• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Penelitian

3. Siklus II

Adapun perbaikan yang perlu dilakukan adalah: (1) guru harus memberi arahan kepada siswa tentang tata cara pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran CIRC, (2) memberikan motivasi kepada siswa tentang pentingnya kerja sama kelompok, (3) menjelaskan tanggung jawab setiap individu terhadap keberhasilan kelompoknya, (4) memberikan pendalaman materi pembelajaran yang belum dipahami siswa, (5) mempersiapkan bahan bacaan dan contoh yang mudah dipahami oleh siswa.

observasi, dan (4) refleksi. Proses pembelajaran siklus II dideskripsikan sebagai berikut.

a. Perencanaan

Perencanaan pembelajaran pada siklus II dimulai dengan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP yang disusun mencakup unsur- unsur berupa standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, kegiatan pembelajaran, media dan sumber pembelajaran, dan penilaian. Langkah-langkah pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Perencanaan pembelajaran pada siklus II disajikan dalam dua kali pertemuan. Satu kali pertemuan disajikan dalam waktu 2x45 menit atau dua jam pelajaran. RPP yang dikembangkan dengan menerapkan prisnsip-prinsip pembelajaran CIRC.

Perencanaan pada siklus II terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut.

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang bercirikan model pembelajaran CIRC.

2) Memperbaiki bahan ajar sebagai bahan bacaan bagi siswa dalam diskusi kelompok.

3) Menyusun contoh-contoh karangan eksposisi dalam bentuk slides, agar siswa lebih tertarik dan mudah dalam memahaminya.

4) Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan yang akan diisi oleh kolabolator.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2014 dan pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 22 Februari 2014. Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan bersama kolabolator. Proses pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus II adalah sebagai berikut.

1) Pertemuan Satu

Pembelajaran dimulai dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengecek kemampuan siswa tentang karangan eksposisi. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mampu menulis karangan eksposisi berdasarkan topik yang mereka pilih. Guru meminta siswa duduk berdasarkan kelompoknya, agar dapat bekerja sama. Kegiatan inti dimulai guru dengan menyajikan contoh karangan eksposisi dengan lembaran pembelajaran (slides) atau menggunakan infokus. Berdasarkan contoh yang ditampilkan, guru meminta setiap kelompok mengidentifikasi informasi yang terdapat dalam karangan tersebut. Setiap kelompok mendiskusikan contoh yang ditampilkan guru dan memberikan tanggapannya.

Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan mendiskusikan materi ajar dan mendiskusikan tema atau topik yang dapat dikembangkan dalam karangan eksposisi. Siswa menyusun kerangka karangan dari tema yang telah ditentukan oleh anggota kelompoknya. Siswa mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan eksposisi. Selama proses pembelajaran berlangsung guru memberikan bimbingan dan motivasi bagi siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran.

Selanjutnya guru meminta perwakilan kelompok membacakan contoh karangan yang telah disusun bersama kelompoknya. Guru memberikan penghargaan terhadap kelompok yang tampil dan menyelesaikan tugasnya. Pada kegiatan penutup, guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah berlangsung dan bersama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

2) Pertemuan Dua

Pertemuan dua dilaksanakan tanggal 22 Februari 2014. Kegiatan awal dimulai guru dengan melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya.

Selanjutnya, guru menjelaskan tentang kalimat efektif dan penggunaan EYD dalam paragraf dan memberikan contoh pemakaian kalimat efektif dan EYD dalam paragraf. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berdiskusi mengenai materi pelajaran.

Setelah membimbing siswa dalam proses pembelajaran, guru melaksanakan tes menulis karangan eksposisi dengan tema yang berkaitan dengan otomotif. Siswa melaksanakan tes menulis karangan eksposisi di bawah bimbingan guru. Kegiatan akhir ditutup dengan melakukan refleksi dan memotivasi siswa agar gemar menulis, serta menjelaskan manfaat yang dapat diperoleh dari keterampilan menulis karangan eksposisi.

c. Observasi/ Evaluasi

Observasi tindakan guru dan siswa pada siklus II menunjukkan proses pembelajaran berjalan lebih baik dari pada siklus I. Lembar observasi yang telah diisi oleh kolabolator selama proses pembelajaran menunjukkan, bahwa

bimbingan dan perhatian guru dalam proses pembelajaran meningkat dibandingkan sebelumnya. Perhatian dan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa pun meningkat. Hasil observasi atau pengamatan kegiatan pembelajaran selama siklus II dijelaskan sebagai berikut.

