• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aksi Nyata JUNAEDI Topik 1 "Merdeka Belajar" di platform PMM

N/A
N/A
junaedi kuluri

Academic year: 2023

Membagikan "Aksi Nyata JUNAEDI Topik 1 "Merdeka Belajar" di platform PMM"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR

OLEH

JUNAEDI, S.Pd

▸ Baca selengkapnya: aksi nyata menyelenggarakan pelaporan belajar oleh murid - [guru]

(2)

Tujuan Pembelajaran:

 Pemahaman gagasan dan prinsip pendidikan berdasarkan pemikiran KHD.

 Pemahaman untuk memfasilitasi murid agar tumbuh sesuai dengan kodratnya.

 Penerapan pembelajaran yang memerdekakan murid.

TOPIK

Merdeka Belajar

(3)

1. Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik 2. Mendidik dan Mengajar

3. Mendampingi Murid dengan utuh dan Menyeluruh 4. Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti

5. Pendidikan yang Mengantar Keselamatan dan Kebahagiaan 5 Modul Merdeka Belajar:

(4)

Modul 1

Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik

• Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik

• Apa Peran Saya Sebagai Guru

• Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya

(5)

Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik

Sebagai Pendidik tentu sudah seharusnya mampu mengenali karakteristik dan kebutuhan murid. Akan tetapi hal yang paling mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu mengenali kekuatan dan kelemahan diri.

Salah satu Langkah awal kita sebagai pendidik adalah

bagaimana memaknai dan menghayati pribadi kita sebagai manusia yang merdeka untuk terus belajar

(6)

Apa Peran Saya Sebagai Guru

Tidak dipungkiri bahwa peran guru amatlah penting bagi perkembangan murid. Video ini mengajak kita berefleksi bersama terkait peran sebagai guru selama ini.

Semua yang kita rancang untuk disimak murid-murid perlu bertujuan, sebab saat mengajar di depan kelas, Kita Guru sebenarnya sedang membentuk budaya masa depan lewat murid-murid kita

(7)

Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya

Murid seringkali terinspirasi dari Ibu dan Bapak gurunya.

Tentu sebagai guru, kita ingin memberikan pengaruh- pengaruh yang baik di masa depan murid.

Oleh karena itu, Guru perlu adaftif terhadap perubahan

(8)

MODUL 2

Mendidik dan Mengajar

 Mendidik Menyeluruh

 Pendidikan selama Satu Abad

 Menjadi manusia (secara) utuh

(9)

Mendidik Menyeluruh

Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan bekal untuk murid kita mengisi masa depan. Pertanyaannya, Apakah hal-hal yang Ibu/ Bapak lakukan setiap hari di ruang kelas bisa membantu murid mengisi masa depannya?

Seharusnya, Peran Pendidik …. Adalah menuntun murid agar bertumbuh dan berkembang sesuai kodratnya.

(10)

Pendidikan Selama Satu Abad

Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan

bekal untuk murid kita mengisi masa depan. Pertanyaannya, Apakah hal-hal yang Ibu/ Bapak lakukan setiap hari di ruang kelas bisa membantu murid mengisi masa depannya?

Tugas kita adalah menjaga dan menolak semua bahaya yang mengancam kekuatan-kekuatan dan potensi yang sedang tumbuh dalam diri murid-murid kita

(11)

Menjadi manusia (secara) utuh

Manusia memilki dua kebutuhan dasar yaitu kebutuhan lahir dan batin. pendidikan seyogyanya dapat memenuhi kebutuhan

tersebut.

Manusia Merdeka perlu memiliki modal keterampilan berpikir atau bernalar yang baik.

Melatih keterampilan berpikir dan bernalar membutuhkan proses sepanjang hayat.

(12)

MODUL 3

Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh

 Kodrat keadaan

 Kodrat Alam

 Kodrat Zaman

 Asas Trikon

(13)

Kodrat keadaan

Pendidikan bergerak dinamis menyesuaikan keadaan yang terus bergerak begitu cepat. Sebagai guru perlu mengantisipasi dan membaca arah perubahan tersebut.

Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.

(14)

Kodrat Alam

Setiap murid dilahirkan dengan kodrat alam yang berbeda-beda.

Ada yang tinggal di perkotaan, pedesaan, pantai, gunung, dll.

Sebagai guru, mari kita memahami kodrat alam masing-masing

murid dan bagaimana memberikan pengalaman-pengalaman belajar sesuai di mana murid tinggal.

Guru jangan hanya memberi pengetahuan yang perlu dan baik saja, tetapi yang bermanfaat untuk keperluan lahir dan batin dalam hidup Bersama.

(15)

Kodrat Zaman

Perubahan zaman merupakan keniscayaan yang tidak bisa kita cegah. Zaman berubah, cara mendidk dan mengajar pun

menyesuaikan demi murid-murid kita.

Di sini kita mengenal Azas TriKon, yaitu; Kontinyu, Konvergen, dan Konsentris. Azas ini “diyakini” mampu menghadapi derasnya arus kodrat zaman.

Anak-anak kita hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri.

Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.

(16)

Asas Trikon

Asas Trikon dianggap menjadi jawaban yang tepat menuju

pembelajaran yang berpihak kepada murid. Dengan Trikon (kontinyu, konvergen dan konsentris) guru dapat merancang pembelajaran yang berkelanjutan, terbuka dan berdasarkan kebudayaan bangsa.

Peran Guru di sini, yaitu: Menentukan tujuan yang dipelajari, memantau proses pembelajaran, dan membimbing murid untuk merefleksi pengalaman belajarnya.

(17)

MODUL 4

Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti

Menumbuhkan Budi Pekerti

 Budi Pekerti

 Teori Konvergensi dan Pengaruh Pendidikan

(18)

Budi Pekerti

Kecerdasan berpikir murid harus dapat mengembangkan budi pekerti atau watak murid yang tidak hanya diberntuk di sekolah, tetapi dalam keluarga dan lingkungannya.

Bagian Intellligible adalah baian yang berhubungan dengan kemampuan kognitif atan berpikir menyerap pengetahuan.

Memahami kemampuan kodrat anak sebagai individu yang sadar, mampu memikirkan, memahami, merasakan, berempati,

berkehendak, dan bertindak semestinya dapat kita tanamkan dalam benak kita sebagai pendidik.

(19)

Teori Konvergensi dan Pengaruh Pendidikan

KHD tidak serta merta menggunakan teori-teori barat dalam pendidikan nasional. Beliau dengan cermat mengindentifikasi teori-teori yang sesuai dengan kepribadian bangsa.

Pendidikan dapat mempengaruhi bagian Intelligble dan bagian “Biologis”

anak. Bagian Biologis yang merupakan watak-watak yang tidak dapat berubah misalnya perasaan takut dan pemalu, dapat disamarkan oleh kecerdasan Intelligble tersebut.

Dengan adanya budi pekerti, tiap-tiap manusia berdiri sebagai manusia merdeka (pribadi), yang dapat memerintah dan menguasai dirinya

sendiri. ---- KHD

(20)

MODUL 5

Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan

Mengantar Murid Selamat dan Bahagia

 Selamat dan Bahagia

 Sistem Among

 Merdeka Belajar Abad 21

Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Terbaik Murid Membimbing Murid, memperbaiki bangsa

(21)

Selamat dan Bahagia

Pendidikan sejatinya dapat mengantarkan murid untuk keselamatan dan kebahagiaan.

Perspektif guru tidak selalu sama dengan perspektif murid.

Kemerdekaan dalam belajar merupakan kunci untuk

mencapai tujuan pendidikan yang mengantar keselamatan dan kebahagiaan. ----KHD

(22)

Sistem Among

Sistem among bukan sekedar metode membimbing dan mendampingi murid belajar. Lebih dari itu sebagai guru kita diharapakan memilki

mindset among terlebih dahulu sebelum mempraktikkan metode among.

