• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penggunaan TIK di Berbagai Jenjang Pendidikan

N/A
N/A
Fauzia Nuraziza

Academic year: 2025

Membagikan "Analisis Penggunaan TIK di Berbagai Jenjang Pendidikan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGGUNAAN TIK DI BERBAGAI JENJANG PENDIDIKAN

Makalah Ini Ditunjukkan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Peserta Didik

Dosen Pengampu : Refnil Yetti, M.Pd.

Oleh:

Fauzia Nuraziza (220101196)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI) JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MIFTAHUL ‘ULUM MUKOMUKO

TAHUN 2025M/1446H

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt karena dengan rahmat,karunia,serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Analisis penggunaan TIK diberbagai jenjang pendidikan ” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan saya juga berterima kasih kepada Ibu Refnil Yetti, M.Pd. , selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Peserta Didik yang telah memberikan tugas ini kepada penyusun.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen Peserta Didik dan menambah wawasan serta pengetahuan kami tentang Analisis penggunaan TIK diberbagai jenjang pendidikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Mekar Mulya, Mei 2025

Penyusun

ii

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I : PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah...2

C. Tujuan... 2

BAB II PEMBAHASAN...3

A. Pengertian Penelitian...3

B. Penelitian Kualitatif dan Kantitatif...4

C. Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif...7

BAB III : PENUTUP... 9

A. Kesimpulan...10

B. Saran... 10

DAFTAR PUSTAKA... 11

iii

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan. Penggunaan TIK dalam proses pembelajaran tidak lagi menjadi hal yang baru, melainkan sudah menjadi kebutuhan pokok dalam mendukung efektivitas dan efisiensi pendidikan. Di era digital, kehadiran TIK memungkinkan terjadinya transformasi dalam cara guru mengajar dan siswa belajar, mulai dari akses materi pembelajaran secara daring, penggunaan media interaktif, hingga kolaborasi dalam lingkungan digital. Pemanfaatan TIK juga terbukti mampu meningkatkan minat belajar dan memperluas cakupan pembelajaran tanpa terbatas ruang dan waktu.

Di Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, berbagai jenjang pendidikan seperti TK, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi telah mulai mengadopsi penggunaan TIK dalam kegiatan pembelajaran dan administrasi. Namun, implementasi ini masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan sarana prasarana hingga rendahnya literasi digital di kalangan pendidik dan peserta didik

Melihat pentingnya peran TIK dalam dunia pendidikan, maka diperlukan analisis yang komprehensif mengenai bagaimana TIK digunakan di berbagai jenjang pendidikan. Dengan memahami pola penggunaan, manfaat, serta kendala yang dihadapi, maka akan terbuka peluang untuk merumuskan strategi yang lebih tepat dalam pengembangan pendidikan berbasis teknologi.

Oleh karena itu, makalah ini akan membahas secara khusus mengenai implementasi TIK di jenjang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi, serta mengkaji tantangan dan solusi yang relevan guna meningkatkan mutu pendidikan di era digital.

1

(5)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pemanfaatan penggunaan TIK di setiap jenjang lembaga pendidikan?

2. Apa saja kendala dalam penggunaan TIK?

3. Bagaimana solusi dalam menghadapi kendala penggunaan TIK?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pemanfaatan penggunaan TIK di setiap jenjang lembaga pendidikan.

2. Untuk mengetahui apa saja kendala dalam penggunaan TIK

3. Untuk mengetahui solusi dalam menghadapi kendala penggunaan TIK.

2

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pemanfaatan Penggunaan TIK di setiap Jenjang Lembaga Pendidikan

1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan alat dan sistem yang digunakan untuk memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi secara digital. Dalam dunia pendidikan, TIK meliputi perangkat seperti komputer, internet, perangkat lunak pembelajaran, serta sistem manajemen data yang memudahkan proses belajar dan administrasi. Dengan hadirnya TIK, berbagai aktivitas di lingkungan pendidikan menjadi lebih efektif dan efisien.

TIK bukan hanya media pembelajaran, tetapi juga sistem pendukung yang membantu mengelola administrasi sekolah secara digital, mulai dari pencatatan absensi, pengelolaan nilai, hingga pelaporan kegiatan akademik dan keuangan. Penggunaan teknologi ini memberikan kemudahan akses informasi bagi siswa, guru, serta staf administrasi, sehingga proses pendidikan berjalan dengan baik dan transparan.

