Dalam Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Nomor 32 Tahun 2009, Pasal 1 ayat 35 dijelaskan bahwa izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang memiliki AMDAL atau. UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai syarat untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan. Perihal izin lingkungan, yang dimaksud dengan izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL/UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai syaratnya. untuk memperoleh izin perusahaan dan/atau kegiatan.
32 Tahun 2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 109 tentang tindak pidana berulang kali melakukan usaha dan/atau kegiatan tanpa memiliki izin lingkungan. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Bab XV yang membahas tentang ketentuan pidana terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH) terdapat pada Bab XV tentang Ketentuan.
13 Muhammad Amin Hamid, Penegakan Hukum Pidana Lingkungan dalam Mengatasi Kerugian Negara, Pluralisme Hukum, Vol.
Jenis-Jenis Tindak Pidana Lingkungan Hidup
UUPPLH pada dasarnya juga mengatur tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara umum, dan mengabaikan undang-undang sektoral lainnya.17 Ketentuan sanksi pidana dalam UUPPLH diatur dari Pasal 97 hingga Pasal 121. Dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Perlindungan Lingkungan Hidup Pasal administratif 97 sampai 120 mengatur tentang jenis kejahatan lingkungan hidup. Undang-undang mengenai perusakan lingkungan hidup diatur dalam pasal Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Secara rinci, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup memuat 19 bentuk perbuatan atau perbuatan yang dapat dikenai sanksi pidana, yaitu: 19. Melepaskan dan/atau mengedarkan produk rekayasa genetika pada media lingkungan hidup, yang melanggar peraturan perundang-undangan atau izin lingkungan;
Jenis-Jenis Usaha Yang Harus Memiliki Amdal
Pengertian Melakukan Beberapa Kegiatan yang Wajib Memiliki UKL-UPL Dalam Peraturan Menteri Linkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Tinjauan Umum Tentang Izin Lingkungan 1. Pengertian Izin Lingkungan
Pengertian Baku Mutu Lingkungan
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi atau komponennya, yang ada atau seharusnya ada dan/atau unsur pencemar yang dijamin keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsurnya. lingkungan hidup 28 Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa baku mutu lingkungan hidup adalah keadaan yang mengatur berfungsinya lingkungan hidup yang bermanfaat bagi kehidupan. Baku mutu lingkungan meliputi: baku mutu air; baku mutu air limbah; baku mutu air laut; baku mutu udara ambien; standar kualitas emisi; standar kualitas interferensi; dan standar mutu lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.29. Menurut pakar Daud Silalahi, penetapan standar mutu erat kaitannya dengan sistem perizinan.
Baku mutu lingkungan hidup memegang peranan penting dalam penerapan Amdala, sebuah konsep awal pengendalian lingkungan hidup. Keterlibatan kelompok ahli, penelitian dan pengembangan serta metode analisis polutan sangat mendukung penerapan konsep baku mutu lingkungan hidup dan berkaitan dengan pelaksanaan Amdal.30. T Siahaan berpendapat bahwa “jika baku mutu tidak terpenuhi, atau jumlah zat atau energi tertentu yang masuk ke dalam media lingkungan hidup melebihi daya dukung lingkungan hidup, maka media lingkungan hidup tersebut telah rusak atau mengalami degradasi yang dapat membahayakan kehidupan.
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatakan: “Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menunjang kehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antara keduanya.”33. Tujuan baku mutu lingkungan hidup adalah untuk memberikan pedoman pengelolaan lingkungan hidup dan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian pencemaran lingkungan hidup secara nyata, diperlukan adanya baku mutu lingkungan hidup dan kriteria baku kerusakan untuk menentukan derajat kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lingkungan hidup.34. 32 Muhammad Erwin, Hukum Lingkungan Hidup dalam Sistem Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Indonesia, Bandung: Refika Aditama, 2015, hal.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa baku mutu lingkungan hidup berfungsi untuk menilai dan menentukan apakah suatu lingkungan hidup rusak atau tercemar. Batasan ukuran atau kadar makhluk hidup, zat energi, dan/atau komponen lain dalam lingkungan hidup. Karena melebihi baku mutu lingkungan hidup dapat mengakibatkan terjadinya degradasi lingkungan, berkurangnya luas lingkungan hidup atau tidak berfungsinya sebagaimana mestinya.
