1 TOPIK 3 AKSI NYATA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen Dosen Pengampu: Drs. Pamujo, M.M,M.Pd
Nama : Arif Muat Julianto NIM : 2301680301
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRAJABATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2023
2 T.3 AKSI NYATA
Pada tahap selanjutnya dari kegiatan perkuliahan ini, Anda dapat mencoba untuk menyusun draft rancangan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan pendekatan TaRL. Tugas rancangan pembelajaran ini akan disempurnakan pada topik selanjutnya.
Baiklah, setelah belajar, berdiskusi, menelaah kesesuaian pembelajaran dengan tingkat capaian dan karakteristik peserta didik, hingga mencoba merancang pembelajaran dan asesmen semoga pemahaman Anda tentang dengan pendekatan TaRL tersebut menjadi lebih baik.
Menyusun Rancangan Pembelajaran dan Asesmen sesuai dengan pendekatan TaRL : Pembelajaran sesuai dengan tingkat capaian merupakan sebuah pendekatan belajar yang mengacu pada tingkatan capaian atau kemampuan peserta didik. Seringkali disebut juga sebagai Teaching at the Right Level (TaRL). Pendekatan pembelajaran ini tidak mengacu pada tingkatan kelas, namun disesuaikan dengan capaian, tingkat kemampuan, karakteristik dan kebutuhan peserta didik guna mencapai capaian pembelajaran yang diharapkan
Draft rancangan pembelajaran pendekatan TaRL sebagai berikut : Mata Pelajaran : Matematika
Tema : Bangun Ruang
Kompetensi Dasar : Mengenal sifat-sifat bangun ruang sederhana, seperti kubus, balok, prisma, limas, tabung, kerucut, dan bola.
Indikator : Peserta didik dapat mengidentifikasi nama, jumlah sisi, jumlah rusuk, dan jumlah titik sudut bangun ruang sederhana.
Tahap 1: Asesmen Diagnostik
Untuk mengimplementasikan pembelajaran yang sesuai tingkat capaian peserta didik (TaRL), maka asesmen menjadi tahap pertama yang harus dilakukan. Asesmen ini biasa disebut juga asesmen diagnostik. Asesmen ini bertujuan untuk mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan, dan tahap capaian pembelajaran peserta didik.
• Guru menyediakan kartu-kartu yang berisi gambar bangun ruang sederhana dan nama- namanya.
• Guru membagikan kartu-kartu tersebut secara acak kepada peserta didik dan meminta
3 mereka untuk mengelompokkan kartu-kartu tersebut berdasarkan nama bangun ruangnya.
• Guru mengamati proses pengelompokkan yang dilakukan oleh peserta didik dan mencatat tingkat kemampuan mereka dalam mengenali bangun ruang sederhana.
• Guru mengelompokkan peserta didik menjadi tiga kelompok berdasarkan tingkat kemampuan mereka, yaitu:
o Kelompok 1: Peserta didik yang sudah mampu mengenali nama, jumlah sisi, jumlah rusuk, dan jumlah titik sudut bangun ruang sederhana.
o Kelompok 2: Peserta didik yang sudah mampu mengenali nama dan jumlah sisi bangun ruang sederhana, tetapi belum mampu mengenali jumlah rusuk dan jumlah titik sudutnya.
o Kelompok 3: Peserta didik yang belum mampu mengenali nama, jumlah sisi, jumlah rusuk, dan jumlah titik sudut bangun ruang sederhana.
Tahap 2: Perencanaan Pembelajaran
Tahap selanjutnya adalah menyusun perencanaan proses pembelajaran yang sesuai dengan data asesmen diagnostik. Dengan penyusunan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik, maka kita telah menempatkan peserta didik sebagai pusat utama pembelajaran, sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara
• Guru menyiapkan bahan ajar yang sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing kelompok, yaitu:
o Kelompok 1: Bahan ajar yang berisi materi tentang volume dan luas permukaan bangun ruang sederhana, serta contoh soal dan latihan soal yang berkaitan dengan materi tersebut.
o Kelompok 2: Bahan ajar yang berisi materi tentang jumlah rusuk dan jumlah titik sudut bangun ruang sederhana, serta contoh soal dan latihan soal yang berkaitan dengan materi tersebut.
o Kelompok 3: Bahan ajar yang berisi materi tentang pengenalan nama, jumlah sisi, jumlah rusuk, dan jumlah titik sudut bangun ruang sederhana, serta contoh soal dan latihan soal yang berkaitan dengan materi tersebut.
4
• Guru menyiapkan media pembelajaran yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk mempelajari materi yang telah disiapkan, yaitu:
o Kelompok 1: Media pembelajaran berupa buku pegangan, laptop, internet, dan kertas.
o Kelompok 2: Media pembelajaran berupa buku pegangan, handphone, internet, dan kertas.
o Kelompok 3: Media pembelajaran berupa buku pegangan, gambar-gambar bangun ruang sederhana, dan kertas.
Tahap 3: Pembelajaran
Selama proses pembelajaran berlangsung, maka asesmen-asesmen berkala perlu dilakuan untuk melihat proses pemahaman, kebutuhan, kemajuan peserta didik selama pembelajaran atau biasa disebut asesmen formatif. Adapun asesmen sumatif, sebagai proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran di akhir suatu pembelajaran juga diperlukan untuk membantu pendidik merancang projek berikutnya
• Guru membagi kelas menjadi tiga kelompok sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik yang telah ditentukan sebelumnya.
• Guru memberikan bahan ajar dan media pembelajaran yang sesuai kepada masing-masing kelompok dan memberikan instruksi tentang cara mempelajari materi yang telah disiapkan.
• Guru memberikan waktu yang cukup kepada peserta didik untuk mempelajari materi yang telah disiapkan secara mandiri atau berkelompok sesuai dengan kebutuhan mereka.
• Guru berkeliling kelas untuk memantau dan membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mempelajari materi yang telah disiapkan.
• Guru melakukan asesmen formatif secara berkala untuk mengukur perkembangan peserta didik dalam memahami materi yang telah disiapkan.
• Guru memberikan umpan balik dan saran perbaikan kepada peserta didik berdasarkan hasil asesmen formatif yang telah dilakukan.
• Guru melakukan asesmen sumatif di akhir pembelajaran untuk mengevaluasi pencapaian peserta didik dalam menguasai materi yang telah disiapkan.