BAB III METODE PENELITIAN
C. Subyek Penelitian
Pada bagian ini jenis data dan sumber data. Uraian tersebut meliputi data apa saja yang di ingin diperoleh, siapa yang hendak dijadikan informan atau subyek penelitian, bagaimana data akan dicari dan dijaring sehingga validitasnya dapat dijamin.45 Dalam sebuah penelitian perlu kiranya peneliti mencari data yang valid, maka dari itu peneliti harus menentukan sumber data yang dipakai pada penelitian ini.
44 Tim Penyusun, “Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IAIN Jember, (Jember, IAIN
Jember Press, 2019), 47
45 Tim Penyusun, “Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IAIN Jember, (Jember, IAIN
Jember Press, 2019), 47
Penelitian terhadap sumber data pada orang yang di wawancarai dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.46 Hal ini yang dimanfaatkan sebagai sumber oleh peneliti, khususnya kepada pengurus BSI A Yani KCP Situbondo yang secara langsung praktek pada Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat, diantaranya sebagai berikut :
1. Pimpinan BSI A Yani KCP Situbondo
2. MRM (Mikro Relation Manajer) BSI A Yani KCP Situbondo 3. Back Office BSI A Yani KCP Situbondo
4. 2 Nasabah KUR BSI A Yani KCP Situbondo D. Teknik Pengumpulan Data
Pada bagian ini diuraikan tekhnik pengumpulan data yang akan digunakan, misalnya observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumen. Masing-masing harus di deskripsikan tentang data apa saja yang diperoleh melalui tekhnik-tekhnik tersebut.47Teknik pengumpulan data yaitu untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai. 48 Wawancara dimaksudkan untuk mengetahui kejadian dan permasalahan di
46 Sugiono Ahmad, Metode Penelitian Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alvabeta, 2016), 216.
47 Tim Penyusun, “Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IAIN Jember, (Jember, IAIN
Jember Press, 2019), 47
48 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2006), 126
49
lokasi yang dijadikan pengamatan secara jelas dengan cara menghubungi dan berbicara langsung kepada pihak yang bersangkutan.
Dalam penelitian ini tekhnik wawancara yang digunakan yaitu perpaduan antara wawancara bebas dan wawancara terpimpin. Dalam hal ini pelaksanaannya peneliti membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan. Perihal ini peneliti melakukan wawancara kepada Branch Manajer, MRM, dan Back Office Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Pembantu Situbondo.
2. Dokumentasi
Dokumentasi dipergunakan untuk melengkapi sekaligus menambah keakuratan, kebenaran data atau informasi yang dikumpulkan dari bahan-bahan dokumentasi yang ada di lapangan serta dapat dijadikan bahan dalam pengecekan keabsahan data. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data melalui penelaahan yang berbentuk buku, laporan, notulen rapat, catatan, surat kabar, foto, vidio dan sebagainya yang memuat data yang diperlukan oleh peneliti.49
3. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diselidiki.50 teknik ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung, hal ini dilakukan untuk mengetahui secara pasti bagaimana penerapan akad murabahah
49 Rifa’i Abu Bakar, Pengantar Metodologi Penelitian, 114
50 Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian (cet XIII) (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2013), h. 70
dalam pembiayaan pada Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Pembantu Situbondo.
E. Analisis Data
Analisis data adalah proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan ide seperti yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis.51
Adapun proses analisis data pada sebuah penelitian adalah sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah rangkaian bentuk analisis dengan cara merangkum, memilih atau menggolongkan serta memfokuskan perihal yang penting, mencari tema dan pola, kemudian membuang perihal yang tidak penting. Sehingga dapat ditarik kesimpulan. Jadi peneliti memilih informasi dan data yang telah diperoleh, dengan mengambil apa yang diperlukan dan membuang apa yang tidak diperlukan, sehingga peneliti dapat mengambil sebuah kesimpulan.
