PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Pembatasan masalah
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Tinjauan Pustaka
Sistematika Penulisan
KAJIAN TEORI
Konsep-konsep pengembangan bakat kepemimpinan
- Pengertian Bakat
 - Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bakat
 - Pengertian Peserta Didik
 - Pengertian Kepemimpinan
 - Tujuan dan Fungsi Kepemimpinan
 - Tipe-tipe Kepemimpinan
 - Kompetensi Kepemimpinan
 - Pengertian Bakat Kepemimpinan
 
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
- Fungsi OSIS
 
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah pengurus Pondok Pesantren Darunnajah yang berjumlah 3 orang, dan pengurus Organisasi Kemahasiswaan Intra Sekolah di Pondok Pesantren Darunnajah. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dengan pengawas dan ketua OSDN serta kepala Biro Pelayanan Santriwati Pondok Pesantren Darunnajah. Pondok Pesantren Darunnajah merupakan lembaga pendidikan Islam swasta (non-pemerintah) yang berdiri di atas tanah seluas 5 hektar milik K.H.
Dan pendidikan yang mereka miliki sangat menunjang kualitas pendidikan para santri di Pondok Pesantren Darunnajah. Sistem pendidikan di Pondok Pesantren Darunnajah disebut Tarbiyatul Mu’alimin wal Mu’allimat al-Islamiyah (TMI) selama 6 (enam) tahun setara dengan Madrasah Tsanawiyah (Mts) dan Madrasah Aliyah (MA). 4 Wawancara Emah Maziyah, Kepala Biro Pengasuhan Santri Pondok Pesantren Darunnajah (13 Agustus WIB) di Kantor Pengasuhan Santri.
5 Wawancara Najmi Laila Elbasyarah, Ketua OSDN Wanita (21 Juli WIB) di gedung Pondok Pesantren Darunnajah Andalusia. 7 Wawancara Emah Maziyah, ketua pengasuh santri perempuan di Pondok Pesantren Darunnajah (13 Agustus WIB) di kantor pengasuhan santri perempuan. 11 Wawancara Najmi Laila Elbasyarah, Ketua OSDN Wanita (21 Juli WIB) di gedung Pondok Pesantren Darunnajah Andalusia.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Darunnajah yang terletak di Jalan Ulujami Raya no. 86, Kecamatan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan (12250), Provinsi DKI Jakarta. Pondok Pesantren Darunnajah dipilih sebagai bahan analisis karena visi Pondok Pesantren Darunnajah adalah mencetak insan-insan yang mutafaka untuk menjadi kader pemimpin umat/bangsa.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah fenomena-fenomena yang menjadi pokok penelitian ini yaitu bentuk-bentuk kegiatan di Pondok Pesantren Darunnnayah dan kegiatan-kegiatan yang mempengaruhi pengembangan bakat kepemimpinan santri OSDN putri di Pondok Pesantren Darunnnayah. . Sumber data sekunder dalam penelitian ini berasal dari dokumen atau catatan yang disimpan oleh Pondok Pesantren Daarunnajah. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data atau informasi mengenai pelaksanaan dan kegiatan OSDN di Pondok Pesantren Darunjah yang mendukung pengembangan bakat kepemimpinan santri dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada pihak-pihak yang terlibat.
Meningkatnya keinginan masyarakat untuk mendaftarkan putra-putrinya di lingkungan pondok pesantren berdampak pada peningkatan pendaftaran dan jumlah santri di pondok pesantren Darunnajah. Para santri Pondok Pesantren Darunnajah berasal dari berbagai daerah dengan latar belakang sosial, budaya, dan ekonomi yang berbeda-beda, baik dari Sabang sampai Merauke, bahkan dari negara tetangga seperti Malaysia dan Timor Timur. Pondok Pesantren Darunnajah memiliki berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang bisa kita lihat potensi yang dimiliki santrinya, seperti yang dikatakan Najmi Laila Elbasyarah selaku ketua OSDN.
Dengan demikian, strategi yang diterapkan Pondok Pesantren Darunjah dalam mengembangkan bakat santri adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler dan juga melalui kompetisi antar cabang Pondok Pesantren Darunjah. Dari tanggung jawab yang dibebankan kepada seluruh siswa kelas 6, bakat kepemimpinan akan menjadi prasyarat untuk masuk ke masyarakat setelah lulus dari Pondok Pesantren Darunnajah. Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan Pengembangan Bakat Kepemimpinan Mahasiswa Melalui Kegiatan Organisasi Wanita Santri Darunnajah (OSDN) di Pondok Pesantren Darunnajah” benar-benar asli karya saya, kecuali kutipan yang disebutkan di atas.
Subjek dan Objek Penelitian
Sumber Data
Sumber data berasal dari fenomena yang berkaitan dengan penelitian di sekolah dan dari dokumen sekolah, seperti: visi dan misi sekolah, program dan kegiatan sekolah, peraturan dan sumber daya. Penentuan subjek penelitian dilakukan secara sengaja, yaitu dengan teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu.
