• Tidak ada hasil yang ditemukan

asesmen pembelajaran

N/A
N/A
Antyesti Arini

Academic year: 2025

Membagikan "asesmen pembelajaran"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Antyesti Arini Kelas : VI B

NIM : 2105134646

TUGAS ASESMEN PEMBELAJARAN BIOLOGI Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.

Karakteristik Kurikulum Merdeka :

Pengembangan Soft Skills dan Karakter Fokus pada Materi Esensial

Pembelajaran yang fleksibel

Standar Penilaian Kurikulum Merdeka

Penilaian atau Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar dan capaian perkembangan atau hasil belajar peserta didik. Pasal 9 (1) dinyatakan bahwa Penilaian hasil belajar Peserta Didik berbentuk: a. Penilaian formatif dan b. Penilaian sumatif.

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria minimal mengenai mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar Peserta Didik dilakukan sesuai dengan tujuan Penilaian secara berkeadilan, objektif, dan edukatif.

1. Penilaian hasil belajar secara berkeadilan merupakan Penilaian yang tidak bias oleh latar belakang, identitas, atau kebutuhan khusus Peserta Didik.

2. Penilaian hasil belajar secara objektif merupakan Penilaian yang didasarkan pada informasi faktual atas pencapaian perkembangan atau hasil belajar Peserta Didik.

3. Penilaian hasil belajar secara edukatif adalah Penilaian yang hasilnya digunakan sebagai umpan balik bagi Pendidik. Peserta Didik, dan orang tua untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar.

Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar Peserta Didik dilakukan sesuai dengan tujuan Penilaian secara :

(2)

1. Berkeadilan : Penilaian yang tidak bias oleh latar belakang, identitas, atau kebutuhan khusus Peserta Didik

2. Objektif : Penilaian yang didasarkan pada informasi faktual atas pencapaian perkembangan atau hasil belajar Peserta Didik

3. Edukatif : Penilaian yang hasilnya digunakan sebagai umpan balik bagi Pendidik, Peserta Didik, dan orang tua untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar.

Dalam pelaksanaannya Prosedur Penilaian hasil belajar Peserta Didik dilakukan disesuaikan dengan karakteristik jalur, jenjang, dan jenis Satuan Pendidikan, yang meliputi:

1. Perumusan tujuan Penilaian : dengan memperhatikan keselarasan dengan tujuan pembelajaran yang merujuk pada kurikulum yang digunakan Satuan Pendidikan, yang dimuat dalam perencanaan pembelajaran

2. Pemilihan dan/atau pengembangan instrumen Penilaian : dilaksanakan oleh Pendidik dengan :

• Mempertimbangkan karakteristik kebutuhan Peserta Didik

• Berdasarkan rencana Penilaian yang termuat dalam perencanaan pembelajaran.

3. Paksanaan Penilaian : dapat dilakukan sebelum, pada saat, dan/atau setelah pembelajaran.

4. Pengolahan hasil Penilaian : dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif terhadap data hasil pelaksanaan Penilaian yang berupa angka dan/atau deskripsi.

5. Pelaporan hasil Penilaian : dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar, berupa laporan hasil belajar yang disusun berdasarkan pengolahan hasil Penilaian dan paling sedikit memuat informasi mengenai pencapaian hasil belajar Peserta Didik. laporan hasil belajar untuk pendidikan anak usia dini juga memuat informasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak. Laporan hasil belajar tersebut tertuang dalam rapor atau bentuk laporan hasil Penilaian lainnya.

Bentuk Penilaian

Bentuk Penilaian hasil belajar Peserta Didik adalah : 1. Penilaian Formatif

• Dilaksanakan pada pendidikan anak usia dini, jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah.

• Bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai:

1. Peserta Didik yang mengalami hambatan atau kesulitan belajar; dan 2. Perkembangan belajar Peserta Didik.

(3)

• Penilaian formatif merupakan umpan balik untuk :

1. Peserta Didik untuk mengembangkan kemampuan dalam memonitor proses dan kemajuan belajar sebagai bagian dari keterampilan belajar sepanjang hayat; dan

2. Pendidik untuk merefleksikan dan meningkatkan efektivitas pembelajaran.

2. Penilaian Sumatif

• Dilaksanakan pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah.

• Bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar Peserta Didik sebagai dasar penentuan:

1. Kenaikan kelas

2. Kelulusan dari satuan pendidikan

• Penilaian pencapaian hasil belajar dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil belajar Peserta Didik dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.

Penentuan Kenaikan Kelas dan Kelululusan

Penentuan kenaikan kelas dilakukan dengan mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian Peserta Didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun ajaran.

Sedangkan penentuan kelulusan dari Satuan Pendidikan dilakukan dengan mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian Peserta Didik pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain pada:

1. Kelas V dan kelas VI untuk sekolah dasar atau bentuk lain yang sederajat; dan 2. Setiap tingkatan kelas untuk sekolah menengah pertama atau bentuk lain yang

sederajat dan sekolah menengah atas atau bentuk lain yang sederajat.

