• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKL II KOMBINASI BISNIS

N/A
N/A
Ni Made Fiera Lidya Nirmala

Academic year: 2024

Membagikan "AKL II KOMBINASI BISNIS"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Ni Made Fiera Lidya Nirmala NIM : 201622018152829

Kelas : A.1 Mata Kuliah : AKL II

KOMBINASI BISNIS

Kombinasi Bisnis termasuk peluang investasi sesuai dengan definisinya. Kombinasi Bisnis adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu kesatuan entitas ekonomi. jadi yang dimaksud dengan kombinasi bisnis atau business combination itu adalah perolehan pengendalian satu atau lebih perusahaan atau dalam hal ini kita kenal dengan istilah yang namanya acquiree jadi acquiree itu adalah entitas atau perusahaan yang diakuisisi itu untuk menjadi satu kesatuan entitas ekonomi. Yang kemudian di sini Acruirer itu memperoleh kendali atas kontrol acquiree

Jadi yang entitas atau perusahaan yang mengakuisisi itu dikenal dengan istilah acruirer sedangkan entitas atau perusahaan yang diakuisisi itu kita kenal dengan istilah acquiree. Jadi dalam hal ini acruirer itu akan memperoleh hak kendali atau hak kontrol atas acquiree atau perusahaan yang diakuisisi tadi. Kombinasi Bisnis sebelumnya itu lebih kita kenal dengan istilah yang namanya penggabungan usaha tetapi sejak diberlakukannya Pernyataan Standar Akuntansi Nomor 22 terkait dengan kombinasi bisnis maka persatu Januari 2011 kita tidak lagi menggunakan istilah penggabungan usaha melainkan menggunakan istilah kombinasi bisnis.

Dalam kombinasi bisnis nanti kita akan mengenal ada dua perusahaan yaitu Parent Company atau perusahaan Induk atau entitas induk yaitu entitas yang memiliki kontrol atas entitas anak di mana Nanti entitas anaknya atau perusahaan anak yang diambil alih atau diakusisi tadi itu lebih dikenal dengan istilah yang namanya Subsidary Company jadi ada parent parent company itu perusahaan induknya dan perusahaan anaknya itu adalah subsidiary company atau entitas atau perusahaan yang dikontrol oleh perusahaan lainnya itu namanya subsidiary company, nah Parent Company ini memiliki hak kontrol dari subsidiary company apabila kepemilikannya itu lebih dari 50% jadi kontrol itu diperoleh ketika kepemilikan dari parent company itu 50%.

kalau kurang dari 50% berarti belum memiliki hak kontrol jadi cuma memiliki tapi tidak bisa memiliki hak kontrol terkait dengan perusahaan tersebut tetapi kalau sudah memiliki ke memilihkan lebih dari 50% maka, nanti pengen company memiliki hak kontrol atau hak kendali dari sih subsidiary company itu dimana parent company dan juga subsidiary company ini merupakan menjadi satu kesatuan entitas ekonomi.

Selanjutnya ada beberapa alasan mengapa perusahaan itu memilih melakukan kombinasi bisnis :

1. Mengurangi biaya atau manfaat biaya

Jadi yang dimaksud dengan mengurangi biaya disini itu adalah jadi dengan melakukan kombinasi bisnis perusahaan itu tidak perlu mengeluarkan banyak biaya berkaitan dengan pembaharuan fasilitas yang dibutuhkan jadi akan lebih murah bagi perusahaan itu untuk melakukan kombinasi usaha sehingga bisa menggunakan fasilitas yang sudah ada dari perusahaan yang digabungkan tadi dibandingkan dengan melakukan dengan sendiri jadi itu yang dimaksud dengan cost events.

2. Mendapatkan aset tidak berwujud

(2)

Jadi yang dimaksud mendapatkan aset tidak berwujud disini banyak perusahaan itu melakukan kombinasi bisnis atau melakukan akuisisi itu dengan tujuan untuk memperoleh sumberdaya yang tidak berwujud dari perusahaan tersebut yang dimaksud dengan aset tidak berwujud atau sumber daya yang tidak berwujud ini misalkan seperti hak paten kemudian ada brand-nya dan juga data pelanggan jadi dengan melakukan kombinasi selain perusahaan itu memperoleh hak atas perusahaan tersebut perusahaan juga memperoleh aset tidak berwujud nya misalkan seperti tadi ada hak patennya kemudian brand-nya dan juga data terkait dengan pelanggannya

