PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagai perwujudan amanah tersebut, Pemerintah Kabupaten Agam telah menyusun RPJPD Kabupaten Agam Tahun 2006-2025 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2005. Penyusunan RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2016-2021 dilakukan melalui berbagai tahapan analisis sektoral dengan melibatkan masyarakat. aspirasi, serta dialog yang melibatkan pemangku kepentingan dan pihak-pihak yang berkepentingan. RPJMD ini telah menggabungkan seluruh kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, namun OPD yang bertanggung jawab terhadap program tersebut tetap mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pembentukan Pemerintahan Daerah. departemen seperti Good.
Pada tanggal 11 November 2016, Peraturan Daerah Kabupaten Agam No. 11 Tahun 2016 tentang Desain dan Susunan Perangkat Daerah yang merupakan kelanjutan dari Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2016. Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Agam No. 11 Tahun 2016, perlu adanya penyesuaian OPD penanggung jawab penyusunan program dokumen RPJMD tahun Kabupaten Agam, guna mencapai tujuan Bab V. Sesuai dengan ketentuan Pasal 264 UU No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah dan Pasal 50(2) Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, perubahan RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2016-2021.
Dasar Hukum Penyusunan
UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2007, Lembaran Negara Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi, pelaksanaan rencana pembangunan daerah; Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 7 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Barat Periode 2005-2025; Peraturan Daerah Kabupaten Agam No. 11 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Agam (Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 11);
Hubungan Antar Dokumen
- RPJMD dengan RPJP Kabupaten Agam
- RPJMD dengan RTRW Kabupaten Agam
- RPJMD dengan Rencana Strategi Perangkat Daerah
- RPJMD dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Peraturan Daerah Kabupaten Agam No. 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Agam Tahun 2011, Berita Resmi Daerah No. 13); Peraturan Daerah Kabupaten Agam No. 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Kanwil Kabupaten Agam Tahun 2016 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Agam Nomor 11); Visi pembangunan daerah jangka panjang adalah “Terwujudnya Kabupaten Agam yang Mandiri dan Beradab” dengan 5 (lima) misi pembangunan yaitu.
12 Rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Agam berperan sebagai penunjang kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarki mempunyai hubungan fungsional; RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2016-2021 merupakan pedoman penyusunan rencana strategis perangkat daerah (Renstra-PD) dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Selain itu, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) sebagai rencana kerja tahunan juga harus mengacu dan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2016-2021.
Sistematika Penulisan
Rencana kerja perangkat daerah merupakan unsur utama dalam terselenggaranya Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbang) Kabupaten Agam yang dilaksanakan secara bertahap mulai dari tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten. Menjelaskan latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematika penulisan, serta tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Agam. Pada gambaran umum kondisi daerah dijelaskan secara rinci kondisi Kabupaten Agam sebagai landasan atau pedoman penyusunan perencanaan.
Bab ini menjelaskan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Agam 5 (lima) tahun ke depan, disertai maksud dan tujuannya. Bab ini memuat dan menjelaskan strategi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Agam 5 (lima) tahun ke depan. Pada bab ini ditetapkan dan dijelaskan indikator kinerja daerah Kabupaten Agam 5 (lima) tahun mendatang.
Maksud dan Tujuan
Bab ini menjelaskan kebijakan umum yang akan ditempuh dalam jangka menengah dan disertai dengan program pembangunan daerah yang akan direncanakan. Bab ini menguraikan hubungan Urusan Pemerintahan dengan SKPD terkait, beserta program-program yang menjadi tanggung jawab SKPD. Merumuskan gambaran pengelolaan keuangan daerah dan kerangka pembiayaan sebagai dasar penentuan kapasitas pembiayaan 5 (lima) tahun mendatang;
Penjabaran visi dan misi bupati dan wakil bupati Agam ke dalam tujuan dan sasaran pembangunan daerah tahun berjalan disertai program prioritas setiap perangkat daerah setiap tahun yang dikelola dalam RPJPD Kabupaten Agam tahun 2006-2025; Menetapkan berbagai program prioritas disertai indikasi pagu anggaran dan target indikator kinerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2016-2021. Menetapkan indikator kinerja satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan indikator kinerja bupati dan wakil bupati Agam sebagai dasar penilaian keberhasilan pemerintahan bupati Agam periode 2016-2021.
