenapa nilai peluang kejadian antara 0 dan 1?
Karena, Apabila nilai P(A) = 0 maka dapat diartikan bahwa kejadian A sangat mustahil untuk terjadi sedangkan jika nilai P(A) = 1 maka diartikan bahwa kejadian A pasti akan terjadi.
Contoh kejadian mustahil:
β’ Pohon bisa terbang
β’ Kura-kura bisa berlari kencang
β’ Contoh kejadian yang pasti terjadi:
Contoh kejadian yang pasti terjadi:
β’ Gajah beranak
β’ Adanya malam dan siang hari Contoh :
Dua buah dadu dilempar. Peluang muncul kedua mata dadu berjumlah lebih dari 7 adalah
π(π΄) =π(π΄) π(π)
(S) {
(1,1); (1,2); (1,3); (1,4); (1,5); (1,6) (2,1); (2,2); (2,3); (2,4); (2,5); (2,6) (3,1); (3,2); (3,3); (3,4); (3,5); (3,6) (4,1); (4,2); (4,3); (4,4); (4,5); (4,6) (5,1); (5,2); (5,3); (5,4); (5,5); (5,6) (6,1); (6,2); (6,3); (6,4); (6,5); (6,6)
n(S) = 36
(A) = {(2,6); (3,5); (3,6); (4,4); (4,5); (4,6); (5,3); (5,4);
(5,5); (5,6); (6,2); (6,3); (6,4); (6,5); (6,6) } n(A) = 15
Maka π(π΄) = π(π΄)
π(π)
π(π΄) =15
36= 5
12
6.3 Statistika a. Rata-rata
π₯ =π₯1+ π₯2 + π₯3+ β― + π₯π Contoh : π
Diberikan nilai data tinggi badan dari 8 siswa SMP Tunasbangsa yaitu 155, 150, 152, 152, 157, 161, 154, 156. Hitunglah rata-rata tinggi mereka
Jawab:
π₯ =155 + 150 + 152 + 152 + 157 + 161 + 154 + 156
= 154,625 8 Data kelompok
xΜ = rataan hitung dari data kelompok fi = frekuensi kelas ke-i
xi = nilai tengah kelas ke-
Contoh :
Hitunglah mean dari data kelompok berikut ini! Berikut merupakan tabel Tinggi Badan Siswa Kelas VI SD N Suka Bersama:
Tinggi Badan Titik
tengah Frekuensi Xi.Fi
156-160 158 5 790
161-165 163 10 1630
166-170 168 5 840
171-175 173 10 1730
Jumlah 30 4990
Jadi, mean dari data kelompok diatas adalah 166,33 cm b. Median ( Nilai tengah)
Median = πππ‘πππ (π+1
2 ) untuk banyaknya data ganjil Median = πππ‘π ππ(
π
2)+πππ‘π ππ(π2+1)
2 untuk data genap
untuk menentukan median, kamu harus mengurutkan data terlebih dahulu
Contoh :
Misalkan ada bilangan 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70 (banyak data ganjil), maka nilai tengahnya adalah 40.
Andaikan banyak data genap misal 15, 25, 35, 45, 55, 65, 75, 85. Oleh karena tidak ada data yang berada tepat di tengah, maka kita tentukan dengan menjumlah data keempat dan kelima kemudian dibagi dua, yaitu:
45 + 55 2 = 50
Jadi, nilai tengah dari data 15, 25, 35, 45, 55, 65, 75, 85 adalah 50