3. Mengurangi resiko usaha

Mengurangi tipe usaha pada dasarnya hampir sama dengan Cost Events tadi jadi dengan melakukan kombinasi bisnis itu tidak hanya Cost Events yang mengurangi biaya saja tetapi resikonya pun akan jauh lebih rendah jika dibandingkan perusahaan itu mengemBankkan produk mini baru jadi misalkan dengan membeli atau mengakuisisi perusahaan yang sudah ada maka produknya itu kan otomatis sudah dikenal jadi akan lebih resiko gagal produknya itu akan lebih kecil dibandingkan dengan ketika perusahaan itu mengemBankkan sebuah produk baru jadi dengan melakukan kombinasi bisnis dia membeli sebuah produk yang memang sudah dikenal dimasyarakat maka resiko terjadi gagalnya dari produk tersebut akan jauh lebih kecil jika dibandingkan perusahaan itu mengemBankkan produknya sendiri itu yang dimaksud dengan mengurangi resiko usaha

4. Mengurangi waktu tunda (Delay)

Jadi operasi itu tidak tertunda dengan menggunakan fasilitas baru dari entitas yang sudah diakuisisi sehingga tidak memerlukan adanya perizinan yang rumit dan juga birokrasi yang sulit jadi dengan melakukan kombinasi bisnis itu kita dengan mengakuisisi sebuah perusahaan maka kita akan bisa langsung memanfaatkan fasilitas yang ada diperusahaan tersebut tim tanpa harus menunggu perizinan kemudian izin usaha dan lain sebagainya 5. Menghindari pengambilalihan

Jadi banyak perusahaan yang memutuskan untuk melakukan kombinasi bisnis itu dengan tujuan untuk menghindari adanya pengambilalihan dari perusahaan lain itutadi beberapa alasan yang melatarbelakangi perusahaan melakukan kombinasi bisnis.

Strategi Dari Kombinasi Bisnis itu dibagi jadi tiga : 1. Integrasi vertikal

Penggabungan perusahaan yang berada pada urutan proses atau produksi jadi misalnya Indofood itu kan produknya ada Indomie dan yang dimaksud dengan integrasi vertikal di sini kan penggabungan perusahaan atau kombinasi perusahaan yang berada pada urutan a proses produksi dimanakan bahan utama dari mie itu kan pasti tepung, sehingga dalam hal ini strategi kombinasi bisnis yang dilakukan oleh Indofood itu adalah dengan mengakuisisi PT Bogasari Dimana PT Bogasari ini menjadi produsen dari bahan baku yang diperlukan oleh Indomie tadi sehingga akuisisi ini dikenal istilah yang namanya integrasi vertikal jadi penggabungan usaha penggabungan perusahaan atau kombinasi bisnis yang berada pada urutan proses produksi yang mana menjadi bahan baku dari perusahaan yang mengakuisisi tadi.

2. Integrasi horizontal

kombinasi bisnis yang mana pada perusahaan yang bisa klinik bisnis yang sama. kalau tadi yang integrasi vertikal itu berada pada urutan proses produksinya jadi bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksinya maka itu diakuisisi sedangkan kalau yang integrasi

(3)

horizontal itu adalah kombinasi bisnis pada perusahaan yang dengan Lini bisnis yang sama jadi misalkan di sini ada Garuda Indonesia, Sriwijaya Air dan juga Citilink. Sebagaimana kita tahu ketinggiannya itu merupakan perusahaan dengan jasa penerBankan jadi Garuda Indonesia itu mengakuisisi Sriwijaya Air dan juga Citilink. Dimana Sriwijaya Air dan juga Citilink itu berada pada bisnis yang sama jadi Sriwijaya Air dan Citilink itu berada di bawah manajemen operasi yang sama yaitu manajemen Garuda Indonesia. Itu yang dikenal dengan istilah integrasi horizontal jadi kombinasi bisnis pada Lini bisnis yang sama jadi pada usaha yang sama pengakuisisian atau kombinasi bisnis pada Lini bisnis yang sama itulah yang dikenal dengan istilah yang namanya integrasi horizontal.

3. Intergrasi konglomerasi Apa sih yang dimaksud

kombinasi bisnis atau penggabungan perusahaan yang tidak berada pada Lini bisnis yang sama tetapi membentuk satuan ekonomi kesatuan ekonomi yang saling terkait jadi pada Strategi di bisnis konglomerasi itu penggabungan perusahaannya atau kombinasi bisnisnya itu tadi bukan termasuk kedalam urutan proses produksinya bukan termasuk pada Lini bisnis yang sama tetapi tidak berada pada Lini bisnis yang sama tetapi menjadi satu kesatuan ekonomi yang saling terkait. Contohnya itu Misalkan MNC Group jadi MNC grup itu kan ia punya RCTI, MNC bank punya juga Al sekolah MNC. Jadi ketiganya itu bukan merupakan Lini Bisnis yang sama yang satu terkait dengan penyiaran TV, kemudian yang satu terkait dengan perbankan ada MNC bank kemudian ada juga stie.mnc jadi itu kan 3 Lini bisnis yang tidak sama tetapi menjadi satu kesatuan ekonomi dimana ketiganya itu menjadi bagian dari MNC Group jadi itu yang dimaksud dengan strategi komunikasi bisnis integrasi konglomerasi.

