• Tidak ada hasil yang ditemukan

TENAGA KESEHATAN LAINNYA Standar KPS 17

84

INSTRUMEN SURVEI AKREDITASI KARS SESUAI STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES RI

W

2) perannya dalam pencapaian target indikator mutu yang diukur di unit tempatnya bekerja

• Manajer SDM

• Kepala unit pelayanan 3. Pimpinan rumah sakit dan kepala

unit telah berlaku adil (just culture) ketika ada temuan dalam kegiatan peningkatan mutu, laporan insiden keselamatan pasien atau manajemen risiko.

D

W

Bukti dokumentasi proses tindak lanjut ketika ada temuan dalam kegiatan peningkatan mutu, laporan insiden keselamatan pasien atau manajemen risiko Manajer SDM

10 5 0

TL TS TT

4. Rumah sakit telah

mendokumentasikan hasil kajian, tindakan yang diambil, dan setiap dampak atas tanggung jawab pekerjaan perawat dalam file kredensial perawat.

D

W

Bukti dalam file kepegawaian telah didokumentasikan hasil kajian, tindakan yang

diambil, dan setiap dampak atas tanggung jawab pekerjaan perawat Manajer SDM

10 5 0

TL TS TT

F. TENAGA KESEHATAN LAINNYA

85

INSTRUMEN SURVEI AKREDITASI KARS SESUAI STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES RI

b) mengumpulkan semua kredensial yang ada untuk setiap profesional pemberi asuhan (PPA) lainnya dan staf klinis lainnya sekurang-kurangnya meliputi:

(1) bukti pendidikan, registrasi, izin, kewenangan, pelatihan, dan pengalaman terbaru serta diverifikasi dari sumber aslinya;

(2) bukti kompetensi terbaru melalui informasi dari sumber lain di tempat tenaga kesehatan lainnya pernah bekerja sebelumnya; dan

(3) surat rekomendasi dan/atau informasi lain yang mungkin diperlukan rumah sakit, antara lain riwayat kesehatan dan sebagainya

c) melakukan setiap upaya memverifikasi informasi penting dari berbagai sumber dengan jalan mengecek ke website resmi dari institusi pendidikan pelatihan melalui email dan surat tercatat. Pemenuhan standar mensyaratkan verifikasi sumber aslinya dilaksanakan untuk tenaga kesehatan lainnya yang akan dan sedang bekerja. Bila verifikasi tidak mungkin dilakukan seperti hilangnya dokumen karena bencana atau sekolahnya tutup maka hal ini dapat diperoleh dari sumber resmi lain. File kredensial setiap tenaga kesehatan lainnya harus tersedia dan dipelihara serta diperbaharui secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Elemen Penilaian KPS 17 Instrumen Survei KARS Skor 1. Rumah sakit telah menetapkan

dan menerapkan proses

kredensial yang efektif terhadap tenaga Kesehatan lainnya meliputi poin a) – c) dalam maksud dan tujuan.

D

W

Bukti pelaksanaan proses kredensial yang efektif terhadap tenaga kesehatan lainnya (staf klinis) meliputi:

1) Sesuai peraturan dan perundang-undangan 2) Melakukan kredensial terhadap semua bukti pendidikan, pelatihan, pengalaman, informasi yang ada pada setiap perawat

3) Memverifikasi informasi penting dari berbagai sumber utama

• Komite Keperawatan

• Manajer SDM

10 5 0

TL TS TT

2. Tersedia bukti dokumentasi pendidikan, registrasi, sertifikasi, izin, pelatihan, dan pengalaman yang terbaharui di file tenaga Kesehatan lainnya.

D Bukti dokumentasi pendidikan, registrasi,

sertifikasi, izin, pelatihan, dan pengalaman yang terbaharui di dalam file tenaga

kesehatan lainnya (staf klinis) 10

5 0

TL TS TT

86

INSTRUMEN SURVEI AKREDITASI KARS SESUAI STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES RI

W Manajer SDM 3. Terdapat pelaksanaan verifikasi

ke sumber

Badan/Lembaga/institusi penyelenggara

Pendidikan/pelatihan yang seragam.

