• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA Ilmu Pengetahuan Alam

N/A
N/A
Dahfid Sahido

Academic year: 2024

Membagikan " BAB II KAJIAN PUSTAKA Ilmu Pengetahuan Alam"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

IPA merupakan singkatan dari “Ilmu Pengetahuan Alam” yang merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris “Natural Science”. Natural berarti alamiah atau berhubungan dengan alam. Science berarti ilmu pengetahuan. Jadi menurut asal katanya, IPA berarti ilmu tentang alam atau ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa di alam (Srini M. Iskandar, 1996:2).

IPA adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam semesta dengan segala isinya (Hendro Darmodjo, 1992:3). Menurut Nash 1963 (dalam Hendro Darmodjo, 1992:3) IPA adalah cara atau metode untuk mengamati alam yang sifatnya analisis, lengkap, cermat serta menghubungkan antara fenomena alam yang satu dengan fenomena alam yang lainnya. Sedangkan menurut Powler (dalam Winaputra, 1992:122) IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur dan berlaku umum berupa kumpulan hasil observasi dan eksperimen.

IPA sering disebut juga dengan sains. Sains merupakan terjemahan dari kata science yang berarti masalah kealaman (nature). Sains adalah pengetahuan yang mempelajari tentang gejala-gejala alam (Usman Samatowa, 2010:19). Sains adalah pengetahuan yang kebenarannya sudah diujicobakan secara empiris melalui metode ilmiah (Uus Toharrudin, Sri Hendrawati 2011:26). Sains merupakan cara penyelidikan untuk mendapatkan data dan informasi tentang alam semesta menggunakan metode pengamatan dan hipotesis yang telah teruji (Uus Toharrudin, Sri Hendrawati 2011:27).

Berdasarkan pengertian-pengertian IPA/sains di atas dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya IPA terdiri atas 3 unsur utama. Ketiga

(2)

hanya pengetahuan tentang alam yang disajikan dalam bentuk fakta, konsep, prinsip atau hukum (IPA sebagai produk), tetapi sekaligus cara atau metode untuk mengetahui dan memahami gejala-gejala alam(IPA sebagai proses ilmiah) serta upaya pemupukan sikap ilmiah (IPA sebagai sikap).

B. Media Benda Konkret 1. Pegertian Metode

Menurut Ibrahim dan Nana Syaodih (2003: 119), menyatakan bahwa “media benda konkret adalah objek yang sesungguhnya yang akan memberikan rangsangan yang amat penting bagi siswa dalam mempelajari berbagai hal, terutama yang menyangkut pengembangan keterampilan tertentu.” Pengertian media benda konkret juga dapat diartikan alat peraga seperti yang dikemukakan oleh Subari (1994:95), bahwa “alat peraga adalah alat yang digunakan oleh pengajar untuk mewujudkan atau mendemonstrasikan bahan pengajaran guna memberikan pengertian atau gambaran yang sangat jelas tentang pelajaran yang diberikan.”

Selanjutnya Subari juga menjelaskan bahwa ditinjau dari sifatnya alat peraga dibedakan menjadi tiga, yaitu: alat-alat peraga yang asli, alat- alat peraga dari benda pengganti, alat-alat yang terbuat dari benda abstrak.

Berdasarkan tiga macam alat peraga yang disebutkan, masing-masing mempunyai pengertian yang berbeda-beda. Pengertian yang berkaitan dengan media benda konkret yaitu alat peraga yang asli, dimana menurut Subari “alat-alat peraga yang asli maksudnya adalah benda-benda yang digunakan untuk alat peraga itu benda yang sebenarnya.”

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa Benda Konkret ini merupakan benda yang sebenarnya, benda/media yang membantu pengalaman nyata peserta didik.

Media benda konkret memiliki fungsi selain untuk memberi pengalaman nyata dalam kehidupan siswa juga berfungsi untuk menarik minat belajar siswa.