Macam-Macam Kombinasi Bisnis berdasarkan strategi bisnisnya sekarang kita 1. Merger

Sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari contoh sederhananya ketika kita membuat kolom baik itu di Excel ataupun di Word ketika kita ingin menggabungkan dua kolom menjadi satu itu pasti kita menggunakan tools nya merger yang ada di Word atau di Excel.

Pada dasarnya konsepnya sama jadi yang dimaksud dengan merger sendiri disini adalah menggabungkan dua perusahaan itu menjadi satu gimana salah satu perusahaan yaitu tetap berdiri Sedangkan yang lainnya melebur jadi misalkan ada dua perusahaan di sini perusahaan A dan juga perusahaan B.

A+B = A

Perusahaan A melakukan merger dengan perusahaan B maka nanti yang hanya berdiri itu hanya satu perusahaan yaitu perusahaan A yang tetap berdiri itu adalah perusahaan yang memiliki hak kontrol ke perusahaan yang dimerger jadi misalkan di sini ada dia punya hak kontrol terhadap Perusahaan B dalam hal ini Ia melakukan merger dengan PT maka dalam hal ini perusahaan itu tetap berdiri Sedangkan perusahaan B itu dileburkan menjadi satu ke dalam perusahaan A jadi dari 2 perusahaan hanya menjadi satu perusahaan B atau B Jadi tergantung mana yang memiliki hak kontrol itulah yang tetap berdiri. Sedangkan yang lainnya itu yang dileburkan untuk. Contoh kasus charger sendiri yang ada di Indonesia yaitu kasus merger antara Bank Sumitomo dengan Bank BTPN di dalam hal ini Bank BTPN itu melakukan merger dengan bank Sumitomo jadi bank Sumitomo ini kemudian dileburkan menjadi satu ke dalam Bank BTPN jadi dari sebelumnya ada dua bank-bank Sumitomo dan juga Bank BTPN karena sedang melakukan merger jadi hanya tinggal satu yaitu Bank BTPN karena bank Sumitomo tadi itu sudah dileburkan ke dalam Bank BTPN.

(4)

Artinya semua fasilitasnya kemudian karyawan dan lain-lainnya itu sekarang menjadi diakui menjadi milik yang BTPN jadi bank Sumitomo sejak 1 Februari 2019 itu sudah berhenti operasi dan mana menggabungkan diri ke dalam Bank BTPN jadi namanya nanti berubah bukan lagi bank Sumitomo tetapi Bank BTPN.

2. Konsolidasi (Consolidation)

Konsolidasi sendiri itu adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan dimana perusahaan-perusahaan yang melakukan konsolidasi itu kemudian bergabung dan membentuk perusahaan baru jadi beda sama merger, kalau merger tadi dua perusahaan misalkan 2 perusahaan itu bergabung maka hanya ada satu perusahaan yang tetap berdiri baik itu perusahaan A atau B.

A+B=C

Kalau yang konsolidasi itu gabungan dari beberapa perusahaan lebih yang kemudian bergabung dan membentuk perusahaan baru itu yang dikenal dengan istilah konsolidasi jadi misalkan kita ilustrasikan dengan AB. tadi Seperti yang merger jadi ketika perusahaan A dan perusahaan B itu bergabung melakukan konsolidasi makan nanti akan membentuk perusahaan baru yaitu perusahaan C jadi bukan perusahaan aatau B melainkan membentuk perusahaan baru yang berbeda dari perusahaan yang digabungkan tadi yaitu perusahaan dengan nama C. Contoh dari konsolidasi sendiri yang pernah terjadi di Indonesia adalah konsolidasi untuk Bank Mandiri. Pastinya kita sudah tidak asing dengan Bank Mandiri Jadi Bank Mandiri itu merupakan salah satu bentuk kombinasi bisnis konsolidasi di mana, Bank Mandiri sendiri itu merupakan gabungan dari 4 bank diantaranya yaitu ada Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara atau BDN, Bank Exim, dan juga Bank PemBankunan Indonesia atau BAPINDO. Jadi dari keempat Bank ini kemudian melebur menjadi satu dan membentuk perusahaan baru yang dinamai Bank Mandiri.

