• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asnah S.Kep

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Asnah S.Kep"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana cara kerja keperawatan keluarga pada pasien hipertensi”.

Manfaat Penelitian

  • Bagi peniliti
  • Bagi tempat penelitian

Bobot merupakan nilai yang konstan untuk setiap kriteria dan tidak dapat diubah (Skor/angka tertinggi x bobot) Jumlahkan skor setiap kriteria untuk setiap diagnosa keperawatan keluarga. 2) Skor tertinggi yang dicapai adalah diagnosis keperawatan keluarga prioritas. J mengatakan, dirinya belum mengetahui secara detail tentang penyakit hipertensi yang diderita Ny. E tidak menderita dan keluarga tidak dapat mengidentifikasi gangguan kesehatan yang terjadi pada anggota keluarga yang sakit tersebut. Masalah Keperawatan Klien 1 Manajemen Kesehatan yang Tidak Efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit (D.0116).

S : Pak W menyampaikan bahwa beliau sudah memahami tentang hipertensi dan mengetahui cara mengurangi resiko terjadinya komplikasi akibat hipertensi. Klien dan keluarga klien sangat memahami apa itu hipertensi serta cara pengobatan dan pencegahannya.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Keluarga

  • Definisi Keluarga
  • Tipe Keluarga
  • Fungsi Keluarga
  • Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan
  • Peran Perawat Keluarga

Keluarga adalah satu-satunya institusi sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk mengubah organisme biologis menjadi manusia. Dalam keluarga inti, orang tua biasanya memiliki wewenang pengambilan keputusan yang lebih besar, dan anak dapat mengambil keputusan ketika anak sudah dewasa dan mampu mengambil keputusan. Sebuah keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama biasanya terdiri dari kakek-nenek, paman, bibi dan keponakan.

Pola konsumsi pada keluarga besar tentunya tidak sama dengan keluarga inti, karena jumlah anggota dalam rumah lebih banyak. Fungsi keagamaan dan pendidikan merupakan faktor penting dalam keluarga, dimana peran orang tua adalah memberikan pendidikan agama kepada anaknya sejak kecil. Semua keluarga harus berusaha memenuhi fungsi-fungsi tersebut, terutama dalam hal ini tugas orang tua yang merupakan pelaku utama dalam berfungsinya keluarga.

Peran keluarga merupakan perilaku spesifik yang diharapkan seseorang dalam konteks keluarga, peran keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesehatan, mengambil keputusan yang tepat mengenai tindakan, merawat anggota keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan rumah yang sehat dan rujukan ke institusi kesehatan khususnya. untuk pengobatan hipertensi (Ratnawati, 2017). Penerapan tanggung jawab keluarga di bidang kesehatan sangat diperlukan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan keluarga, khususnya lansia sebagai bagian dari anggota keluarga yang membutuhkan perawatan yang lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan yang timbul akibat proses menua.

Konsep Dasar Penyakit

  • Definisi
  • Anatomi Fisiologis Jantung
  • Patofisiologi
  • Penatalaksanaan
  • Komplikasi

Penopang utama jantung adalah paru-paru yang menekan jantung dari samping, diafragma menopang dari bawah, pembuluh darah besar yang masuk dan keluar jantung sehingga jantung tidak bergerak. Lapisan fibrosanya sangat keras dan bersentuhan langsung dengan dinding bagian dalam tulang dada rongga dada. Selain itu, lapisan fibrosa ini merupakan penghubung antar jaringan, terutama pembuluh darah besar yang terhubung pada lapisan ini (contoh: vena cava, aorta, arteri pulmonalis, dan vena pulmonalis). Endokardium, yaitu lapisan tipis otot jantung bagian dalam atau lapisan tipis sel endotel yang bersentuhan langsung dengan darah dan sangat melancarkan aliran darah, seperti halnya sel endotel pada pembuluh darah lainnya.

Ada beberapa ostia atau bukaan pembuluh darah besar yang patut Anda ketahui pada kedua atrium, yaitu. Ostium vena cava inferior, yaitu bukaan atau lubang pada atrium kanan yang menghubungkan vena cava inferior dengan atrium kanan. Ostium vena pulmonalis yaitu bukaan atau lubang pada atrium kiri yang menghubungkan vena pulmonalis dengan atrium kiri yang mempunyai 4 bukaan.

