• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.”S”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY.”S”"

Copied!
185
0
0

Teks penuh

Laporan Tugas Akhir ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan di hadapan tim penguji Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur, Jurusan Kebidanan, Program Studi DIII Kebidanan. Dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat bimbingan, arahan dan motivasi dari berbagai pihak.

Eli Rahmawati, S.SiT, M.Kes selaku penguji utama yang bersedia memberikan saya kesempatan untuk mempresentasikan hasil laporan tugas akhir saya.

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR SINGKATAN

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan
  • Manfaat
  • Ruang Lingkup
  • Sistematika Penulisan

Memberikan pelayanan obstetrik komprehensif dalam pelayanan kehamilan pada Ny. "S" G3 P2002 dengan usia kehamilan 39 minggu di wilayah kerja Puskesmas Klandasan Ilir Kota Balikpapan dan melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP. Pemberian asuhan obstetrik komprehensif pada persalinan Ny. "S" G3 P2002 dengan usia kehamilan 39 minggu di Wilayah Kerja Puskesmas Klandasan Ilir Kota Balikpapan dan melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP. Memberikan pelayanan obstetrik komprehensif pada bayi baru lahir pada Ny.

Memberikan asuhan kebidanan yang komprehensif dalam pelayanan kontrasepsi pada Ny. “S” G3 P2002 dengan usia kehamilan 39 minggu di Wilayah Kerja Puskesmas Klandasan Ilir Kota Balikpapan dan melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar Manajemen Kebidanan

Menafsirkan data dan kemudian memprosesnya menjadi masalah atau diagnosis yang diidentifikasi secara spesifik dan kebutuhan layanan kesehatan. Kata masalah dan diagnosis digunakan bersamaan karena beberapa masalah tidak dapat didefinisikan sebagai diagnosis namun tetap harus dipertimbangkan ketika mengembangkan rencana pelayanan kesehatan yang komprehensif. Langkah ini merupakan pengembangan masalah atau diagnosa yang teridentifikasi saat ini yang dapat diantisipasi dan pelayanan kesehatan yang diperlukan.

Evaluasi merupakan tindakan untuk memeriksa apakah rencana pengobatan yang dilakukan benar-benar mencapai tujuan yaitu terpenuhinya kebutuhan ibu seperti yang diidentifikasi pada langkah kedua terkait dengan masalah, diagnosis, dan kebutuhan pelayanan kesehatan.

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Komprehensif 1. Asuhan Kebidanan Komprehensif

Ibu cukup mengetahui tentang kehamilannya, ibu mendapat informasi tentang kehamilannya pada saat pemeriksaan kehamilan ke dokter spesialis kandungan. Anjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan dengan pola makan seimbang, kaya serat, dan minum air putih minimal 2 liter per hari. Pengumpulan data obyektif berupa melakukan pemeriksaan fisik pada ibu dan mengamati tanda-tanda bahaya pada saat melahirkan.

Pengumpulan data yang obyektif yaitu melakukan pemeriksaan pada ibu, meliputi penilaian TTV ibu, BB ibu dan pemeriksaan fisik ibu.

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan 1. Pengertian Asuhan Kebidanan

  • Konsep Dasar Persalinan a. Pengertian Persalinan
  • Konsep Dasar Teori Bayi Baru Lahir a. Pengertian

Kehamilan risiko tinggi adalah suatu kondisi pada ibu hamil dimana terjadi gangguan pada kehamilan yang berdampak pada ibu dan janin yang dikandungnya. Serta memberikan konseling kepada ibu dan keluarga, informasi pendidikan tentang risiko dalam kehamilan dan pengobatan jika terjadi keadaan darurat ibu (Rochayati, 2003). Melahirkan pada ibu yang faktor risikonya berusia di atas 35 tahun merupakan salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan persalinan lama, ketuban pecah dini, kelahiran dengan distorsi, plasenta previa, bahkan dapat berakhir dengan operasi caesar (SC).

Ibu dengan faktor risiko berusia di atas 35 tahun juga berisiko, termasuk ketuban pecah dini. Asuhan yang dapat diberikan oleh ibu bersalin dengan faktor risiko di atas usia 35 tahun adalah pemantauan dan pengendalian secara cermat terhadap keadaan ibu dan janin saat melahirkan, serta pelaksanaan asuhan mandiri berupa pertolongan persalinan. jika tidak ada komplikasi pada ibu. Pelayanan nifas yang dapat diberikan oleh ibu dengan faktor risiko di atas 35 adalah pemantauan dan pengendalian secara cermat terhadap kondisi ibu pada masa nifas, penjelasan kondisi ibu kepada ibu bersalin, perawatan mandiri berupa pemeriksaan ibu setelah melahirkan dan pemberian edukasi. informasi sesuai kebutuhan ibu, seperti juga memantau jika ibu mempunyai tanda-tanda kegawatdaruratan, kemudian memberikan perawatan rujukan dan bekerja sama dengan dokter spesialis kandungan (Delimayani dalam Hapsari, 2009).