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Aspek Geografi dan Demografi
- Karakteristik Lokasi dan Wilayah
- Luas dan Batas Wilayah Administrasi
- Letak dan Kondisi Geografis
- Topografi
- Geologi
- Hidrologi
- Klimatologi
- Penggunaan Lahan
- Potensi Pengembangan Wilayah
- Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
- Kawasan Peruntukan Pertanian Tanaman
- Kawasan Peruntukan Peternakan
- Kawasan Peruntukan Perkebunan
- Kawasan Peruntukan Perikanan
- Kawasan Pertambangan
- Kawasan Peruntukan Industri
- Kawasan Pariwisata
- Kawasan Permukiman
- Wilayah Rawan Bencana
- Demografi
- Jumlah Penduduk
- Kepadatan Penduduk
- Struktur Penduduk
- Proyeksi Penduduk
Untuk Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Agam masuk dalam Destinasi Pengembangan Pariwisata I (DPP I) dimana DPP I berada. Pengembangan pariwisata di Kabupaten Agam secara umum dibagi menjadi tiga wilayah dengan rincian sebagai berikut. Berdasarkan penilaian bahaya yang disajikan dalam dokumen Kajian Risiko Bencana Kabupaten Agam, diketahui total luas wilayah bahaya kekeringan adalah 1 ha.
Penilaian bahaya letusan gunung berapi yang dituangkan dalam dokumen KRB Kabupaten Agam menghasilkan total luas wilayah. Kabupaten Agam memiliki 11 (sebelas) jenis bencana yang berpotensi terjadi berdasarkan hasil analisis risiko bencana dalam dokumen KRB. Dari tabel diatas terlihat bahwa hasil analisis tren kejadian bencana di Kabupaten Agam mempunyai tren yang meningkat dan konstan.
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
- Fokus Kesejahteraan dan pemerataan ekonomi
- Pertumbuan PDRB
- PDRB Perkapita
- Pemerataan Pendapatan
- Indeks Ketimpangan Wilayah
- Penduduk Miskin
- Fokus Kesejahteraan Sosial
- Pendidikan
- Kesehatan
- Fokus Seni Budaya dan Olahraga
- Seni dan Budaya
- Pemuda dan Olahraga
Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Agam selama tiga tahun terakhir berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi Sumatera Barat, pada tahun 2015 Kabupaten Agam sebesar 5,84 persen dan Sumatera Barat sebesar 5,76 persen. Agar lebih jelas, berikut ini diuraikan perkembangan PDRB Kabupaten Agam tahun 2010-2015, baik atas dasar harga berlaku maupun harga tetap. Dari tabel di atas terlihat bahwa rata-rata lama sekolah penduduk laki-laki dan penduduk perempuan di Kabupaten Agam dari tahun 2010 hingga tahun 2015 cenderung meningkat setiap tahunnya, sedangkan perbedaan rata-rata lama sekolah antara penduduk laki-laki dan perempuan di Kabupaten Agam Kabupaten juga lebih seimbang.
Angka kejadian gizi buruk dan gizi buruk di Kabupaten Agam dari tahun 2010 hingga tahun 2015 cenderung mengalami penurunan. Perkembangan lengkap kejadian gizi buruk dan gizi buruk di Kabupaten Agam dapat disajikan pada tabel berikut. Berikut data jumlah klub olahraga dan sarana prasarana olahraga di Kabupaten Agam seperti terlihat pada tabel berikut.
Aspek Pelayanan Umum
- Fokus Urusan Pemerintahan Wajib
- Urusan Pemerintahan Wajib Yang Berkaitan
- Urusan Pemerintahan Wajib Yang Tidak
- Fokus Urusan Pemerintahan Pilihan
- Kelautan dan Perikanan
- Pariwisata
- Pertanian
Persentase penduduk bekerja menurut pekerjaan utama di Kabupaten Agam dapat dilihat pada tabel berikut. Rasio penduduk yang mempunyai KTP per satuan jumlah penduduk di Kabupaten Agam tahun 2012-2016 dapat dilihat pada tabel berikut. Sementara cakupan penduduk yang memiliki dokumen akta kelahiran di Kabupaten Agam masih rendah yakni hanya 277 per 1000 jiwa pada tahun 2016.