Batang paru, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah kotor dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis. Aorta asendens, yaitu pembuluh darah besar yang membawa darah murni dari ventrikel kiri ke lengkung aorta hingga ke cabang-cabangnya yang bertanggung jawab pada organ tubuh bagian atas. Pada titik ini, neuron preganglionik melepaskan asetilkolin, yang merangsang serabut saraf postganglionik di pembuluh darah, dimana pelepasan norepinefrin menyebabkan pembuluh darah menyempit.

Pada saat yang sama sistem saraf simpatik menstimulasi pembuluh darah sebagai respons terhadap rangsangan emosional, kelenjar adrenal juga terstimulasi, sehingga menghasilkan aktivitas vasokonstriktor tambahan. Perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh darah perifer bertanggung jawab atas perubahan tekanan darah yang terjadi seiring bertambahnya usia. Perubahan tersebut antara lain aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan berkurangnya relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan ekstensibilitas dan tarikan pembuluh darah.

Jika setelah waktu tersebut penurunan tekanan darah yang diharapkan tidak terjadi atau faktor risiko lain untuk penyakit kardiovaskular terdeteksi, sangat dianjurkan untuk memulai pengobatan farmakologis. Secara umum, pengobatan farmakologis hipertensi dimulai jika tekanan darah tidak berkurang setelah > 6 bulan menjalani gaya hidup sehat pada pasien dengan hipertensi stadium 1 dan pada pasien dengan hipertensi stadium ≥ 2. Beberapa prinsip dasar pengobatan farmakologis harus diikuti untuk menjaga kepatuhan dan meminimalkan efek samping efek, yaitu Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pola makan tinggi garam dan sensitivitas terhadap garam berperan penting dalam menyebabkan kerusakan organ target, seperti kerusakan pembuluh darah akibat peningkatan ekspresi transforming growth factor-β (TGF-β). a) Otak.

Infark miokard dapat terjadi jika arteri koroner mengalami aterosklerosis atau jika terbentuk trombus yang menghambat aliran darah melalui pembuluh darah, sehingga jaringan otot jantung tidak menerima cukup oksigen. Kerusakan yang lebih serius pada mata terjadi pada hipertensi maligna, dimana tekanan darah tiba-tiba meningkat.

Gambar 2.1 posisi jantung
Gambar 2.1 posisi jantung

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga

  • Pengkajian Keperawatan
  • Diagnosa Keperawatan Keluarga
  • Intervensi Keperawatan Keluarga
  • Implementasi Keperawatan Keluarga
  • Evaluasi Keperawatan Keluarga

Sebagai kepala keluarga, Bapak J berusia 49 tahun, pendidikan terakhir SMA, bekerja sebagai wiraswasta (bengkel), status imunologi sempurna, penampilan umum sehat dan tidak ada riwayat alergi/penyakit. Tn. W : Tidak ada kesulitan menelan, tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada kelenjar getah bening, dan tidak ada oklusi vena jugularis. S : Klien dan keluarga klien mengatakan bahwa klien sekarang sudah kembali menjalani pengobatan tekanan darah.

Pak W mengatakan jika melakukan aktivitas berlebihan akan mengalami nyeri pinggul hingga jari kaki kiri. S : Klien dan keluarga klien mengatakan bahwa klien sekarang sudah melanjutkan pengobatan tekanan darahnya. Dari pemeriksaan yang dilakukan diketahui terdapat gangguan kesehatan pada keluarga yaitu Bapak W yang menderita penyakit darah tinggi.

Tabel intervensi keperawatan No Masalah
Tabel intervensi keperawatan No Masalah

METODE PENELITIAN

Pendekatan / Desain Penelitian

Subjek Penelitian

Topik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asuhan keperawatan keluarga dengan kasus-kasus yang akan dikaji secara detail dan mendalam. Kriteria inklusi merupakan ciri-ciri umum atau syarat-syarat yang diharapkan dapat dipenuhi oleh penelitian terhadap subjek penelitiannya.Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah. Kriteria eksklusi merupakan karakteristik dan kontaminan yang mungkin menyebabkan subjek memenuhi kriteria inklusi namun tidak dapat dimasukkan menjadi subjek penelitian.

Definisi Operasional

Lokasi Dan Waktu Penelitian

Prosedur Penelitian

Metode Dan Instrumen Pengumpulan Data

Pendokumentasian dilakukan setiap hari setelah pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga hipertensi dan dilakukan sesuai format asuhan keperawatan keluarga. Alat atau instrumen pengumpul data menggunakan format penilaian, penegakan diagnosa menggunakan SDKI dan mediasi menggunakan SIKI & SLKI, melaksanakan implementasi dan evaluasi.