2. Penyajian Data
Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun sehingga memberikan sebuah kesimpulan. Perihal ini dilakukan dengan menyajikan sebuah kumpulan informasi yang tersusun kemungkinan dapat memberikan sebuah kesimpulan. Penyajian data dilakukan dengan tujuan
51 Indah Wahyuni, Metode Penelitian Kuantitatif,(Jember: STAIN Jember Press, 2014), 200
51
untuk mendapatkan gambaran dari keseluruhan atau sebagian dari sebuah penelitian.
3. Kesimpulan dan Verfikasi Data
Kesimpulan atau verifikasi data merupakan tahap akhir dalam analisis data. Pada bagian verivikasi data atau kesimpulam ini peneliti memaparkan kesimpulan data yang diperoleh, dengan tujuan untuk mencari makna dari sebuah data yang telah dikumpulkan serta mencari persamaan, perbedaan, dan hubungannya.52
F. Keabsahan Data
Dalam penelitian kualitatif, pengujian data merupakan perihal yang sangat penting demi menghindari data yang kurang valid. Maka dari itu peneliti dalam penelitian ini menerapkan pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi.
Triangulasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara penggabungan dari berbagai teknik dan sumber yang sudah ada. Dalam triangulasi peneliti melakukan pengumpulan data dan sekaligus menguji kredibilatas dari data yang diteliti, yakni peneliti mengecek data menggunakan berbagai teknik dan berbagai sumber data.53 Pada penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber. Triangulasi sumber memiliki kegunaan untuk menguji kredibilitas data dengan cara menganalisis data yang telah diperoleh melalui berbagai sumber, yang kemudian di deskripsikan, dikategorikan data yang memiliki pandangan yang sama dan yang berbeda,
52 Sandu Siyoto, Dasar Metode Penelitian, 122-124
53 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 241
dan dispesifikan dari beberapa sumber tersebut. Adapun data yang telah dianalisis oleh peneliti maka menghasilkan sebuah kesimpulan yang kemudian dimintakan kesepakatan terhadap sumber tersebut.54
G. Tahap-Tahap Penelitian
Bagian ini menguraikan proses pelaksanaan penelitian, mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, dan sampai pada penulisan laporan.55 Tahapan penelitian kualitatif pada umumnya terdiri dari tiga tahapan yakni tahapan pra penelitian, tahapan pelaksanaan penelitian, dan tahapan penyelesaian.
1. Tahap Pra Penelitian
a. Menyusun rencana penelitian.
b. Memilih objek penelitian.
c. Melakukan peninjauan observasi terdahulu terkait objek penelitian yang telah di tentukan.
d. Mengajukan judul kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah dilengkapi dengan latar belakang, fokus penelitian, serta tujuan penelitian.
e. Meninjau kajian pustaka peneliti mencari referensi penelitian terdahulu serta kajian teori yang berhubungan dengan judul penelitian.
f. Konsultasi atau bimbingan proposal kepada dosen pembimbing.
g. Mengurus perizinan penelitian kepada instansi yang akan diteliti.
h. Mempersipkan penelitian lapangan.
54 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, 274
55 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah IAIN Jember, (Jember, IAIN
Jember Press, 2019), 93.
53
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan fokus penelitian dari lokasi penelitian. Pada tahap ini mengadakan observasi dengan melibatkan beberapa bagian yaitu :
a. Memahami latar belakang penelitian dan mempersiapkan diri.
b. Memasuki lapangan penelitian.
c. Mengumpulkan data seperti mengikuti dan memantau kegiatan serta kondisi masyarakat, mencatat data yang telah didapat, mengetahui tentang cara mengingat data, dan analisis data.
3. Tahapan Penyelesaian
Dalam tahap penyelesaian ini yang dimaksud adalah tahap pelaporan, yakni peneliti menyusun hasil penelitian sesuai pedoman karya tulis ilmiah yang berlaku di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, yang kemudian disetorkan ke Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.
