• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis yuridis tanggung jawab notaris - Repositori UMRAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis yuridis tanggung jawab notaris - Repositori UMRAH"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dengan demikian, adanya asas kewarganegaraan dalam UUPA menegaskan bahwa hanya warga negara Indonesia yang mempunyai hak milik atas tanah. Edwin, Ali Murtadho, “Tanggung Jawab Notaris dalam Pembuatan Akta Perjanjian Nominasi Berkaitan dengan Kepemilikan Tanah oleh Warga Negara Asing di Lombok,” Jurnal Akta 5, no.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis

Pembelian tanah sengketa yang dilakukan oleh Dodi Usman (Warga Negara Indonesia) hanya menggunakan uang milik Marc Van Loo (Warga Negara Belanda), yang namanya disebutkan oleh Dodi Usman (Warga Negara Indonesia) hanya pada Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 13 Tahun 1997 yang tercantum sebagai pihak yang terlibat, nama tersebut dipinjam oleh Marc Van Loo (orang Belanda). Mengenai pokok sengketa, Dodi Usman (Warga Negara Indonesia) dan Marc Van Loo (Warga Negara Belanda) sepakat dan mendatangi notaris Sri Rahayu Soegeng untuk membuat surat pernyataan dan akta kuasa yang mana notaris Sri Rahayu Soegeng adalah pernyataan yang dibuat. Surat pernyataan berdasarkan kesepakatan atau persetujuan Dodi Usman (Warga Negara Indonesia) dan DR Marc Van Loo (Warga Negara Belanda) dan ditandatangani oleh Dodi Usman (Warga Negara Indonesia) dan Marc Van Loo (Warga Negara Belanda), kemudian notaris Sri Rahayu Soegeng mencap pernyataan tersebut surat dengan nomor 40/benar/VIII/2003 tanggal 1 Agustus 2003.

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Tanggung jawab Notaris untuk mengadakan perjanjian pinjam meminjam nama (nominee) sehubungan dengan kepemilikan tanah warga negara asing. Tanggung jawab Notaris akibat pembuatan akta yang diajukan yang memuat perbuatan melawan hukum para pihak.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu  Nama
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama

Tinjauan Pustaka

  • Tinjauan Tentang Perjanjian dalam Sistem Hukum Indonesia
  • Tinjauan Tentang Nominee
  • Tinjauan Tentang Akta dibawah Tangan yang di Waarmerking
  • Tinjauan Tentang Notaris

Dasar hukum pembuatan pengesahan yang dilakukan oleh Notaris berdasarkan Pasal 15 ayat (2) huruf b Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris yang menjelaskan bahwa pencatatan suatu surat di tangan dengan mencatatnya dalam buku khusus. Landasan filosofis keberadaan Notaris tertuang dalam pertimbangan hukum Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Kedudukan. Pengaturan mengenai fungsi notaris selanjutnya disempurnakan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Fungsi Notaris (Perubahan UUJN) yang telah disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. pada tanggal 17 Januari 2014 ( DPR-RI).

Kewenangan notaris diatur dalam Pasal 15 UU No. 2 Tahun 2014 tentang perubahan undang-undang nomor 30 tahun 2004 tentang kedudukan notaris.

Kerangka Teori

Teori tanggung jawab Abdulkadir Muhammad, perbuatan Notaris dapat dipertanggungjawabkan secara mutlak, karena kesalahan yang dilakukan oleh Notaris baik disadari atau tidak, disengaja atau tidak, tetap menimbulkan kerugian bagi orang lain. tanggung jawab ini juga melekat pada jabatannya, juga berlaku pada wewenang dan kewajiban yang juga melekat pada pejabat yang bersangkutan.