(3)

2. Manfaat Media Benda Konkret

Penggunaan media konkret dalam proses pembelajaran membawa dampak yang sangat luas terhadap pola pembelajaran tingkat sekolah dasar. Sebagian besar materi pembelajaran di SD bersifat imajinatif baik rasional maupun tidak, baik yang menyangkut saintifik dan non sains. Hal tersebut berbeda dengan pola pembelajaran sekolah kejuruan yang mutlak harus menampilkan media asli ke dalam ruang belajar. Akan tetapi dengan luasnya bidang pembelajaran di SD yang meliputi IPA, IPS, Matematika, Bahasa hingga keterampilan sehingga menyulitkan kita apabila semua pembelajaran harus dilengkapi dengan media asli. Sehingga timbul gagasan untuk memanipulasi benda asli agar menjadi media yang mendekati asli. Hal tersebut akan memudahkan siswa untuk membangun struktur konsepnya di otak. Secara rinci berikut manfaat dari media konkret

a. Memudahkan siswa dalam membangun struktur kognitif dalam membentuk konsep.

b. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran agar sesuai dengan program yang sudah ditetapkan.

c. Mengefektifkan proses pembelajaran

d. Meningkatkan interaksi komponen pembelajaran

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat media pembelajaran benda konkret yaitu: 1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis; 2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra; 3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar; 4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya; 5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.

(4)

3. Kelebihan Media Benda Konkret

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu kata- katanya, tetapi tidak tahu maksudnya)

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra

c. Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif siswa

d. Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.

4. Kekurangan Media Benda Konkret

Dalam Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001:176), kelemahan media benda konkrit antara lain: memerlukan tambahan anggaran biaya pendidikan, memerlukan ruang dan tempat yang memadai jika media tersebut berukuran besar, apabila media yang diperlukan sulit didapat ditempat tersebut, maka akan menghambat proses pembelajaran, baik guru atau siswa harus mampu menggunakan media pembelajaran tersebut.

Namun dari kelemahan penggunaan media benda konkret tersebut diatas, tidak akan mengurangi manfaat atau memberikan dampak kerugian yang begitu besar terhadap proses pembelajaran.

5. Langkah-langkah Pembelajaran Menggunakan Media Konkret

 Guru menunjukan media benda konkret

 Siswa diminta mengamati benda-benda tersebut

 Siswa diminta menyebutkan nama benda-benda konkret

 Guru menjelaskan bahwa benda-benda konkret tersebut merupakan jenis sumber daya alam, ada yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui

 Siswa diminta mengamati benda-benda di dalam kelas, adakah diantara benda-benda tersebut yang termasuk kedalam jenis sumber daya alam.

 Guru memberi penguatan.

(5)

C. Materi Jenis Sumber Daya Alam

Sumber daya alam merupakan kekayaan alam di suatu tempat yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Berbagai jenis tumbuhan, hewan dan barang tambang termasuk sumber daya alam.

Setiap daerah memiliki sumber daya alam. Di daerahmu tentu juga memilikinya. Sumber daya alam begitu banyak jenisnya. Semuanya bermanfaat bagi manusia. Secara umum sumber daya alam dibagi menjadi dua, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui:

1. Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui

Sumber daya alam yang dapat diperbarui yaitu sumber daya alam yang dapat dihasilkan kembali (dilestarikan) setelah kita menggunakannya.

Contohnya adalah berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Sumber daya alam yang selalu tersedia setiap saat di alam juga termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui. Contohnya adalah air, tanah, dan udara. Berikut ini adalah uraiannya:

a. Air

Air merupakan kebutuhan mutlak setiap orang. Artinya jika tidak ada air manusia akan mati. Air dapat berupa air sumur, air sungai, air danau dan air laut. Air dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari kita. Seperti minum, mandi dan mencuci. Untuk kebutuhan ini diperlukan air yang bersih. Di kota-kota besar sulit untuk mendapatan air bersih. Di sana air sudah banyak yang tercemar. Bahkan untuk mendapatkan air bersih kita harus beli. Air dalam jumlah yang banyak dapat dimanfaatkan untuk mengairi sawah, memelihara ikan, pembangkit listrik, sebagai sarana transportasi dan olah raga.

b. Tanah

Tanah merupakan lapisan bumi yang paling atas. Tanah yang subur dapat dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis tumbuhan. Tanah liat dapat dimanfaatkan untuk membuat berbagai perabot rumah tangga, batu bata dan berbagai macam kerajinan.

(6)

c. Udara

Udara merupakan benda gas yang terdiri dari berbagai zat seperti oksigen dan karbondioksida. Udara yang sehat mengandung banyak oksigen.

Udara yang sehat dibutuhkan manusia untuk bernafas. Di kotakota besar udaranya sudah banyak yang tercemar. Udara juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan olah raga seperti terjun payung dan gantole.

d. Tumbuhan

Tumbuhan atau tanaman dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu:

1) Tanaman pertanian 2) Tanaman perkebunan 3) Tanaman hutan 4) Tanaman air

e. Hewan

Hewan atau binatang dapat dibedakan menjadi tiga, yakni sebagai berikut.

1) Hewan liar 2) Hewan piaraan 3) Hewan ternak

2. Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui yaitu sumber daya alam yang tidak dapat kita hasilkan kembali setelah kita menggunakannya.

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui ada yang dapat dihasilkan kembali namun membutuhkan waktu yang sangat lama. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dapat dibedakan menjadi tiga, yakni sebagai berikut:

a. Sumber daya alam mineral logam

Sumber daya alam yang termasuk mineral logam antara lain emas, perak, platina, besi, timah, nikel, tembaga, aluminium, dan mangaan.

Untuk mengambil sumber daya alam ini dilakukan dengan cara menambang. Oleh karena itu sumber daya alam ini juga disebut barang

(7)

tambang tersebut. Berbagai barang tambang tersebut dimanfaatkan antara lain untuk perhiasan, membuat kabel dan berbagai perabot rumah tangga.

b. Sumber daya alam mineral bukan logam (batu-batuan)

Selain kaya akan barang tambang, Indonesia juga kaya akan batubatuan penunjang industri. Misalnya, pasir kuarsa, batu kapur, marmer, kaolin, intan, mika, asbes, batu granit, bentonit atau abu bumi, belerang, tras dan fosfat. Batu-batuan ini dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan, perabot rumah tangga, kain, korek api, batu baterai dan pupuk.

c. Sumber daya energi

Sumber daya energi merupakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai penghasil tenaga atau bahan bakar. Sumber daya energi di Indonesia meliputi minyak bumi, gas alam, batu bara, panas bumi dan tenaga surya. Indonesia merupakan negara pengekspor sumber daya energi terutama minyak bumi dan gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi, gas alam dan batu bara dilakukan pengeboran dan pertambangan. Minyak bumi yang sudah diolah akan menghasilkan bensin (premium), solar, minyak tanah (kerosin), avtur (bahan bakar pesawat terbang), pelumas mesin atau oli, plastik, lilin dan aspal. Sedangkan gas alam setelah diolah akan menghasilkan LNG (Liquefied Natural Gas/gas alam cair) dan LPG (Liquefied Petroleum Gas/gas alam yang dimampatkan). LNG sering digunakan sebagai bahan pembuat pupuk. Sedangkan LPG atau elpiji sering digunakan sebagai bahan bakar kompor. Untuk batu bara dapat dimanfaatkan pula sebagai bahan bakar baik rumah tangga maupun untuk industri/pabrik.

D. Hasil Belajar

Menurut Patta Bundu (2006:15), hasil belajar seseorang sering tidak langsung kelihatan tanpa orang itu melakukan sesuatu untuk memperlihatkan kemampuan yang diperolehnya melalui belajar. Namun demikian, karena hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan

(8)

manusia berubah dalam setiap tingkah lakunya. Hasil belajar menurut Bloom (Suharsimi Arikunto, 2005:76) dibagi dalam 3 (tiga) ranah yakni :

a. Ranah kognitif: kemampuan berpikir, kompetensi memperoleh pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran.

b. Ranah psikomotor: kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan; kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik.

c. Ranah afektif: berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap, derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu obyek.

Berdasarkan definisi diatas maka hasil belajar merupakan perubahan kemampuan pada manusia sebagai hasil dari proses belajar sehingga bertambah pengetahuannya baik yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotor setelah siswa melakukan pengalaman belajar.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Ibrahim dan Syaodih (2010: 27) motivasi adalah dorongan atau kebutuhan merupakan sesuatu tenaga yang berada pada diri individu atau siswa yang mendorongnya untuk

Menurut Al-Maruf (2009: 53) diksi berupa kata konotatif, kata konkret, kata sapaan khas dan nama diri, kata serapan, kata asing, kata vulgar, dan kata dengan objek

Dalam pembelajaran Atletik khususnya lempar cakram benda yang digunakan untuk melemparnya adalah hal yang penting, karena tanpa alat yang disebut cakram itu

Animasi dapat menciptakan atau menggambarkan karakter suatu benda sehingga seolah-olah nyata dan bergerak juga menciptakan gambar yang memvisualkan objek yang

Hubungannya dapat dilihat dari pembelajaran Numbered Heads Together yang merupakan bagian dari model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus,

Penerapan model pembelajaran SAVI dalam mata pelajaran ipa untuk sekolah dasar kelas 4 akan dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa dalam proses

dirinya itu berupa objek, situasi, orang lain, aktivitas atau benda yang ada sangkut pautnya terhadap dirinya. Secara sadar berarti bahwa minat harus dipandang sebagai

Menurut skinner (dalam Notoatmodjo, 2003) perilaku sehat adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,