1) Aktivitas Guru dalam Pembelajaran

Tindakan guru yang diamati selama proses pembelajaran dibagi atas tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal atau pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Hasil observasi tindakan guru pada siklus II dideskripsikan dalam dua kali pertemuan, yaitu pertemuan satu dan pertemuan dua.

a) Pertemuan Satu

Tahap pendahuluan dilaksanakan guru dengan baik, yaitu guru mengecek kehadiran siswa, memberikan apersepsi dan motivasi berkaitan dengan pembelajaran menulis karangan eksposisi. Guru mengajukan beberapa pertanyaan mengenai karangan eksposisi, seperti pengertian karangan eksposisi, ciri-ciri karangan eksposisi, dan contoh karangan eksposisi. Selanjutnya guru menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran kepada siswa. Pada kegiatan inti, guru telah mempersiapkan bahan bacaan berupa materi ajar yang digunakan siswa dalam proses pembelajaran. Guru menyajikan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru memfasilitasi interaksi antar siswa dengan baik dan memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif. Guru juga mempersiapkan latihan pembelajaran menulis untuk kerja kelompok.

Kegiatan penutup berjalan dengan baik, seperti guru merefleksi pembelajaran yang telah berlangsung, memberikan penghargaan terhadap hasil kerja kelompok, dan membimbing siswa dalam menyimpulkan materi pembelajaran. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh kolabolator terhadap tindakan guru selama proses pembelajaran pada pertemuan satu menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan pembelajaran dengan baik.

b) Pertemuan Dua

Pengamatan tindakan guru pada pertemuan dua menunjukkan proses pembelajaran berjalan dengan sangat baik. Kegiatan awal dilakukan guru dengan memberikan motivasi kepada siswa agar mampu menulis karangan eksposisi dengan baik. Selain itu guru juga melakukan tanya jawab tentang materi pada pertemuan sebelumnya. Pada kegiatan inti, guru telah mempersiapkan materi pelajaran dan menjelaskan materi berkaitan dengan penggunaan kalimat efektif dan pemakaian EYD dalam menulis karangan. Selama proses pembelajaran, guru memotivasi siswa melakukan kegiatan pembelajaran agar penuh semangat dan percaya diri.

Setelah melakukan diskusi dan tanya jawab, guru memberikan tes menulis karangan eksposisi dengan tema yang berkaitan dengan otomotif. Kegiatan penutup dilakukan guru dengan merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Selanjutnya siswa di bawah bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan kolabolator terhadap tindakan guru pada pertemuan dua, menunjukkan bahwa aktivitas guru terlaksana dengan sangat baik.

2) Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Observasi aktivitas siswa dilaksanakan oleh observer atau kolabolator dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan yang diamati dibagi atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menulis karangan eksposisi dideskripsikan dalam dua kali pertemuan.

a) Pertemuan Satu

Aktivitas siswa pada pertemuan satu siklus II berjalan dengan baik. Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan semangat dan penuh tanggung jawab.

Sebagian besar siswa telah berani mengemukakan pendapat, bertanya, dan menjawab pertanyaan guru. Siswa mengikuti kerja kelompok dengan baik, dan sebagian besar telah berani mengemukakan pendapat mereka. Bahan bacaan yang diberikan guru dimanfaatkan dengan baik sebagai sumber pembelajaran. Setiap anggota kelompok telah bersikap aktif dan mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran lebih baik dari pada sebelumnya.

Kegiatan penutup diikuti siswa dengan baik. Sebagian besar siswa berpartisipasi aktif ketika guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran. Siswa telah berani mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami. Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa pada pertemuan satu dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa terlaksana dengan baik.

b) Pertemuan Dua

Proses pembelajaran pada pertemuan dua berjalan dengan sangat baik.

Siswa mengikuti pembelajaran dengan antusias dan telah berani bertanya, mengemukakan pendapat dan menanggapi pertanyaan dari guru. Pembelajaran pada pertemuan dua dilanjutkan dengan mengikuti tes keterampilan menulis karangan eksposisi. Siswa menyelesaikan tes menulis dengan tertib dan penuh tanggung jawab. Berdasarkan kegiatan pembelajaran pada peteremuan dua dapat disimpulkan bahwa pembelajaran telah berlangsung sangat baik dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya.

3) Catatan Lapangan

Kegiatan pada catatan lapangan dibagi atas empat kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pertemuan satu berlangsung dengan baik. Guru telah membuat perencanaa pembelajaran, mempersiapkan bahan bacaan, dan media pembelajaran. Saat pelaksanaan guru telah mengelola kelas dengan baik, seperti meminta siswa duduk berdasarkan kelompoknya, dan memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif. Sebagian besar siswa telah berani mengemukakan pendapatnya dalam diskusi. Siswa telah mampu bekerja sama dengan anggota kelompok, dan memanfaatkan bahan bacaan dengan baik.

Agar siswa lebih bersemangat, pada tahap refleksi guru harus memberikan penghargaan dan penguatan terhadap siswa yang berani mengemukakan pendapatnya.