Among adalah memberikan contoh tentang yang baik dan buruk tanpa mengambil hak murid agar bisa tumbuh dan berkembang dalam suasana batin yang merdeka sesaui dengan dasarnya.

Sistem among kita yaitu menyokong kodrat alamnya anak-anak yang kita didik, agar dapat mengembangkan hidupnya lahir dan batin menurut

kodratnya sendiri-sendiri. ----KHD

(23)

Merdeka Belajar Abad 21

Kompetensi abad 21 menjadi kompetensi yang perlu dimiliki murid untuk menghadapi

tantangan-tantangan ke depan. Untuk mencapai itu, pendidikan yang memerdekakan murid menjadi salah satu cara, murid merdeka dalam belajar , menggali keingintahuannya dengan bimbingan guru.

Tuntutan pembelajaran abad 21, mencakup:

Menjadi pembelajar sepanjang hayat;

Membangun konteks diri dan identitas suatu bangsa;

Tugas Pendidik di sini adalah: Mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki murid, yaitu kecerdasan rasa, karsa, cipta, dan karya, agar murid “menjadi manusia seutuhnya” (KHD).

Pengaruh pengajaran itu umumnya memerdekakan manusia atas hidup lahir, sedangkan merdekanya hidup batin terdapat dari Pendidikan. ---- KHD

(24)

Membimbing Murid, memperbaiki bangsa

Guru membimbing dan mendampingi murid dalam proses belajarnya. Bukan hanya sekedar meningkatkan kecerdasan berpikirnya, melainkan juga secara tidak langsung berperan memperbaiki bangsa.

Mengajar dan mendidik adalah bagian dari kebudayaan. Pendidik hendaknya menciptakan praktik pembelajaran yang mandiri dan kontekstual sesuai karakteristik murid.

(25)

Peran Keluarga, Sekolah dan Masyarakat

Kita sepakat bahwa pendidikan bukan hanya tanggungjawab guru di sekolah. Perlu kerjasaam dan kolaborasi antara keluarga, sekolah dan

masyarkat mewujudkan lingkungan pembelajaran yang optimal bagi murid.

Pada alam keluargalah anak mendapatkan dasar pendidikan budi pekerti dan Pendidikan sosial.

Di dalam hidupnya anak-anak, adalah tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat Pendidikan yang amat penting baginya, yaitu alam keluagra, alam perguruan, dan dan alam pergerakan pemuda (masyarakat).

(26)
(27)

Dokumentasi Penyebaran Materi Pemahaman

Merdeka Belajar

(28)

UMPAN BALIK

(29)

Refleksi

Yang saya pahami pada topik “Merdeka Belajar” ini adalah :

Guru tidak lagi terlalu dikejar dengan waktu dalam mengajar karena di awal pembelajaran, guru berusaha mencoba menarik minat murid dengan

memberikan kebebasan memilih topik yang akan di pelajari.

Cara ini diterapkan karena guru ingin murid memiliki rasa percaya diri dan memahami minat dan bakatnya. Dengan cara ini guru berusaha

mengarahkan murid agar tertarik untuk belajar mengasah kompetensi

berpikir kritis, kreatif, kerja sama dan mampu komunikasi pemahaman yang diperolehnya. Melalui pertanyaan pemantik di awal pembelajaran atau di akhir pembelajaran saat refleksi murid melatih berpikir kritis. Melalui

pembuatan media pembelajaran yang digunakan untuk memahami konsep murid belajar kreatif dan kerjasama. Melalui kegiatan komunikasi murid

mempresentasikan atau mengeluarkan pendapat tentang pemahaman yang diperolehnya.

(30)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Tugas PPG Topik 1 Pemahaman Peserta Didik dan

tahapan perkembangan kurikulum diindonesia Rencana pelajaran dirinci dalam rencana pelajaran terurai 1947 Rencana pendidikan sekolah dasar 1964 1973 1968 1975 Kurikulum sekolah