• Tidak ada hasil yang ditemukan

Administrasi Perencanaan Proyek

N/A
N/A
Mirnawati Medina

Academic year: 2024

Membagikan "Administrasi Perencanaan Proyek"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ( STISIP ) VETERAN PALOPO

Jl. Diponegoro, No. 33 Palopo

NAMA : KURNIA

NIM : 21093017022

MATA KULIAH : Administrasi perencanaan proyek

1. Jelaskan apa yang Saudara pahami dengan Proyek dan kedudukan proyek dalam Pembangunan Nasional ?

2. Secara garis besarnya, proyek dapat dibagi atas proyek makro dan proyek mikro, sebutkan dan jelaskan!

3. Sebutkan dan jelaskan secara singkat langkah-langkah dalam perencanaan tahap konseptual proyek!

4. Sebutkan dan jelaskan secara singkat langkah-langkah dalam tahap pelelangan proyek?

5. Sebutkan poin-poin singkat dalam setiap pertemuan sesuai dengan komentar yang Saudara tuliskan pada kolom komentar pada setiap pertemuannya.

Jawaban :

1. Yang saya pahami bahwa proyek adalah usaha atau upaya yang bersifat sementara dan terarah yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks pembangunan nasional, proyek memiliki peran yang sangat penting karena proyek-proyek pembangunan merupakan salah satu instrumen utama yang digunakan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan negara. Kedudukan proyek dalam pembangunan nasional sangat strategis karena proyek-proyek ini dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan infrastruktur dan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan publik, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

2. a. proyek mikro adalah proyek yang usaha pengembangannya melalu jalan mencari laba sebesar-besarnya. Dengan kata lain bertujuan untuk mendapatkan laba

b. proyek makro adalah proyek yang bersifat sosial ekonomis yakni mencari manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. Proyek makro dapat dibedakan atas proyek yang bersifat Selfliquidating, Non Selfliquidating dan Semi Selfliquidating.

(2)

3. Berikut adalah langkah-langkah dalam perencanaan tahap konseptual proyek : 1. Identifikasi Kebutuhan dan Peluang:

• Identifikasi dan definisikan kebutuhan bisnis atau masalah yang akan dipecahkan oleh proyek.

• Tinjau peluang yang ada dan ide-ide yang mungkin untuk menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan tersebut.

2. Preliminary Feasibility Study:

• Lakukan studi kelayakan awal (feasibility study) untuk mengevaluasi apakah proyek ini layak secara finansial, teknis, dan praktis.

• Tinjau faktor-faktor seperti biaya awal, potensi pengembalian investasi (ROI), resiko, dan dampak lingkungan.

3. Perumusan Konsep Proyek:

• Bentuk konsep proyek yang akan mencakup tujuan utama, ruang lingkup awal, sumber daya yang mung- kin diperlukan, dan manfaat yang diharapkan.

• Diskusikan konsep proyek ini dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal untuk menda- patkan masukan dan persetujuan awal.

4. Identifikasi Pemangku Kepentingan (Stakeholder Identification):

• Identifikasi semua pemangku kepentingan yang mungkin terlibat dalam proyek, baik secara langsung maupun tidak langsung.

• Tinjau kepentingan dan harapan mereka terhadap proyek.

5. Analisis Risiko Awal:

• Lakukan analisis risiko awal untuk mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin terkait dengan proyek pada tahap konseptual.

• Identifikasi strategi mitigasi awal untuk mengurangi risiko.

6. Penyusunan Proposal Konseptual:

• Susun proposal konseptual yang menjelaskan de- ngan rinci konsep proyek, manfaat yang diharapkan, ruang lingkup awal, biaya perkiraan, jadwal perkiraan, dan strategi pelaksanaan yang mungkin.

• Proposal ini akan digunakan untuk meminta per- setujuan awal dan dukungan dari pemangku ke- pentingan.

7. Evaluasi dan Persetujuan:

(3)

Diskusikan proposal konseptual dengan pemangku kepentingan yang relevan, seperti manajemen senior dan pemegang saham utama. Setelah mendapatkan masukan dan persetujuan awal, rencanakan untuk melanjutkan proyek ke tahap be- rikutnya, yaitu perencanaan lebih lanjut atau studi kelayakan yang lebih mendalam jika diperlukan.

4. Langkah-langkah dalam tahap pelelangan proyek sebagai berikut:

1. Perencanaan Pengadaan:

• Identifikasi kebutuhan proyek dan tentukan persyaratan teknis dan non teknis yang harus dipenuhi oleh penyedia jasa atau kontraktor.

• Tentukan jenis pelelangan yang akan digunakan sesuai dengan peraturan dan kebijakan organisasi Anda.

2. Pembuatan Dokumen Tender (RFP atau RFQ):

• Buat dokumen tender (Request for Proposal/ RFP atau Request for Quotation/RFQ) yang berisi deskripsi proyek, persyaratan teknis, jadwal, kriteria penilaian, dan persyaratan kontrak.

• Pastikan bahwa dokumen tender mencakup semua informasi yang diperlukan untuk pemilihan penyedia jasa atau kontraktor.