Kerangka Pemikiran

Perjanjian nominee yang dibuat secara perdata oleh notaris akan menimbulkan tindakan tanggung jawab bagi notaris, karena notaris tersebut melakukan perbuatan melawan hukum terhadap perjanjian nominee yang dibuatkan notaris. Kerugian bagi penduduk asing tersebut disebabkan oleh perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Notaris yang mengadakan akad, sehingga akta tersebut batal, oleh karena itu akta tersebut dianggap tidak pernah ada atau tidak pernah dibuat. Notaris juga dapat dimintai pertanggungjawaban secara perdata apabila terbukti melakukan perbuatan melawan hukum (wrongful act) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1365 KUH Perdata yaitu setiap orang.

Seorang Notaris juga dapat dimintai pertanggungjawaban secara perdata apabila terbukti melakukan perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1365 KUH Perdata, dimana kerugian yang dimaksud dalam pasal tersebut tidak selalu berupa kerugian moril atau kerugian materiil. dapat berupa sesuatu yang dapat dinilai dengan sejumlah uang, tetapi dapat pula berupa perbuatan melakukan perbuatan hukum tertentu sebagaimana tercantum dalam permohonan gugatan.

Definisi Konsep

Berdasarkan obyek sengketa tanah berdasarkan Hak Guna Bangunan Nomor 13 Tahun 1997 diakuisisi oleh Dodi Usman (warga negara Indonesia) melalui Marc Van Loo (warga negara Belanda) sebagai kuasa dari Tuan. Notaris Sri Rahayu Soegeng dalam kedudukannya membuat Akta Partai, dan Akta tersebut sesuai dengan keinginan/perjanjian Dodi Usman dan Marc Van. Notaris Tanjung Pinang sehingga Dodi Usman tidak mempunyai kapasitas dan kualitas untuk mengajukan gugatan terhadap Marc Van Loo. 4.

Sidang Pengadilan Negeri Tanjungpinang memutuskan: menolak seluruhnya keberatan Marc Van Loo (warga negara Belanda), notaris Sri Rahayu Soegeng dan PT Galang Batang Indah; mengabulkan gugatan Dodi Usman untuk seluruhnya;

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji berpendapat bahwa penelitian hukum normatif adalah penelitian hukum yang dilakukan dengan cara mengkaji bahan-bahan pustaka (data sekunder), antara lain: 49. Penelitian normatif tentunya harus menggunakan pendekatan perundang-undangan karena meneliti berbagai skema hukum yang bersifat sentral dan wujud. tema sentral dari penelitian tersebut. Merupakan kajian hukum normatif yang menggunakan pendekatan hukum; analisis hukum yang dihasilkan akan lebih akurat jika didukung oleh satu atau lebih pendekatan yang tepat untuk memperkaya pertimbangan hukum yang tepat untuk mengatasi permasalahan hukum yang dihadapi.50.

Artinya dalam sistem hukum yang ada saat ini belum ada atau belum ada norma peraturan perundang-undangan yang dapat diterapkan pada peristiwa hukum atau sengketa hukum konkrit.

Objek Penelitian

Fokus Penelitian

Sumber Data

Peneliti akan lebih mendalami sumber bahan hukum sekunder yang memberikan berbagai informasi mengenai konsep pembuktian terbalik yang terdapat dalam buku-buku hukum, artikel-artikel hukum, dan ensiklopedia hukum.51. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris. Bahan hukum sekunder adalah semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen resmi dan tidak mengikat secara hukum, seperti: tesis, tesis, disertasi, makalah, doktrin, keputusan pengadilan, artikel jurnal, karya ilmiah di bidang hukum dan lain-lain.

Bahan hukum tersier adalah bahan yang memberikan penjelasan atau petunjuk terhadap bahan hukum primer dan sekunder; contoh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ensiklopedia, indeks kumulatif dan lain sebagainya.

Teknik Pengumpulan Data

Studi lapangan dilakukan untuk memperoleh informasi tambahan melalui wawancara informan, sedangkan alat bantunya berupa panduan pertanyaan.