Serotinus atau kehamilan lewat waktu adalah suatu kondisi kehamilan dimana persalinan terjadi pada minggu ke-42 atau lebih.22 Dalam penelitian yang dilakukan oleh Roos dkk, ditemukan 8,94% kehamilan lewat waktu, dimana terjadi peningkatan lebih dari 50% pada kehamilan lewat waktu. kehamilan cukup bulan pada ibu lanjut usia dan primipara. . Penelitian di Finlandia menyebutkan bahwa kejadian preeklamsia meningkat 1,6 kali lebih banyak pada ibu hamil berusia lebih tua dibandingkan pada ibu hamil muda. Seiring dengan tingginya angka kejadian ibu hamil di usia tua, maka angka komplikasi pun akan semakin meningkat.

Ibu berusia ≥35 tahun mempunyai kecenderungan lebih besar untuk melahirkan secara operasi caesar dan persalinan induksi dibandingkan ibu yang berusia lebih muda.10,28 Hal ini dibuktikan dengan peningkatan proporsi operasi caesar pada ibu berusia 40-45 tahun yang mencapai 50%. Pertambahan berat badan normal pada ibu hamil didasarkan pada indeks massa tubuh (BMI), dimana metode ini menentukan pertambahan berat badan yang optimal selama hamil. Pemberian tablet zat besi (Fe) pada ibu hamil ditujukan untuk mencegah terjadinya defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan untuk meningkatkan kadar hemoglobin.

Peran perawat adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin.

Tabel  2.6 Frekuensi  minimal  penilaian  dan  intervensi  dalam  persalinan normal
Tabel 2.6 Frekuensi minimal penilaian dan intervensi dalam persalinan normal

SUBJEK DAN KERANGKA KERJA PELAKSANAAN STUDI KASUS

Pada awal kegiatan dilakukan screening, observasi dan wawancara terhadap pasien, setelah diberikan penjelasan klien diminta menandatangani perjanjian untuk ikut serta dalam pelaksanaan studi kasus, selanjutnya dilakukan penilaian terhadap pasien. dibuat mengenai kehamilan. , persalinan, pasca persalinan dan BBL/neonatal hingga kontrasepsi dan investigasi pengaduan pelanggan dan. Dalam studi kasus ini, subjek yang diteliti berkisar antara ibu hamil trimester III dengan atau tanpa faktor risiko, ibu hamil, bayi baru lahir, ibu nifas, bayi baru lahir, dan calon penerima kontrasepsi. Subyek penelitian yang akan dibahas dalam Laporan Tugas Akhir ini adalah ibu hamil G3 P2002 dengan usia kehamilan 39 minggu dengan pelayanan mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatal hingga pelayanan bagi calon penerima kontrasepsi.

Setiap individu berhak dan mampu menentukan nasib sendiri, mempunyai nilai dan kehormatan/martabat serta berhak memperoleh informed consent. Prinsip ini menekankan pada pencegahan terjadinya risiko dan melarang penciptaan bahaya selama perawatan. Kewajiban pengasuh adalah memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko, termasuk ketidaknyamanan fisik, emosional, psikologis, kerugian sosial dan ekonomi.

Selain itu, pemilihan subjek penelitian harus adil dan seimbang, berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti, dan tidak boleh mengandung unsur manipulatif.

TINJAUAN KASUS

Pemeriksaan kepala sampai ujung kaki (head to toe) normal, tidak ada kelainan; Ibu mengetahui kondisinya dari hasil pemeriksaan. VT : Vulva/vagina : tidak ada kelainan, bagian : lunak/tipis, efek 75%, bukaan : 7 cm, cairan ketuban (-), hijau encer. VT (19.10 WITA): Vulva/vagina: tidak ada kelainan, Portio: tidak teraba, Efisiensi 100%, bukaan: 10 cm sempurna, warna meconeal tipis, tidak berbau dan normal.

Memeriksa rahim untuk memastikan tidak ada lagi bayi di dalam rahim; Tidak ada anak kedua di dalam kandungan. Payudara: Tampak simetris, terlihat bersih, produksi ASI terlihat, muncul hiperpigmentasi di areola, puting terlihat dan tidak ada tarikan. Alat kelamin : Vulva tidak edema, tidak terdapat varises, terlihat keluarnya lochea rubra, tidak ada tanda-tanda, tidak terlihat adanya fistula, jahitan pada luka perineum baik.

