• Tidak ada hasil yang ditemukan

abstrak - - Electronic theses of IAIN Ponorogo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "abstrak - - Electronic theses of IAIN Ponorogo"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

Penelitian ini fokus pada peran pendidikan kepramukaan dalam meningkatkan kreativitas siswa pada tahun pelajaran MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo. Sumber data yang akan peneliti gunakan untuk memperoleh informasi antara lain guru, pembina pramuka, kepala sekolah, dokumen dan hasil observasi langsung di MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai peranan pendidikan kepramukaan dalam meningkatkan kreativitas siswa di MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo.

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara memverifikasi data terhadap sumber yang sama dengan menggunakan teknik yang berbeda. Tujuan dari member check adalah untuk mengetahui sejauh mana data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh penyedia data.

Gambar 1.1 Teknik analisis data menurut Miles dan Huberman  a) Reduksi data
Gambar 1.1 Teknik analisis data menurut Miles dan Huberman a) Reduksi data

Karakteristik Perkembangan Anak a. Pengertian Perkembangan

Pengaruh lain dari luar tidak akan mampu mengubah sifat anak, sehingga mendidik anak menjadi sia-sia dan tidak perlu lagi diabaikan. Terungkap bahwa perkembangan jiwa anak lebih ditentukan oleh dua faktor yang paling menunjang yaitu faktor bakat dan faktor pengaruh lingkungan, keduanya tidak dapat dipisahkan (kemandirian), seolah menyatu, bertemu pada suatu saat. . Sedangkan naluri atau insting adalah kemampuan atau pengetahuan terpendam yang memerintahkan atau membisikkan kepada manusia bagaimana melaksanakan dorongan-dorongan batin. Faktor-faktor yang berasal dari luar individu. a) Makanan : Makanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan individu.

Kreativitas

Gallagher mengatakan kreativitas adalah proses mental yang dilakukan individu berupa ide atau produk baru, atau kombinasi keduanya, yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya. Kreativitas menurut Supriadi adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan yang sudah ada. Sedangkan bagi Semiawan, kreativitas adalah kemampuan memunculkan ide-ide baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.

Sedangkan Chaplin berpendapat bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan bentuk-bentuk baru dalam seni, atau dalam mesin, atau dalam memecahkan masalah dengan metode baru. Semiawan berpendapat bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk memunculkan ide-ide baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Jamaris yang menjelaskan bahwa ciri-ciri suatu bentuk kreativitas pada umumnya muncul dalam proses berpikir ketika seseorang memecahkan permasalahan yang berkaitan.

Faktor Internal

Dimensi – dimensi kreativitas digolongkan menjadi 2 yaitu berdasarkan faktor internal dan faktor eksternal. alasan non-sadar) yang dapat diperbesar hingga pencerahan.

Faktor Eksternal

Pramuka adalah suatu proses pendidikan di luar sekolah dan di luar lingkungan keluarga yang berupa kegiatan-kegiatan yang menarik, menyenangkan, menyehatkan, terorganisir, terfokus, praktis dan dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar Pramuka dan metode Kepramukaan. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka menyatakan bahwa pendidikan Kepramukaan dalam sistem pendidikan nasional mencakup jalur pendidikan nonformal yang diperkaya dengan mengajarkan nilai-nilai gerakan Pramuka dalam pembentukan pribadi-pribadi yang berakhlak mulia, patriotik, dan taat hukum. , disiplin, menjunjung tinggi nilai luhur negara dan memiliki kecakapan hidup. Pendidikan dalam gerakan pramuka, khususnya pramuka siaga dan penggalang, merupakan pendidikan yang mendasar dan sangat menentukan bagi perkembangan anak pada masa yang akan datang.

SKU sebagai sarana pendidikan merupakan stimulus dan dorongan bagi Pramuka untuk memperoleh keterampilan yang berguna serta upayanya untuk mencapai kemajuan dan memenuhi persyaratan sebagai anggota gerakan Pramuka. Prinsip dasar kepramukaan adalah norma kehidupan setiap anggota gerakan kepanduan, yang mengakar dan dikembangkan dalam diri peserta didik, melalui proses evaluasi oleh dan untuk peserta didik sendiri dengan bantuan pendidik, sehingga terwujud pengalamannya. dengan inisiatifnya, penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab, serta hubungan moral, sebagai. Pembentukan karakter dapat dilakukan dalam gerakan kepramukaan dengan berbagai jenis pelatihan dan keterampilan yang dikuasai.

Untuk mewujudkan itu semua, bahwa setiap jenjang pendidikan meliputi pendidikan pramuka, yang dapat dimasukkan dalam pendidikan pengembangan diri, ekstrakurikuler, dan lain-lain. Dikatakan pula bahwa Gerakan Pramuka.. mencakup seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana tertuang dalam Dasa Dharma Pramuka. Dalam gerakan kepanduan, segala kegiatan ditujukan untuk membentuk peserta didik menjadi tenaga pembangunan yang bermoral, berkarakter, dan berjiwa nasional Pancasila.

Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

Hasil dari peran guru dalam meningkatkan kreativitas siswa melalui pembelajaran seni budaya dan keterampilan kelas III di SDN 2 Brotonegaran Ponorogo adalah tercapainya tujuan pembelajaran, pemanfaatan pembelajaran tematik, dan pengetahuan tentang tipe anak, bakat dan kemampuan anak 64. Penelitian lain yang dilakukan oleh Alfian Nur Kholis (2007, STAIN Ponorogo) dengan judul “Pengaruh Kegiatan Pramuka Terhadap Disiplin. 64 Ima Rhoudhatul Fatma, Peran Guru Dalam Menumbuhkan Kreativitas Siswa Melalui Pembelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan Kelas III Di SDN 2 Skripsi Brotonegara Ponorogo Tahun Akademik, STAIN PO, 2013.

Adakah pengaruh yang signifikan kegiatan kepanduan terhadap disiplin ibadah agama Islam pada siswa kelas VII SMPN 2 Babadan Ponorogo tahun pelajaran 2007-2008. Terdapat pengaruh positif yang signifikan kegiatan kepramukaan terhadap disiplin beribadah pada siswa kelas VII SMPN 2 Babadan Ponorogo tahun ajaran 2007-2008 sebesar 0,869 lebih besar dari r tabel sebesar signifikan 1% atau 5%. 65. Persamaan penelitian ini dengan penulis adalah kedua penelitian kepanduan pada penelitian Alfian Nur Kholis ini mengkaji kedisiplinan santri dalam beribadah agama Islam.

DESKRIPSI DATA

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Profil MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo 66 a. Nama Sekolah
  • Sejarah Berdirinya MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo
  • Letak Goegrafis MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo
  • Sruktur Organisasi MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo
  • Visi MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo
  • Misi MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo
  • Daftar Sarana dan Prasarana
  • Keadaan Murid
  • Keadaan Guru dan Karyawan

MIN Lengkong Sukorejo merupakan sebuah lembaga pendidikan tingkat dasar yang terletak di Kecamatan Lengkong Kabupaten Ponorogo. Berdirinya MIN Lengkong dimulai sejak Mbah Lurah Mukhibat masih hidup, rumahnya digunakan untuk mengaji dan kitab kuning. Setelah Mbah Lurah meninggal pada tahun 1955, Mbah Siti Jamrosiyam (istri Mbah Lurah Mukhibat) bersama Mbah H.

Kemudian pada tahun 1966 digantikan oleh Bapak. Fatkhurrahman dalam perjalanan proses pendidikan MI PSM yang akhirnya mengalami perubahan. Sekitar 1 km ke arah barat dari Jembatan Sekayu sampai perempatan berbelok ke utara sampai simpang pohon beringin terus ke utara sekitar 1 km, terdapat kuburan dan papan nama MIN Lengkong masuk ke arah timur sekitar 300 meter. Lingkungan alam sekitar Lengkong MIN memberikan suasana belajar yang kondusif karena letak sekolah ini jauh dari jalan raya, sehingga kegiatan pembelajaran tidak terganggu oleh kebisingan kendaraan bermotor.

Visi MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo adalah: “Terwujudnya madrasah Islam yang berprestasi dan mampu beradaptasi dengan dinamika pendidikan”. Kondisi sarana dan prasarana pendidikan secara keseluruhan di MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo cukup memadai dan baik, yang pada akhirnya akan menunjang keberhasilan dan mempercepat proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana MIN Lengkong meliputi ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tamu, perpustakaan, ruang tata usaha, ruang UKS, ruang serbaguna, tempat wudhu, kantin, kamar mandi dan toilet, taman depan, tempat parkir mobil dan lapangan. 71.

Pada tahun ajaran, jumlah siswa MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo dari kelas I sampai kelas VI berjumlah 159 siswa.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi  MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo
Gambar 3.1 Struktur Organisasi MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo

Deskripsi Data Khusus

  • Kreativitas siswa yang mengikuti kegiatan kepramukaan di MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo

Iya bu, eksplorasi di MIN Lengkong Sukorejo wajib dilakukan oleh seluruh siswa kelas 1 – 6. Untuk meningkatkan kreativitas siswa di MIN Lengkong melalui pendidikan eksplorasi sangat penting bagi anak-anak karena anak mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, ada yang sangat formal. pelajaran, ada pula yang sangat senang dalam eksplorasi. Dalam pendidikan kepramukaan di MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo diberikan materi kepanduan dan dilakukan kegiatan penunjang.

Maka seluruh anggota MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo sangat setuju agar siswa menjadi lebih kreatif dengan mengadakan eksplorasi. Saya melihat anak-anak MIN Lengkong mempunyai potensi untuk menjadi lebih baik dan kreatif.”84. Maka saya setuju sekali bahwa pramuka dapat meningkatkan kreativitas siswa di MIN Lengkong Sukorejo.”87.

Mengenai kreatifitas siswa MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo dengan leluasa memberikan kebebasan dalam berkarya/mendaur ulang, merintis, membuat teriakkan dan kegiatan lainnya. Dari dua peran di atas, kepramukaan di MIN Lengkong memberikan harapan agar anak-anak dapat berkarya dalam karya seni seperti menampar/mendaur ulang, membentak, menciptakan pengalaman kepeloporan langsung bersama anak. Di bawah ini adalah gambar siswa MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo yang mengikuti Jambore Ranting 2014 di Kali Malang.

Demikianlah uraian data khusus tentang peranan pendidikan kepramukaan dalam meningkatkan kreativitas peserta didik di MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo tahun pelajaran 2014/2015.

Gambar 3.2 Latihan membuat pioneering siswa MIN Lengkong  Sukorejo Ponorogo
Gambar 3.2 Latihan membuat pioneering siswa MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo

ANALISIS DATA

  • Peran Pendidikan Kepramukaan dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa di MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo
  • Kreativitas siswa yang mengikuti kegiatan kepramukaan di MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo
  • Kesimpulan
  • Saran

Selain materi-materi yang banyak terdapat dalam kepramukaan, seperti materi pengetahuan kepramukaan, kode-kode, isyarat, pawai, pawai, lampu lalu lintas, dan lain-lain, pramuka juga mempunyai sisi yang membahagiakan, seperti lagu yang berbunyi “Rajin, terampil dan Semangat Pramuka di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Kepanduan yang menjelaskan tentang ketentuan umum Pramuka, asas, fungsi, tujuan, pendidikan Pramuka, lembaga, ketentuan dan peralihannya dan terakhir ketentuan penutup Peranan Pramuka dalam bidang Pramuka. seni/kreativitas meliputi: Pertama, sebagai gerakan reformasi, adalah gerakan yang mengutamakan kebebasan berekspresi sebagai cara untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilannya.

Terkait kreativitas siswa-siswi MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo, mereka memberikan kebebasan dalam segala kegiatan, baik itu membuat kerajinan tangan/daur ulang, merintis kreasi, membuat lagu dan kegiatan lainnya. Peran yang kedua adalah sebagai bentuk penilaian, yaitu persepsi anak terhadap seni dan keindahan hendaknya dikembangkan melalui penilaian langsung, baik melalui menggambar, membuat kerajinan tangan, dan lain-lain. Kreativitas anak yang dimaksud adalah segala proses yang dilalui anak untuk membuat, mempelajari dan menemukan sesuatu yang baru yang berguna bagi kehidupannya dan bagi orang lain.

Kreativitas disini juga merupakan kemampuan seseorang dalam melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa ide maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang sudah ada. Selain berlatih menjadi pionir, ada juga kegiatan untuk menjadikan seni dan kerajinan serta mendaur ulang barang bekas menjadi lebih bermanfaat. Selain kegiatan yang dilakukan di dalam sekolah, ada pula kegiatan yang diikuti di luar sekolah yaitu kegiatan Jambore Cabang yang diikuti oleh para siswa dimana terdapat kegiatan yang dapat mengasah kreatifitas anak seperti penampilan teriak, lomba dekorasi tenda. . , lomba daur ulang sampah dan ada lomba pionir.

Kreativitas siswa dalam kepramukaan di MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo melalui kegiatan : a) Pertemuan pelatihan mingguan yang didalamnya terdapat latihan membuat pionir, membuat teriakan, membuat kerajinan tangan b) Lomba, standby party untuk alarm pramuka dan lomba tingkat penggalangan dana/jambore untuk penggalangan dana pramuka.

Gambar

Gambar 1.1 Teknik analisis data menurut Miles dan Huberman  a) Reduksi data
Gambar 3.1 Struktur Organisasi  MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo
Tabel 3.1 Keadaan Guru di MIN Lengkong Sukorejo Ponorogo  Tahun 2015
Gambar 3.2 Latihan membuat pioneering siswa MIN Lengkong  Sukorejo Ponorogo
+6

Referensi

Dokumen terkait

102 Dengan prosesi yang dilakukan diatas mengajarkan kepada kita untuk melakukan sedekah, karena sedekah merupakan ajaran Islam sesuai hasil wawancara dari Ibu Sumiati, SH, selaku

Jika dalam pendidikan keluarga maka hiwar merupakan hubungan percakapan antara seorang anak dengan orang tua atau suami kepada istri dan sebaliknya.31 Metode ini sangat sesuai di