BAB IV KAJIAN ANALISIS 4.1 Administrasi Wilayah
Perkotaan Taliwang merupakan wilayah perkotaan yang berada di Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat. Perkotaan Taliwang terdiri dari 7 kelurahan dan 7 desa dengan Luas wilayah mencapai 6.678,15 Ha. Adapun bagian dari perkotaan Taliwang diantaranya Kelurahan Telaga Bertong dan Desa Labuhan Lalar dengan Luas . Secara geografis wilayah Kelurahan Telaga Bertong dan Desa Labuhan Lalar yang ada di Perkotaan Taliwang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Kelurahan Banjar dan Kelurahan Bugis Sebelah Timur : Kelurahan Kuang, Desa Menala dan Desa Lalar Liang
Sebelah Selatan : Kecamatan Jereweh dan Desa Lalar Liang Sebelah Barat : Selat Alas
Berikut adalah data luas wilayah Lokasi Studi pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1 Luas Wilayah N
o
Kelurahan/Desa Luas (Ha)
1. Kelurahan Telaga
Bertong
2.221,82 2. Desa Labuhan Lalar 461,26
Luas Total 2.683,08
Sumber: RTRW Kabupaten Sumbawa Barat 2011-2031 4.2 Fisik Dasar
4.2.1 Topografi
Kondisi topografi suatu wilayah yang sangat berpengaruh dalam kesesuaian lahan dan banyak mempengaruhi penataan lingkungan alami.
Kondisi topografi berpengaruh terhadap terjadinya longsor dan terhadap konstruksi bangunan serta kestabilan tanah.
a. Kelerengan
Suatu besaran yang dinyatakan dalam persen (%) yang menunjukkan pada suatu sudut yang akan dibentuk oleh perbedaan
tinggi tempat disebut dengan kemiringan lahan. Berikut ini adalah tabel pengelompokan lahan berdasarkan tabel persentase kemiringan lahan.
Kelerengan merupakan bagian dari kondisi topografi. Wilayah perencanaan Desa Malaka berada pada kelerengan 0-2% datar, 2-15%
landai, 15-25% agak curam, 25-40%, curam >40% Sangat curam.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada table dan Peta 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Ketinggian Kel
as
Kelerengan (%)
Klasifikas i
Luas (Ha)
I 0-2% Datar 1.243,3
0
II 2-5% Datar 227,53
III 5-15% Landai 799,84
IV 15-25% Cukup
Curam
365,13
V 25-40% Curam 47,27
Luas Total 2.683,08
Sumber: RTRW Kabupaten Sumbawa Barat 2011-2031
Pada kawasan studi yaitu di Kelurahan Telaga Bertong, Desa Labuhan Lalar memiliki 5 jenis kelereng diantaranya sebagai berikut.
0-2% dan 2-5% (Datar)
Pada kawasan ini yaitu dengan klasifikasi datar dapat dilakukan pengembangan kawasan budidaya, seperti kawasan pertanian, perkebunan, permukiman dan pemanfaatan untuk lahan terbangun lainnya. Karena penembangan kawasan tersebut secara optimal umumnya berada pada kawasan datar,.
5-15% (Landai)
Pada kawasan ini dapat dilakukan pengembangan kawasan budidaya seperti kawasan pertanian, perkebunan, permukiman dan pemanfaatan untuk lahan terbangun lainnya.
15-25% (Cukup Curam)
Pada kawasan yang memiliki kelerengan cukup curam, yang rentan terjadinya erosi. Akan tetapi pada kawasan ini masih dapat dilakukan budidaya namun dibarengi
dengan pencegahan seperti penanaman pohon pelindung yang dapat mencegah terjadinya erosi.