Teknik Analisis Data

Jadwal Penelitian

Sertifikat Hak Hunian Bangunan Nomor 13 Tahun 1997 atas nama Dodi Usman (Warga Negara Indonesia) dikuasai oleh Marc Van Loo (Warga Negara Belanda), sehingga Dodi Usman (Warga Negara Indonesia) menyerahkan bukti akta jual beli No.903/JB/ III/BU/2003 tanggal 1 Agustus 2003 sebagai bukti otentik mengenai transaksi atau peralihan hak milik atas tanah berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan nomor 13 Tahun 1997 atas nama Dodi Usman ( warga negara Indonesia), yang merupakan proses dan transaksi Undang-Undang Jual Beli Nomor 903/JB/III/BU/2003. Berdasarkan uraian dan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa pemilik sah tanah sengketa berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan nomor 13 Tahun 1997 atas nama Dodi Usman (warga negara Indonesia). . Oleh karena itu, gugatan penggugat setidak-tidaknya ditolak atau tidak dapat diterima. e) Gugatan Dodi Usmani hilang (Pencemaran nama baik tidak pasti).

Surat Pernyataan dan Surat Kuasa yang disahkan antara Dodi Usman (warga negara Indonesia) dan Marc Van Loo (warga negara Belanda) merupakan suatu perjanjian bagi mereka yang isi atau materi Surat Pernyataan dan Akta Kuasa yang disahkan itu dibuat oleh Notaris Sri Rahayu Soegeng bertentangan dengan hukum atau melanggar hukum, majelis hakim menyimpulkan patut dan berdasarkan hukum mengucapkan permohonan gugatan nomor 3 (tiga) dengan mengutip surat kuasa nomor 01 tanggal 1 Agustus 2003 antara Dodi Usman dan Marc Van Loo, dibuat oleh notaris Sri Rahayu Soegeng, dan surat pernyataan tertanggal 1 Agustus 2003, dibuat dan diiklankan oleh terdakwa II, bertentangan dengan hukum dan batal demi hukum.

HASIL PENELIITAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Objek

Objek sengketa berupa tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 207 tanggal 16 Juni 1997 atas nama Herry Julinus telah dialihkan ke Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 13 Tahun 1997 atas nama Dodi Usman (Warga Negara Indonesia), dimana tanah yang menjadi objek sengketa baik secara fisik maupun Sertifikat Hak Pakai Bangunan nomor 13 Tahun 1997 atas nama Dodi Usman (warga negara Indonesia) saat ini berada di bawah penguasaan DR. Tidak mencantumkan unsur kerugian dalam gugatan Dodi Usman melawan hukum, maka gugatan Dodi Usman harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima. Dodi Usman dalam gugatannya tidak melampirkan surat kuasa khusus pada gugatannya sehingga notaris Sri Rahayu Soegeng tidak bisa memastikan kepada siapa Dodi Usman memberikan kuasa tersebut.

Diakui Dodi Usman, uang pembelian tanah tersebut adalah uang Marc Van Loo, namun karena Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 13 Tahun 1997 menyebutkan bahwa nama pemilik atau penerima hak adalah Dodi Usman, sehingga secara hukum pemilik sah atas tanah yang disengketakan adalah Dodi Usman.

Tanggung Jawab Notaris dalam Mendaftarkan Akta di bawah Tangan

Artinya, secara jelas disebutkan bahwa meminjam nama untuk membeli tanah kepada warga negara asing adalah melanggar hukum. Tanggung jawab notaris untuk membuat perjanjian pinjam meminjam atas nama (nominee) sehubungan dengan kepemilikan tanah oleh warga negara asing” (2019). Tanggung jawab notaris dalam membuat perjanjian nominasi sebagai dasar peralihan hak milik atas tanah oleh warga negara asing di Indonesia.” Jurnal Transformasi Sintaks 2, no.

Perjanjian-perjanjian penunjukan hak atas tanah yang berkaitan dengan kepemilikan asing (Analisis Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 433 K/Pdt/2016). Notaris Indonesia 1, no.