S : - Ibu tidak ada keluhan, darah nifas masih keluar sedikit, warnanya merah dan produksi ASI lancar. Alat kelamin : Vulva tidak edema, tidak terdapat varises, terlihat keluarnya lochea sangulenta, jahitan pada luka perineum baik. Organ genital: Vulva tidak edema, tidak ada varises, terlihat lochea serosa, jahitan pada luka perineum baik.

Sebelumnya ibu saya menggunakan KB suntik, tidak ada keluhan dan kendala selama menggunakan KB suntik. Hidung : Tampak simetris, tanpa polip, kelainan bentuk, kebersihan cukup, tanpa pernapasan hidung.

PEMBAHASAN

Saat diperiksa di akhir kehamilannya, berat badan Ny S adalah 59 kg dibandingkan dengan berat badan sebelum hamil 48 kg. Saat diukur tinggi badannya, Ny. S mempunyai tinggi badan normal 155 cm. Menurut Pantikawati (2010), tinggi badan normal ibu hamil adalah >145 cm. Saat diperiksa tekanan darah Ny S selalu normal, tekanan darah pada pemeriksaan terakhir 120/70 mmHg.

Kondisi Ny. S dalam keadaan baik, Ny. S yakin tidak ada keluhan mengenai kehamilannya saat ini.. Dalam kunjungan tersebut, Ny. S dalam keadaan baik, Ny. S merasa perutnya sering mual akibat kehamilannya saat ini. Penulis meyakini dengan status imunisasi TT lengkap pada Ny. S, maka klien dan bayinya dapat terhindar dari penyakit tetanus.

Tidak ada gap antara teori dan praktek pada kasus ini karena Ny S telah mendapatkan imunisasi lengkap. Bila dilakukan pengkajian sejak awal kehamilan trimester II sampai akhir trimester III, Ny. S mengonsumsi tablet Fe satu kali sehari. Pada saat evaluasi Ny. S dilakukan pemeriksaan Hb pada kehamilan trimester III dengan hasil 12,0 gr% yang dilakukan oleh penulis.

Nyonya. S juga melakukan pemeriksaan laboratorium HBSAg, HIV di Puskesmas dan semua hasil pemeriksaan laboratorium negatif. Penulis berpendapat perencanaan penatalaksanaan darurat rujukan tidak dilakukan karena hasil pemeriksaan pada Ny S dalam batas normal.

PENUTUPPENUTUP

Kesimpulan

Mampu memberikan perawatan komprehensif pada bayi baru lahir dengan sisa cairan ketuban meconeal yang ada saat lahir. Meskipun mata bayi tampak kuning pada hari ketiga kunjungan, namun hal tersebut masih dalam batas normal dan tergolong penyakit kuning fisiologis.

Saran

Diusahakan pemberian bimbingan dan pelayanan yang lebih sesuai dengan standar pelayanan kebidanan yang diberikan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang tepat, bermutu dan memuaskan bagi klien. Bidan berupaya untuk dapat menjalin komunikasi yang baik dengan pasien agar tercipta suasana terbuka dan harmonis, sehingga dapat meningkatkan pelayanan kebidanan khususnya dalam pemberian pelayanan kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir serta KB. Bidan dianjurkan untuk memberikan edukasi mengenai jarak/jarak kehamilan yang terlalu dekat karena mempunyai risiko tinggi pada kehamilan berikutnya.

Klien yang terpilih untuk melaksanakan laporan tugas akhir ini mempunyai manfaat yang sangat bermanfaat, antara lain: Melakukan pemeriksaan lebih sering pada masa kehamilan terutama pada kehamilan stadium akhir; jika memungkinkan, lakukan pemeriksaan USG. Mengembangkan pola pikir keilmuan dan melaksanakan pelayanan kebidanan secara komprehensif melalui pendidikan dan manajemen, serta memperoleh pengalaman nyata di lapangan untuk memberikan pelayanan kebidanan yang lebih efektif dan lebih meningkatkan mutu pelayanan kebidanan yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Tabel  2.6 Frekuensi  minimal  penilaian  dan  intervensi  dalam  persalinan normal
Tabel 2.6 Apgar Score
Tabel 2.7 Perubahan Normal Pada Uterus Selama Post partum

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan: Untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil,bersalin,bayi baru lahir,nifas pada Ny.A menggunakan pendekatan manajemen kebidanan sesuai dengan teori