25-40 % (Curam)
Pada kawasan ini merupakan kawasan yang sangat peka terhadap erosi. Oleh karena itu pada kawasan tidak dapat dimanfaatkan sebagai kawasan budidaya.
b. Kontur
Kontur wilayah adalah garis-garis yang menggambarkan bentuk permukaan bumi pada peta. Garis-garis ini menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama di atas permukaan laut. Kontur wilayah menunjukkan bentuk bukit, lembah, gunung, dan dataran pada peta dengan menggunakan garis-garis melingkar atau oval yang mewakili ketinggian relatif dari permukaan bumi. Jarak antara garis-garis kontur menunjukkan curamnya lereng atau kemiringan permukaan. Selain itu, kontur wilayah juga dapat menunjukkan fitur-fitur alam seperti sungai, danau, dan tebing. Kontur wilayah dapat memperkirakan medan dan topografi suatu daerah serta merencanakan perjalanan dengan lebih baik. Adapun kontur wilayah pada lokasi studi memiliki ketinggian yang berfariatif mulai dari 2,5 MDPL sampai 500 MDPL.
Gambar 4.1 Peta Batas Administrasi Kawasan Pesisir Kelurahan Telaga Bertong Desa Labuhan Lalar
Gambar 4.2 Peta Topografi Kawasan Pesisir Kelurahan Telaga Bertong Desa Labuhan Lalar
4.2.2 Klimatologi
Aspek klimatologi merupakan faktor yang menentukan bagi kehidupan wilayah tersebut, baik dalam segi fisik maupunn sosial. Pada lokasi Studi memiliki 2 musim seperti daerah-daerah lain yang ada di Indonesia yaitu musim kemarau dan musim penghujan hal ini disebabkan oleh dua kali perubahan arah angin dari belahan bumi utara dan angin dari belahan bumi selatan. Untuk lebih jelasnya data curah hujan yang ada di Kelurahan Telaga Bertong dan Desa Labuhan Lalar dapat dilihat pada table dan peta 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Klimatologi N
o
Curah Hujan
mm/Tahun
Luas (Ha)
1. 1594 33.25
2. 1866 2106.66
3. 2167 543.17
Luas Total 2.683,08
Sumber: RTRW Kabupaten Sumbawa Barat 2011-2031 Berikut merupakan hasil analisis Untuk curah hujan dengan menggunakan
Dengan intesitas curah hujan 1594 mm/tahun dengan klasifikasi curah hujan rendah pada kawasan studi dapat dilakukan bertani dan berkebun yang cocok ditanami komoditas jagung, terong, kacang Panjang, kacang tanah, labu, ubi jalar, kacang hijau dan lainnya.
Dengan intesitas curah hujan 1594 mm/tahun dengan klasifikasi curah hujan rendah pada kawasan studi, cocok ditanami jagung terong, kacang panjang, kacang tanah, labu, ubi jalar, kacang hijau dan lainnya.
Dengan intesitas curah hujan 2167 mm/tahun dengan klasifikasi curah hujan sedang pada kawasan studi, cocok ditanami padi, cabai, bayam, selada, sawi, seledri, daun bawang dan lainnya.
=
Gambar 4.3 Peta Klimatologi Kawasan Pesisir Kelurahan Telaga Bertong Desa Labuhan Lalar
4.2.3 Jenis Tanah
Jenis tanah yang ada di lokasi studi terdiri dari dari tanah Alluvial Coklat- Kekelabuan, Kom. Lit. Med. Cok.Kemerahan & Me. Coklat, dan Kom.Litosol & Mediteran Coklat Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table dan gambar peta 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Jenis Tanah N
o
Jenis Tanah Luas Kepekaan
1 Alluvial Coklat-Kekelabuan 1320.2
5
Tidak Peka 2 Kom. Lit. Med. Cok.Kemerahan & Me.
Coklat
1037.0 4
Sangat Peka 3 Kom.Litosol & Mediteran Coklat 325.82 Kurang
Peka
Luas Total 2.683,08
Sumber: RTRW Kabupaten Sumbawa Barat 2011-2031
Analasis jenis tanah merupakan analisis mengenai kepekaan tanah disuatu wilayah.
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kepekaan tanah. Analisis tanah menentukan tingkat kecocokan tanah terhadap aktivitas pertanian dan jenis tanaman yang ditanam. Dengan menganalisis jenis tanah dapat mengetahui kepekaan tanah terhadap erosi. Berikut merupakan hasil analisis jenis tanah di Kawasan Pesisir Kelurahan Telaga Bertong Desa Labuhan Lalar.