D

W

Bukti pelaksanaan verifikasi ke sumber

Badan/Lembaga/institusi penyelenggara pendidikan/

pelatihan yang seragam Manajer SDM

10 5 0

TL TS TT

4. Terdapat dokumen kredensial yang dipelihara dari setiap tenaga kesehatan lainnya.

D

W

Bukti dokumen kredensial yang selalu diperbarui Manajer SDM

10 5 0

TL TS TT Standar KPS 18

Rumah sakit melakukan identifikasi tanggung jawab pekerjaan dan memberikan penugasan klinis berdasar atas hasil kredensial tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Maksud dan Tujuan KPS 18

Rumah sakit mempekerjakan atau dapat mengizinkan tenaga kesehatan lainnya untuk memberikan asuhan dan pelayanan kepada pasien atau berpartisipasi dalam proses asuhan pasien. Bila Tenaga kesehatan lainnya tersebut yang diizinkan bekerja atau berpraktik di rumah sakit maka rumah sakit bertanggungjawab untuk melakukan proses kredensialing.

Elemen Penilaian KPS 18 Instrumen Survei KARS Skor 1. Rumah sakit telah menetapkan

rincian kewenangan klinis profesional pemberi asuhan (PPA) lainnya dan staf klinis lainnya berdasar atas hasil kredensial tenaga Kesehatan lainnya.

R Regulasi tentang penetapan rincian kewenangan klinis (RKK) PPA dan staf klinis lainnya berdasar hasil kredensial

10 - 0

TL - TT

2. Rumah sakit telah menetapkan surat penugasan klinis kepada tenaga Kesehatan lainnya sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

R Regulasi berupa Surat Penugasan Klinis (SPK) tenaga kesehatan lainnya (staf klinis)

10 - 0

TL - TT

Standar KPS 19

Rumah sakit telah melakukan penilaian kinerja tenaga Kesehatan lainnya termasuk perannya dalam kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien serta program manajemen risiko rumah sakit.

Maksud dan Tujuan KPS 19

Peran klinis tenaga Kesehatan lainnya sangat penting dalam pelayanan pasien sehingga mengharuskan mereka berperan secara proaktif dalam program

peningkatan mutu dan keselamatan pasien serta program manajemen risiko rumah

87

INSTRUMEN SURVEI AKREDITASI KARS SESUAI STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES RI

sakit. Rumah sakit melakukan penilaian kinerja tenaga Kesehatan lainnya secara periodik menggunakan format dan metode sesuai ketentuan yang ditetapkan rumah sakit. Bila ada temuan dalam kegiatan peningkatan mutu, laporan insiden

keselamatan pasien atau manajemen risiko maka Pimpinan rumah sakit dan kepala unit akan mempertimbangkan secara adil (just culture) dengan melihat laporan mutu atau hasil root cause analysis (RCA) sejauh mana peran tenaga Kesehatan lainnya yang terkait kejadian tersebut.

Hasil kajian, tindakan yang diambil, dan setiap dampak atas tanggung jawab

pekerjaan didokumentasikan dalam file kredensial tenaga Kesehatan lainnya tersebut atau file lainnya.

Elemen Penilaian KPS 19 Instrumen Survei KARS Skor 1. Rumah sakit telah melakukan

penilaian kinerja tenaga Kesehatan lainnya secara periodik menggunakan format dan metode sesuai ketentuan yang ditetapkan rumah sakit.

D

W

Bukti pelaksanaan penilaian kinerja tenaga kesehatan lainnya (staf klinis) secara periodik menggunakan format dan metode sesuai regulasi RS

• Manajer SDM

• Kepala unit pelayanan

10 5 0

TL TS TT

2. Penilain kinerja tenaga Kesehatan lainnya meliputi pemenuhan uraian tugasnya dan perannya dalam pencapaian target indikator mutu yang diukur di unit tempatnya bekerja.

D

W

Bukti pelaksanaan penilaian kinerja tenaga kesehatan lainnya (staf klinis) meliputi:

1) pemenuhan uraian tugasnya dan 2) perannya dalam

pencapaian target indikator mutu yang diukur di unit tempatnya bekerja

• Manajer SDM

• Kepala unit pelayanan

10 5 0

TL TS TT

3. Pimpinan rumah sakit dan kepala unit telah berlaku adil (just culture) ketika ada temuan dalam kegiatan peningkatan mutu, laporan insiden keselamatan pasien atau manajemen risiko.

