• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asesmen - topik 3 - Aksi Nyata

N/A
N/A
Erna dwi muhatin

Academic year: 2024

Membagikan "Asesmen - topik 3 - Aksi Nyata"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

TOPIK 3 – AKSI NYATA

PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN 1 Teaching at the Right Level (TaRL)

Nama : ERNA DWI MUHATIN NIM : 2302114628

Kelas : PPG Prajabatan Guru Kelas SD-C

Hasil Observasi Lapangan pada Proses Pembelajaran

Sebagai mahasiswa yang ditugaskan untuk PPL di SDN Klegen 01 Kota Madiun melakukan observasi karakteristik peserta didik pada PPL. Di sekolah ini, menggunakan dua kurikulum kelas 1 dan 4 sudah memakai kurikulum merdeka namun kelas 2, 3, 5 dan 6 masih memakai kurikulum 2013. Pada saat proses pembelajaran dan interaksi sudah optimal. Hal ini dikuatkan dengan adanya projek yang dilakukan secara berkelompok untuk menumbuhkan sikap kolaboratif antar peserta didik. Di awal pembelajaran dilakukan kesepakatan kelas dengan tujuan membuat aturan di dalam kelas termasuk berdoa bersama sebelum di mulai pembelajaran. Dalam prosesnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran sangat aktif. Bahkan mereka meminta dan mencari guru agar pembelajaran tetap berlangsung sesuai jadwal pelajaran. Selain itu dilibatkannya peserta didik dalam pembentukan kelompok dan mereka mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Adanya diskusi tanya jawab menjadikan kelas menjadi lebih aktif di dalam kelas.

Guru selalu memberikan apersepsi kepada peserta didik untuk mengulang materi sebelumnya dan akan melanjutnya ke materi berikutnya. Hal ini bertujuan untuk mengecek kesiapan belajar di awal. Dalam kondisi guru mengetahui kompetensi awal peserta didik yang beragam. Maka guru akan menerapkan strategi pembelajaran yang beragam dengan meminta peserta didik berkelompok dan saling berkolaborasi. Guru selalu memotivasi peserta didik dalam proses pembelajaran agar peserta didik faham akan materi yang diajarkan. Pada periode awal pembelajaran, guru memberikan tes diagnostik berupa pre-test untuk memetakan kemampuan peserta didik. Hasil tes yang menunjukan keberagaman tingkat pengetahuan dan keterampilan siswa menjadi acuan bagi guru untuk melakukan proses pembelajaran selanjutnya. Berdasarkan hasil pre-test, guru akan memberikan bimbingan lebih intensif terhadap siswa yang memiliki pengetahuan dan keterampilan lebih rendah agar tidak tertinggal dari teman sejawatnya dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan bagi siswa yang

(2)

memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan lebih tinggi, guru memintanya untuk membimbing teman sejawat.

Kesesuaian Hasil Observasi dengan Konsep Pembelajaran TaRL

SDN Klegen 01 Kota Madiun terdiri dari beragam etis, budaya, agama yang tersebar dalam kelas, sebagai langkah penyusunan perencanaan pembelajaran secara rutin pihak kurikulum melalui Tim Pengembang Kurikulum akan mengadakan review kurikulum, sehingga setiap tahunnya SDN Klegen 01 Kota Madiun memiliki kurikulum yang disesuaikan dengan kurikulum pemerintah, termasuk di dalamnya pihak sekolah akan memodifikasi modul ajar yang disesuaikan dengan keadaan sekolah. Sebagai salah satu sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka, SDN Klegen 01 Kota Madiun telah menerapkan paradigma baru pendidikan yaitu fokus pembelajaran berada pada peserta didik (student center) dan guru leluasa untuk merencanakan pembelajaran. Hasil observasi menunjukkan bahwa SDN Klegen 01 Kota Madiun di awal pembelajaran melaksanakan tes diagnotik untuk mengetahui motivasi belajar siswa, minat dan bakat siswa, hal ini merupakan satu bukti baha SDN Klegen 01 Kota Madiun telah menerapkan pembelajaran TaRL dengan memperhatikan kebutuhan peserta didiknya.