Dengan perkembangan teknologi yang pesat, integrasi TIK dalam pendidikan menjadi kebutuhan utama di berbagai jenjang, baik dari TK sampai perguruan tinggi. TIK membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif serta memudahkan pengelolaan administrasi secara modern dan terorganisir.

2. Penggunaan TIK pada Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (TK) Pada salah satu TK di daerah Penarik, TIK digunakan sebagai alat bantu pembelajaran melalui media seperti video edukasi dari platform YouTube Kids yang berisi lagu-lagu dan cerita anak, animasi interaktif, serta permainan edukatif pada smartphone. Misalnya, guru memutar video huruf dan angka yang disertai animasi lucu untuk menarik perhatian anak-anak, sehingga mereka lebih mudah mengenal

3

(7)

konsep dasar dengan cara yang menyenangkan. Selain itu, beberapa TK sudah mulai menggunakan aplikasi pembelajaran anak seperti

“Endless Alphabet” untuk melatih kosakata dan pengucapan secara interaktif.

Dalam aspek administrasi, guru TK di Penarik biasanya menggunakan aplikasi sederhana seperti Google Forms atau Microsoft Excel untuk mencatat absensi harian siswa secara digital. Data absensi ini kemudian disimpan dan dianalisis secara berkala untuk memantau kehadiran anak. Komunikasi dengan orang tua dilakukan melalui WhatsApp Group yang digunakan untuk mengirim pesan pengumuman, jadwal kegiatan, serta laporan perkembangan anak secara rutin, sehingga orang tua dapat dengan mudah mengikuti kegiatan dan perkembangan anak mereka tanpa harus datang langsung ke sekolah.

3. Penggunaan TIK pada Jenjang Sekolah Dasar (SD)

Di jenjang Sekolah Dasar, TIK dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang interaktif, seperti penggunaan komputer. Siswa kelas 6 juga mulai dikenalkan dengan kemampuan dasar penggunaan komputer, yang membekali mereka dengan keterampilan teknologi informasi sejak dini.

Pada aspek administrasi, sekolah dasar menggunakan sistem digital untuk mencatat absensi siswa, mengelola nilai, serta mendokumentasikan data akademik dan keuangan secara terstruktur.

Hal ini mempermudah guru dan staf administrasi dalam pengelolaan data serta komunikasi dengan orang tua siswa.

Dengan penggunaan TIK dalam pembelajaran dan administrasi, sekolah dasar dapat menciptakan suasana belajar yang menarik sekaligus mengelola kegiatan secara efisien. Ini mendukung terciptanya proses pendidikan yang terorganisir dan modern.

4. Penggunaan TIK pada Jenjang SMP

Di salah satu SMP yang ada di Penarik, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah mulai dimanfaatkan secara nyata dalam

4

(8)

proses pembelajaran, terutama melalui platform daring seperti WhatsApp Group. Guru mengunggah materi pelajaran, tugas, dan kuis secara digital sehingga siswa dapat mengaksesnya kapan saja dari rumah atau sekolah.

Administrasi di SMP memanfaatkan sistem informasi akademik digital untuk mengelola data siswa, absensi, nilai, serta jadwal pelajaran. Dengan teknologi ini, seluruh proses administrasi menjadi lebih cepat dan akurat, sehingga staf sekolah dapat bekerja lebih efisien.Penggunaan TIK pada jenjang SMP juga menyiapkan siswa dengan kemampuan literasi digital yang penting untuk jenjang pendidikan lebih lanjut dan kehidupan sehari-hari di era digital.

5. Penggunaan TIK pada Jenjang SMA

Pada tingkat SMA, TIK digunakan secara lebih luas untuk mendukung pembelajaran berbasis teknologi, seperti video conference, pembelajaran online, dan pengembangan proyek digital yang mendorong kreativitas siswa. Siswa terbiasa menggunakan perangkat lunak presentasi dan sumber belajar digital untuk memperdalam materi.

Sistem informasi manajemen sekolah digunakan untuk mengelola administrasi yang lebih kompleks, termasuk data akademik siswa, nilai, absensi, serta pelaporan keuangan dan kegiatan sekolah secara digital. Penggunaan sistem ini membuat proses administrasi berjalan lebih terstruktur dan transparan.

TIK di SMA mendorong proses belajar yang interaktif dan administrasi yang efisien, mempersiapkan siswa menghadapi dunia pendidikan tinggi maupun dunia kerja yang semakin berbasis teknologi.