D

W

Bukti dokumentasi proses tindak lanjut ketika ada temuan dalam kegiatan peningkatan mutu, laporan insiden keselamatan pasien atau manajemen risiko Manajer SDM

10 5 0

TL TS TT

88

INSTRUMEN SURVEI AKREDITASI KARS SESUAI STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES RI

4. Rumah sakit telah

mendokumentasikan hasil kajian, tindakan yang diambil, dan setiap dampak atas tanggung jawab pekerjaan tenaga

kesehatan dalam file kredensial tenaga kesehatan lainnya.

D

W

Bukti dalam file kepegawaian telah didokumentasikan hasil kajian, tindakan yang

diambil, dan setiap dampak atas tanggung jawab

pekerjaan tenaga kesehatan lainnya (staf klinis)

Manajer SDM

10 5 0

TL TS TT

89

INSTRUMEN SURVEI AKREDITASI KARS SESUAI STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES RI

3. INSTRUMEN SURVEI AKREDITASI KARS UNTUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)

Gambaran Umum

Fasilitas dan lingkungan dalam rumah sakit harus aman, berfungsi baik, dan memberikan lingkungan perawatan yang aman bagi pasien, keluarga, staf, dan pengunjung. Untuk mencapai tujuan itu maka fasilitas fisik, bangunan, prasarana dan peralatan kesehatan serta sumber daya lainnya harus dikelola secara efektif untuk mengurangi dan mengendalikan bahaya, risiko, mencegah kecelakaan, cidera dan penyakit akibat kerja. Dalam pengelolaan fasilitas dan lingkungan serta pemantauan keselamatan, rumah sakit menyusun program untuk pengelolaan fasilitas dan lingkungan serta program pengelolaan risiko untuk pemantauan keselamatan di seluruh lingkungan rumah sakit.

Pengelolaan yang efektif mencakup perencanaan, pendidikan, dan pemantauan multidisiplin dimana pemimpin merencanakan ruang, peralatan, dan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung layanan klinis yang disediakan secara aman dan efektif serta semua staf diedukasi mengenai fasilitas, cara mengurangi risiko, cara memantau dan melaporkan situasi yang berisiko termasuk melakukan penilaian risiko yang komprehensif di seluruh fasilitas yang dikembangkan dan dipantau berkala.

Bila di rumah sakit memiliki entitas non-rumah sakit atau tenant/penyewa lahan (seperti restoran, kantin, kafe, dan toko souvenir) maka rumah sakit wajib memastikan bahwa tenant/penyewa lahan tersebut mematuhi program pengelolaan fasilitas dan keselamatan, yaitu program keselamatan dan keamanan, program pengelolaan bahan berbahaya dan beracun, program penanganan bencana dan kedaruratan, serta proteksi kebakaran. Rumah sakit perlu membentuk satuan kerja yang dapat mengelola, memantau dan memastikan fasilitas dan pengaturan keselamatan yang ada tidak menimbulkan potensi bahaya dan risiko yang akan berdampak buruk bagi pasien, staf dan pengunjung. Satuan kerja yang dibentuk dapat berupa Komite K3 RS / Tim K3 RS yang disesuaikan dengan kebutuhan, ketersediaan sumber daya dan beban kerja rumah sakit. Rumah sakit harus memiliki program pengelolaan fasilitas dan keselamatan yang menjangkau seluruh fasilitas dan lingkungan rumah sakit. Rumah sakit tanpa melihat ukuran dan sumber daya yang dimiliki harus mematuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku sebagai bagian dari tanggung jawab mereka terhadap pasien, keluarga, staf, dan para pengunjung.

Fokus pada standar Manajemen Fasilitas dan Keamanan ini meliputi:

a. Kepemimpinan dan perencanaan;

b. Keselamatan;

c. Keamanan;

d. Pengelolaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun (B3);

e. Proteksi kebakaran;

f. Peralatan medis;

90

INSTRUMEN SURVEI AKREDITASI KARS SESUAI STANDAR AKREDITASI RS KEMENKES RI

g. Sistim utilitas;

h. Penanganan kedaruratan dan bencana;

i. Konstruksi dan renovasi; dan j. Pelatihan.

A. KEPEMIMPINAN DAN PERENCANAAN