PENDAHULUAN
PERKEMBANGAN TEORI SEL
Peralatan modern seperti mikroskop
(polarisasi/UV/electron), kromatografi, elektroforesis, radio isotop.
o Perkembangan apa sajakah yang termasuk dalam perkembangan iptek tentang sel?
Aristoteles dan Paracelsus (Yunani, 384- 322 SM, zaman Renaisance):
o sel hewan dan sel tumbuhan ditemukan pada sel sejenis.
Conrad Gesner (Swiss) (1958):
o struktur sel protista dilihat dengan lensa pembesar dinamakan Foraminifera.
Anthony Van Leeuwenhoek (1672-1723, Belanda):
Mengamati bakteri pada gigi bentuk (basil, kokus dan spiril), bentuk sperma manusia, anjing, katak , ikan, burung dan amfibi, serta sel darah manusia.
Marcello Malphigi (1628-1694, Italia):
menemukan ruangan-ruangan kecil yang dibatasi selulosa (dari bagian akar dan batang).
Robert Hooke (1635-1703, Inggris):
Irisan gabus kering ditemukan petak- petak kosong yang dibatasi dinding dinamakan sel.
Jan Swamerdam (1637-1680,
Belanda) dan Nehemiah Grew (1641- 1712, Inggris):
Struktur mikroskopik sel tumbuhan
dan sel hewan.
Rene Dutrochet (1817-1847, Perancis):
Jaringan hewan dan tumbuhan (sekumpulan dari sel).
Johanes Purkinje (1787-1869, Cekoslowakia):
isi suatu sel adalah protoplasma atau serupa gelatin yang di namakan sarcode.
Rene Dutrochet (1817-1847, Perancis):
mengamati jaringan hewan dan tumbuhan (sekumpulan dari sel).
Johanes Purkinje (1787-1869, Cekoslowakia):
isi suatu sel adalah protoplasma atau serupa gelatin yang dia namakan sarcode.
Felix Dujardin (1815-1887): sel terdiri dari cairan yang disebut protoplasma.
Hugo Von Mohl (1805-1872):
protoplasma merupakan substansi hidup pada sel.
Robert Brown (1773-1858, Inggris):
menemukan nukleus (inti sel) dari epidermis serbuksari dan bakal biji. Inti sel merupakan bagian yang penting dari sel.
Menemukan gerak protoplasma yang acak-acakan yang dinamakan Gerak Brown.
Robert Brown (1773-1858, Inggris):
menemukan nukleus (inti sel) dari epidermis serbuksari dan bakal biji. Inti sel merupakan bagian yang penting dari sel.
Menemukan gerak protoplasma yang acak-acakan yang dinamakan Gerak Brown.
Mathias J. Schleiden (1804-1881, Jerman): jaringan tumbuhan terdiri dari sel, sedangkan Theodor Schwann
(1810-1882, Jerman): jaringan hewan terdiri dari sel.
Schwann dan Schleiden menemukan
Mathias J. Schleiden (1804-1881, Jerman): jaringan tumbuhan terdiri dari sel, sedangkan Theodor Schwann
(1810-1882, Jerman): jaringan hewan terdiri dari sel.
Schwann dan Schleiden menemukan
Mathias J. Schleiden (1804-1881, Jerman): jaringan tumbuhan terdiri dari sel, sedangkan Theodor Schwann (1810- 1882, Jerman): jaringan hewan terdiri dari sel.
Mathias J. Schleiden (1804-1881, Jerman): jaringan tumbuhan terdiri dari sel, sedangkan Theodor Schwann (1810- 1882, Jerman): jaringan hewan terdiri dari sel.
Schwann dan Schleiden menemukan postulat:
1). Semua makhluk hidup terdiri dari sebuah atau lebih sel bernukleus.
2). Sel merupakan kesatuan fungsi yang
terkecil dari makhluk hidup.
Rudolf Virchow (1821-1902, Jerman), sel berasal dari sel yang ada sebelumnya.
Sel merupakan kesatuan struktural dan fungsional dari makhluk hidup.
Sel merupakan unit aktivitas biologi yang dibatasi membran selektif permeabel dan dapat kembang- biak dengan membelah diri.
Ellie Metchnikoff (1908):
fagositosis bakteri, prosedur pengecatan bakteri, dan imunitas (kekebalan).
Ellie Metchnikoff (1908):
fagositosis bakteri, prosedur pengecatan bakteri, dan imunitas (kekebalan).
Thomas Hunt Morgen (1933): peran kromosom dalam sifat-sifat keturunan.
Hans Krebs (1953) menemukan siklus Krebs.
Frederick Sanger (1958), menemukan struktur protein insulin.
James D. Watson dan Francis H.C. Crick (1962): menemukan struktur gen dan DNA.
Hamilton O. Smith (1978) menemukan enzim restriksi dan pemetaan gen.
Paul Berg (1980), pemetaan potongan DNA (gen).
Bentuk Sel:
Berubah-ubah: sel leukosit dan amoeba.
Mengapa berubah-ubah?
Tetap: sel epitelium, sel otot jantung, sel saraf dan sel tumbuhan.
Mengapa tetap?
STRUKTUR UMUM SEL
Struktur Sel Berkaitan dengan fungsinya:
Sel penyusun bulu-bulu akar dan sel-sel penyusun jaringan tiang.
Mengapa demikian?
Sel bakteri: bulat, batang dan
spiril, dan sel alga: bulat, pipih dan
lonjong.
Bentuk berdasarkan fungsi fisiologis (beberapa sel eukariota):
Sel saraf bentuknya panjang berkaitan dengan fungsi pengiriman informasi.
Sel darah merah bentuk bikonkaf berkaitan dengan fungsi perluasan permukaan agar lebih efektif dalam pertukaran CO2 dan O2.
Mengapa demikian?