Alluvial; tanah yang berwarna kelabu muda, sifat fisik cendrung keras dan pejal jika kering dan salah satu jenis tanah subur dengan tingkat kepekaan (tidak peka).mudah dalam menyerap air, kaya akan mineral, dan cocok digunakan sebagai lahan garapan palawija dan tanaman buah – buahan. namun cenderung rawan longsor karena lunak dan tidak stabil .
Komponen Litosol; warnanya yang merah hingga kuning, teksturnya lempung.
Penampangnya besar dan berbentuk kerikil, pasir atau batu - batuan kecil dan miskin unsur hara sehingga tidak cocok digunakan sebagai media pertanian namun mampu ditanami rumput,jagung dan bunga edelwis. Disamping itu, tanahlitosol sebenrnya mempunyai konsistensi yang kuat dan solid jadi sangat berguna saat membangun gedung. Persebaran tanah litosol ini berada di daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan kelembapan yang tinggi pada ketinggian berkisar pada 300-1000 meter dari permukaan laut dengan tingkat kepekaan (sangat peka)
Mediteran Cokelat; Tanah mediteran berbentuk batuan beku berkapur, mengandung senyawa karbonat tinggi, kurang subur namun cocok untuk tanaman palawija, jati,tembakau dan jambu mete,serta berwarna merah kekuningan hingga abu-abu dengan kepekaan (kurang peka).
4.2.4 Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan dapat dikelompokkan dalam penggunaan lahan pertanian dan penggunaan lahan non pertanian. Penggunaan lahan pertanian meliputi hutan, sawah, ladang dan sebagainya. Sedangkan penggunaan lahan non pertanian dapat berupa permukiman, industri dan sebagainya. Adapun jenis penggunaan lahan yang ada di Kecamatan Praya dapat dilihat pada tabel dan peta penggunaan lahan berikut ini.
Tabel 4.5 Penggunaan Lahan No
. Penggunaan Lahan Luas (Ha)
1 Badan Jalan 23,90
2 Hutan 1.086,93
3 Kesehatan 0,23
4 Ladang 159,24
5 Lahan Kosong 9,34
6 Pendidikan 4,57
7 Perdagangan dan Jasa 6,51
8 Peribadatan 1,12
9 Perkantoran 13,78
10 Perkebunan 153,70
11 Perkebunan
Campuran 78,27
12 Permukiman 101,24
13 Rawa 104,08
14 RTH 5,66
15 Sawah 268,33
16 Sawah Tadah Hujan 95,75
17 Semak Belukar 552,15
18 Tambak 18,36
No
. Penggunaan Lahan Luas (Ha)
Luas Total 2.683,08
Sumber : RTRW Kabupaten Sumbawa Barat 2011-2031
Gambar 4.4 Peta Jenis Tanah Kawasan Pesisir Kelurahan Telaga Bertong Desa Labuhan Lalar
Gambar 4.5 Peta Tutupan Lahan Kawasan Pesisir Kelurahan Telaga Bertong Desa Labuhan Lalar
4.3 Fungsi Kawasan
Fungsi kawasan yang ada di kawasan pesisir Kelurahan Telaga Bertong dan Desa Labuhan Lalar terbagi menjadi 3 kawasan yaitu:
Kawasan Lindung
Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. (UU 26/2007)
Kawasan Budidaya
Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. (UU 26/2007)
Kawasan Penyangga
Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan untuk melindungi kawasan bawahannya. Yang berada ditengah-tengah fungsi Kawasan lindung dan Kawasan budidaya
Tabel 4.6 Fungsi Kawasan N
o
Fungsi Kawasan Luas (Ha) 1 Kawasan Budidaya 1.620,76 2 Kawasan Lindung 412,40 3 Kawasan
Penyangga
649,83
Luas Total 2.683,08
Sumber : RTRW Kabupaten Sumbawa Barat 2011-2031
Gambar 4.6 Peta Fungsi Kawasan
4.4 Sarana
4.4.1 Sarana Pendidikan
Menurut Melmambessy Moses pendidikan adalah proses pengalihan pengetahuan secara sistematis dari seseorang kepada orang lain sesuai standar yang telah ditetapkan oleh para ahli. Dengan adanya transfer pengetahuan tersebut diharapkan dapat merubah sikap tingkah laku, kedewasaan berpikir dan kedewasaan kepribadian ke dalam pendidikan formal dan pendidikan informal.
