INTERNAL AUDIT
“ETIKA DAN STANDAR PROFESI INTERNAL AUDIT”
DOSEN PENGAMPU : Dr.Intihanah,SE.,M.Si OLEH KELOMPOK 3 :
NAMA NIM KELAS
B1C120000 A
Annisa Muftihatul Izzah Yanur B1C122008 A
Heri Hardiansyah B1C122019 A
Nalya Agustin B1C122031 A
Rendi Salay B1C122038 A
Miftahul Jannah. M B1C122099 C
PROGRAM STUDI AKUNTANSI (S1) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI
2024
i
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Tuhan yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan atas limpahan nikmat sehat Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas kelompok dari mata Internal Audit dengan judul
“Etika Dan Standar Profesi Internal Audit”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Kendari, September 2024
Kelompok 3
ii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Sub Pokok Pembahasan ... 1
BAB II PEMBAHASAN ... 2
A. Rangkuman Norma Praktik Profesional Audit Internal ... 2
1. Standar Praktik Profesional Audit Internal ... 2
2. Standar Profesi Auditor Internal di Indonesia ... 3
B. Independensi ... 5
C. Kemampuan Profesional ... 6
BAB III REVIEW JURNAL ... 8
BAB IV PENUTUP ... 11
A. Kesimpulan ... 11
DAFTAR PUSTAKA ... 12
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Audit internal adalah proses evaluasi independen yang dilakukan untuk menilai efektivitas pengendalian internal, manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya, auditor internal harus mematuhi standar etika dan profesional yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi seperti The Institute of Internal Auditors (IIA). Etika dalam audit internal mencakup prinsip-prinsip dasar seperti integritas, objektivitas, kerahasiaan, dan kompetensi.
Auditor harus jujur dan tepercaya dalam semua aktivitas profesionalnya, bersikap adil dan tidak memihak dalam penilaian dan pengambilan keputusan, menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh selama audit, serta memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya dengan efektif. Standar profesional audit internal mencakup pedoman seperti independensi dan objektivitas, kecakapan dan kecermatan profesional, perencanaan dan pelaksanaan audit, serta pelaporan dan tindak lanjut.
Auditor harus bebas dari pengaruh yang dapat mempengaruhi objektivitasnya, memiliki kompetensi yang memadai, merencanakan dan melaksanakan audit dengan pendekatan yang sistematis dan terstruktur, serta menyusun laporan audit yang jelas dan komprehensif. Selain itu, auditor juga harus menunjukkan kejujuran dan keberanian profesional, memahami dan mematuhi ekspektasi etika yang ditetapkan oleh organisasi tempat mereka bekerja, serta selalu bertindak sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
B. Sub Pokok Pembahasan
1. Rangkuman Norma Praktik Profesional Audit Internal 2. Independensi
3. Kemampuan Profesional
2 BAB II PEMBAHASAN
A. Rangkuman Norma Praktik Profesional Audit Internal
Standar Profesi Auditor Internal (SPAI) adalah seperangkat prinsip, prosedur, dan etika yang mengatur praktek dan perilaku auditor internal dalam menjalankan tugas mereka. SPAI berfungsi sebagai panduan untuk mengukur kualitas dan konsistensi pekerjaan auditor internal, serta memastikan independensi dan integritas mereka. Berikut adalah beberapa aspek kunci yang dicakup dalam Standar Profesi Auditor Internal:
• Independensi: Auditor internal harus menjaga independensi mereka dalam melakukan pekerjaan mereka. Mereka harus bebas dari pengaruh eksternal dan harus memiliki otoritas yang memadai untuk melakukan tugas mereka tanpa intervensi yang tidak sesuai.
• Etika Profesional: Auditor internal harus mematuhi etika profesi mereka. Mereka harus bertindak dengan integritas, objektivitas, keahlian, dan kehati-hatian.
Mereka harus menjaga kerahasiaan informasi yang mereka akses selama pelaksanaan tugas mereka.
• Kompetensi: Auditor internal harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang cukup untuk melaksanakan tugas mereka dengan baik. Mereka harus terus mengembangkan diri agar tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru dalam bidang audit dan tuntutan regulasi.
1. Standar Praktik Profesional Audit Internal
Standar sangat dibutuhkan oleh setiap profesi sebagai acuan kinerja.
Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal dari Institute of Internal Audit (IIA) adalah acuan bagi internal auditor. Standar IIA dirancang untuk menggambarkan prinsip dasar, menyediakan kerangka kerja dalam menjalani aktivitas sebagai internal auditor, tolak ukur saat menjalankan aktivitas sebagai internal auditor, membantu mengembangkan proses dan operasional sebuah organisasi. Pada akhirnya Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal oleh IIA menjadi sebuah hal yang sangat esensial dalam pemenuhan tanggung jawab dan aktivitas audit internal.