3. Pengumuman Pelelangan:

• Umumkan pelelangan proyek kepada calon penye- dia jasa atau kontraktor yang potensial melalui berbagai saluran seperti situs web organisasi, media cetak, atau portal pengadaan pemerintah.

• Tetapkan batas waktu untuk penyampaian penawaran.

4. Penyampaian Penawaran :

• Calon penyedia jasa atau kontraktor harus menyampaikan penawaran mereka sesuai dengan persya- ratan yang telah ditetapkan dalam dokumen tender.

• Pastikan bahwa penawaran diajukan dalam format yang benar dan lengkap.

5. Evaluasi Penawaran:

• Bentuk sebuah komite evaluasi yang terdiri dari ahli-ahli proyek dan orang- orang yang memiliki pengetahuan teknis yang sesuai.

• Tinjau dan evaluasi setiap penawaran berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam dokumen tender.

6. Pengumuman Pemenang:

(4)

• Setelah evaluasi selesai, umumkan penyedia jasa atau kontraktor yang terpilih sebagai pemenang pelelangan.

• Jika perlu, berikan umpan balik kepada penyedia jasa atau kontraktor yang tidak terpilih

7. Negosiasi Kontrak (Jika Diperlukan):

• Jika terdapat ruang untuk negosiasi, lakukan negosiasi kontrak dengan penyedia jasa atau kontraktor yang terpilih untuk memastikan bahwa semua ketentuan dan persyaratan kontrak telah dibahas dan disetujui.

8. Penandatanganan Kontrak:

• Setelah negosiasi selesai, tandatangani kontrak dengan penyedia jasa atau kontraktor yang terpilih.

• Pastikan bahwa kontrak mencakup semua persyaratan yang telah ditetapkan dalam dokumen tender.

9. Pelaksanaan Proyek:

• Mulailah pelaksanaan proyek sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam kontrak.

• Selama pelaksanaan, pastikan untuk mengawasi dan mengendalikan kinerja penyedia jasa atau kontraktor

5. poin-poin singkat dalam setiap pertemuan ialah :

1. Proyek adalah usaha atau upaya yang bersifat sementara dan terarah yang dilakukan utnhuk mencapai tujuan tertentu, salah satu contoh proyek meliputi pembangunan gedung, pembangunan perangkat lunak, peluncuran prodak baru atau bahkan perencanaan pembangunan liburan tertentu yang memiliki tujuan tertentu dan tenggat waktu.

2. Pilihan pendekatan pembagian proyek akan bergantung pada jenis proyek,skala proyek, organisasi, dan sumber daya yang tersedia dan pilihan antara proyek permukiman dan proyek perkebunan yang memberikan manfaat yang sama, mungkin kebutuhan jatuh pada proyek memberikan hasil distribusi pendapatan yang lebih baik.

3. Perencanaan tahap konseptual proyek merupakan langkah awal siklus hidup dan sangat penting untuk memastikan bahwa proyek memiliki dasar yang kuat sebelum melanjutkan tahap selanjutnya, adapaun evaluasi dan persetujuan adanya proposal

(5)

konseptual yang memangku kepentingan yang relevan, seperti manajemen senior dan pemegang saham utama.

4. Perencanaan sumber daya adalah komponen kunci dari perencanaan proyek secara keseluruhan, hal ini membantu dalam memastikan bahwa semua sumber daya yang dibutuhkan tersedia pada waktu yang tepat meminimalkan konflik sumber daya, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan proyek dengan efisien.

5. Pertemuan Offline

6. Studi kelayakan proyek adalah tahap awal dalam proses perencanaan proyek atau bisnis yang bertujuan untuk mengevakuasi apakah suatu ide atau bisnis layak untuk dijalankan atau tidak, dan untuk memastikan bahwa investasi yang akan dilakukan memiliki dasar kuat dan tepat memberikan hasil yang menguntungkan.

7. AMDAL adalah alat yang penting dalam memastikan bahwa proyek-proyek yang memiliki potensi dampak lingkungan signifikan dilakukan dengan mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan

8. Mengelola kinerja proyek adalah salah satu aspek kunci dalam manajemen proyek yang bertujuan untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Referensi

Dokumen terkait

Langkah selanjutnya dalam melakukan analisis perencanaan waktu proyek menggunakan rank curve method atau metode kurva pangkat adalah menempatkan rumus pada metode kurva

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025, selanjutnya disebut RPJP Nasional, adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional periode 20

Maksud dan tujuan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025, selanjutnya disebut RPJP Nasional, adalah dokumen perencanaan pembangunan

Langkah-Langkah dalam Penyusunan Perencanaan Bisnis (Business Plan) Perencanaan bisnis umumnya berbentuk dokumen tertulis yang berisi informasi detail terkait usaha Anda. Mulai

Dokumen ini berisi tugas tutor 3 yang berhubungan dengan perencanaan pembangunan pertanian yang

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN

Dokumen ini berisi tentang analisis bekisting dan shoring pada pekerjaan pier head proyek pembangunan elevated transyogi kota

Dokumen ini berisi daftar undang-undang yang terkait dengan pembentukan dan perencanaan pembangunan