Tabel Jumlah Sarana Pendidikan di Telaga Bertong dan Labuhan Lalar N
o Desa Kelurahan TK/Paud SD/MI SMP/MTS SMA/SMK
N Kondis
i
1 Labuhan Lalar 1 1 - - Baik
2 Telaga Bertong 5 3 1 - Baik
Sumber:Survei Primer,2023
Gambar 4.1 Sarana Pendidikan
Berdasarkan hasil survei lapangan terhadap sarana pendidikan terdapat 3 sarana pendidikan Desa Labuhan Lalar dengan kondisi sarana pendidikan yang sudah baik. dan di Dusun Telaga Bertong tidak memiliki sarana pendidikan.
4.4.2 Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan merupakan sarana yang digunakan untuk pelayanan Kesehatan yang dapat digunakan dalam rangka menyelenggarakan upaya pelayanan Kesehatan bagi masyarakat yang dapat dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat umum. Selain itu sarana Kesehatan juga berfungsi guna memberikan pelayanan kesehatan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat sekaligus untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk.
Tabel Jumlah Sarana Kesehatan di Telaga Bertong dan Labuhan Lalar N
o
Desa Kelurahan Posyandu Pustu Prakter Dokter
Bidan Praktek
Kondis i
1 Labuhan Lalar 1 - - Baik
2 Telaga Bertong 1 - - - Cukup Baik Sumber:Survei Primer,2023
Gambar 4.2 Sarana Kesehatan
Berdasarkan hasil survei lapangan terhadap sarana pendidikan terdapat 2 sarana Kesehatan yang terbagi di 2 wilayah yaitu di Desa Labuhan Lalar dan di Dusun Telaga Bertong dengan kondisi sarana yang baik dan cukup baik.
4.4.3 Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan merupakan sarana kehidupan untuk mengisi kebutuhan rohani yangperlu disediakan di lingkungan perumahan yang direncanakan selain sesuai peraturan yangditetapkan, juga sesuai dengan keputusan masyarakat yang bersangkutan.
Tabel Jumlah Sarana Peribadatan di Telaga Bertong dan Labuhan Lalar N
o Desa Kelurahan Masjid Musholla
h Gereja Kondis
i
1 Labuhan Lalar 2 3 - Baik
2 Telaga Bertong 7 5 1 Baik
Sumber:Survei Primer,2023
Gambar 4.3 Sarana Peribadatan
Berdasarkan hasil survey lapangan sarana peribadatan di Desa Labuhan lalar dan Kelurahan Telaga Bertong terdapat sarana peribadan yang cukup lengkap yaitu terdapat masjid, mushollah dan gereja. Kondisi sarana peribadatan yang terdapat di Telaga Bertong dan Labuhan Lalar dalam kondisi yang baik.
4.4.4 Sarana RTH
Menurut Departemen Pekerjaan Umum (2008), ruang terbuka hijau adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi guna mendukung manfaat langsung atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut.
Tabel Jumlah Sarana RTH di Telaga Bertong dan Labuhan Lalar N
o Desa Kelurahan Lapangan Taman TPU Kondis i
1 Labuhan Lalar 1 - 1 Baik
2 Telaga Bertong 1 - 1 Baik
Sumber:Survei Primer,2023
Gambar 4.4 Sarana RTH
Berdasarkan hasil survey lapangan sarana RTH di Desa Labuhan lalar dan Kelurahan Telaga Bertong terdapat sarana RTH yang cukup lengkap yaitu terdapat lapangan dan TPU. Kondisi sarana RTH yang terdapat di Telaga Bertong dan Labuhan Lalar dalam kondisi yang baik.