3
Standar untuk praktik profesional audit internal memiliki peranan yang penting dalam sebuah organisasi. Peranan audit internal tersebut diperlukan diberbagai lingkungan hukum dan budaya yang beraneka ragam tujuan, ukuran, kompleksitas dan struktur. Standar dan kode etik mencakup seluruh unsur yang diwajibkan dari Kerangka Kerja Praktik Profesional Internasional, oleh karena itu kesesuaian dengan Standar dan Kode Etik menunjukkan kesesuaian dengan seluruh unsur yang diwajibkan dalam Kerangka Kerja Praktik Profesional Internasional.
Instistute of Internal Auditors (IIA) membagi Standar Audit Internal menjadi dua kelompok utama yaitu standar atribut dan standar kinerja
a. Standar atribut mengatur tujuan, kewenangan dan tanggung jawab dari aktivitas audit internal yang didefinisikan secara formal dalam suatu piagam audit internal. Piagam audit internal menetapkan posisi aktivitas audit internal dalam organisasi termasuk sifat hubungan pelaporan fungsional Kepala Audit Internal kepada Dewan. Dewan dalam hal ini merupakan badan tertinggi yang mengatur jalannya organisasi dan bertanggung jawab untuk memerintah serta mengawasi aktivitas organisasi dan memegang akuntabilitas manajemen senior. Setiap aktivitas, auditor internal haruslah bersikap independen dan objektif.
Independensi mencerminkan sikap tidak memihak serta tidak di bawah pengaruh atau tekanan pihak tertentu dalam mengambil tindakan dan keputusan. Jika independensi atau objektivitas terkendala, baik dalam fakta maupun penampilan, detail dari kendala tersebut harus diungkapkan kepada pihak yang berwenang.
b. Standar Kinerja menggambarkan sifat kegiatan audit internal dan memberikan kriteria yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja layanan ini.
2. Standar Profesi Auditor Internal di Indonesia
Di Indonesia, penerapan Standar Profesi Auditor Internal (SPAI) sangat penting dalam memastikan bahwa auditor internal menjalankan tugas mereka dengan integritas, objektivitas, dan kompetensi. Penerapan SPAI diatur oleh
4
Institut Akuntan Internal Indonesia (IAII) sebagai lembaga yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mengatur profesi auditor internal di Indonesia.
Berikut adalah beberapa aspek penerapan SPAI di Indonesia:
1. Peraturan Profesi
IAII telah mengeluarkan berbagai peraturan yang mengatur praktik auditor internal di Indonesia. Peraturan tersebut mencakup Kode Etik Profesi Auditor Internal, Standar Audit Internal, dan Standar Pelaporan. Semua auditor internal diharapkan mematuhi peraturan ini dalam menjalankan tugas mereka.
2. Sertifikasi Profesi
IAII juga bertanggung jawab untuk menyelenggarakan program sertifikasi bagi auditor internal di Indonesia. Program sertifikasi ini memastikan bahwa auditor internal memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka. Auditor internal yang telah lulus ujian sertifikasi IAII diakui sebagai auditor internal yang berkualifikasi.
3. Pengembangan Profesional
IAII mendorong auditor internal untuk terus mengembangkan diri mereka melalui program pelatihan dan pengembangan profesional. Auditor internal diharapkan mengikuti pelatihan reguler untuk tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru dalam bidang audit internal dan tuntutan regulasi.
4. Audit Internal Berbasis Risiko
Auditor internal di Indonesia dianjurkan untuk mengadopsi pendekatan audit internal berbasis risiko. Pendekatan ini melibatkan identifikasi risiko organisasi, penilaian risiko, dan pengembangan rencana audit yang berfokus pada area dengan risiko tinggi. Hal ini sesuai dengan Standar Audit Internal yang memerlukan auditor internal untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko organisasi.
5. Pelaporan dan Tindak Lanjut
Auditor internal di Indonesia diharapkan untuk menghasilkan laporan audit yang akurat, jelas, dan transparan. Laporan tersebut harus mencakup temuan audit, rekomendasi perbaikan, serta tindak lanjut yang diambil oleh manajemen. Auditor internal juga diharapkan untuk memantau tindak lanjut
5
yang dilakukan oleh manajemen untuk memastikan bahwa masalah telah ditangani dengan tepat.
6. Pengawasan dan Penegakan
IAII memiliki peran dalam mengawasi praktik auditor internal di Indonesia. Mereka dapat melakukan audit kualitas untuk memastikan kepatuhan terhadap SPAI dan memberikan sanksi atau tindakan korektif jika diperlukan. IAII juga memiliki mekanisme pengaduan dan penyelesaian sengketa bagi auditor internal yang melanggar etika profesi atau terlibat dalam perilaku tidak profesional.