54 BAB IV
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya BSI A Yani KCP Situbondo
Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, memiliki potensi untuk menjadi yang terdepan dalam industri keuangan syariah. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap halal matter serta dukungan stakeholder yang kuat, merupakan faktor penting dalam pengembangan ekosistem industri halal di Indonesia. Termasuk didalamnya adalah Bank Syariah.
Bank Syariah memainkan peranan penting sebagai fasilitator pada seluruh aktivis ekonomi dalam ekosistem industri halal. Keberadaan industri perbankan syariah di Indonesia sendiri telah mengalami peningkatan dan pengembangan yang signifikan dalam kurun tiga dekade ini. Inovasi produk, peningkatan layanan, serta pengembangan jaringan menunjukan trend yang positif dari tahun ke tahun. Bahkan, semangat untuk melakukan percepatan juga tercermin dari banyaknya Bank Syariah yang melakukan aksi korporasi. Tidak terkecuali dengan Bank Syariah yang dimiliki Bank BUMN, Yaitu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah.
Pada 1 Februari 2021 yang bertepatan dengan 19 Jumadil Akhir 1442 H menjadi penanda sejarah bergabungnya Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah menjadi satu entitas yaitu Bank Syariah
55
Indonesia (BSI). Penggabungan ini akan menyatukan kelebihan dari ketiga Bank Syariah sehingga menghadirkan layanan yang lebih lengkap, jangkauan lebih luas, serta memiliki kapasitas permodalan yang lebih baik.
Didukung senergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) serta komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN, Bank Syariah Indonesia didorong untuk dapat bersaing di tingkat global.
Penggabungan ketiga bank tersebut merupakan ikhtiar untuk melahirkan Bank Syariah kebanggaan umat,yang diharapkan menjadi energi baru pembangunan ekonomi nasional serta berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat luas. Keberadaan Bank Syariah Indonesia juga menjadi cerminan wajah Perbankan Syariah di Indonesia yang modern, universal, dan memberikan kebaikan bagi segenap alam
Logo BSI secara resmi dilucurkan pada tahun 2021 yang terdiri dari wordmark (nama brand) dan ikon (bintang segi lima), dirancang untuk menyampaikan pesan brand yang jelas serta membangun pengenalan yang jelas. Warna yang digunakan dalam elemen logo adalah hijau dan kuning.
Warna hijau mewakili perdamaian, pertumbuhan berkelanjutan, dan semangat positif generasi muda. Warna hijau juga mencerminkan keyakinan dan prinsip inti syariah dalam corak kontemporer. Warna kuning mewakili optimisme tentang kesuksesan yang dapat diraih bersama melalui cara yang positif dan penuh pengharapan. Jika digabungkan, warna-warna tersebut mencerminkan keyakinan, semangat, dan visi Bank
Syariah Indonesia untuk menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, bank melayani masyarakat luas secara modern, terhormat, dan menguntungkan.
BSI Situbondo didirikan pada tahun 2018 yang mulanya bernama BNI Syariah dan bertahan selama 4 tahun. Pada 2021 diresmikan dengan nama Bank Syariah Indonesia yang merupakan salah satu kantor cabang pembantu yang terletak di Jl. A Yani Situbondo. Pada Oktober 2020 BSI A Yani KCP Situbondo dipercaya oleh pemerintah untuk menjalankan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat atau pembiayaan mikro agar meringankan modal usaha masyarakat..