4.4.5 Sarana Perdagangan dan Jasa
Perdagangan dan jasa berdasarkan UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan diartikan sebagai tatanan kegiatan yang terkait dengan transaksi barang dan/ atau jasa di dalam negeri dan melampaui batas wilayah negara dengan tujuan pengalihan hak atas barang dan/atau jasa untuk memperoleh imbalan atau kompensasi. Jasa adalah setiap layanan dan unjuk kerja berbentuk pekerjaan atau hasil kerja yang dicapai, yang diperdagangkan oleh satu pihak ke pihak lain dalam masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen atau pelaku usaha. Tujuan dari perdagangan dan jasa ini merupakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan daya saing dan lainnya.
a. Sarana Perdagangan
Menurut Utoyo (2004) perdagangan merupakan proses tukar menukar barang dan jasa dari suatu wilayah dengan wilayah lainnya. kegiatan sosial ini muncul karena adanya perbedaan kebutuhan dan sumber daya yang dimiliki. Secara keseluruhan perdagangan atau perniagaan pada umumnya adalah pekerjaan membeli barang atau memproduksi barang untuk menjual barang itu dengan maksud untuk memperoleh keuntungan.
Tabel Jumlah Sarana Perdagangan di Telaga Bertong dan Labuhan Lalar N
o
Desa Kelurahan
Warung/Kio s
Tempat Makan
Caf e
U D
Industri Pasa r
Mini Market 1 Labuhan
Lalar
25 1 - 1 1 1 1
2 Telaga Bertong
50 5 8 4 1
(Koprah)
2 Sumber:Survei Primer,2023
Gambar 4.5 Sarana Perdagangan
Berdasarkan hasil survey lapangan sarana Perdagangan di Desa Labuhan lalar dan Kelurahan Telaga Bertong terdapat sarana Perdagangan yang cukup lengkap yaitu terdapat pasar,warung makan,café, hingga pasar. Kondisi sarana sarana perdaganagan yang terdapat di Telaga Bertong dan Labuhan Lalar dalam kondisi yang baik.
b. Jasa
Jasa menurut Kotler dan Keller (2016) adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, tidak berwujud dan mengakibatkan kepemilikan sesuatu
Tabel Jumlah Sarana Jasa di Telaga Bertong dan Labuhan Lalar N
o
Desa Kelurahan
Penginapan Bengkel Kondisi
1 Labuhan Lalar - 2 Baik
2 Telaga Bertong
7 - Baik
Sumber:Survei Primer,2023
Berdasarkan hasil survey lapangan di Desa Labuhan lalar dan Kelurahan Telaga Bertong terdapat sarana jasa yang cukup lengkap yaitu terdapat tempat penginapan dan bengkel. Kondisi sarana sarana perdaganagan yang terdapat di Telaga
Bertong dan Labuhan Lalar dalam kondisi yang baik.
4.5 Prasarana 4.5.1 Jaringan Jalan
Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting dalam menunjang segala kebutuhan manusia baik itu dalam kegiatan perekonomian dan sosial masyarakat. Berikut merupakan data jaringan jalan yang ada di Desa Labuhan Lalar dan Kelurahan Telaga Bertong
Tabel Jaringan Jalan Dusun Telaga Bertong dan Desa Labuhan Lalar N
o Jenis Jalan Lebar Panjang
1 Labuhan Lalar - 2
2 Telaga Bertong
7 -
Sumber:
Gambar 4.6 Jaringan jalan 4.5.2 Jaringan Telekomunikasi
Kebutuhan akan telekomunikasi saat ini telah menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Untuk meningkatkan jaringan telekomunikasi, tentunya harus didukung oleh prasarana telekomunikasi yang mudah di jangkau oleh seluruh masyarakat
Tabel Jumlah Telekomunikasi
4.5.3 Jaringan
Listrik
Energi listrik merupakan hal yang sangat penting dalam keidupan modern ini. Dimana energi listrik mempunyai suatu fungsi yang dapat memberikan suatu kebutuhan atau pelayanan bagi daya listrik yang diperlukan oleh konsumen. Di Telaga Bertong dan
No Desa/Kelurahan Telekomunikasi Jumlah (Unit)
1 Labuhan Lalar BTS 1
2 Telaga Bertong BTS 1
Labuhan Lalar mendapatkan sumber listrik dari PLN. Jumlah gardu listrik yang ada di Telaga Bertong dan Labuhan Lalar adalah sebagai berikut:
Tabel Jumlah Jaringan Listrik
Sumber:
Hasil Survei,2023
Gambar 4.7 Jaringann Listrik 4.5.4 Jaringan Drainase
Drainase merupakan salah satu unsur dari prasarana umum yang dibutuhkan masyarakat kota agar dapat memiliki kehidupan yang aman, nyaman, bersih, dan sehat.