7. Penerapan Standar Profesi Auditor Internal di Indonesia sangat penting untuk menjaga integritas, akuntabilitas, dan transparansi dalam praktik audit internal.
Melalui SPAI dan peran aktif IAII dalam mengawasi profesi auditor internal, diharapkan bahwa auditor internal di Indonesia dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjaga keberhasilan dan keberlanjutan organisasi.
B. Independensi
Berdasarkan Kode Etik Akuntan tahun 1994 yang dikutip dari artikel Mayang Sari dalam Sri Nova Rina (2005 : 22) disebutkan bahwa independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang auditor untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan objektivitas. Setiap auditor harus independen dari semua kepentingan yang bertentangan atau pengaruh yang tidak layak. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa independensi merupakan sikap seseorang untuk bertindak jujur, tidak memihak, dan melaporkan temuan-temuan hanya berdasarkan bukti yang ada. Ada tiga aspek independensi seorang auditor (Pusdiklat BPKP,2001: 153), yaitu sebagai berikut.
1) Independence in fact (independensi senyatanya) yakni auditor harus mempunyai kejujuran yang tinggi.
2) Independence in appearance (independensi dalam penampilan) yang merupakan pandangan pihak lain terhadap diri auditor sehubungan dengan pelaksanaan audit.
Auditor harus menjaga kedudukannya sedemikian rupa sehingga pihak lain akan mempercayai sikap independensi dan objektivitasnya.
6
3) Independence in competence (independensi dari sudut keahlian) yang berhubungan erat dengan kompetensi atau kemampuan auditor dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya.
Independensi tidak hanya merupakan sebuah slogan tetapi lebih merupakan suatu keadaan yang dibutuhkan agar fungsi pemeriksaan internal dapat eksis dan berfungsi dengan benar. Oleh karena itu dibutuhkan integritas, objektivitas yang tinggi serta suatu kepribadian yang tidak mudah dipengaruhi. Hal tersebut tidak akan bisa tercapai tanpa adanya faktor independensi.
Independensi internal audit adalah konsep yang merujuk pada kebebasan dan objektivitas yang dimiliki oleh auditor internal dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Independensi ini penting untuk memastikan bahwa auditor dapat memberikan penilaian yang jujur, tidak memihak, dan obyektif terhadap operasi dan pengendalian internal perusahaan.
Terdapat dua jenis independensi dalam audit internal:
1. Independensi Organisasi: Auditor internal harus ditempatkan secara terpisah dari aktivitas manajemen yang di audit. Mereka biasanya melapor langsung kepada komite audit atau dewan direksi, bukan kepada manajemen eksekutif, untuk menghindari potensi konflik kepentingan.
2. Independensi Individu: Auditor internal harus bersikap objektif dan bebas dari bias atau pengaruh pribadi saat melakukan audit. Mereka tidak boleh memiliki kepentingan finansial atau hubungan pribadi dengan bagian yang diaudit.
C. Kemampuan Profesional
Standar profesional audit internal mencakup pedoman yang harus diikuti oleh auditor dalam melaksanakan tugasnya. Beberapa standar utama meliputi:
1. Independensi dan Objektivitas: Auditor harus bebas dari pengaruh yang dapat mempengaruhi objektivitasnya. Mereka harus menjaga independensi baik dalam organisasi maupun dalam pelaksanaan tugas audit.
2. Kecakapan dan Kecermatan Profesional: Auditor harus memiliki kompetensi yang memadai dan melaksanakan tugasnya dengan cermat. Mereka harus
7
memahami dan menerapkan standar audit yang relevan serta menggunakan penilaian profesional dalam setiap tahap audit.
3. Perencanaan dan Pelaksanaan Audit: Auditor harus merencanakan dan melaksanakan audit dengan pendekatan yang sistematis dan terstruktur. Mereka harus mengidentifikasi tujuan audit, ruang lingkup, dan metodologi yang akan digunakan.
4. Pelaporan dan Tindak Lanjut: Auditor harus menyusun laporan audit yang jelas dan komprehensif serta memastikan tindak lanjut atas temuan audit. Laporan harus mencakup rekomendasi yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan efektivitas pengendalian internal dan tata kelola.
8 BAB III
REVIEW JURNAL
Judul
Pengaruh Etika Profesi, Profesionalisme, Independensi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Internal
Sumber Jurnal Akuntansi, Vol. 5, No. 1, Hal. 420-441 (2024)
Penulis Ahmad Panji Bhaskoro, I Gusti Ketut Agung Ulupui, Ayatulloh Michael Musyaffi
Reviewer Kelompok 3
Tanggal 7 September 2024
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Etika Profesi, Profesionalisme, Independensi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Internal.
Subjek Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah Auditor Inspektorat Utama Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat Jakarta. Teknik sampling menggunakan teknik sampling jenuh dengan jumlah responden sebanyak 60 auditor.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner. Peneliti menerapkan Teknik Sampel Jenuh untuk pengambilan sampel. Dengan menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan Analisis Statistik Inferensial dengan bantuan program SmartPLS 4.0.
