I. Pendahuluan
Artikel ini menyajikan hasil observasi mengenai penerapan pembelajaran berdiferensiasi dengan pendekatan Teaching at The Right Level (TaRL) di SDN Bondongan. Observasi ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas rancangan pembelajaran yang diterapkan oleh guru, serta untuk memahami bagaimana pendekatan ini dapat meningkatkan kemampuan peserta didik yang beragam. Penelitian ini dilakukan oleh kelompok mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Guru, di bawah bimbingan Dr. Elly Sukmanasa, M. Pd.
II. Hasil Telaah Rancangan Pembelajaran
Rancangan pembelajaran yang dianalisis menggunakan pendekatan TaRL menunjukkan struktur yang jelas dengan model Problem Based Learning (PBL). Dalam kegiatan inti, guru melakukan berbagai sintaks yang mendukung pembelajaran sesuai dengan gaya belajar peserta didik. Dari kegiatan ini, terlihat bahwa pembelajaran disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa, yang menunjukkan komitmen guru dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.
2.1. Sintaks Pembelajaran
Pada sintaks pembelajaran, guru memulai dengan orientasi pada masalah melalui video yang mendukung gaya belajar visual dan audio. Kegiatan ini diikuti dengan pengorganisasian peserta didik dalam kelompok berdasarkan kemampuan, sehingga setiap siswa dapat belajar sesuai dengan tingkatnya. Hal ini menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan memfasilitasi proses belajar yang lebih efektif.
2.2. Evaluasi dan Penutup
Pada kegiatan penutup, guru menerapkan evaluasi yang berbeda berdasarkan kategori kemampuan siswa. Soal evaluasi dibedakan menjadi menjodohkan untuk tingkat rendah, isian untuk tingkat sedang, dan uraian untuk tingkat tinggi. Pendekatan ini menunjukkan bahwa guru tidak hanya mengevaluasi hasil belajar, tetapi juga memperhatikan proses belajar siswa dengan memberikan soal yang sesuai dengan tingkat kemampuan mereka.
III. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran
Dokumentasi kegiatan pembelajaran mencakup foto dan catatan mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan TaRL. Dokumentasi ini penting untuk memberikan bukti konkret tentang implementasi metode pembelajaran yang telah dirancang. Hal ini juga berfungsi sebagai refleksi bagi guru dalam mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran di masa yang akan datang.
IV. Hasil Wawancara
Wawancara dengan guru mengenai rancangan pembelajaran dan asesmen memberikan wawasan mendalam tentang proses pengambilan keputusan dalam pembelajaran. Pertimbangan yang diambil berdasarkan karakteristik dan kemampuan peserta didik menunjukkan bahwa guru berusaha untuk memenuhi kebutuhan belajar yang beragam. Hasil wawancara ini juga menggarisbawahi pentingnya asesmen awal untuk mengetahui kemampuan dasar siswa sebelum proses pembelajaran dimulai.
4.1. Pertimbangan dalam Merancang Pembelajaran
Guru menyatakan bahwa karakteristik dan tingkat kemampuan peserta didik yang beragam menjadi pertimbangan utama dalam merancang pembelajaran. Dengan memahami perbedaan ini, guru dapat mengelompokkan siswa dan menerapkan pendekatan TaRL yang sesuai. Hal ini memungkinkan setiap siswa untuk belajar dengan cara yang paling efektif bagi mereka.
4.2. Asesmen Awal dan Hasilnya
Asesmen awal dilakukan untuk menentukan kemampuan siswa di bidang literasi dan numerasi. Dari hasil asesmen, guru menemukan bahwa terdapat variasi kemampuan di antara siswa, yang menjadi dasar dalam merancang LKPD dan asesmen yang sesuai. Dengan pendekatan ini, guru dapat memberikan dukungan yang tepat bagi siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda.
V. Kesimpulan
Penerapan pendekatan TaRL dalam pembelajaran berdiferensiasi terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Dengan membedakan konten, proses, dan produk pembelajaran, guru dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan setiap siswa. Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa dari berbagai tingkat kemampuan dapat berkembang dan mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.