Aksi Nyata Aksi Nyata
Topik Topik
Merdeka Belajar Merdeka Belajar
KESI ISWANTI, S.Pd.SD.
KESI ISWANTI, S.Pd.SD.
SDN Mekarsari 01 Kec. Tambun Selatan SDN Mekarsari 01 Kec. Tambun Selatan
▸ Baca selengkapnya: aksi nyata pelaporan hasil belajar oleh murid
(2)Strategi Penerapan Strategi Penerapan
Merdeka Belajar di Kelas Merdeka Belajar di Kelas
Melalui Pembelajaran
Melalui Pembelajaran
B E R D I F E R E N S I A S I
B E R D I F E R E N S I A S I
▸ Baca selengkapnya: topik 3 aksi nyata prinsip pengajaran dan asesmen
(3)Ki Hajar Dewantara
"Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk kehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota
persatuan (rakyat)"
KHD menyatakan bahwa pengajaran bersifat memerdekakan manusia dari aspek hidup lahiriah (uiterlijke vrijheid) yaitu kemiskinan
dan kebodohan. Sedangkan pendidikan mengarah pada memerdekakan manusia dari aspek hidup batin (innerlijke vrijheid) yaitu
otonomi berpikir dan mengambil keputusan, martabat, mentalitas demokratik.
Ki Hajar Dewantara KHD menjelaskan bahwa tujuan
pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat.
Lalu, apa itu Lalu, apa itu
pembelajaran pembelajaran
berdiferensiasi?
berdiferensiasi?
Bagaimana Bagaimana
relevansinya dengan relevansinya dengan
merdeka belajar?
merdeka belajar?
"Usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu
murid." Tomlinson (1999:14)
"Serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh
guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid."
Pembelajaran Berdiferensiasi
Pada proses pembelajaran diferensiasi lebih menekankan pada kebutuhan individu, karena kita ketahui bersama bahwa setiap
anak itu unik, mereka mempunyai ciri khas masing-masing dan terlahir dengan kodrat alam dan zamannya, dalam hal ini guru
hanya bisa menuntun lakunya bukan kodratnya.
Relevansi pembelajaran
berdiferensiasi dengan Filosofi KHD
Pembelajaran berdiferensiasi dapat mewujudkan merdeka
belajar. Karena pembelajaran dirancang sesuai dengan kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid, mengakomodir segala kebutuhan murid sehingga ini menjadi sebuah solusi agar murid dapat memperoleh kesempatan belajar yang sama dengan segala
kelebihan dan kekurangannya.
Merumuskan tujuan pembelajaran
Menganilisis kebutuhan belajar dengan melakukan asessmen diagnostik (kognitif dan nonkognitif) berdasarkan 3 aspek yaitu kesiapan belajar murid, minat murid, dan profil belajar murid.
Menganilisis penerapan 3 strategi diferensiasi, konten (pengetahuan dan keterampilan), proses (ragam, tahap dan alur) dan produk (kesempatan dan demonstrasi)
Melakukan on going asessment
Melakukan evaluasi dan refleksi pembelajaran yang sudah berlangsung.
Bagaimana cara menerapkan
pembelajaran diferensiasi di kelas?
Kebutuhan Belajar Murid
Kesiapan Belajar (Readiness)
Kapasitas untuk mempelajari materi baru, tujuannya untuk memodifikasi
tingkat kesulitan pada bahan pembelajaran sehingga dapat dipastikan setiap siswa terpenuhi kebutuhan belajarnya. Guru membuat RPP / skenario pembelajaran, melakukan
penilaian berjenjang,, dll.
Minat
Salah satu motivator penting bagi siswa untuk dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Guru
memberikan motivasi seperti menjelaskan tujuann pembelajran,
memberikan pilihan kepada muridnya untuk belajar sesuai
dengan minatnya.
Profil Belajar
Memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar
secara natural dan efisien berdasarkan gaya belajar murid (visual, audio, kinestetik), budaya dan lingkungan belajar
/ situasi lingkungan.
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi
Konten
Materi
pengetahuan, keterampilan dan konsep yang
perlu dipelajari siswa
berdasarkan kurikulum.
Proses
Suatu proses yang harus dilakukan oleh siswa untuk
memungkinkan mereka berlatih dan memahami isi
materi
Produk
Adalah hasil
pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukkan murid
kepada kita
(karangan, pidato, rekaman, diagram,
dll).