Dokumen Prasyarat Izin Lingkungan Hidup (AMDAL/UKL-UPL)
Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPL) atau dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (EMF) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) dapat berperan dalam melindungi dan mengendalikan dampak lingkungan hidup bagi penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan serta memberikan pengendalian, pemantauan dan pembinaan oleh pengawas. dan badan yang berwenang setelah izin diterbitkan. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) merupakan salah satu upaya preventif pengelolaan lingkungan hidup yang terus diperkuat dengan meningkatkan tanggung jawab pelaksanaan penyusunan Amdal dengan mewajibkan izin bagi penilai Amdal dan melaksanakan sertifikasi bagi penyusun dokumen Amdal, serta dengan memperjelas hukum. sanksi. bagi pelanggar di bidang Amdal. Proses dan kegiatan yang berpotensi menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan degradasi sumber daya alam dalam pemanfaatannya;
proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan, dan lingkungan sosial budaya; proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan warisan budaya; Perkiraan cakupan dampak dan sifat penting dampak yang akan terjadi jika rencana usaha dan/atau kegiatan dilaksanakan;
Masyarakat yang dimaksud diatur dalam Pasal 26 ayat 3, yaitu masyarakat yang terkena dampak, pemerhati lingkungan hidup, dan/atau orang yang terkena dampak apa pun. Bagi perusahaan dan/atau kegiatan yang tidak mencantumkan kriteria wajib Amdal sebagaimana diatur dalam Pasal 23 UUPPLH, dan peraturan usaha dan/atau kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaannya tidak menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup, maka wajib: UKL-UPL. UKL-UPL merupakan instrumen perencanaan tindakan pencegahan terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang mungkin diakibatkan oleh kegiatan pembangunan.
“Jenis usaha dan/atau kegiatan yang memerlukan Amdal dalam dokumen Amdal diatur dalam Peraturan Menteri, sedangkan jenis usaha dan/atau kegiatan yang memerlukan UKL-UPL ditetapkan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota, hal ini diatur dalam Pasal 34 Ayat (2) UUPPLH, “Gubernur atau Bupati/Walikota menetapkan jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib diberikan UKL-UPL.” Lebih lanjut, Pasal 35 ayat (1) mengatur bahwa usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi UKL-UPL harus membuat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. Jenis usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib UKL-UPL mempunyai beberapa kriteria, yaitu pertama tidak termasuk dalam kategori berdampak penting sebagaimana diatur dalam Pasal 23 ayat (1), dan kedua bersifat mikro. dan usaha kecil.
Tinjauan Umum Tentang Dasar Pertimbangan Hakim 1. Pengertian Pertimbangan Hakim
Unsur-Unsur Pertimbangan Hakim
Pertimbangan hakim atau Rattio Decindedi adalah dalil-dalil atau alasan-alasan yang dijadikan pertimbangan hakim sebagai dasar dalam memutus perkara. 46 A.A Sagung Mas Yudiantari Darmadi, Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan Putusan Pidana Bersyarat, Jurnal Advokasi, Vol. 8, tidak. 2 Tahun 2018, hal identitas terdakwa dan rincian tindak pidana yang didakwakan, termasuk waktu dan tempat terjadinya tindak pidana. Hal ini memastikan tergugat dan pihak terkait memahami tuduhan yang dihadapi dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk memberikan tanggapan atau pembelaan yang sesuai.
Surat dakwaan yang dibacakan di persidangan menjadi dasar bagi hakim untuk mempertimbangkan bukti-bukti dan dalil-dalil yang dikemukakan di persidangan dan pada akhirnya mengambil keputusan yang adil berdasarkan fakta dan hukum yang berlaku.47. Agar dapat dianggap sah, keterangan saksi harus berkaitan langsung dengan tindak pidana, berdasarkan pengalaman langsung atau tidak langsung, dan dibuat dengan sumpah di pengadilan. Hakim akan menilai keabsahan dan konsistensi keterangan saksi serta mempertimbangkan bukti-bukti lain sebelum mengambil keputusan yang adil berdasarkan hukum.49.