PENUTUP

Kesimpulan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Kedudukan Notaris Pasal 16 ayat (1) huruf a Notaris wajib bertindak dapat diandalkan, jujur, teliti dalam melaksanakan tugasnya, independen. , tidak memihak dan mewakili kepentingan pihak-pihak yang terlibat dalam perbuatan hukum. Apabila Notaris ikut serta dalam membuat akta di bawah tangan sebelum disahkan, maka Notaris dapat dimintai pertanggungjawaban perdata apabila terbukti menuruti ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata, yang mana kerugian tidak harus selalu bersifat moral. atau kerusakan material. yang dapat dinilai dengan sejumlah uang, tetapi dapat pula berupa perbuatan, undang-undang tertentu sebagaimana tercantum dalam permohonan gugatan. Sesuai dengan putusan nomor 66/Pdt.G/2020/PNTpg, dimana majelis hakim menyatakan surat kuasa nomor 01 tanggal 1 Agustus 2003 antara Dodi Usman dan Marc Van Loo serta surat pernyataan tertanggal 1 Agustus 2003 yang dibuat dan ditandatangani oleh Notaris Sri Rahayu Soegeng adalah bertentangan dengan hukum dan batal demi hukum serta menghukum Marc Van Loo, Notaris Sri Rahayu Soegeng dan PT Galang Batang Indah untuk secara tanggung renteng membayar biaya perkara sebesar Rp. -lima ribu rupiah);.

Saran

Tanggung jawab Notaris dalam membuat akta perjanjian nominasi sehubungan dengan kepemilikan tanah oleh warga negara asing di Lombok.” Jurnal babak 5, no. Tanggung jawab notaris dan kepastian hukum penyelesaian sengketa kepemilikan tanah oleh orang asing karena perjanjian yang dicalonkan.” Jurnal Yustitia 15, no. “Akibat Hukum Nominasi Perjanjian Hak Atas Tanah Terkait Kepemilikan Warga Negara Asing.” Al-Aku: Jurnal Hukum dan Politik Islam 7, no.

Tanggung jawab Notaris dalam perjanjian pengangkatan berdasarkan KUHPerdata dan UU No. 5/1960 (keputusan studi kasus no. 426/Pdt.G/2020/PnDps).." JISIP (Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial dan Pendidikan) 6, no.

Gambar

Tabel 2.1   Penelitian Terdahulu  ........................................................................
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu  Nama
Tabel 3.1  Jadwal Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Seorang Notaris bertanggung jawab atas akta yang dibuatnya, oleh karena itu, prosedur.. pembuatan akta oleh Notaris harus sesuai dengan perundangan

Sampai saat ini, berdasarkan penelitian kepada masyarakat yang kehilangan salinan akta dan minuta akta yang simpan pada notaris juga musnah akibat tsunami serta notaris

Apabila terjadi kesalahan ketik yang dilakukan oleh Notaris maka Notaris juga wajib bertanggungjawab melakukan perbaikan akta sesuai dengan ketentuan pada Pasal 48

Selanjutnya pengaturan tentang pembacaan akta Notaris diatur dalam Pasal 16 ayat (7) UUJN, merupakan Pasal pengecualian terhadap pembacaan akta Notaris dengan syarat

Dengan demikian, dapatlah diketahui bahwa dalam hal tanggung jawab notaris pengganti dalam pembuatan akta bila terdapat kesalahan atau kelalaian dapat dikenakan sanksi

Undang-undang Jabatan Notaris juga diharapkan memuat pengaturan yang jelas tentang tanggung jawab notaris jika minuta akta yang dibuat dan disimpannya hilang atau rusak,

Praktek pembuatan akta Notaris yang sering memasukkan klausula kuasa mutlak, merupakan kuasa yang sah apabila tidak bertentangan dengan ketentuan Intruksi Menteri Dalam

Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik,.. sejauh pembuatan akta otentik tersebut tidak dikhususkan kepada