2. Profil BSI A Yani KCP Situbondo
Nama : Bank Syariah Indonesia A Yani KCP Situbondo Berdiri Tahun : 2018
Alamat : Jl. Achmad Yani No. 195C, Desa Dawuhan, Kec. Situbondo, Kab, Situbondo
Kode Pos : 68311
3. Visi dan Misi BSI A Yani KCP Situbondo
Didalam suatu organisasi apabila menjalankan usaha atau kegiatan baik itu organisasi besar maupun kecil pasti sudah memiliki tujuan yang jelas, sehingga aktivitas baik didalam maupun diluar organisasi dapat diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Adapun visi dan misi BSI A Yani KCP Situbondo : a. Visi
TOP 10 GLOBAL ISLAMIC BANK
57
b. Misi
1) Memberikan akses solusi keuangan syariah di Indonesia yaitu Melayani >20 juta nasabah dan menjadi top 5 bank berdasarkan asset (500+T) dan nilai buku 50 T di tahun 2025.
2) Menjadi bank besar yang memberikan nilai terbaik bagi para pemegang saham yaitu Top 5 bank yang paling profitable di Indonesia (ROE 18%) dan valuasi kuat (PBB>2).
3) Menjadi perusahaan pilihan dan kebanggan para talenta terbaik Indonesia yaitu Perusahaan dengan nilai yang kuat dan memberdayakan masyarakat serta berkomitmen pada pengembangan karyawan dengan budaya berbasis kinerja.
4. Letak Geografis BSI A Yani KCP Situbondo
Bank Syariah Indonesia A Yani KCP Situbondo merupakan salah satu cabang BSI yang ada di wilayah Kabupaten Situbondo dengan letak geografis di Jl. Achmad Yani, Parse, Dawuhan, Kec. Situbondo, Kab.
Situbondo, Jawa Timur, 68311. Dengan batas-batas:
Utara : Selat Madura Timur : Kota Banyuwangi Selatan : Kota Bondowoso Barat : Kota Probolinggo
5. Maps BSI A Yani KCP Situbondo
Gambar 4.1
Maps BSI A Yani KCP Situbondo 6. Struktur Pengurus BSI A Yani KCP Situbondo
Gambar 4.2
Struktur Pengurus BSI A Yani KCP Situbondo BM
Ali Sadikin Asmoroyudo
CBS Rio Priambudi
Alamsyah
BOSM Moh. Adil Arobi
MRM Dedy Setyabudhi BO
Dedy Wijanarko
TELLER Dewi Anggrainingrum
CS Icha Reviliani SF
Yuliati
59
a. Berikut ini uraian mengenai tugas dari masing-masing struktur 1) Branch manager
a) Memimpin dan mengontrol pelaksanaan operasional kantor cabang pembantu.
b) Mengawasi, mengontrol, dan mengevaluasi kinerja karyawan.
c) Melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama atau moU akad pembiayaan sesuai plafond yang ditentukan.
d) Mengembangkan target dan mempertahankan kinerja perusahaan.
e) Memberikan solusi terhadap setiap permasalahan di kantor cabang pembantu.
2) BOSM (Branch Office & Service Manager)
a) Bertanggung Bertanggung jawab kepada Branch Manager mengenai tugas dan kewajibannya.
b) Berkewajiban atas kelancaran kegiatan administrasi tabungan, deposito, dan pembiayaan.
c) Menyusun rencana kerangka dan anggaran perusahaan untuk waktu atau yang akan datang dan berusaha mewujudkannya.
d) Menandatangani bukti-bukti pembukuan antara lain nisbah tabungan, dan nota-nota lainnya.
3) CBS (Consumer Banking Staff)
a) Memasarkan produk pembiayaan konsumen seperti BSI mitraguna, BSI OTO, Pensiunan berkah dan sebagainya.
b) Menganalisa pembiayaan konsumen.
c) Memeriksa seluruh dokumen calon debitur.
d) Bertanggung jawab dalam kegiatan pembiayaan konsumen.
4) MRM (Micro Relation Manajer)
a) Bertanggung jawab terhadap pencapaian target pembiayaan mikro.
b) Memasarkan produk pembiayaan mikro atau kredit usaha rakyat.
c) Menganalisis kelayakan calon debitur.
d) Memeriksa seluruh dokumen dari calon debitur.
e) Melakukan penyelesaian bermasalah dalam pembiayaan mikro.