Teknik Pengumpulan Data
8 dijelaskan dalam pengertian lain bahwa observasi adalah “Pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti secara langsung atau tidak langsung untuk memperoleh data yang akan dikumpulkan selama penelitian”. Observasi digunakan untuk mencari berbagai informasi tentang suatu kegiatan dengan cara mengamati dan mencatat gejala-gejala yang dipelajari secara sistematis. 10 Penulis terjun langsung ke lapangan mengunjungi lokasi penelitian di Pondok Pesantren Darunnajah untuk mendapatkan data dan informasi tentang organisasi, kegiatan dan kepengurusan OSIS. Selain itu, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara.
Dalam penelitian ini digunakan metode wawancara karena penelitian ini ingin memperoleh data dari narasumber melalui komunikasi secara langsung. Sedangkan data yang ingin diperoleh adalah data berupa pertanyaan yang diperoleh langsung dari narasumber. Pengumpulan data melalui teknik wawancara digunakan untuk mengungkapkan permasalahan sikap dan persepsi seseorang secara langsung dengan sumber data.
Oleh karena itu, wawancara dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data yang efektif, terutama karena alasan berikut.11. Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam teknik wawancara adalah pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan yang disiapkan peneliti untuk diajukan kepada responden dalam wawancara. Dokumentasi tersebut digunakan untuk memahami latar belakang, visi, misi dan tujuan Pondok Pesantren Daarunnajah serta beberapa data pendukung lainnya terkait pelaksanaan OSIS di Pondok Pesantren Daarunnajah.
Teknik Analisis Data
Darunnajah mulai melebarkan misi dan cita-citanya, mengajarkan agama Islam, mendidik anak-anak kurang mampu (fuqara dan masakin) serta berupaya membangun seratus pesantren modern. Keterbatasan lokasi, keterbatasan lahan dan keterbatasan sumber daya manusia mendorong para pengurus Pondok Pesantren Darunnajah untuk mengembangkan Darunnajah di berbagai daerah, baik dari hasil pembelian maupun melalui penerimaan wakaf dari muhsinin (orang baik) yang memberikan infaq dan mewakafkan tanah seluas 619 ha. Pondok Pesantren Darunajah saat ini memiliki 268 Asatidz dan Ustaadzat yang terdiri dari 129 Ustaadzat dan 139 asatidz.
Para Asatidz dan Ustaadzat di Pondok Pesantren Darunnajah sebagian besar telah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di perguruan tinggi dalam dan luar negeri, seperti SMA Islam Darunnajah, Universitas Islam Negri, Universitas Negri Jakarta, Universitas Islam Internasional Malaysia, Universitas Islam Madinah, Al Universitas -Azhar, dan sebagainya. Pondok Pesantren Darunnajah pada tahun pelajaran 2018-2019 memiliki jumlah santri sebanyak 2509 orang yang terdiri dari 1216 santri putra dan 1293 santri putri yang belajar dan tinggal di asrama Pondok Pesantren Darunnajah. Pondok Pesantren Darunnajah termasuk dalam kategori Pondok Pesantren Modern dimana hampir seluruh fasilitas yang ada di Pondok Pesantren Darunnajah sudah memadai baik dari segi fasilitas pendidikan formal maupun nonformal untuk memenuhi kebutuhan belajar para santri selama berada di dalamnya. pesantren tersebut.
Pondok Pesantren Darunnjah merupakan salah satu Pondok Pesantren modern di Indonesia yang telah banyak melahirkan alumni-alumni sukses di bidangnya masing-masing. OSIS di Pondok Pesantren Darunnajah disebut OSDN (Organisasi Santri Darunnajah) dimana merupakan organisasi terstruktur yang berada di bawah naungan BPS (Biro Kepedulian Santri) OSDN yang anggotanya dari kelas 5 sampai dengan kelas 6 dimana pemilihan ketua dan penggantinya dilakukan. dilakukan oleh siswa secara langsung. Dari kegiatan ekstrakurikuler kita bisa mengembangkan bakat para santri seperti mengadakan lomba dan pelatihan, maka di Darunnajah ada penampilan santri setiap hari jumat, dan juga ada adegan seru dan lomba antar pesantren. Dari situ kita bisa melihat bakat-bakat yang ada pada santri. . 7.