3. Akuisisi

A+B=AB

Pengambilalihan atau take over dari sebuah perusahaan dengan membeli saham atau aset dari perusahaan tersebut jadi misalkan kita abstraksikan dengan perusahaan Aden perusahaan B dimisalkan perusahaan A itu melakukan akuisisi dengan perusahaan b maka baik itu perusahaan a maupun produsen B itu masih sama-sama saling beroperasi di beda dengan tadi merger dan juga konsolidasi di mana Kalau tadi kan merger ketika A dan B bergabung maka hanya ada satu perusahaan A atau B yang tetap berdiri sedangkan lainnya dileburkan kemudian kalau konsolidasi. Tadi kan dari beberapa perusahaan digabungkan menjadi satu dan membentuk perusahaan baru kalau akuisisi jadi dua-duanya perusahaan yang melakukan akuisisi itu masih tetap berdiri dan masih tetap beroperasional seperti biasa hanya saja salah satu diantaranya itu memiliki hak kontrol atas perusahaan yang lainnya jadi misalkan di sini ada perusahaan A dan B yang melakukan akuisisi maka perlu baik itu perusahaan A maupun pusat perusahaan B Itu masih tetap beroperasi seperti biasa masih tetap berdiri dan beroperasional seperti biasa tetapi hanya Tetapi ada satu yang memiliki hak kontrol atas lainnya. Jadi sama-sama masih tetap beroperasi. Contohnya seperti Semen Indonesia dan Holcim jadi Semen Indonesia itu mengakuisisi Holcim di mana seperti gimana kita sudah tahu bahwasanya Semen Indonesia juga Masih Berdiri Holcim juga Masih Berdiri tetapi Holcim dalam hal ini merupakan subsidiary company atau anak perusahaan dari semen Indonesia itu yang dimaksud dengan akuisisi jadi sama- sama Masih Berdiri tidak ada yang dileburkan atau tidak ada yang kemudian berubah nama

(5)

dan lain sebagainya masih sama-sama saling beroperasional Semen Indonesia juga masih beroperasional Holcim juga masih beroperasional tetapi nanti di pelaporannya Holcim ini itu masuk ke dalam subsidiary company atau entitas anak dari semen Indonesia itu yang dimaksud dengan akuisisi.

Akuntansi Terkait Dengan Kombinasi Bisnis

Metode pencatatan untuk kombinasi bisnis diri sebelumnya itu ada dua metode yang pertama ada metode polling of Interest method atau metode penyatuan kepentingan dan yang kedua ada metode purchase atau metode pembelian jadi ada dua metode pencatatan untuk kombinasi bisnis sebelumnya ada metode penyatuan kepentingan gimana berdasarkan metode penyatuan kepentingan ini kombinasi bisnis aset dan juga liabilitasnya itu dicatat sebesar nilai bukunya berbeda dengan metode pelukis atau metode pembelian atau juga dikenal dengan metode akuisisi atau accusation method kalau berdasarkan metode ini itu aset dan libilitas jadi hasil kombinasi bisnis itu dicatat berdasarkan nilai wajarnya Apa sih bedanya antara nilai buku dengan nilai wajar Jadi kalau nilai buku adalah nilai aset yang tercatat dalam pelaporan keuangan perusahaan tersebut.

Contoh misalkan perusahaan membeli aset tanah tahun 2010 perusahaan Membeli tanah itu 1M maka di pencatatan pelaporannya pastinya tertulis 1M itu yang disebut dengan nilai buku jadi nilai buku itu adalah harga perolehan dari aset tersebut yang tercatat Di laporan keuangan perusahaan itu yang dimaksud dengan nilai buku beda dengan metode full cash atau action metode dimana metode purposive ini dia didasarkan dari nilai wajarnya. Kalau nilai wajar itu adalah nilai pasar saat ini jadi misalkan kalau tadi itu aset tanah 1M tahun 2010 tidak mungkin tahun 2017 nilainya itu masih sama 1M pasti adanya perubahan sehingga perlu dilakukan yang namanya revaluasi aset menghitung kembali nilai asetnya apakah nilai asetnya mengalami perubahan atau tidak. Kalau berdasarkan nilai buku ya sudah Harga perolehannya segitu ya

(6)

dicatatnya segitu sedangkan kalau metode purposive atau metode akuisisi ini itu dia pakainya nilai wajar nilai yang ada di pasaran saat ini nah berdasarkan sejak tahun 2014 kemudian Generally Accounting Principle melarang adanya penggunaan metode polling of Interest ini kenapa? karena dianggap bahwasanya metode polling of Interest ini itu tidak menggambarkan nilai aset yang sesungguhnya karena tadi ia didasarkan dari nilai bukunya padahal.