5) SF (Sales Force)
a) Menawarkan produk kepada calon nasabah.
b) Bertanggung jawab untuk menjual produk dan layanan perusahaan.
6) BO (Back Office)
a) Mengelola laporan keuangan.
b) Melaksanakan administrasi pengelolaan perusahaan.
c) Mengurus laporan penjualan perusahaan.
d) Mengontrol dan mengecek terhadap invoice dan pemesanan e) Melakukan pengecekan terhadap stok barang yang akan habis.
7) Teller
a) Melayani transaksi-transaksi yang berkaitan dengan nasabah.
61
b) Menerima dan membayar uang kepada nasabah sejumlah bukti yang ada, membuat rincian uang tunai, mencatat dan mengumpulkan bukti atas pengambilan dan penyetoran kas dalam formulir rekapitulasi kas yang telah disediakan.
c) Mecocokan saldo kas yang dicatat, rekapitulasi kas dengan daftar perincian uang tunai pada setiap tutup kas.
d) Mengelola keuangan sesuai rencana atau anggaran perusahaan.
8) CS (Costumer Service)
a) Melaksanakan keadministrasian deposito berupa aplikasi deposito, kartu deposito, bilyet deposito dan nota lainnya yang diperlukan.
b) Melaksanakan pendapatan aplikasi deposito, perhitungan nisbah, pembuatan laporan.
c) Melaksanakan keadministrasian tabungan berupa kartu tabungan, buku tabungan, rekening, kode rekening, dan nota lainnya yang diperlukan.
b. Produk-produk BSI A Yani KCP Situbondo 1) Penghimpunan Dana
a) BSI Tabungan Easy Mudharabah
Tabungan easy mudharabah merupakan tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam operasional kas di kantor bank atau melalui ATM.
Adapun keunggulan produk tabungan easy mudharabah ini adalah sebagai berikut :
(1) Gratis biaya tarik tunai di seluruh ATM BSI & ATM Bank Mandiri.
(2) Kemudahan transaksi melalui mobile banking dan net banking.
(3) Dapat dibuka melalui pembukaan rekening secara online.
b) BSI Tabungan Easy Wadiah
Tabungan easy wadiah merupakan tabungan dalam mata uang rupiah yang menerapkan prinsip wadiah yad dhamanah.
Adapun beberapa keunggulan produk BSI Tabungan easy wadiah antara lain yaitu :
(1) Bebas anggaran administrasi perbulan.
(2) Bebas biaya tarik tunai di seluruh ATM BSI & ATM Bank Mandiri.
(3) Kemudahan transaksi melalui mobile banking & net banking.
(4) Dapat dibuka melaluo pembukaan rekening secara online.
c) BSI Tabungan Haji Indonesia
BSI Tabungan Haji Indonesia merupakan tabungan perencanaan haji & umroh berlaku untuk seluruh usia berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadiah yad-dhamanah atau mudharabah muthlaqah.
63
BSI Tabungan Haji Indonesia memiliki banyak keunggulan, diantaranya sebagai berikut :
(1) Setelah nasabah mendaftarkan diri selanjutnya debit haji Indonesia di gunakan sebagai kartu ATM dengan memanfaatkan provider visa.
(2) Tersedia e-banking seperti BSI Mobile dan BSI Net Banking.
(3) Opsi pemberitahuan bisa menggunakan SMS, e-mail, dan whatsapp.
(4) Gratis anggaran administrasi
(5) Menunjang perencanaan ibadah haji dan umroh.
(6) Memudahkan untuk memperoleh bagian keberangkatan haji secara online melalui Siskohat Kementrian Agama dari usia 12 tahun.
(7) Bebas biaya penutupan rekening.
(8) Pelunasan haji dapat dilakukan secara online.