ANALISIS HASIL PENELITIAN
Gambaran Umum Pondok Pesantren Darunnajah
- Sejarah Pondok Pesantren Darunnajah
 - Profil Pondok Pesantren Darunnajah
 - Visi, Misi dan Tujuan Pondok Pesantren Darunnajah
 - Keadaan Guru di Pondok Pesantren Darunnajah
 - Keadaan Siswa di Pondok Pesantren Darunnajah
 - Sarana dan Prasarana di Pondok Pesantren Darunnajah
 - Sistem Pendidikan
 
Analisis Data
- Penyelenggaraan OSIS di Pondok Pesantren Darunnajah
 - Kegiatan OSDN yang dilaksanakan di Pondok
 - Strategi yang dilaksanakan untuk Mengembangkan
 - Kegiatan Yang dilaksanakan OSDN Terhadap pengembangan
 
Dengan menyelenggarakan seluruh kegiatan kesiswaan selama 24 jam di lingkungan pesantren, tentunya terdapat organisasi kemahasiswaan yaitu Organisasi Santri Darunnjah (OSDN) atau lebih kita kenal dengan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di sekolah pada umumnya.” OSDN merupakan salah satu wadah untuk menyelenggarakan kegiatan dan wadah mewadahi kreatifitas siswa. Pengurusnya adalah siswa kelas akhir (kelas VI) Tarbiyatul Mu'allimin/ mu'allimat al Islamiyah.3 seperti yang disampaikan oleh Emah Maziyah, M. Pd. Jadi di Darunnajah sebutan OSIS sendiri bukanlah OSIS melainkan OSDN yaitu Organisasi Santri Darunnajah yang mana dalam organisasi tersebut mempunyai banyak bagian dan masing-masing bagian mempunyai tugas masing-masing dalam mengorganisir siswa dari kelas 1-5.4.
Pengurus Organisasi Santri Darunnajah (OSDN) merupakan perwakilan dari Biro Pelayanan Santri. Oleh karena itu, orang tua/wali siswa dilarang berhubungan langsung dengan pengurus OSDN jika ada permasalahan yang melibatkan siswa. laporkan hal ini kepada Biro Kepedulian Santri Musyrif/Musyrifah yang akan memastikan para santri terurus. Karakter terbentuk dan melalui keterlibatan siswa, kecerdasan majemuk dapat dikembangkan. 8. OSIS di Darunnajah disebut Organisasi Santri Darunnajah (OSDN), yaitu organisasi yang dipercayakan kepada mahasiswa untuk mengemban amanah dan melaksanakan program kerja jangka tunggal. Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Quran Jakarta, Ibu Dr.
Staf pengajar yaitu Ibu Wasmini dan Ibu Yuyun yang telah membantu dan memberikan bimbingan selama penulis menyelesaikan studinya di Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta. Arfiah Thaib yang tak henti-hentinya memberikan kasih sayang, doa dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan studi sarjananya di Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta. Transliterasi ini berpedoman pada buku penulisan tesis dan disertasi Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta tahun 2017.
PENUTUP
Kesimpulan
Implementasi pengembangan bakat kepemimpinan siswa melalui kegiatan OSDN terletak pada desain pengelolaan OSDN yang mengikutsertakan seluruh siswa kelas 6 SD. Dari tugas-tugas yang telah diselesaikan membuat siswa tersebut menjadi lebih dewasa dalam menghadapi berbagai hal. Dalam hal manajemen waktu, mahasiswa dituntut untuk mampu mengalokasikan waktu untuk berbagai hal, baik pribadi maupun untuk menjalankan tugas organisasi, serta dapat mengembangkan bakat kepemimpinan yang dimiliki oleh pengurus OSDN. Pengembangan talenta ini ditempuh sejak awal pelantikannya sebagai pengurus OSDN, dimana OSDN dibekali dengan pelatihan dasar kepemimpinan yang akan dilaksanakan dan menjadi modal awal dalam pelaksanaan program kerja yang direncanakan.
Saran
Selesainya penulisan skripsi ini tidak lepas dari rahmat, rahmat, taufik dan bimbingan-Nya. Pembimbing Skripsi, Ibu Sri Tuti Rahmawati, MA, yang meluangkan waktu untuk membimbing penulis. Sekali lagi sahabat Kite, Annisa Octavia, Zakiyatun Nufus, Ulfa Rahmadiyanti, Tamara Shopia, Haziqotul Hikmah, Hikmah Fauziah, Syaikhiyah Thaib, Siti Khuzaimah dan Siti Yudiyanti, terima kasih atas segala waktu dan kenangannya selama 4 tahun ini.
Kepada sahabatku Asri Hamdi, Nurjanah Kamilah dan Fatimatuzzahra terima kasih atas semangat dan dukungan yang selalu kalian berikan kepada penulis, semoga silaturahmi kita selalu terpelihara. Semoga segala kebaikan dan jasa yang diberikan kepada penulis dijadikan amal kebaikan di sisi Allah dan Allah mendapat pahala yang berlipat ganda, Aamiin. Kata sandang yang diikuti alif lam (لا) syamsiyah ditransliterasi menurut kaidah yang digariskan di depan dan menurut bunyinya.
Aturan ini berlaku secara umum baik tasydîd berada di tengah kata, di akhir kata atau setelah kata sandang diikuti huruf syamsiyah. Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti kata adjektif (na'at), maka huruf itu berubah menjadi huruf. Bagi nama peribadi yang bermula dengan perkataan sandang, huruf besar adalah permulaan nama peribadi, bukan perkataan sandang.