Yang dimaksud dengan alat bukti adalah segala sesuatu yang dapat disita dan dibawa oleh penuntut umum di muka sidang pengadilan, yang meliputi : 50. Yang melatarbelakangi perbuatan terdakwa adalah segala faktor yang menimbulkan keinginan dan kecenderungan yang kuat untuk melakukan tindak pidana. . Hal tersebut adalah aspek lingkungan sosial, ekonomi, pendidikan, pengalaman hidup, permasalahan pribadi dan faktor psikologis yang mempengaruhi terdakwa ketika melakukan tindak pidana.
Memahami latar belakang perbuatan terdakwa dapat membantu hakim mengkaji motivasinya dan memberikan pemahaman yang lebih utuh terhadap perkara yang dihadapinya. 51 Nisa Fadhilah, Kamilatun, Analisis pertimbangan hakim dalam memberikan putusan terhadap pelaku tindak pidana perampasan nyawa orang lain (Studi perkara nomor 64/Pid.B/2018/Pn.Kbu, Majalah Legalita Law, Vol. Pemahaman terdakwa kondisi adalah keadaan fisik dan psikis sebelum dilakukannya tindak pidana, termasuk status sosial yang melekat pada terdakwa.
Tinjauan Umum Tentang Pertanggungjawaban Pidana 1. Pengertian Pertanggungjawaban Pidana
Kesalahan
Adanya seseorang melakukan perbuatan melawan hukum atau berbuat sesuatu yang termasuk dalam rumusan KUHP sebagai suatu delik tidak serta merta berarti ia akan dihukum. Pompe berpendapat bahwa pengertian kesalahan dicirikan sebagai sesuatu yang meremehkan, yang pada hakikatnya tidak mencegah perbuatan yang melanggar hukum. Dalam Crimineel Wetbook (KUHP) tahun 1809 tertulis: “Niat adalah kemauan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
Menurut von Hipperl, intensionalitas adalah keinginan untuk menciptakan suatu tindakan dan keinginan untuk menimbulkan akibat dari tindakan tersebut. Teori ini menyatakan bahwa mustahil manusia menghendaki suatu hasil; orang hanya dapat menginginkan, mengharapkan atau membayangkan kemungkinan suatu hasil 58 2. Simons menjelaskan bahwa kelalaian secara umum terdiri dari dua bagian, yaitu tidak hati-hati dalam melakukan suatu tindakan, dan mampu meramalkan akibat dari tindakan tersebut.
Alasan Pemaaf
Alasan pemaaf dilihat dari unsur subjektifnya.61 KUHP mengatur tentang alasan pemaaf, sebagaimana terdapat dalam Pasal 44 yang menyatakan: Berdasarkan isi pasal tersebut, Adami Chazawi mengatakan bahwa seseorang tidak boleh dihukum karena alasan. mohon dimaafkan apabila terpenuhi sekurang-kurangnya salah satu dari dua hal berikut, yaitu: Jiwa pelaku mengalami cacat mental sejak berkembang, dan/atau jiwa pelaku mengalami cacat mental sejak berkembang, dan/atau jiwa pelaku mengalami gangguan yang wajar karena suatu penyakit.62. Oleh karena itu, penelitian ini memfokuskan pada ruang lingkup penyidikan mengenai pertimbangan hakim dalam menjatuhkan hukuman terhadap pelaku tindak pidana yang melakukan berbagai kegiatan yang memerlukan UKL-UPL tanpa memiliki izin lingkungan, berdasarkan hubungan kerja dengan badan usaha dan tanggung jawab pelaku. dalam tindak pidana multi kegiatan yang wajib memiliki UKL-UPL tanpa memiliki izin lingkungan, berdasarkan hubungan kerja dengan badan usaha.
Jenis Penelitian
Penelitian hukum adalah suatu kegiatan pengkajian ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematis dengan pemikiran yang konsisten untuk tidak mengacu pada hal lain di luar kedalaman pekerjaan penelitian.
Metode Pendekatan Masalah
Metode pendekatan kasus ini diwujudkan dengan menganalisis perkara-perkara yang menyangkut persoalan-persoalan yang dihadapi dalam pengambilan keputusan hakim. Metode pendekatan ini bersumber dari pandangan dan doktrin yang telah dikembangkan dalam ilmu hukum.
Sumber Bahan Hukum
Metode Analisis Bahan Hukum