• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aksi Nyata TOPIK 3 Filosofi Pendidikan

N/A
N/A
Dwi Yuniarni

Academic year: 2022

Membagikan "Aksi Nyata TOPIK 3 Filosofi Pendidikan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Cholisotul Ma’rifah Kelas : PGSD 03/C

PPG Prajabatan 2022

AKSI NYATA – MANUSIA INDONESIA BAGI SAYA

Mahasiswa membuat sebuah tulisan reflektif dalam bentuk artikel atau jurnal untuk menguatkan pemahaman tentang identitas manusia Indonesia dengan mengacu pada panduan berikut:

1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis tanda dan simbol yang ada di ekosistem sekolah dan proses pembelajaran tentang penghargaan dan penghayatan terhadap kebhinekatunggalikaan.

Hasil observasi mengenai penghargaan dan penghayatan terhadap

kebhinekatunggalikaan di SD tempat PPL kami SDN Karangasem IV Surakarta diterapkan pada mata pelajaran PPKn mengajarkan untuk saling menghargai dan menghormati antar umat beragama, perbedaan , budaya dan tingkat sosial. Pengajaran mengenai hak dan kewajiban juga diajarkan, untuk melakukan kewajiban terlebih dahulu sebelum mendapatkan hak, agar tercipta keseimbangan. Penerapan

kebhinekatunggalikaan juga diterapkan melalui kegiatan berkelompok agar peserta didik belajar untuk saling bekerja sama, menghargai pendapat teman, berdiskusi, dan berbagi tugas untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Nasionalisme dapat diterapkan pada menyanyikan lagu kebangsaan dan memperingati hari nasional dengan melakukan upacara di halaman sekolah. Hal ini sesuai dengan pemikiran KI Hajar Dewantara bahwa prinsip dasar untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu

menjadi manusia yang seutuhnya. Ki Hajar Dewantara sendiri merupakan sosok yang mendirikan Pendidikan di Indonesia menjadi lebih maju seperti sekarang. Sebagai seorang guru kita seharusnya “menuntun” dalam proses pendidikan, guru hanya mengembangkan atau fasilitator pada peserta didik, tidak bertindak sebagai instruktur dalam pendidikan merdeka dengan tetap memperhatikan kodrat alam dan zaman peserta didik. Dengan menerapkan prinsip ini, diharapakan calon pendidik yang professional mampu memiliki sikap sopan santun, toleransi, kompeten, kreatif, inovatif, integratif dan dedikatif supaya mampu mencapai visi dan misi yang ada di dalam lingkungan sekolah. Dengan adanya visi misi dan tujuan sekolah, maka peserta didik dapat mengerti tujuan dan arah mereka pada proses pendidikan yang mereka tempuh. Selain itu, peserta didik juga mampu mengembangkan cara berkomunikasi, sosialisasi, pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Visi dan Misi SDN Karangasem IV Surakarta Visi

“Terwujudnya warga sekolah yang sehat, berkarakter, cinta lingkungan, berdaya juang milenial, dilandasi iman dan taqwa”

Misi

1. Membiasakan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan yang bersih, nyaman, indah dan sehat

2. Membiasakan budaya tertib, disiplin, santun dalam ucapan, sopan dalam perilaku

▸ Baca selengkapnya: topik 3 aksi nyata prinsip pengajaran dan asesmen

(2)

3. Membiasakan peduli dan cinta lingkungan dimanapun berada.

4. Mengembangkan sekolah berbasis digital

5. Menumbuhkan dan memperkokoh keimanan dan ketaqwaan warga sekolah Berdasarkan hasil visi dan misi yang ada di SDN Karangasem IV Surakarta, dapat diketahui bahwa sekolah memiliki keutamaan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan memberikan Pendidikan moral yang baik, berakhlaq, dan tidak

meninggalkan nilai-nilai Pancasila. Kebhinekaan yang ada pada sekolah tidak menjadi penghalang untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai visi dan misi sekolah. Hal tersebut menjadikan peserta didik belajar tentang sikap toleransi dan menghargai serta mengenal banyaknya perbedaan yang ada pada diri manusia.

Dalam pembelajaran juga disisipkan nilai-nilai kebudayaan, agama dan budi pekerti luhur sesuai dengan kearifan lokal daerahnya. Misal guru memberikan contoh pada peserta didik ketika berbicara, bersosialisasi dan pembiasaan sholat berjamaah.

Penguatan Pendidikan karakter di SD juga sudah mulai diterapkan supaya peserta didik memiliki karakter yang baik, literasi yang tinggi, dan memiliki kompetensi yang unggul sesuai dengan perkembangan teknologi di abad ke-21.

2. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana penghayatan nilai-nilai Pancasila yang ada di sekolah menguatkan identitas manusia Indonesia.

Contoh penerapan yang dilaksanakan di SDN Karangasem IV Surakarta yaitu : 1. Melaksanakan kegiatan upacara bendera setiap hari Senin dan hari besar Nasional 2. Membiasakan menyanyikan lagu nasional sebelum pembelajaran atau di tengah- tengah pembelajaran

3. Memberikan kegiatan proyek kepada peserta didik dengan rutin (kegiatan kokurikuler)

4. Memberikan kegiatan intrakurikuler untuk memberikan informasi dengan baik dan bijak

5. Memberikan kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga, kepramukaan, seni budaya dan keterampilan untuk menumbuhkan karakter peserta didik dan meningkatakn kreativitas serta kemandirian peserta didik itu sendiri.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pelaksanaannya peningkatan kompetensi literasi bagi peserta didik di SDN Wonosari Baru melalui penguatan pendidikan karakter berbasis kelas antara lain dilaksanakan

manfaat Pendidikan keterampilan hidup Peserta didik memiliki sikap dan perbuatan yang baik untuk dirinya, masyarakat dan negaranya serta kehidupan yang masa datang Peserta didik

Mengenal Dan Memahami Diri Sebagai Pendidik  Mampu mengidentifikasi atau mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri  Mengenal karakteristik dan kebutuhan peserta didik yang

Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter peserta didik sebagai individu

Guru memberikan isyarat kepada peserta didik apabila waktu telah habis kertas berpindah ke meja lain.. Guru meminta peserta didik bergantian membacakan hasil tulisan

Dokumen ini membahas tentang refleksi tentang proses pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh siswa di SDN 3

Menurut Anda, apakah asesmen yang diterapkan di kelas sudah dapat memfasilitasi peserta didik dan memberikan ruang bagi peserta didik untuk memberikan umpan balik terhadap proses

Pada awal pembelajaran telah dilakukan pre-test sebagai bagian dari asesmen diagnostik untuk menilai kemampuan awal peserta didiknya di kelas, selain itu juga guru selalu melakukan