• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOPIK 3 RUANG KOLABORASI LAPORAN HASIL OBSERVASI

N/A
N/A
Eka Setiawan Al-ghifary

Academic year: 2024

Membagikan "TOPIK 3 RUANG KOLABORASI LAPORAN HASIL OBSERVASI "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TOPIK 3 RUANG KOLABORASI LAPORAN HASIL OBSERVASI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen I Dosen Pengampu : Dr. Elly Sukmanasa, M. Pd

Kelompok 2 Anggota Kelompok :

1. Dede Nora Sumirat (039223334) 2. Dilla Aura Dwiputri (039223335) 3. Eka Setiawan (039223336) 4. Elis Nurul Huda (039223337) 5. Fajar Hidayat (039223338) 6. Hana Septiani Dinila (039223339) 7. Intan Julita (039223340)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRAJABATAN GELOMBANG I 2023

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR 2023

▸ Baca selengkapnya: ruang kolaborasi topik 1 pembelajaran berdiferensiasi

(2)

Berikut ini hasil observasi terkait pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan guru di sekolah.

Narasumber : Siti Nurjanah, M. Pd Tempat : SDN Bondongan Hari/Tanggal : Senin, 23 Oktober 2023

1. Hasil telaah Rancangan Pembelajaran yang dibuat guru di sekolah dengan pendekatan TaRL, yaitu:

Pendekatan : Teaching at The Right Level (TaRL) Model : Problem Based Learning (PBL)

Metode : Diskusi, Ceramah, tanya jawab, dan penugasan

a. Dalam rancangan pembelajaran tersebut pendekatan TaRL terlihat pada langkah kegiatan inti pembelajaran dengan model PBL.

1) Sintaks 1: Orientasi Pada Masalah

• Adanya kegiatan mengamati video untuk memfasilitasi peserta didik dengan gaya belajar visual dan audio. (TaRL berbasis visual dan audio)

2) Sintaks 2 : Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar

• Adanya pembagian kelompok yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta didik, di mana peserta didik dikategorikan ke dalam 3 tingkat kemampuan yaitu tingkat kemampuan rendah, sedang, dan tinggi. (TaRL sesuai dengan level kemampuan peserta didik)

3) Sintaks 3 : Membimbing Penyelidikan Individu maupun Kelompok

• LKPD yang diberikan berdasarkan tingkat kemampuan peserta didik. (TaRL sesuai dengan level kemampuan peserta didik)

• Guru memberikan scaffolding bagi peserta didik yang belum memahami materi pembelajaran yang dipelajari mengenai materi listrik.

4) Sintaks 4 : Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

• Peserta didik yang memiliki gaya belajar kinestetik difasilitasi untuk mengembangkan kemampuannya dengan melakukan praktek secara langsung mengenai materi listrik. (TaRL berbasis kinestetik)

• Peserta didik menyajikan hasil diskusi berdasarkan tingkat kemampuan peserta didik. (TaRL sesuai dengan level kemampuan peserta didik)

▸ Baca selengkapnya: topik 2 ruang kolaborasi filosofi pendidikan indonesia

(3)

5) Sintaks 5 : Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah

• Peserta didik diberikan penguatan dengan mendengarkan penjelasan guru terkait materi listrik. (TaRL berbasis audio)

b. Dalam rancangan pembelajaran tersebut pendekatan TaRL terlihat pada langkah kegiatan penutup pembelajaran pada penerapan soal evaluasi.

Soal evaluasi pembelajaran dibedakan berdasarkan 3 kategori tingkat kemampuan peserta didik yaitu tingkat kemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Soal evaluasi untuk tingkat kemampuan rendah dibuat dalam bentuk menjodohkan. Soal evaluasi untuk tingkat kemampuan sedang dibuat dalam bentuk isian. Sedangkan soal evaluasi untuk tingkat kemampuan tinggi dibuat dalam bentuk uraian.

2. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran dengan penerapan TaRL.

(4)

3. Hasil Wawancara mengenai rancangan pembelajaran dan asesmen dengan pendekatan TaRL dan pembelajaran berdiferensiasi.

Pertanyaan Hasil Wawancara

1. Apa saja pertimbangan Bapak/Ibu dalam merancang pembelajaran dan asesmen?

Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa hal yang menjadi pertimbang dalam merancang pembelajaran dan asesmen yaitu karakteritik peserta didik dan tingkat kemampuan peserta didik yang beranekaragam.

2. Apakah Ibu melakukan asesmen awal/diagnostik sebelum merancang pembelajaran?

Ya. Asesmen diagnostik dilakukan pada awal tahun ajaran baru. Tes diagnostik yang dilakukan yaitu tes kognitif dan nonkognitif terkait literasi dan numerasi. Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal dari setiap peserta didik.

3. Apa yang diperoleh dari hasil asesmen diagnostik tersebut?

Berdasarkan hasil asesmen diagnostik diperoleh bahwa peserta didik memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda seperti tingkat kemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Selain itu, gaya belajar yang dimiliki setiap peserta didik berbeda-beda. Beberapa peserta didik memiliki gaya belajar visual, ada yang audio, dan juga kinestetik.