Keabsahan Data

Analisis Data

Nama Kepala Keluarga : Bpk. W. Usia 59 tahun, pendidikan terakhir D-III teknik mesin bekerja sebagai wirausaha (pencucian sepeda motor). Tn. W berusia 59 tahun, kepala keluarga, pendidikan terakhir D-III, teknik mesin, bekerja sebagai wiraswasta (pencucian sepeda motor), telah menyelesaikan status imunisasi, berpenampilan umum sehat dan saat ini terdiagnosis hipertensi 6 tahun yang lalu. Bapak S berusia 28 tahun saat masih kecil, mempunyai gelar sarjana teknik elektro dan saat ini bekerja di Jakarta dan pulang kampung setiap 2 bulan sekali.

E, saat merasakan nyeri pada bagian leher, klien cenderung berbaring dan tidur. Hal yang sama juga terjadi pada klien 2 yaitu Bapak W, apabila mengalami nyeri pada bagian pinggul hingga ujung kaki, klien cenderung banyak istirahat. Tn W : Mukosa bibir lembab, gigi tidak ada karies, namun ada gigi yang hilang karena lepas dan dicabut, lidah merah muda, leher dan. Klien 2, pengkajian dilakukan pada tanggal 26 Juli 2021, pihak keluarga Klien 2 yaitu Bapak W bersedia berkomunikasi dan menyetujui menerima asuhan keperawatan, serta terbuka dalam menyampaikan informasi mengenai hal tersebut.

nyonya. Dalam kasus klien 2, Tn.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Analisa Data

Diagnosa Prioritas Masalah

Intervensi

Implementasi dan Evaluasi

Pembahasan

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Proses pengkajian dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga memerlukan adanya “hubungan saling percaya” antara keluarga dengan siswa sehingga dalam proses pengkajian dapat diperoleh informasi yang diperlukan untuk mengetahui permasalahan yang timbul pada Keluarga 1 dan Keluarga 2, informasi yang diperoleh dapat diperoleh. melalui wawancara, observasi lingkungan klien. , pemeriksaan fisik klien dan perbandingan keadaan normal untuk mengetahui adanya data penyebab gangguan kesehatan yang timbul. Penentuan diagnosa keperawatan yang terjadi pada keluarga dilakukan dengan menentukan lubang data yang diperoleh kemudian menentukan prioritas masalah bersama keluarga. Upaya tersebut ditentukan bersama-sama dengan keluarga, agar keluarga memahami permasalahan yang timbul dalam keluarga itu sendiri.

Perencanaan merupakan tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah permasalahan yang belum terjadi dan mengurangi akibat dari permasalahan yang telah terjadi. Intervensi yang dilakukan penulis yaitu intervensi yang dilakukan secara mandiri tidak ada perbedaan dan dapat diterapkan pada kedua keluarga. Pelaksanaannya dilakukan pada tanggal 28 Juli 2021 s/d 4 Agustus 2021 untuk keluarga 1 dan 29 Juli 2021 s/d 5 Agustus 2021 untuk keluarga 2, berupa penyuluhan kesehatan hipertensi, penatalaksanaan nyeri, teknik relaksasi nafas dalam dan kompres hangat, pengukuran tekanan darah. tanda-tanda vital secara langsung secara terus menerus agar keluarga dapat memahami permasalahan kesehatan yang ada sekaligus mulai mengenali permasalahan dan cara mengatasinya.

Evaluasi yang dilakukan penulis terhadap kedua keluarga dilakukan selama kunjungan penulis selama 6 hari dan dilakukan dalam bentuk SOAP, mengulangi penjelasan yang diberikan pada proses pelaksanaan dan mengamati perubahan perilaku yang terjadi sehingga penulis bisa.

Saran

Semoga hasil keperawatan ini dapat menjadi bahan rujukan dalam pengajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya terkait topik keperawatan keluarga pada kasus hipertensi bagi dosen dan mahasiswa Politeknik Kedokteran Kemenkes Kalimantan Timur. Diperoleh dari https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/3f252a705ddbef7a bf69a6a9ec69b2fd.pdf. Hubungan Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Air Putih Samarinda.

Diambil dari http://www.jikm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/download/446/pdf Setawati S, & Agus, c.

Gambar

Gambar 2.1 posisi jantung
Gambar 2.2 letak jantung
Gambar 2.3 lapisan otot
Gambar 2.4 anatomi jantung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagi peneliti Manfaat bagi adalah agar peneliti dapat menegakkan diagnosa dan intervensi dengan tepat untuk klien dengan masalah keperawatan pada system pernafasan , khususnya dengan