TAKSONOMI BLOOM 1. Pengertian Taksonomi Bloom

Taksonomi bloom adalah struktur hierarki yang mengidentifikasi keterampilan berpikir mulai dari jenjang yang rendah hingga jenjang yang tinggi. Taksonomi Bloom pertama kali diterbitkan pada tahun 1956 oleh seorang psikolog pendidikan yaitu Benjamin Bloom. Kemudian pada tahun 2021 direvisi oleh Krathwohl dan para ahli aliran kognitivisme. Hasil revisi ini yang kita kenal dengan nama Revisi

Taksonomi Bloom. Revisi yang dibuat hanya pada ranah kognitif dengan menggunakan kata kerja.

Tabel 1. Perbandingan taksonomi bloom dan revisinya ranah kognitif

Taksonomi Bloom Revisi Taksonomi Bloom Keterangan

Pengetahuan Mengingat

Low Order Thingking Skills

Pemahaman Memahami

Penerapan Mengaplikasikan

(4)

Analisis Menganalisis

High Order Thingking Skills

Sintesis Mengevaluasi

Evaluasi Mengkreasi

2. Klasifikasi Taksonomi Bloom 1) Ranah Kognitif (Cognition)

Ranah kognitif berasal dari kata cognition yang dapat disamakan dengan knowing yang memiliki arti mengetahui. Berdasarkan arti yang luas, cognition atau kognisi ialah peroleh, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Dalam ranah psikologis hasil belajar peserta didik yang meliputi setiap perilaku mental yang memiliki hubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan, informasi, pemecah masalah, kesengajaan dan keyakinan.

Menurut Bloom, ranah kognitif terdiri atas enam tingkatan yang disusun secara urutan tingkatan dari rendah ke tingkatan tinggi, yaitu: pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation).

a) Pengetahuan (Knowledge)

Kegiatan pembelajaran yang menghendaki peserta didik berpikir untuk

mengingat sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal yang telah dipelajari dan disimpan dalam ingatan. Hal tersebut meliputi fakta, bahan, benda, gejala, teori, kaidah, dan prinsip. Pengetahuan yang sudah disimpan dalam ingatan, kemudian digali pada saat dibutuhkan dalam bentuk mengingat (recall) atau mengenal kembali (recognition).

b) Pemahaman (Comprehension)

Kegiatan pembelajaran yang menghendaki peserta didik memahami materi atau bahan. Pemahaman dapat ditunjukkan dengan kemampuan menghubungkan antara faktor, antar konsep, dan antar data, serta meramalkan akibat dari berbagai penyebab suatu gejala.

c) Penerapan (Application)

Kegiatan pembelajaran yang menerapkan pengetahuan berupa kaidah atau metode, konsep, dan petunjuk teknis yang bekerja pada suatu kasus yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari dan menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah.

(5)

d) Analisis (Analysis)

Kegiatan pembelajaran analisis, peserta didik diajarkan untuk menguraikan materi ke dalam bagian atau komponen yang lebih terstruktur dan mudah dimengerti.

Peserta didik juga diajarkan untuk dapat menunjukkan suatu masalah dan memberi solusi untuk penyelesaian masalah.

e) Evaluasi (Evaluation)

Kegiatan pembelajaran yang mengandalkan kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersamaan dengan

pertanggungjawaban atas pendapat tersebut yang berdasarkan krteria tertentu.

f) Sintesis (Synthesis)

Proses kegiatan pembelajaran yang memadukan dan menghubungkan bagian- bagian secara logis sehingga dapat membentuk suatu kesatuan atau pola baru yang terstruktur.

Ø Domain Taksonomi Bloom

Taksonomi bloom mencetuskan tiga domain pembelajaran pada tahun 1966. Tiga domain tersebut antara lain:

1. Domain Kognitif

Domain ini berkaitan dengan ingatan, berpikir, dan proses penalaran. Isinya adalah mengenai perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.

2. Domain Afektif

Domain ini berkaitan dengan rasa, emosi, dan sikap. Kurikulum yang dibuat harus memuat konsep atau fakta yang bersentuhan dengan emosional peserta didik.

Guru harus sadar bahwa mengajar bukan hanya mengisi otak, tetapi juga menyirami hati dengan nilai terpuji. Hal ini berkaitan dengan sikap menerima, menanggapi, menghargai, pengorganisasian, dan karakterisasi.

3. Domain Psikomotor

Domain ini berisi perilaku-perilaku yang menekankan pada aspek keterampilan motorik fisik, seperti menulis, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin. Oleh karena itu domain ini membutuhkan pelatihan agar berkembang secara maksimal.

Kemampuan psikomotorik diukur dalam besaran kecepatan, akurasi, jarak, kekuatan, dan kelenturan dalam melakukan gerakan.