Catatan lapangan pada pertemuan dua memberikan gambaran bahwa pembelajaran telah dilaksanakan dengan sangat baik. Guru telah menyusun

perencanaan pembelajaran, mempersiapkan materi pelajaran dan tes menulis karangan eksposisi. Proses pembelajaran dengan model CIRC telah berjalan dengan sangat baik. Sebagian besar siswa telah mengikuti pembelajaran dengan baik, walaupun beberapa orang masih ada yang kurang memperhatikan. Saat proses pembelajaran hampir seluruh siswa terlibat aktif. Siswa telah berani bertanya, dan mengemukakan pendapatnya. Selama pembelajaran berlangsung tidak ada siswa yang keluar kelas. Siswa menyelesaikan tes menulis karangan tepat waktu. Pada tahap refleksi, siswa mengemukakan pendapat mereka mengenai beberapa kesulitan dalam menulis karangan eksposisi. Siswa mengajukan beberapa pertanyaan tentang tugas yang telah mereka kerjakan.

4) Hasil Analisis Data Angket

Hasil analisis data angket yang diberikan kepada siswa pada siklus II memperlihatkan respon siswa terhadap pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran CIRC sangat baik. Sebagian besar siswa memberikan respon yang sangat baik terhadap pembelajaran menulis karangan eskposisi dengan menggunakan model pembelajaran CIRC. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran pun sangat baik. Hampir seluruh siswa ikut berpartisipasi dalam pembelajaran dan mampu bekerja sama dengan anggota kelompoknya. Siswa sebagian besar telah berani mengemukakan pendapat, tanggapan dan bertanya kepada guru. Siswa bersama kelompoknya memiliki motivasi tinggi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Selain itu, siswa telah memahami dengan baik manfaat mempelajari menulis karangan eksposisi.

Rata-rata perolehan nilai dari jawaban siswa pada siklus II adalah 92%. Jadi,

respon siswa terhadap proses pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan model pembelajaran CIRC berkategori sangat baik.

5) Hasil Analisis Tes Menulis Karangan Eksposisi Siklus II

Hasil tes keterampilan menulis karangan eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran CIRC pada siklus II mengalami peningkatan. Hasil tes keterampilan menulis karangan eksposisi siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 12.

Hasil Tes Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi Siswa pada Siklus 2

No. Kode Siswa Jumlah Skor Keterangan

1. AR 77 Tuntas

2. AFH 79 Tuntas

3. AB 80 Tuntas

4. AF 80 Tuntas

5. AH 79 Tuntas

6. AT 79 Tuntas

7. ARL 79 Tuntas

8. FI 82 Tuntas

9. HH 81 Tuntas

10. I S 85 Tuntas

11. LH 83 Tuntas

12. MH 87 Tuntas

13. MRI 81 Tuntas

14. PH 84 Tuntas

15. RH 87 Tuntas

16. RIE 86 Tuntas

17. RF 86 Tuntas

18. RWR 81 Tuntas

19. SA 83 Tuntas

20. TSP 89 Tuntas

Rata-rata skor 82

Tabel di atas menunjukkan terjadi peningkatan hasil belajar menulis karangan ekspsosisi dengan menggunakan model pembelajaran CIRC. Nilai rata-

rata yang diperoleh siswa adalah 82. Secara klasikal, siswa telah mencapai ketuntasan 100 %. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 87, sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 77.

Keterampilan siswa dalam menulis karangan eksposisi pada siklus II meningkat dilihat dari beberapa indikator. Siswa telah mencapai kriteria sangat baik dalam menetapkan judul untuk karangan. Judul yang ditetapkan siswa relevan dengan isi karangan. Karangan yang ditulis siswa telah menggambarkan ciri-ciri dari sebuah karangan eksposisi. Misalnya, karangan siswa telah memuat gagasan berupa informasi atau pengetahuan. Gagasan berupa informasi atau pengetahuan yang disampaikan dalam karangan sangat baik. Dalam mengemukakan contoh, data, atau angka-angka, siswa juga mengalami peningkatan.

Keterampilan siswa menyusun kalimat dalam karangan eksposisi mengalami peningkatan. Kalimat yang disusun dapat dipahami dengan mudah dan tidak banyak terdapat kesalahan. Keberhasilan siswa dalam menyusun kalimat berkategori baik. Keterampilan siswa dalam menggunakan ejaan dan tanda baca pun mengalami peningkatan. Kesalahan dalam menggunakan tanda baca juga tidak terlalu banyak. Berdasarkan data di atas, keterampilan siswa dalam menulis karangan berkategori baik. Perolehan nilai rata-rata masing-masing indikator dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

d

p y s a m P

Tabel 13. H

No.