Kehadirannya sangat penting bagi sebuah kawasan, terutama kawasan perumahan. Jaringan drainase di kawasan pesisir Kelurahan Telaga bertong dan Desa Labuhan Lalar terdapat beberapa jenis drainase yaitu drainase primer, sekunder dan tersier, akan tetapi kondisi jaringan drainase di lokasi studi ada yang difungsikan dengan baik dan adapula yang difungsikan tidak sesuai fungsinya, seperti terjadinya sedimentasi dan tertimbun banyak sampah yang menyebabkan kan saluran drainase tersumbat.
Tabel Jaringan Drainase No. Jenis Panjang (Km)
1. Primer 2. Sekunder 3. Tersier
Sumber : Hasil Olah Data Argics, 2023
No Desa/Kelurahan Jaringan Jumlah (Unit)
1 Labuhan Lalar Gardu 3
2 Telaga Bertong Gardu 1
Adapun jenis jaringan drainase yang ada di kawasan pesisir Kelurahan Telaga Bertong dan Desa Labuhan Lalar yaitu jaringan drainase saluran terbuka dan drainase saluran tertutup. Drainase saluran terbuka merupakan sebuah saluran yang memiliki fungsi mengalirkan air hujan maupun limbah buangan air kotor domestik sedangkan Drainase saluran Tertutup adalah sebuah saluran yang digunakan untuk mengalirkan air kotor atau limbah yang dapat menyebabkan gangguan Kesehatan.
Gambar 4.8 Jaringan Drainase 4.6 Demografi
a. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di kawasan pesisir Kelurahan Telaga Bertong dan Desa Labuhan Lalar pada tahun 2021 sebanyak 10.043 jiwa untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut:
Tabel Jumlah Penduduk
Sumber: Badan Pusat Statistik Taliwang,2021
Jumlah penduduk Desa Labuhan Lalar lebih banyak dibandingkan dengan Kelurahan Telaga Bertong. Hal ini disebabkan karena jumlah permukiman serta luas kawasan Kelurahan Telaga Bertong lebih luas di bandingkan dengan Desa Labuhan Lalar.
No Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk
Jumlah (jiwa) Laki-laki Perempuan
1 Labuhan Lalar 1.707 1.825 3.532
2 Telaga Bertong 3.295 3.216 6.511
b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Tabel Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
Sumber: Badan Pusat Statistik Taliwang,2021
Berdasarkan tabel diatas jumlah masyarakat yang bekerja sebagai petani di kedua kawasan cukup tinggi hal ini didasarkan dengan banyaknya lahan pertanian yang ada dikedua kawasan tersebut. masayarakat yang bekerja non pertanian terbagi menjadi nelayan,pegawaa swasta, dan sebagai pedagang.
4.7 Kondisi Perekonomian
Penduduk Kelurahan Telaga Bertong dan Desa Labuhan Lalar terdapat pusat-pusat kegiatan pertanian, serta perdagangan dan jasa yang dimana aktifitas-aktifitas pergerakan masyarakat tersebut antara lain yaitu seperti berdagang, bekerja, bertani, berkebun perikanan dan parwisata. Aktifitas eksternal berupa hasil dari setiap aktifitas ekonomi diperjualkan keluar dari 2 kawasan ini. Penjualan hasil perikanan dan perkebunan serta pertanian dijual hingga ke Kecamatan Maluk dan Kecamatan Sekongkang.