6. Penggunaan TIK pada Jenjang Perguruan Tinggi

Di perguruan tinggi seperti STAI Miftahul, pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran mulai diterapkan secara bertahap, terutama melalui media seperti Google Classroom, Zoom, dan WhatsApp Group sebagai sarana koordinasi antara dosen dan mahasiswa. Materi

5

(9)

perkuliahan sering dibagikan dalam bentuk file PDF atau PowerPoint melalui grup daring, dan tugas-tugas dikumpulkan melalui email atau Google Drive. Bahkan dalam beberapa mata kuliah, mahasiswa sudah diarahkan menggunakan Google Docs untuk kerja kelompok dan diskusi online. E-learning berbasis Google Forms juga cukup umum untuk ujian daring dan kuis.

Dalam kegiatan administrasi, pihak kampus menggunakan sistem semi-digital untuk pengelolaan data mahasiswa, seperti pencatatan nilai yang dilakukan melalui aplikasi Excel, penyimpanan data akademik di Google Drive, dan penyampaian pengumuman akademik melalui grup WhatsApp Prodi. Meski belum sepenuhnya menggunakan sistem informasi akademik terintegrasi seperti di universitas besar, pengelolaan akademik sudah mengarah ke digitalisasi, yang mempermudah akses dan pelacakan data mahasiswa.

Pemanfaatan TIK di STAI Miftahul 'Ulum Penarik mencerminkan upaya kampus dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi meski berada di wilayah pedesaan. Dengan dukungan dosen yang mulai melek digital dan mahasiswa yang terbiasa menggunakan smartphone, proses belajar mengajar dan administrasi kampus dapat berjalan lebih efisien. Hal ini menjadi fondasi penting untuk pengembangan kampus berbasis teknologi ke depan.

B. Kendala Dalam Penggunaan TIK di Lembaga Pendidikan

Penggunaan TIK di berbagai lembaga pendidikan di Penarik, Mukomuko, masih menghadapi tantangan yang cukup kompleks. Salah satu kendala utamanya adalah terbatasnya sarana dan prasarana pendukung, seperti perangkat komputer, LCD proyektor, serta jaringan internet yang stabil. Banyak sekolah dasar dan menengah di wilayah ini masih mengandalkan satu atau dua unit komputer yang digunakan secara bergantian oleh guru, bahkan beberapa masih mengandalkan perangkat pribadi. Akses internet juga sering terkendala oleh jaringan yang lemah,

6

(10)

khususnya saat hujan dan mati lampu atau di daerah yang jauh dari menara pemancar sinyal.

Selain itu, minimnya kemampuan guru dalam mengoperasikan teknologi juga menjadi hambatan utama. Di beberapa TK dan SD di Penarik, masih terdapat guru yang belum terbiasa menggunakan laptop secara aktif, apalagi platform digital seperti Google Classroom atau Zoom.

Guru-guru yang sudah senior umumnya lebih nyaman menggunakan metode konvensional, sehingga integrasi TIK dalam pembelajaran masih terbatas. Dalam administrasi sekolah, pengelolaan data siswa seperti nilai, absensi, atau laporan harian masih dilakukan secara manual menggunakan buku tulis atau lembar cetak.

Di tingkat perguruan tinggi seperti STAI Miftahul 'Ulum Penarik, kendala yang dirasakan lebih berkaitan dengan akses perangkat kalangan mahasiswa. Mahasiswa yang berasal dari desa-desa sekitar terkadang tidak memiliki perangkat pribadi seperti laptop, dan harus bergantung pada ponsel. Proses administrasi kampus seperti pengumpulan KRS, pembayaran SPP, dan pengumuman nilai masih dilakukan secara semi- manual karena belum tersedianya sistem informasi akademik yang terintegrasi. Hal ini membuat proses administrasi menjadi lambat dan rawan kesalahan.

C. Solusi Dalam Menghadapi Kendala Penggunaan TIK di Lembaga Pendidikan

Untuk mengatasi kendala infrastruktur, solusi yang realistis adalah mengusulkan bantuan pengadaan perangkat TIK kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Mukomuko. Sekolah-sekolah dapat mengajukan permohonan untuk perangkat dasar seperti laptop guru, LCD proyektor, serta perangkat Wi-Fi. Beberapa sekolah di Penarik telah memanfaatkan bantuan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk membeli modem atau membayar paket data internet sekolah, walau masih terbatas.

7

(11)

Peningkatan kapasitas guru menjadi solusi penting lainnya.