Aspek Daya Saing Daerah
- Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
- Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
- Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga untuk
- Produktivitas Total Daerah
- Nilai Tukar Petani
- Fokus Iklim Berinvestasi
- Fokus Sumber Daya Manusia
Pengeluaran rumah tangga dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pengeluaran konsumsi makanan dan pengeluaran konsumsi non makanan. Hanya sebagian kecil pengeluaran keluarga yang dialokasikan untuk kesehatan, pendidikan, dan sebagainya, apalagi tabungan. Tabel berikut menunjukkan perkembangan pengeluaran konsumsi rumah tangga untuk makanan dan non makanan.
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa persentase pengeluaran makanan mengalami penurunan yang signifikan antara tahun 2011 hingga 2012 dan masih didominasi oleh pengeluaran makanan. Pada tahun 2013 hingga 2014, pengeluaran rumah tangga terus meningkat, namun persentase pengeluaran untuk makanan juga meningkat. Dari tahun 2012 hingga 2013, terjadi peningkatan besar dalam produktivitas regional secara keseluruhan, yang didorong oleh peningkatan produktivitas di sektor jasa.
Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani, yaitu dengan mengukur daya tukar produk (barang) yang dihasilkan/dijual petani dibandingkan dengan produk yang dibutuhkan petani untuk proses produksinya. (bisnis). dan untuk konsumsi keluarga. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena akan mempengaruhi semangat masyarakat petani untuk menanam tanaman pangan dan juga akan berdampak pada laju pertumbuhan produksi tanaman pangan dan laju pertumbuhan ekonomi karena subbidang usaha tersebut. tanaman pangan mempunyai kontribusi yang besar terhadap PPBB dan sebagian besar keluarga petani menekuni subbidang usaha ini. Subbidang usaha perkebunan dan perikanan pada tahun 2013 hingga tahun 2014 juga mengalami penurunan yang signifikan, hanya subbidang usaha peternakan yang cukup stabil.
Secara umum Kabupaten Agam cukup kondusif, hal ini terlihat dari rendahnya tingkat kriminalitas dan jarang terjadinya demonstrasi. Hal ini tidak mengganggu stabilitas politik dan keamanan institusi Kabupaten Agam, sehingga investor tidak perlu takut untuk terus menanamkan modalnya di Kabupaten Agam. Rasio ketergantungan penduduk di Kabupaten Agam pada tahun 2016 relatif rendah yaitu sebesar 60,80, artinya setiap 100 penduduk usia kerja menanggung 60 penduduk usia non-produktif.
Kondisi demografi Kabupaten Agam menjadi tantangan sekaligus modal pembangunan yang berharga untuk mendukung percepatan pembangunan.
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA
Proyeksi Data Masa Lalu
- Kinerja Pelaksanaan APBD
- Kemandirian Daerah
- Belanja Daerah
- Neraca Daerah
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
- Proporsi Penggunaan Anggaran
- Analisis Pembiayaan
Sesuai dengan tujuan keuangan daerah, maka pengelolaan pendapatan daerah Kabupaten Agam diarahkan pada sumber-sumber pendapatan yang selama ini menjadi sumber pendapatan daerah dengan tetap mengupayakan sumber-sumber pendapatan baru. Kebijakan pendapatan daerah secara umum bertujuan untuk meningkatkan kapasitas keuangan daerah yang dapat mendorong investasi dalam pembangunan. Kebijakan pendapatan diarahkan agar sumber-sumber pendapatan yang menunjang APBD selama ini teridentifikasi dengan baik, pendapatannya ditingkatkan (intensifikasi) dan dilakukan upaya sumber pendapatan baru (ekspansi) oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Agam.