4.8 Aktivitas Kawasan Pesisir
Aktifitas kegiatan masyarakat pada Kawasan Pesisir Labuan Lalar dan Telaga Bertong dalam kegiatan sehari-hari mencakup kegiatan Pariwisata, Perikanan dan Budidaya Ikan,Perdagangan dan Jasa dan kegiatan pertanian.
a. Pariwisata
Terdapat destinasi pariwisata di Telaga Bertong dan Labuhan Lalar yaitu Poto Batu dan Pantai Pasir Putih. Pemanfaatan destinasi wisata diantaranya sebagai tempat rekreasi,spot foto dan sebagai tempat olaharaga.
No Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk
Jumlah (jiwa) Pertanian Non Pertanian
1 Labuhan Lalar 787 45 832
2 Telaga Bertong 647 856 1503
Gambar 4.9 Wisata Poto Batu b. Perikanan atau Budidaya Ikan
Kegiatan perikanan tangkap merupakan usaha penangkapan ikan dan organisme air lainnya di alam liar (laut, sungai, danau dan badan air lainnya).
Kegiatan seperti ini biasanya dilakukan oleh masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan.
Gambar 4.10 Aktifitas Nelayan c. Perdagangan dan Jasa
Kegiatan perdagangan dan jasa pada kawasan pesisir cenderung mengarah pada aktivitas di dalam permukiman seperti adanya pasar,kios dan tempat makan.
Selain dipermukiman di wisata poto batu juga terdapat perdagangan yang menjadi tempat wisatawan untuk berbelanja
Gambar 4.11 Perdagangan dan Jasa 4.9 Ekosistem Pesisir
Kawasan-kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki potensi besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis lembab, mempertahankan keanekaragaman hayati endemik, sebagai tempat hayati khusus seperti terumbu karang (coral reef), padang lamun (seagrass), dan hutan bakau (mangrove). Dalam ekosistem pesisir terdapat saling berinteraksi baik secara fisik, maupun dalam bentuk bahan organik terlarut, bahan organik partikel, migrasi fauna, dan aktivitas manusia. Adapun potensi yang dimiliki dikawasan pesisir di Labuhan Lalar dan Telaga Bertong diantaranya
1. Terumbu Karang
Terumbu karang terbentuk dari endapan-endapan masif kalsium karbonat (CaCO3), yang dihasilkan oleh organisme karang pembentuk terumbu (karang hermatipik) dari filum Cnidaria, Ordo Scleractinia yang hidup bersimbiose dengan alga bersel satu Zooxanthellae, dan sedikit tambahan dari algae berkapur serta organisme lain yang mensekresi kalsium karbonat.Sawyer (1993) dan Cesar (1996) menyatakan manfaat terumbukarang dari berbagai aspek antara lain:
a. Manfaat langsung yaitu sebagai habitat bagi sumberdaya ikan (tempat mencari makan, memijah dan asuhan), batu karang, pariwisata, wahana penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya. Terumbu karang dapat menjadi sumber devisa yang diperoleh dari penyelam dan kegiatan wisata bahari lainnya. Bahkan dewasa ini berbagai jenis biota yang hidup pada ekosistem terumbu karang ternyata banyak mengandung senyawa bioaktif sebagai bahan obatobatan, makanan dan kosmetika.
Selain itu terumbu karang juga menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi perhatian bagi para ahli, mahasiswa, perusahaan farmasi sebagai obyek penelitian. Ekosistem terumbu karang banyak menyumbangkan berbagai biota laut seperti ikan, karang, moluska dan krustasea bagi masyarakat di kawasan pesisir, dan bersama ekosistem pantai lainnya menyediakan makanan dan menjadi tempat berpijah bagi berbagai jenis biota laut yang bernilai ekonomi tinggi.
b. Manfaat tidak langsung seperti fungsi terumbu karang sebagai penahan abrasi pantai, keanekaragaman hayati dan lain sebagainya.Keberadaan terumbu karang juga memberi indikasi bahwa kawasan perairan tersebut merupakan kawasan yang stabil
dan rendah sedimentasi.