(9) Pembukaan dan penutupan rekening dapat dilakukan secara online.
d) BSI Tabungan Simpanan Pelajar
Tabungan ini ditujukan kepada siswa atau pelajar dengan persyaratan yang sederhana disertai fitur-fitur yang menarik dengan menggunkan akad wadiah yad-dhamanah. Adapun keunggulan dari produk BSI Tabungan Simpanan Pelajar, antara lain :
(1) Bebas anggaran biaya administrasi perbulan.
(2) Bebas anggaran tarik tunai.
(3) Setoran awal relatif ringan hanya Rp. 1.000
(4) Sebagai rangka mensukseskan program Inklusi Keuangan oleh OJK.
e) BSI Tabungan Bisnis
BSI Tabungan Bisnis merupakan tabungan dengan akad mudharabah muthlaqah dalam mata uang rupiah yang dapat memudahkan transaksi segmen wiraswasta dengan limit transaksi harian yang lebih besar.
Adapun keunggulan dari produk BSI Tabungan Bisnis, antara lain yaitu :
(1) Gratis biaya transfer RTGS & SKN via Teller dan Net Banking (min saldo sebelum transaksi 10 juta).
(2) Gratis biaya titipan kliring via Teller (min saldo sebelum transaksi 10 juta)
(3) Limit transaksi lebih kompetitif.
f) BSI Tabungan Pensiun
BSI Tabungan Pensiun merupakan tabungan yang menerapkan akad mudharabah muthlaqah atau wadiah yad- dhamanah. Produk ini dikhususkan untuk nasabah individual yang tercatat di Lembaga Pengelola Pensiun yang bekerja sama dengan BSI.
65
Adapun keutamaan yang ditawarkan produk BSI Tabungan Pensiun yaitu sebagai berikut :
(1) Ketentuan pembukaan rekening yang mudah.
(2) Kemudahan transaksi dengan fasilitas BSI Mobile.
(3) BSI Debit CO Branding Taspen yang berfungsi sebagai kartu ATM dan Debit.
(4) Nisbah atau bagi hasil yang kompetitif.
g) Giro
BSI Giro Rupiah merupakan titipan dana dari pihak ketiga yang dikelola dengan pilihan akad wadiah yad-dhamanah atau mudharabah muthlaqah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan debit, cek, bilyer giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindah bukuan untuk menunjang bisnis usaha perorangan dalam mata uang rupiah. Adapun keunggulan dari produk BSI Giro Rupiah antara lain yaitu:
(1) Kemudahan trx menggunakan Cek/BG.
(2) Mendapatkan bonus bulanan sesuia kebijakan bank.
(3) Mendapatkan account statement setiap bulan.
(4) Mendapatkan fasilitas BSI Debit.
(5) Gratis tarik tunai di seluruh ATM BSI, ATM Mandiri, ATM BNI, dan BRI.
h) Deposito
Deposito BSI Rupiah merupakan salah satu bentuk investasi berjangka di BSI. Investasi yang satu ini dikelola oleh akad mudharabah untuk nasabah perorangan maupun perusahaan menggunakan mata uang rupiah. Serta jangka waktu yang bisa dipilih oleh nasabah yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Adapun keunggulan dari Deposito BSI Rupiah antara lain yaitu :
(1) Pembukaan deposito bisa melalui BSI Mobile, dengan setoran minimal Rp. 10.000.000.
(2) Kemudahan dalam pengelolaan dana secara aman, terjamin, dan syariah melalui BSI Mobile.
2) Penyaluran dana a) BSI KUR Kecil
BSI KUR Kecil merupakan produk pembiayaan yang dikhususkan untuk UMKM dalam rangka pemenuhan keperluan modal usaha dan investasi dengan jumlah pembiayaan minimal Rp. 100.000.000 sampai dengan Rp. 500.000.000.
Beberapa keutamaan yang ditawarkan produk BSI KUR Kecil antara lain yaitu :
(1) Tahap pembiayaan dilakukan secara cepat dan mudah.
