PENGERTIAN, SEJARAH, DAN BENTUK-BENTUK KORUPSI
Pengertian Korupsi
- Korupsi Dilihat dari Asal Kata-nya
- Korupsi Menurut Para Ahli
- Korupsi dalam UU No. 31 Tahun 1999 junto UU No. 20
Dengan membahas konsep korupsi dari ketiga sudut pandang di atas, kita akan dapat memahami “korupsi” dalam arti tertentu. Berbicara mengenai pengertian “korupsi” dalam perspektif hukum Indonesia berarti memberikan pengertian “korupsi” berdasarkan pasal-pasal yang mengatur perbuatan yang termasuk dalam tindak pidana korupsi.
Sejarah Korupsi
- Sejarah Korupsi dalam Kontek yang Luas (umum)
- Sejarah Korupsi dalam Konteks yang Khusus
Oleh karena itu, pembahasan mengenai sejarah korupsi di Indonesia dapat ditelusuri kembali ke era tersebut. Oleh karena itu, saya ingin menggunakan istilah “tindakan sejenis korupsi” yang sudah dilakukan sejak kerajaan-kerajaan pertama ada di Indonesia.
Bentuk-Bentuk Korupsi
Tindakan yang dikategorikan sebagai pelanggaran korupsi dapat berbeda-beda di setiap negara, tergantung peraturan perundang-undangan masing-masing negara. Tindak pidana korupsi tidak hanya menjadi pusat perhatian norma hukum, namun juga dibahas dalam norma agama.
Korupsi dalam Perspektif Agama Islam
Selain ayat di atas yang menjelaskan konsep suap, juga ditegaskan bahwa suap adalah perbuatan buruk dan tercela. Berdasarkan dalil-dalil di atas jelaslah bahwa korupsi (dalam bahasa Al-Qur’an; menikmati harta dengan sia-sia, penggelapan dan pencurian) adalah perbuatan yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.
Korupsi dalam Perspektif Agama Kristen
Orang-orang yang tidak beriman kepada Tuhan Allah inilah yang melakukan segala cara, termasuk korupsi, untuk mendapatkan kekayaan sebanyak-banyaknya. Dari penjelasan panjang lebar di atas menjadi jelas bahwa melalui agama Kristen Tuhan melarang keras tindakan korupsi dalam bentuk apapun.
Korupsi dalam Perspektif Agama Hindu
Mamaling adalah perbuatan yang mendatangkan dosa besar kepada pelakunya dan dilarang sama sekali oleh agama Hindu. Secara umumnya, konsep rasuah dalam pandangan agama Hindu boleh dibaca dalam Veda, di mana
Korupsi dalam Perspektif Agama Budha
Oleh karena itu, menurut agama Buddha, korupsi merupakan perbuatan yang dilarang keras karena melanggar aturan moral agama Buddha. Dalam perspektif Islam, korupsi dicontohkan dengan memakan harta orang lain secara sia-sia, menyembunyikan dan mencuri hasil pengumpulan zakat dan sedekah.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KORUPSI
Faktor Penyebab Korupsi Dalam Perspektif Teoritis
- Korupsi Menurut Teori Means ends Scheme Robert
- Korupsi Menurut Teori Social Solidarity Emile
- Korupsi Menurut GONE Theory Jake Bologne
- Korupsi dalam Perspektif Teori Sistem
Padahal, untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh individu dan kelompok, tata cara mencapainya telah disepakati. Jadi, menurut Bologna, penyebab utama korupsi adalah buruknya deteksi negara, dalam hal ini aparat penegak hukum, terhadap tindak pidana korupsi. Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang bekerja sama sesuai fungsinya masing-masing untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Seharusnya, ketika suatu komponen tidak berfungsi dengan baik, maka sistem secara keseluruhan akan terganggu dari sistem kerjanya, bahkan sistem akan berhenti bekerja. Komponen yang kinerjanya menurun harus segera diperbaiki, yang lebih tidak berfungsi harus segera diganti sebelum merusak sistem secara keseluruhan.
Faktor Internal Dan Eksternal Penyebab Korupsi
- Faktor Internal
- Faktor Eksternal
Berkaitan dengan perbuatan rasuah, persoalannya manakah di antara unsur-unsur manusia di atas yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan rasuah. Dalam konteks perbuatan rasuah yang dilakukan oleh seseorang, keinginan yang mempengaruhinya ialah keinginan yang buruk (nafsu al-ammarah bissu') dan akal akan menentukan kualiti perbuatan rasuah itu. Persoalannya adalah dari dua persekitaran, yang mana satu mempengaruhi seseorang untuk melakukan perbuatan rasuah.
Selain pengaruh orang-orang terdekat kita, korupsi juga menjadi faktor penyebab korupsi, karena sistem organisasi yang ada belum anti korupsi. Masih banyak celah yang bisa dimanfaatkan oleh para calon koruptor untuk melakukan tindakan korupsi.