Belanja daerah adalah seluruh pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak diganti oleh daerah. Belanja berdasarkan urusan pemerintahan yang ditangani di daerah tertentu dan dapat dilaksanakan secara bersama-sama antara pemerintah dan pemerintah daerah, yang ditentukan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan, diuraikan dalam bentuk program dan kegiatan yang dikelompokkan ke dalam urusan wajib dan pilihan. Kerangka pembiayaan ini bertujuan untuk mengetahui sebenarnya kemampuan keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk membiayai program pembangunan jangka menengah untuk lima (lima) tahun ke depan, yaitu tahun 2016 sampai dengan tahun 2021.
Belanja berkala yang diprioritaskan utama adalah belanja yang harus dibayar secara berkala oleh pemerintah daerah secara urut. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Agam selama empat tahun terakhir berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumbar dan Nasional, yakni Kabupaten Agam 6,26 persen, Sumbar 6,19 persen, dan Indonesia 6,2 persen. Jika dilihat dari aspek distribusi pendapatan yang diukur dengan indeks Gini, terlihat bahwa indeks Gini Kabupaten Agam mengalami peningkatan dari 0,277 pada tahun 2011 menjadi 0,314 pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 menjadi 0,33.
Kurangnya koordinasi program, banyak program pemerintah daerah yang sangat mendukung ketahanan pangan, namun tidak terkoordinasi dengan baik. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Agam layak) dan skala usaha masih kecil menengah. Perdagangan hasil pertanian Kabupaten Agam relatif terbuka dengan provinsi tetangga, namun produk yang dijual masih berupa bahan baku, rawan rusak/busuk, sebaliknya alat angkutnya masih tradisional.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) mengangkat visi “Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong”.
Kerangka Pedanaan
- Analisis Pengeluaran Periodik Prioritas Utama
- Proyeksi Data Masa Lalu
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Permasalahan Pembangunan
- Identifikasi Permasalahan Untuk Penentuan Program
- Kehidupan Beragama dan Norma Adat
- Tata Pemerintahan
- Pembangunan Sumber Daya Manusia
- Daya Saing dan Pertumbuhan Ekonomi
- Kesejahteraan Masyarakat
- Pembangunan Berkelanjutan
- Pembangunan Infrastruktur fisik, ekonomi
Beberapa makanan segar memerlukan sarana transportasi khusus, seperti cool box, boxcar, dll. Sistem informasi pasar belum berjalan maksimal sehingga sulit memantau kondisi atau kecukupan pangan di suatu daerah. Pasar produk industri kerajinan belum optimal karena kecilnya skala usaha kecil sehingga belum mampu bersaing dan memenuhi kebutuhan pasar.
Analisis Kebijakan Nasional, Provinsi dan Dimensi
- Kajian Agenda Pembangunan Nasional dan Kebijakan
- Kebijakan Pembangunan Provinsi dan Daerah
- Kebijakan Pembangunan Daerah
- SIDa (Sistem Informasi Daerah)
- Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
- Grand Design Pengendalian Kuantitas
- Rencana Aksi Daerah Air Minum dan
- Strategi Sanitasi Kabupaten Agam Tahun
Isu Strategis
- Penerapan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi
- Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
- Penguatan Nagari sebagai implementasi Undang –
- Kualitas Pendidikan dan Derajat Kesehatan Masyarakat 211
- Daya Saing Ekonomi Daerah dengan Industri Agro,
- Penanggulangan Kemiskinan
- Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana
- Pemerataan Pembangunan Infrastruktur
VISI MISI TUJUAN DAN SASARAN
Visi
Misi
Tujuan dan Sasaran
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan Arah Kebijakan
- Strategi dan Arah Kebijakan dalam
- Strategi dan Arah Kebijakan dalam
- Strategi dan Arah Kebijakan dalam
- Strategi dan Arah Kebijakan dalam
- Strategi dan Arah Kebijakan dalam
- Strategi dan Arah Kebijakan dalam
- Strategi dan Arah Kebijakan dalam
Prioritas Pembangunan Daerah
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
Kebijakan Umum
Program Pembangunan Daerah
- Lintas Daerah
- Lintas SKPD
- Arah Kebijakan Pengembangan Kawasan
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Pedoman Transisi RKPD Tahun 2022
- Kaidah Pelaksanaan
Pengendalian dan Evaluasi