(2) Gratis anggaran provinsi dan administrasi.
(3) Cicilan ringan.
67
(4) Akad yang digunakan yaitu akad murabahah wa al-wakalah.
b) BSI KUR Mikro
BSI KUR Mikro merupakan produk pembiayaan yang dikhususkan bagi UMKM untuk mencukupi keperluan modal dan investasi dengan jumlah pembiayaan minimal Rp.
10.000.000 sampai dengan Rp. 100.000.000.
Beberapa keunggulan yang ditawarkan produk BSI KUR Mikro antara lain yaitu :
(1) Tahap pembiayaan dilakukan secara cepat dan mudah.
(2) Gratis anggaran provinsi dan administrasi (3) Cicilan ringan.
(4) Akad yang digunakan adalah akad murabahah wa al-wakalah c) BSI KUR Super Mikro
BSI KUR Super Mikro merupakan salah satu produk pembiayaan yang dikhususkan untuk UMKM dalam rangka pemenuhan keperluan modal usaha dan investasi dengan jumlah pembiayaan sampai dengan Rp. 10.000.000.
Beberapa keutamaan yang ditawarkan produk BSI KUR Super Mikro antara lain yaitu :
(1) Tahap pembiayaan dilakukan secara cepat dan mudah.
(2) Gratis anggaran provinsi dan administrasi.
(3) Cicilan ringan.
(4) Akad yang digunakan adalah akad murabahah wa al- wakalah.
d) BSI Griya Hasanah
BSI Griya Hasanah merupakan produk pembiayaan konsumtif yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhsn hunian atau jika anda berencana untuk KPR rumah dengan menggunakan prinsip syariah. Beberapa keunggulan yang didapatkan dengan produk BSI Griya Hasanah antara lain yaitu : (1) Angsuran yang ringan dan tidak berubah.
(2) Sesuai dengan prinsip syariah.
e) BSI Multiguna Hasanah
BSI Multiguna Hasanah merupakan produk pembiayaan konsumtif guna segala transaksi pengadaan barang, misalnya untuk renovasi rumah, pembelian barang-barang (furniture) rumah dan lain sebagainya yang dikhususkan untuk ASN atau PNS.
Adapun keunggulan dari produk BSI Multiguna Hasanah antara lain yaitu :
(1) Memfasilitasi segala kebutuhan konsumtif masyarakat.
(2) Jaminan rumah bisa atas nama nasabah, pasangan, orang tua, dan anak kandung.
(3) Angsuran tetap selama jangka waktu pembiayaan.
69
f) BSI OTO
BSI OTO merupakan produk pembiayaan kepemilikan kendaraan seperti motor atau mobil baik baru maupun bekas menggunakan cara yang relatif sederhana dan angsurannya tetap.
Beberapa keunggulan dalam pembiayaan BSI OTO antara lain yaitu :
(1) Menyesuaikan prinsip syariah (2) Tahap pembiayaan yang mudah
(3) Tenor pembiayaan sampai dengan 7 tahun.
(4) Cicilan tetap sampai dengan jatuh tempo.
(5) Koneksi layanan yang luas.
B. Penyajian Data dan Analisis
1. Prosedur Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat di Bank Syariah Indonesia A Yani KCP Situbondo.
Seperti halnya lembaga perbankan lainnya, BSI A Yani KCP Situbondo merupakan salah satu intermediasi bagi masyarakat pemilik dana dengan masyarakat yang membutuhkan dana atau dalam Bank Syariah bisa disebut dengan pembiayaan. Dalam hal menyalurkan pembiayaan, BSI A Yani KCP Situbondo juga dipercaya oleh pemerintah untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang merupakan program dari pemerintah.
Hal ini diperjelas oleh Bapak Ali selaku Branch Manager di BSI A Yani KCP Situbondo bahwa :