Faktor-Faktor Penyebab Korupsi Di Indonesia
Korupsi tidak akan terjadi jika setiap individu warga negara telah menanamkan nilai-nilai antikorupsi. PENDEKATAN DAN METODE INTERNALISASI NILAI ANTI KORUPSI INTERNAL NILAI ANTI KORUPSI. Berdasarkan gambar di atas juga dapat dijelaskan lebih lanjut tahapan internalisasi nilai-nilai antikorupsi yang dapat dilakukan, yaitu;
Artinya, nilai-nilai antikorupsi yang sudah mengakar dijadikan sebagai pedoman hidup. Menjelaskan metode-metode yang dapat digunakan untuk menginternalisasikan nilai-nilai antikorupsi menurut pendekatan kognitif.
DAMPAK MASIF KORUPSI
Dampak Korupsi Terhadap Ekonomi (Kemiskinan)
Untuk diketahui, indikator kemiskinan Indonesia menggunakan standar di bawah standar yang digunakan Bank Dunia, dimana Bank Dunia menggunakan standar paritas daya beli (PPP) sebesar US$1 dan US$2 per hari. Jadi kalau kita menggunakan standar Bank Dunia dengan standar pendapatan RP maka angka kemiskinan di Indonesia akan sangat tinggi. Dari data tersebut kita dapat mengetahui posisi per kapita Indonesia dibandingkan negara tetangga.
Di sisi lain, mari kita lihat sekaligus bandingkan tingkat sumber daya alam yang kita miliki dengan negara tetangga. Marilah kita bertekad dalam hati untuk hidup tanpa korupsi dan sekaligus mengajak orang lain untuk hidup melawan korupsi.
Dampak Korupsi Terhadap Sosial Dan Budaya
Sengaja menyampaikan informasi mengenai keadaan pendidikan di DKI Jakarta dengan asumsi pendidikan di DKI Jakarta memiliki infrastruktur yang sempurna dan kualitas terbaik dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Data Keadaan Pendidikan di Indonesia Sumber: http://data.jakarta.go.id/dataset/dinding-guru-pupils44. Oleh karena itu wajar jika dunia pendidikan dan kualitas hasil pendidikan kita kalah dibandingkan negara tetangga.
Dari data di atas terlihat jelas bahwa mutu pendidikan (Output) kita masih kalah dengan negara tetangga. Apalagi korupsi menghambat percepatan peningkatan mutu pendidikan sehingga mutu keluaran sulit bersaing dengan negara lain di dunia kerja.
Dampak Korupsi Terhadap Politik Dan Demokrasi
Setelah melihat data pada tabel di atas, apa pendapat Anda mengenai dampak korupsi terhadap pendidikan? DAMPAK KORUPSI TERHADAP LEMBAGA PENEGAKAN HUKUM Lembaga penegak hukum merupakan bagian dari kehidupan bangsa yang tidak bisa lepas dari korupsi. Hal inilah yang ingin kita kaji pada subbab ini, yakni dampak nyata korupsi terhadap penegakan keadilan.
Dari ilustrasi kasus di atas dan hasil analisis yang Anda lakukan, saya rasa Anda sudah memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana pengaruh kewenangan dan kekayaan terhadap penegakan hukum. Dari data di atas terlihat jelas bahwa anggaran pertahanan negara kita lebih kecil 400% dibandingkan Singapura dan 100% lebih kecil dibandingkan Malaysia.
Dampak Korupsi Terhadap Kerusakan Lingklungan
Dengan menanamkan nilai-nilai antikorupsi sejak dini, diharapkan Indonesia terbebas dari tindakan korupsi. Contoh ini menggambarkan betapa konsep dan nilai antikorupsi tidak bersifat personal, namun masih bersifat retorika belaka. Penanaman nilai-nilai antikorupsi dapat dilakukan dengan mengajarkan konsep-konsep yang secara langsung mempengaruhi sikap dan tindakan moral. B.
Pembentukan nilai-nilai antikorupsi dapat dilakukan melalui lingkungan yang sarat dengan nilai-nilai antikorupsi. Jelaskan perbedaan antara pendekatan kognitif, arousal, dan empiris dalam membangun nilai-nilai antikorupsi.
UPAYA-UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA 99
Sejarah Pemberantasan Korupsi Di Indonesia
- Pemberantasan Korupsi pada Masa Orde Lama
- Pemberantasan Korupsi pada Masa Orde Baru
- Pemberantasan Korupsi Pada Masa Orde Reformasi
Format Penugasan Hasil Analisis Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia Pertanyaan/Permintaan Hasil Analisis Berikan pendapat anda. Upaya pemberantasan korupsi mulai semakin progresif ketika Presiden Sukarno membentuk lembaga pemberantasan korupsi yang diberi nama “Panitia Pembangunan Aparatur Negara (PARAN). Nasution memimpin upaya pemberantasan korupsi ketika ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Pertahanan dan Keamanan dan dibantu oleh Wiryono Prodjodikoro.