Pada awal pembelajaran telah dilakukan pre-test sebagai bagian dari asesmen diagnostik untuk menilai kemampuan awal peserta didiknya di kelas, selain itu juga guru selalu melakukan apersepsi untuk mengingatkan pembelajaran sebelumnya dan peserta didik dapat menghubungkan pada materi selanjutnya yang akan dibahas, kemudian dalam proses pembelajaran guru tetap memperhatikan keaktifan peserta didiknya, jika memang ada yang terlihat tidak aktif maka akan dilakukan bimbingan, selain itu juga peserta didik yang memiliki kemampuan di atas rata-rata akan diminta untuk membantu rekan lainnya dalam pembelajaran, sehingga secara bersama-sama dalam proses pembelajaran dalam dilaksanakan secara efektif.

Belajar secara berkelompok pun diterapkan agar peserta didik mampu untuk berkolaborasi dengan rekannya. Untuk tugas, peserta didik dibebaskan untuk membuat tugas berdasarkan minatnya. Sebelum memulai pembelajaran Guru telah melakukan strategi pemetaan karakteristik peserta didiknya didalam kelas, misalnya dalam kesiapan belajar peserta didik akan diminta membuat kesepakatan kelas yang didalam nya termuat aturan-aturan kelas termasuk berdoa sebelum memulai pembelajaran, terkait minat/motivasi belajar tidak perlu diragukan lagi bahwa peserta didik sangat semangat untuk mengikuti setiap pembelajaran

(3)

ekonomi, dan yang terakhir adalah profil belajar akan didapatkan dari hasil asesmen diagnostik serta dari hasil tes skolastik.

Rancangan/Rencana Aksi Nyata

Pembelajaran paradigma baru memastikan praktik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yang gaya belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya. Adapun jabaran aksi nyata yang akan kami laksanakan adalah:

1. Mengadakan asesmen diagnostik untuk mengetahui karakteristik peserta didik meliputi minat/motivasi belajar, gaya belajar,kesiapan belajar, profil belajar peserta didik serta pemahaman awal atas materi yang akan dijelaskan.

2. Memodifikasi modul ajar sesuai dengan karakteristik peserta didik yang kami temukan.

3. Menerapkan modul ajar di dalam kelas dengan alur yang sederhana dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

4. Melakukan kesepakatan kelas sesuai dengan saran maupun pernyataan peserta didik sebagai langkah menumbuhkan budaya positif di dalam kelas.

5. Dalam pembelajaran kami akan menerapkan pendekatan konten, proses, dan produk sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi sehingga kebutuhan peserta didik dapat kami akomdasi.

6. Merancang pembelajaran yang menyenangkan dan memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.

7. Melaksanakan asesmen formatif dan asesmen sumatif jika diperlukan dan melaksanakan refleksi dan tidak lanjut dari setiap pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini terlihat saat guru melakukan asesmen diagnostik dengan memberikan 3 soal kepada peserta didik yang bertujuan untuk memetakan pengetahuan awal/ kesiapan

Dengan penyusunan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik, maka kita telah menempatkan peserta didik sebagai pusat utama pembelajaran, sesuai dengan filosofi Ki

Umpan Balik Asesmen diagnostik non kognitif yang telah dilakukan sangat di perlukan agar dapat menyesuaikan matode pembelajaran dengan karakter siswa Hasnimar, S.Pd.I Dengan

Gaya belajar, karakter, serta minat siswa Asesmen diagnosis yang dapat dilaksanakan secara rutin, pada awal ketika guru akan memperkenalkan sebuah topik pembelajaran baru, pada akhir

Berdasarkan hasil asesmen diagnostik diperoleh bahwa peserta didik memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda seperti tingkat kemampuan rendah, sedang, dan tinggi.. Selain itu, gaya

Asesmen untuk mengetahui posisi peserta didik di awal siklus pembelajaran • Menyampaikan persepsi antar guru yang mengajar kelas dan materi yang sama, kriteria penilaian apa yang

Pada proses pembelajaran yang diberikan guru telah berusaha menyesuaikan karakteistik, potensi serta kebutuhan belajar peserta didik yang ada di dalam kelas dan materi pembelajaran yang

Strategi Pembelajaran Penerapan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik Pembelajaran kontekstual berbasis teknologi Peserta didik memiliki karakteristik, kemampuan, dan