Sekolah dapat mengadakan pelatihan internal dalam bentuk peer teaching, di mana guru-guru muda yang lebih melek teknologi membantu melatih guru senior dalam menggunakan aplikasi seperti Microsoft Word, Google Drive, dan WhatsApp untuk keperluan administrasi dan pembelajaran.

Di perguruan tinggi, solusi yang dapat diterapkan adalah pembuatan sistem informasi akademik sederhana berbasis Google Form dan Google Sheet, yang bisa diakses oleh mahasiswa untuk keperluan administrasi akademik. Untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan data akademik, kampus sebaiknya mulai menerapkan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) secara bertahap. Sistem ini dapat digunakan untuk mengelola data mahasiswa, KRS, nilai, kehadiran, dan jadwal kuliah secara terintegrasi dan digital. Dengan adanya SIAKAD, proses administrasi yang sebelumnya dilakukan secara manual akan menjadi lebih cepat, rapi, dan minim kesalahan. Selain itu, penerapan SIAKAD akan memudahkan interaksi antara mahasiswa, dosen, dan bagian administrasi, terutama dalam hal pelayanan akademik seperti pengisian KRS, pengecekan nilai, dan pelaporan akademik.

8

(12)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di berbagai jenjang pendidikan di daerah Penarik, mulai dari TK hingga perguruan tinggi, telah memberikan dampak positif dalam menunjang proses pembelajaran dan administrasi. Di setiap jenjang, TIK digunakan tidak hanya sebagai media pembelajaran interaktif, seperti video edukasi dan platform daring, tetapi juga sebagai alat bantu administrasi digital yang mempermudah pencatatan absensi, pengelolaan nilai, hingga komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua. Perguruan tinggi seperti STAI Miftahul 'Ulum Penarik mulai mengadopsi teknologi secara bertahap melalui penggunaan Google Classroom, WhatsApp Group, serta sistem semi-digital dalam pengelolaan akademik meskipun belum sepenuhnya terintegrasi.

Namun, pemanfaatan TIK masih menghadapi berbagai kendala, seperti keterbatasan sarana dan prasarana, kurangnya pelatihan bagi guru dan staf, serta belum meratanya akses perangkat dan jaringan internet. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan langkah-langkah realistis seperti pengadaan perangkat TIK melalui bantuan pemerintah, pelatihan internal bagi tenaga pendidik, serta pengembangan sistem informasi akademik sederhana yang dapat diakses secara digital. Dengan dukungan dan komitmen bersama dari seluruh civitas akademika dan pihak terkait, pemanfaatan TIK di lembaga pendidikan di Penarik dapat semakin optimal, mendukung terciptanya proses pendidikan yang modern, efisien, dan berkelanjutan.

9

(13)

B. Saran

Saya selaku pemakalah mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, oleh karena itu saya mohon kritik dan saran dari teman-teman semua agar makalah ini dapat dibuat dengan lebih baik lagi.

Untuk saran bisa berisi kritikan atau saran terhadap penulis juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari Bahasa makalah.

10

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Dr. H. Mundir, Metode Penelitian KUALITATIF dan KUANTITATIF ( Jember : STAIN Jember Press : 2013)

Pinton Setya Mustafa, M.Pd., Dkk, METODOLOGI PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF, DAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( Mojokerto : Insight Mediatama : 2022)

Hardani, dkk Metode Penelitian KUALITATIF dan KUANTITATIF ( Yokyakarta : CV. Pustaka Ilmu : 2020)

Lukas S. Musianto “ Perbedaan Pendekatan Kuantitatif dengan Pendekatan Kualitatif dalam Metode Penelitian” Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 4, No. 2, September 2002: 123 - 136

11

Referensi

Dokumen terkait

MAKALAH INI DITUJUKAN UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH MANAJEMEN KEARSIPAN DOSEN PEMBIMBING : RIYA FATMAWATI Ip, M.Hum. DISUSUN OLEH : SUCHIA

(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan Islam)..

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah DASAR-DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN. Dosen

Tujuan penyusunan makalah adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi komponen

Makalah ini membahas mengenai filsafat pendidikan Islam dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Satuan Operasi, semester tiga program studi Teknik

Makalah analisis elektrokimia membahas aplikasi elektrokimia dalam berbagai bidang untuk mata kuliah Analisis Elektrokimia di Universitas

Makalah analisis elektrokimia membahas aplikasi elektrokimia dalam berbagai bidang untuk mata kuliah Analisis Elektrokimia di Universitas