1. Judu 2. Isi g

atau 3. Penj atau 4. Kal 5. Ejaa

Penin dapat dilihat

Graf pada siklus yang diperol siklus I nila adalah 67.

menunjukka Pada siklus

70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 90

Hasil Tes M

Indik ul

gagasan beri u pengetahua njelasan diser u angka-angk imat efektif an dan tanda

ngkatan kete t pada grafik

fik di atas m II. Siswa m leh siswa m ai tertinggi y

Hasil tes k an bahwa pr II seluruh

AR AFH AB AF AH

Nilai Tes M

Menulis Kara Asp kator isi informasi an

rtai contoh, ka

a baca

erampilan m k 3 di bawah

menggambar mampu menc engalami pe yang dicapa keterampilan roses pembe

siswa men

AH AT ARL FI HH

Menulis Kar

angan Eksp pek Penilaia

Rat i

data

menulis karan h ini.

rkan pening capai nilai te eningkatan d ai siswa ada n menulis k elajaran pad ncapai nilai

HH I S LH MH MRI

Gambar 6.

rangan Eks

posisi Siswa an

ta-rata skor 9,5

17 6,3 12,3 12,4

ngan eksposi

gkatan nilai ertinggi 87 d dibandingkan

alah 81, sed karangan ek da siklus II

tuntas, sem

MRI PH RH RIE RF

sposisi pada

a Siklus II p

Pers 9 8 6 8 8

isi siswa pad

yang diper dan terendah n dengan sik dangkan yan sposisi sisw

berjalan de mentara pad

RWR SA TSP

a Siklus II

pada Tiap

entase 95 85 63 82 83

da siklus II

oleh siswa h 77. Nilai klus I. Pada ng terendah wa tersebut engan baik.

da siklus I

terdapat lima orang siswa yang belum tuntas. Perbandingan perolehan nilai siswa pada siklus I dengan siklus II dapat dilihat pada grafik berikut.

Berdasarkan grafik perbandingan nilai tes menulis karangan eksposisi di atas, memperlihatkan adanya peningkatan keterampilan menulis karangan eksposisi siswa pada siklus II. Seluruh siswa telah mencapai nilai tuntas dengan nilai rata-rata 83. Peningkatan hasil tes keterampilan menulis karangan eksposisi siswa pada siklus II tidak disertai dengan peningkatan terhadap cara belajar siswa.

Siswa memahami dengan baik petingnya belajar secara kelompok, dan bekerja dengan penuh tanggung jawab. Respon siswa pun dalam pembelajaran juga sangat baik. Pemahaman siswa terhadap materi menulis karangan eksposisi lebih baik dibandingkan pada siklus I.

d. Refleksi

Berdasarkan tindakan yang diberikan pada siklus II, terjadi peningkatan dalam proses pembelajaran. Hasil tes keterampilan siswa dalam menulis karangan eksposisi juga meningkat dengan baik. Penerapan model pembelajaran CIRC

0 20 40 60 80 100

AR AFH AB AF AH AT ARL FI HH I S LH MH MRI PH RH RIE RF RWR SA TSP

Gambar 7.

Perbandingan Nilai Tes Menulis Karangan Eksposisi pada Siklus I dan Siklus II

siklus 1 siklus 2

dalam menulis karangan eksposisi telah membawa perubahan kepada aktivitas guru dan siswa. Aktivitas guru dalam proses pembelajaran dapat dibantu dengan dengan berbagai sumber belajar, seperti bahan bacaan, teks contoh karangan eksposisi, dan menggunakan media pembelajaran, sehingga penyajian materi lebih mudah. Guru lebih mudah mengarahkan dan membimbing siswa dalam bentuk pembelajaran kelompok. Berdasarkan lembar observasi tindakan guru terjadi peningkatan pada siklus II. Pada siklus I aktivitas guru berkategori cukup, sedangkan pada siklus II mengalami perubahan dengan kategori baik. Aktivitas siswa dalam pembelajaran juga semakin meningkat dalam siklus II. Siswa telah mampu membangun kerja sama antar anggota kelompoknya, seperti memberikan masukan, bertanya, dan menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Pemahaman terhadap materi pelajaran pun semakin baik. Siswa dibantu dengan bahan bacaan, dan saling berbagi informasi dengan anggota kelompoknya. Berdasarkan lembar aktivitas siswa dalam pembelajaran terlihat bahwa aktivitas siswa pada siklus II berjalan sangat baik.

Penerapan model pembelajaran CIRC dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi membantu siswa meningkatkan hasil belajarnya. Secara klasikal nilai yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 82, sedangkan pada siklus I adalah 75. Seluruh siswa pada siklus II telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 87 dan terendah 77. Berdasarkan proses dan hasil pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan model pembelajaran CIRC pada siklus II, maka

keadaan ini memberikan makna bahwa tindakan pembelajaran untuk siklus berikutnya tidak diperlukan lagi.

Dokumen terkait