4. Bagaimana cara Bapak/Ibu merancang Cara yang dilakukan untuk merancang

(5)

Pertanyaan Hasil Wawancara pembelajaran dengan karakteristik

peserta didik yang berbeda-beda?

pembelajaran dengan karakteristik peserta didik yang berbeda-beda yaitu mengelompokkan peserta didik berdasarkan tingkat kemampuan dan menerapkan pendekatan TaRL.

5. Bagaimana penerapan pendekatan TaRL dalam proses pembelajaran?

Pendekatan TaRL yang diterapkan dalam proses pembelajaran yaitu:

a. Mengelompokkan peserta didik sesuai dengan tingkat kemampuannya.

b. Merancang LKPD dan asesmen yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan peserta didik.

c. Menyediakan media pembelajaran sebagai bentuk scaffolding bagi peserta didik yang memiliki tingkat kemampuan rendah.

6. Bagaimana bentuk LKPD dan Asesmen yang disesuaikan dengan pendekatan TaRL?

Bentuk LKPD dan asesmen yang disesuaikan dengan pendekatan TaRL yaitu:

a. Tingkat Kemampuan Rendah

Bentuk dari LKPD dan Asesmen untuk tingkat kemampuan rendah yaitu dengan level kognitif yang lebih rendah. Misalnya, pada C1-C3. Bentuk soal yang digunakan disesuaikan dengan kemampuannya seperti bentuk soal menjodohkan dan dapat disajikan gambar untuk menstimulus peserta didik dalam menjawab LKPD maupun soal.

b. Tingkat Kemampuan Sedang

Bentuk dari LKPD dan Asesmen untuk tingkat kemampuan sedang yaitu dengan level kognitif yang lebih tinggi dari kemampuan rendah. Misalnya, pada C4.

Bentuk soal yang digunakan disesuaikan dengan kemampuannya seperti bentuk soal

(6)

Pertanyaan Hasil Wawancara pilihan ganda dan isian singkat.

c. Tingkat Kemampuan Tinggi

Bentuk dari LKPD dan Asesmen untuk tingkat kemampuan tinggi yaitu dengan level kognitif yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTS peserta didik. Misalnya, pada C4-C6. Bentuk soal yang digunakan disesuaikan dengan kemampuannya seperti bentuk uraian atau essay.

7. Bagaimana hasil dari penerapan pendekatan TaRL?

Dari hasil penerapan pendekatan TaRL diperoleh bahwa peserta didik mampu meningkatkan kemampuan kognitifnya. Contohnya terdapat peserta didik dalam kelompok tingkat kemampuan rendah mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya, sehingga peserta didik tersebut beralih ke dalam tingkatan kemampuan sedang bahkan tinggi.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut diperoleh bahwa kesesuaian dengan pendekatan TaRL dan pembelajaran berdiferensiasi yaitu terletak pada konten, proses, dan produk. Konten (materi) yang diajarkan disesuaikan dengan tingkat capaian peserta didik.

Misalnya, bagi peserta didik pada tingkat kemampuan tinggi diharapkan mampu menguasai seluruh materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Sedangkan pada peserta didik tingkat kemampuan rendah cukup menguasai materi sesuai tujuan dengan scaffolding yang diberikan guru maupun teman sebaya.

Kesesuaian selanjutnya yaitu mengenai proses atau cara mengajarkannya, di mana guru melakukan pendekatan yang berbeda dalam proses belajar mengajar. Contohnya, guru memberikan scaffolding pada kegiatan awal sampai akhir pembelajaran untuk peserta didik yang memiliki tingkat kemampuan rendah. Sedangkan pemberian scaffolding pada peserta didik yang memiliki tingkat kemampuan tinggi sudah berkurang sehingga peserta didik diberikan kesempatan untuk menjawab dari hasil pemikirannya sendiri. Kesesuaian yang

(7)

terakhir yaitu megenai produk atau luaran yang dihasilkan, di mana dalam kegiatan pembelajaran hasil akhir yang diperoleh dari peserta didik juga berbeda-beda.

Dari penjelasan di atas hasil dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang memperhatikan kesesuaian dengan pendekatan TaRL dan pembelajaran berdiferensiasi maka dapat mendorong peserta didik dalam mengembangkan kemampuan kognitifnya sehingga dapat tercapainya tujuan pemberlajaran yang telah ditetapkan.

Referensi

Dokumen terkait

Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari

Tabel 4.4 Hasil Analisis Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik dalam Kuis

Kemampuan peserta tes (θ) setiap peserta didik dapat dikategorikan dalam lima predikat, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Interval kemampuan peserta

Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang dan rendah). d) Hasil belajar siswa secara individual

Diperoleh rata-rata hitung M sebesar 79 mengacu pada rata-rata hitung M yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas X SMA N

 Guru mengecek kehadiran peserta didik  Guru menstimulasi peserta didik dengan beberapa pertanyaan terkait materi pada pertemuan sebelumnya tentang teks Laporan Hasil Observasi yang

Berdasarkan data asesmen tersebut, peserta didik mengalami kesulitan pada tiga proses kognitif yaitu membuat kosakata, membuat inferensi, dan membuat koneksi dalam teks sehingga bila

Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter peserta didik sebagai individu