Taksonomi Bloom versi revisi, jenis pengetahuan dibagi menjadi 4 (empat) yaitu:

1. Fakta: Informasi yang menunjukkan fenomena dalam pembelajaran 2. Konseptual: termasuk kategori, struktur, dan teori

(6)

3. Prosedur: bagaimana menggunakan teknik dan metode yang spesifik, dan waktu penggunaannya

4. Metakognitif: strategi keputusan, pengetahuan-diri, dan “thinking about thinking

Dari empat jenis pengetahuan, kemudian dibagi menjadi enam tingkat pembelajaran. Pada revisi taksonomi Bloom ini, setiap tingkatan lebih menunjukkan kata kerja aktif untuk menggambarkan apa yang harus dilakukan oleh peserta didik.

Tingkatan dalam pengetahuan ini digambarkan dalam bentuk paramida, di mana tingkat dasar digambarkan lebih luas daripada tingkat di atasnya. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak orang yang bertahan pada tingkat pengetahuan yang lebih rendah ini. Kata kerja revisi taksonomi Bloom diuraikan sebagai berikut

(7)

1. Mengingat: pembelajaran yang paling mendasar (meskipun dapat melibatkan informasi yang kompleks). Pada tingkat ini, peserta didik mungkin

mengetahui terminology kunci untuk subjek tertentu, fakta dan angka yang relevan, sistem atau teori yang telah dikembangkan orang lain.

2. Memahami: orang tahu lebih banyak tentang apa sebenarnya arti dari informasi itu.

3. Menerapkan: pada tingkatan ini, pengetahuan digunakan dengan cara baru dan diterapkan untuk memecahkan masalah yang lebih kompleks.

4. Menganalisis: melibatkan pemecahan informasi menjadi beberapa bagian untuk memeriksa secara individual dan untuk melihat bagaimana informasi tersebut berhubungan satu dengan lain.

5. Mengevaluasi: orang membuat penilaian tentang apa yang telah mereka temukan sejauh ini. Pada tingkatan ini memungkinkan mereka untuk membuat rekomendasi atau menyarankan ide-ide inovatif.

6. Membuat: pada tingkat akhir ini, orang dapat mengatur ulang informasi yang dimiliki kemudian menggabungkan dengan informasi yang didapatkan kemudian menciptakan sesuatu yang baru.

KATA KERJA OPERASIONAL (KKO) EDISI REVISI TEORI BLOOM 1) Ranah kognitif

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi.

Contoh Pengukuran Ranah Penilaian Kognitif :

Apabila melihat kenyataan yang ada dalam sistem pendidikan yang diselenggarakan, pada umumnya baru menerapkan beberapa aspek kognitif tingkat rendah, seperti pengetahuan, pemahaman dan sedikit penerapan. Sedangkan tingkat analisis, sintesis dan evaluasi jarang sekali diterapkan. Apabila semua tingkat kognitif diterapkan secara merata dan terus-menerus maka hasil pendidikan akan lebih baik. Pengukuran hasil belajar ranah kognitif dilakukan dengan tes tertulis. Bentuk tes kognitif diantaranya;

§ tes atau pertanyaan lisan di kelas,

§ pilihan ganda,

§ uraian obyektif,

§ uraian non obyektif atau uraian bebas,

§ jawaban atau isian singkat,

§ menjodohkan,

§ portopolio dan

§ performans

(8)

2) Ranah Afektif

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku.

Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:

a. receiving b. responding c. valuing d. organization

e. characterization by evalue or calue complex

3) Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) tau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Ranah psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Hasil belajar ranah psikomotor dikemukakan oleh Simpson (1956) yang menyatakan bahwa hasil belajar psikomotor ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill)

(9)

dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Hasi belajar kognitif dan hasil belajar afektif akan menjadi hasil belajar psikomotor apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan ranah afektif.

Referensi

Dokumen terkait

• Fokus pada materi esensial dan kompetensi • Sesuai minat, bakat, dan aspirasi siswa; • Guru mengajar sesuai perkembangan siswa; • Sekolah mengembangkan kurikulum sesuai

PELATIHAN PENGUATAN MATERI ESENSIAL KURIKULUM MERDEKA UNTUK MGMP SOSIOLOGI MADRASAH ALIYAH SE-KABUPATEN MALANG Joan Hesti Gita Purwasih1, Seli Septiana Pratiwi2, Nanda Harda

KISI-KISI ASESMEN SUMATIF LINGKUP MATERI KURIKULUM MERDEKA TAHUN PELAJARAN 2023/2024 Mata Pelajaran : MTK Kelas : IV EMPAT Bentuk Soal : Uraian Jumlah Soal : 5 butir soal Waktu :

2023 ,bahwa dasar yang jadi pengembangan kurikulum merdeka ialah materi yang lebih simpel serta lebih mendalam karena kurikulum merdeka mempunyai standar kelas yang jauh lebih simpel

MAKALAH PEMBELAJARAN DAN ASESMEN PADA KURIKULUM MERDEKA Mata Kuliah Telaah Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran Matematika Dosen Pengampu : Nidya Fery, M.Pd.. Disusun Oleh: Sabrina

Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum

Modul ajar mata pelajaran IPAS kelas 5 SD untuk kurikulum merdeka dengan fokus pada materi zat tunggal dan

Jurnal Harian Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum Merdeka Mgg Alur Tujuan Pembelajaran Materi Penilaian Hari/Tanggal 1... Jurnal Harian Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum Merdeka