Langkah Penelitian
➢ Merumuskan masalah penelitian terkait pengaruh etika profesi, profesionalisme, independensi, dan komitmen organisasi terhadap kinerja auditor internal di Inspektorat Utama BNN.
9
➢ Mengumpulkan data dari seluruh auditor Inspektorat Utama BNN (60 responden) menggunakan kuesioner yang dirancang untuk mengukur variabel penelitian.
➢ Menggunakan Teknik Sampel Jenuh di mana seluruh populasi dijadikan sampel.
➢ Menganalisis data dengan SmartPLS 4.0, termasuk Analisis Statistik Deskriptif dan Inferensial untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh variabel independen terhadap kinerja auditor.
➢ Melakukan uji validitas dan reliabilitas untuk memastikan instrumen penelitian valid dan andal.
➢ Menginterpretasikan hasil analisis data untuk menarik kesimpulan tentang pengaruh variabel independen terhadap kinerja auditor.
➢ Menyusun laporan penelitian yang mencakup seluruh temuan dan kesimpulan untuk publikasi atau presentasi.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Profesionalisme dan Komitmen Organisasi memiliki berpengaruh positif terhadap Kinerja Auditor Internal, sedangkan Etika Profesi dan Independensi tidak berpengaruh terhadap Kinerja Auditor Internal.
Kekuatan Penelitian
1. Relevansi Tema: Penelitian ini relevan dan penting bagi peningkatan kinerja auditor internal, khususnya di lembaga pemerintah seperti BNN.
2. Cakupan Populasi: Penggunaan Teknik Sampel Jenuh yang melibatkan seluruh populasi meningkatkan representativitas dan validitas eksternal penelitian.
3. Instrumen yang Valid: Pengujian validitas dan reliabilitas memastikan bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini andal dan akurat.
10 Kelemahan Penelitian
1. Potensi Bias Responden: Responden mungkin memberikan jawaban yang bias, yang dapat memengaruhi validitas hasil penelitian.
2. Variabel Tambahan: Ada kemungkinan bahwa terdapat variabel lain yang tidak dipertimbangkan dalam penelitian ini yang dapat memengaruhi kinerja auditor.
3. Keterbatasan Data: Kualitas dan ketersediaan data bisa menjadi faktor yang memengaruhi validitas temuan penelitian.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan:
1. Secara keseluruhan, etika profesi, profesionalisme, independensi, dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja auditor internal, namun tidak semuanya signifikan.
2. Profesionalisme dan komitmen organisasi secara positif dan signifikan memengaruhi kinerja auditor internal.
3. Etika profesi dan independensi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja auditor internal.
4. Hasil ini menegaskan pentingnya profesionalisme dan komitmen organisasi dalam meningkatkan kinerja auditor internal di lingkungan BNN.
11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Audit internal adalah proses evaluasi independen yang dilakukan untuk menilai efektivitas pengendalian internal, manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya, auditor internal harus mematuhi standar etika dan profesional yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi seperti The Institute of Internal Auditors (IIA).
12
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. 2010. Auditing (Edisi Keenam, Vol. 1). Jakarta: Salemba Empat.
Hiro Tugiman. 2006. Standar Profesional Audit Internal. Cetakan ketujuh Yogyakarta:
Kanisius
The Institute of Internal Auditors. (2017). Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit Internal.
The Institute of Internal Auditors. (2023). Standar Audit Internal Global. Diakses dari https://www.theiia.org/globalassets/site/standards/editable-versions/global-internal-audit- standards-indonesian.pdf.
Accounting Binus. (2023). Standar Profesi Auditor Internal: Memastikan Akuntabilitas dan Keberhasilan Organisasi.
Rahmad Akbar, Cris Kuntadi. (2024). Pengaruh Independensi Auditor, Profesionalisme Auditor dan Etika Profesi Auditor terhadap Audit Judgment. Jurnal Media Akademik (JMA), 2(5), XX-XX. PT. Media Akademik Publisher. e-ISSN: 3031- 5220. DOI: 10.62281
Karennia Junisa, Cris Kuntadi. (2024). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Auditor: Profesionalisme, Kompetensi Auditor dan Independensi Auditor. Jurnal Media Akademik (JMA), 16(2), 58-67. ISSN 2085-7349 (print), eISSN 2829-1581 Ahmad Panji Bhaskoro, I Gusti Ketut Agung Ulupui, Ayatulloh Michael Musyaffi.
(2024). Pengaruh Etika Profesi, Profesionalisme, Independensi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Auditor Internal. Jurnal Revenue, 5(1). DOI:
10.46306/rev.v5i1.448. p-ISSN: 2723-6498, e-ISSN: 2723-6501.