Berdasarkan keputusan presiden tersebut, dibentuk Tim Pemberantasan Korupsi (TPK) yang diketuai oleh Jaksa Agung. Namun keseriusan Tim Pemberantasan Korupsi (TPK) mulai dipertanyakan banyak pihak karena praktis Tim Pemberantasan Korupsi (TPK) tidak berbuat sesuai harapan.
Pendekatan Pemberantasan Korupsi
- Pendekatan Personal
- Pendekatan Institusional
- Pendekatan Hukum
Adapun pada era pemerintahan Joko Widodo saat ini, pemberantasan korupsi masih terkonsentrasi terutama oleh KPK. Upaya pelemahan KPK yang dilakukan adalah dengan bergulirnya penyidikan KPK langsung oleh DPR RI yang dijalankan oleh partai politik berkuasa. Hak penyidikan KPK menurut banyak pihak muncul karena banyaknya politisi yang dituntut KPK dan menjadi upaya melemahkan komisi antirasuah.
Selain pendekatan personal, pendekatan lain yang dapat dilakukan untuk memberantas korupsi adalah pendekatan institusional. Oleh karena itu, menciptakan sistem kelembagaan good governance merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya tindakan korupsi.
Strategi Pemberantasan Korupsi Di Indonesia
Cara untuk membangun nilai-nilai termasuk nilai-nilai antikorupsi menurut pendekatan ini adalah dengan menggunakan metode pembelajaran kognitif83. Dengan cara-cara tersebut maka penanaman konsep akan berjalan dengan baik yang secara otomatis akan menginternalisasikan nilai-nilai antikorupsi. Setelah itu, sampaikan pendapat Anda tentang bagaimana membangun nilai-nilai antikorupsi yang benar bagi masyarakat Indonesia.
Banyak nilai-nilai antikorupsi yang harus diinternalisasikan untuk membentuk warga negara yang antikorupsi. Dalam proses internalisasi nilai-nilai antikorupsi, kita harus mampu memilih pendekatan yang tepat agar nilai-nilai tersebut dapat bersifat personal.
NILAI-NILAI DAN PRINSIP-PRINSIP ANTI KORUPSI
Nilai-Nilai Anti Korupsi
Bacalah contoh cerita di bawah ini, lalu pikirkan secara mendalam dan kenali nilai-nilai antikorupsi yang terkandung di dalamnya. Kalau begitu mari kita bahas nilai-nilai antikorupsi yang harus dimiliki setiap warga negara untuk menjadi individu anti korupsi. Namun perlu dipahami terlebih dahulu “apa itu nilai, jenis nilai, dan nilai antikorupsi apa yang termasuk dalam kategori nilai yang mana”.
Nilai-nilai antikorupsi, jika dilihat dari ketiga jenis nilai di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai-nilai antikorupsi termasuk dalam ketiga jenis nilai tersebut. Selain nilai-nilai yang disebutkan di atas, nilai-nilai yang harus dimiliki seseorang untuk membentuk kepribadian anti korupsi adalah;
Prinsip-Prinsip Anti Korupsi
Kesepuluh nilai tersebut di atas harus terinternalisasi dengan baik dalam setiap jiwa bangsa Indonesia untuk mewujudkan warga negara yang anti korupsi. Dalam buku Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi disebutkan ada lima prinsip antikorupsi79 yang harus diterapkan agar korupsi dapat dicegah, yaitu; Melalui mekanisme inilah dapat dilakukan check and balances terhadap penggunaan kewenangan dan anggaran yang diberikan.
Keadaan yang cerah, jelas, terang dan jelas ini akan membuat orang lain dapat menyaksikan, melihat dan menilai apa yang sedang terjadi atau sedang terjadi. Asas “kebijakan” antikorupsi yang dimaksud adalah suatu peraturan atau ketentuan yang mengatur tata kelola agar tugas, wewenang, hak dan kewajiban dipahami secara jelas oleh penguasa atau pejabat.
Pendekatan-Pendekatan Dan Metode-Metode
Jika proses penanaman nilai-nilai antikorupsi pada fase ini berhasil, maka akan terbentuk manusia Indonesia yang berkepribadian antikorupsi. Mengapa dalam kasus-kasus korupsi yang terjadi selama ini, orang-orang yang terlibat dalam tindakan korupsi adalah mereka yang memahami konsep dan nilai-nilai antikorupsi. Jadi, jika pengetahuan tentang korupsi dan nilai-nilai antikorupsi baik, maka otomatis nilai-nilai antikorupsi akan terinternalisasi dengan baik.
Dalam perolehan nilai-nilai antikorupsi di atas hendaknya dilakukan secara berurutan dan sistematis sesuai tahapan yang diungkapkan Krathwohl dengan taksonomi sikapnya, yaitu; Setelah mempelajari bab ini, tugas selanjutnya adalah menganalisis kelemahan pengenalan nilai-nilai antikorupsi di Indonesia.