Misalkan seperti tadi contohnya tanah nggak mungkin tanah itu setiap tahun nilainya sama pasti ada perubahan sehingga dianggap dengan menggunakan polling of Interest itu tidak mencerminkan kondisi riil dari nilai asetnya begitu juga nanti berpengaruh dengan pajaknya aspek dari perpajakannya. Sehingga sejak tahun 2014 metode polling of Interest atau metode penyatuan kepentingan ini sudah tidak diberlakukan lagi. Kemudian berdasarkan IFRS No. 3 jadi sebagaimana kita ketahui bahwasannya standar akuntansi di Indonesia itukan adopsi dari standar IFRS standar IFRS atau mungkin kita lebih kenal singkatannya International Financial Reporting Standards nomor 3 itu membahas terkait dengan bisnis combination dimana berdasarkan IFRS Nomor 3 itu menyatakan bahwa “An entity shall account for each business combination by applying the accusation method”

Jadi berdasarkan IFRS Nomor tiga, juga menyatakan bahwasanya setiap pencatatan kombinasi bisnis itu sekarang menggunakan metode akuisisi atau accusation method atau yang dulu dikenal dengan metode profesi method jadi metode purchase methode itu sama dengan metode akuisisi cuma berganti nama saja, Jadi sejak IFRS Ketiga inilah semua pencatatan terkait dengan kombinasi bisnis itu juga didasarkan dengan menggunakan metode akuisisi, Jadi ini selaras dengan aturan dari GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) Jadi dalam IFRS juga melarang penggunaan metode polling of Interest dan hanya menggunakan satu metode saja yaitu metode full cash atau yang sekarang kita kenal dengan metode akuisisi. Sehingga dalam metode akuisisi sebagaimana seperti tadi aset dan liabilitasnya itu dicatat berdasarkan nilai wajarnya jadi nilai pasar dari aset saat ini jadi harus dilakukan yang namanya revaluasi aset untuk menentukan nilai pasar dari asetnya.

Selanjutnya dalam metode akuisisi ini jika sekuritas entitas ekuitas itu diterbitkan oleh perusahaan pengakuisisi jadi misalkan perusahaan pengakuisisi itu menerbitkan saham untuk melakukan akuisisi makan nanti kan ada biaya registrasi, ada biaya terkait dengan penerbitan sahamnya maka biaya-biaya terkait dengan penerbitan saham nya nanti itu akan dicatat mengurangi akun Additional Paid-In Capital (Agio Saham) jadi misalkan ketika perusahaan itu melakukan akuisisi dengan cara menerbitkan saham otomatis kan ada biaya-biaya pengikut terkait dengan penerbitan sahamnya misalkan tadi biaya registrasinya biaya penerbitan sahamnya maka biaya-biaya ini.

Nantilah yang akan mengurangi agius yang perusahaan kemudian apabila terdapat biaya langsung jadi biaya selain tadi biaya penerbitan sahamnya misalkan ada biaya fee kemudian ada biaya terkait dengan manajemen seller esnya. Maka nanti biaya-biaya ini itu dicatat sebagai beban atau expense Jadi kalau biaya terkait dengan penerbitan sahamnya tadi itu akan mengurangi aku saham sedangkan biaya-biaya lain yang tidak terkait dengan penerbitan saham misalkan biaya langsung itu biaya feenya kemudian biaya manajemen salaries nya itu akan dicatat sebagai beban atau expense

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini transaksi kombinasi bisnis dengan konvergensi IFRS (Internasional Financial Reporting Standar) memiliki hubungan karena meningkatkan daya informasi

untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara y g bertahap (41 dan 42), nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi

Biaya pengobatan pada penelitian ini adalah biaya medik langsung (direct medical cost) pada pasien hipertensi rawat jalan dengan obat antihipertensi kombinasi

Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset

Transaksi kombinasi menurut PSAK 22 revisi tahun 2010 terjadi ketika suatu entitas memperoleh pengendalian atas entitas lain yang berupa bisnis.. Disini yang dimaksud

Dalam melakukan usaha tani, ada beberapa resiko yang akan dihadapi, seperti resiko hasil produksi, resiko manusia, resiko kelembagaan, resiko harga dan resiko institusi.

Membangun bisnis merupakan langkah penting yang harus dilakukan agar bisnis kita dikenal dan diingat orang. Dan boleh jadi image ini menjadi aset yang sangat bernilai bagi

untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap (41 dan 42), nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi