• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ABSTRAK"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

v

ABSTRAK

AHMAD DAHLAN. G. Analisis Break Event Point Usahatani Kubis di Desa Tongko Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang . dibimbing oleh SRI MARDIYATI, dan RAHMAWATI.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapakah Break Event Point (BEP), pendapatan, dan kelayakan petani kubis di lokasi penelitian. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran bagi pemerintah daerah khususnya Desa Tongko dalam rangka pembinaan terhadap petani kubis dalam upaya peningkatan produksi dan pendapatan.

Populasi dalam penelitian ini adalah petani kubis yang ada di Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang yang berjumlah 317 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini mengunakan simple random sampling atau pengambilan sampel acak sederhana, dengan mengambil sampel sebanyak 10 persen dari jumlah populasi, sehingga di peroleh 32 orang responden sebagai sampel dalam penelitian ini.

Nilai Break Event Point (BEP) harga sebesar Rp 350,00 harga jual petani Rp 1.500,00 itu berarti telah berada diatas harga impas sehingga uahatani kubis berada pada posisi yang menguntungkan. Nilai Break Even Point (BEP) produksi 2.145kg, jumlah produksi petani 29.270 kg itu berarti telah berada diatas jumlah impas sehingga uahatani kubis berada pada posisi yang menguntungkan. Nilai Break Event Point (BEP) Penerimaan sebesar Rp 2.158.964,00 Sedangkan panerimaan kubis yang diperoleh petani sebesar Rp 43.905.405 ini berarti usahatani kubis sudah baik atau petani mengalami keuntungan. Rata-rata pendapatan petani kubis dalam melakukan usahatani kubis sebesar Rp 33.568.146,00. Nilai R/C Ratio pada usahatani kubis ini adalah 3.22 karena pengeluaran 1 rupiah memberikan tambahan penerimaan sebesar 3.22, maka usahatani kubis yang ada di Desa Tongko Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang layak untuk diusahakan.

Kata kunci : Produksi, Break Event Point, Pendapatan, Kelayakan, Kubis

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan perhitungan nilai BEP diperoleh BEP produksi 633 kg , BEP Harga Rp 13.276 dimana nilai produksi dan harga jual lebih besar dari nilai BEP, nilai B/C

Break Even Point (BEP), dengan teknik analisis Break Even Point (BEP) dapat dilakukan analisis terhadap hubungan antara biaya, volume produksi, harga jual dan laba sehingga

Tujuan penulisan untuk menghitung nilai total break event point Warung Bakso Arsad dan perencanaan laba serta menghitung biaya variabel tetap, dan harga jual dengan Metode BEP

Rencana produksi dan penjualan bisa direncanakan dengan menggunakan konsep Break Event Point (BEP) atau Titik impas. Penjualan yang direncanakan petani tentunya disertai

Berdasarkan perhitungan nilai BEP diperoleh BEP produksi 633 kg , BEP Harga Rp 13.276 dimana nilai produksi dan harga jual lebih besar dari nilai BEP, nilai B/C

Setelah proses analisis perhitungan break even point (BEP) diperoleh hasil analisis untuk warung makan ayam bakar bu wahyuni memperoleh titik impas sebesar Rp. Analisis

 Mengolah informasi yang didapat tentang penghitungan titik impas /BEP ( Break Event Point ) usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan

23 6.2.7 Break Even Point Break Event Point BEP atau titik impas adalah persen kapasitas produksi dimana nilai total penjualan bersih sama dengan nilai total biaya yang dikeluarkan