Gambar 4.12 Terumbu Karang di Labuhan Lalar
2. Hutan Mangrove
Hutan Mangrove merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan yang penting di wilayah pesisir dan lautan. Selain mempunyai fungsi ekologis sebagai penyedia nutrien bagi biota perairan, tempat pemijahan dan asuhan bagi berbagai macam biota, penahan abrasi, angin topan dan tsunami, penyerap limbah dan polusi, pencegah intrusi air laut dan lain sebagainya, hutan mangrove juga mempunyai fungsi ekonomis penting seperti, penyedia kayu, daun-daunan sebagai bahan baku obat- obatan (Hadi, 2004: 221). Hutan Mangrove umumnya tumbuh di tempat-tempat dimana terjadi pelumpuran. Hutan mangrove mempunyai fungsi ekologis sebagai penyedia nutrien bagi biota perairan, Secara Ekologis mangrove berperan sebagai daerah pemijahan (spawning ground) dan daerah pembesaran (nursery ground) berbagai jenis ikan, kerang dan spesies lainnya. Selain itu serasah mangrove berupa daun, ranting dan biomassa lainnya yang jatuh menjadi sumber pakan biota perairan dan unsur hara yang sangat menentukan produktifitas perikanan laut. (Saparinto, 2007: 2). Jasa lingkungan yang diberikan hutan mangrove antara lain sebagai penahan abrasi, amukan angin, taufan dan tsunami, penyerap limbah, pencegah intrusi air laut, dan lain sebagainya.
Secara ekonomis berfungsi sebagai penyedia kayu, bahan baku obat-obatan dan lain-lain. Disamping itu, ekosistem hutan mangrove juga memberikan manfaat tidak langsung, terutama sebagai habitat bagi bermacam-macam binatang seperti binatang laut (udang, kepiting, dan beberapa jenis ikan), dan binatang melata lainnya.
Hutan mangrove merupakan sumberdaya alam hayati yang mempunyai berbagai keragaman potensi yang memberikan manfaat bagi kehidupan manusia baik yang secara langsung maupun tidak langsung dan bisa dirasakan, baik oleh masyarakat yang tinggal di dekat kawasan hutan mangrove maupun masyarakat yang tinggal jauh dari kawasan hutan mangrove (Cahyo, 2007: 34). Jenis mangrove yang di amati di lokasi atau di lapangan terdapat jenis mangrove Sonneratia Alba, Sonneratia Alba adalah Perepat atau pidada putih sejenis pohon penyusun hutan mangrove. Pohon berbatang besar ini sering didapati di bagian hutan yang dasarnya berbatu karang atau berpasir, langsung berhadapan
dengan laut terbuka. Nama “perepat”
juga sering dipakai untuk pohon pantai lain yang agak serupa yang dikenal sebagai pidada.
Gambar 4.13 Mangrove di Labuhan Lalar dan Telaga Bertong 3. Estuaria
Estuaria adalah daerah perairan di pesisir yang semi tertutup terhadap laut tapi masih mempunyai akses ke laut, daerahnya meluas sampai ke daerah sungai, terpengaruh pasang surut, dan di daerah ini air laut tercampur dengan air tawar yang berasal dari sungai-sungai di daratan secara signifikan. Estuari merupakan wilayah diantara laut dan sungai, daerah estuari yang dekat dengan laut akan terpengaruh oleh pasang-surut air laut sedangkan estuari yang berhubungan dengan sungai cenderung stabil karena tidak terpengaruh oleh pasangsurut air laut. Hal ini sesuai dengan pendapat Odum (1994, dalam Wahyuni, 2016, hlm.13) “Estuari dapat dianggap sebagai zona transisi antara habitat air tawar dan habitat lautan.” Ekosistem estuaria ini terdapat di Labuhan Lalar. Dimana estuaria ini didominasi oleh ombak dengan saluran penghubung antara sungai dan laut relatif kecil, mekanisme transport sedimen didominasi oleh pola angin lokal yang membnagkitkan arus dan ombak yang juga sangat dipengaruhi oleh arus dan debit dari sungai sungai.
Gambar 4.14 Ekosistem Estuaria pada Labuan Lalar