• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Fraktur 2.1.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Fraktur 2.1.1"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

Infeksi, seperti myosteomyelitis, dapat terjadi akibat infeksi akut atau dapat berkembang sebagai proses yang progresif, lambat, dan menyakitkan. Patah tulang patologis, yaitu patah tulang yang terjadi pada area tulang yang melemah akibat tumor atau proses. Fraktur Beban (Kelelahan), yaitu patah tulang yang terjadi pada orang yang baru saja meningkatkan tingkat aktivitasnya atau akibat adanya tekanan kecil dan berulang pada area tulang yang menopang berat badan.

Profil koagulasi: perubahan dapat terjadi akibat kehilangan darah, transfusi atau kerusakan hati (Doengoes, 2000 dalam Wijaya & Putri). Syok hipovolemik atau traumatis, akibat perdarahan (baik eksternal maupun tak kasat mata) dan hilangnya cairan ekstraseluler ke jaringan yang rusak, dapat terjadi pada patah tulang ekstremitas, sangkar dada, panggul, dan tulang belakang. Emboli lemak dapat terjadi setelah patah tulang panjang atau panggul, patah tulang multipel, atau cedera akibat tertimpa, terutama pada pria dewasa muda (20 hingga 30 tahun).

Lemak bebas dapat ditemukan dalam urin, jika emboli mencapai ginjal maka dapat terjadi gagal ginjal (Brunner & Suddarth. Patah tulang mendorong tubuh untuk menyembuhkan patah tulang dengan membentuk tulang baru di antara ujung tulang yang patah. Tulang baru terbentuk dari tulang aktivitas sel Pembuluh darah robek dan hematoma terbentuk di sekitar lokasi fraktur. Sel darah membentuk fibrin untuk melindungi tulang yang rusak dan sebagai tempat pertumbuhan kapiler dan fibroblas baru.

Fase ini berlangsung berbulan-bulan hingga bertahun-tahun tergantung pada tingkat keparahan perubahan tulang yang diperlukan (wujaya dan busuk. Carilah tanda-tanda syok/perdarahan dan periksa ABC 1.).

Fraktur Femur .1 Definisi

Etiologi

Klasifikasi Fraktur Femur Dan Penatalaksanaan 1.) Fraktur intertrokhanter femur

Fraktur supracondylar fragmen distal selalu mengalami dislokasi ke posterior, biasanya disebabkan oleh tarikan otot gastrocnemius. Biasanya fraktur suprakondilar disebabkan oleh trauma langsung akibat kecepatan tinggi sehingga menimbulkan gaya aksial dan tegangan valgus atau varus serta disertai gaya rotasi. Manifestasi klinisnya antara lain pembengkakan pada lutut, deformitas yang nyata disertai pemendekan tungkai, nyeri saat fragmen digerakkan, dan risiko sindrom kompartemen di bagian distal.Pada pemeriksaan, posisi jongkok menunjukkan bahwa pasien tidak mampu mempertahankan keselarasan.

Traksi seimbang menggunakan belat Thomas dan penyangga lutut Pearson, gips, dan spica pinggul. Terapi operatif dilakukan pada fraktur terbuka atau adanya perpindahan fraktur yang tidak dapat direduksi secara konservatif. Terapi dilakukan dengan menggunakan sekrup paku dari berbagai jenis yang tersedia (helm fraktur kondilus femoralis).

Manifestasi klinisnya antara lain pembengkakan lutut, hematrosis, dan deformitas ekstremitas bawah.Pasien juga mengeluhkan nyeri lokal, dan kondisi neurovaskular harus selalu diperiksa untuk mengetahui tanda dan gejala sindrom kompartemen distal. Penatalaksanaannya adalah dengan reduksi tertutup dengan traksi tulang selama 4-6 minggu kemudian dilanjutkan dengan penggunaan minispike cast hingga terjadi penyatuan tulang. Reduksi terbuka dan fiksasi internal dilakukan bila intervensi reduksi tertutup tidak memberikan penyambungan tulang, atau keluhan nyeri lokal yang hebat (Helmi.

Patah tulang femur biasanya disebabkan oleh trauma langsung akibat kecelakaan lalu lintas di kota besar atau terjatuh dari ketinggian. Patah tulang pada daerah ini dapat menimbulkan pendarahan yang cukup banyak sehingga menyebabkan korbannya mengalami syok. Salah satu klasifikasi tulang femur adalah Fraktur dibagi berdasarkan adanya cedera yang berhubungan dengan area fraktur. Sebagian besar patah tulang ini terjadi pada pria muda yang pernah mengalami kecelakaan mobil atau jatuh dari ketinggian. Pasien-pasien ini biasanya mengalami beberapa cedera yang menyertainya.

Konsep Nyeri .1 Definisi Nyeri

  • Fisiologi Nyeri
  • Neurofisiologi Nyeri 1. Neurotransmitter
  • Klasifikasi Nyeri a. Nyeri Akut
  • Stimulus Nyeri
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri

Selain itu, rangsangan yang diterima oleh reseptor ini dalam bentuk impuls nyeri ditransmisikan ke sumsum tulang belakang melalui dua jenis serabut bermielin rapat: serabut A (delta) dan serabut lambat (serabut C). Inhibitor diteruskan ke serabut C. memasuki tulang belakang melalui akar dorsal dan bersinaps pada tanduk dorsal. Tanduk punggung terdiri dari beberapa lapisan atau lamina yang saling bertautan. Di antara lapisan dua dan tiga, terbentuk substansia gelatinosa, saluran utama impuls. Kemudian impuls nyeri melintasi sumsum tulang belakang di interneuron dan terhubung ke jalur utama tulang belakang menaik, yaitu saluran spinotalamikus (STT) atau saluran spinotalamikus dan spinorektikular (SRT), yang membawa informasi tentang sifat dan lokasi nyeri.

Yaitu jalur opiat dan jalur non opiat.Jalur opiat ditandai dengan bertemunya reseptor di otak yang terdiri dari jalur tulang belakang menurun dari thalamus yang melewati otak tengah dengan nosiseptor untuk impuls penekan impuls. Jalur nonpiatde merupakan jalur menurun yang tidak merespon terhadap moloxone yang mekanismenya kurang diketahui (Barbara C. Long, 1989 dalam Alimul Aziz. Jalur ini terdapat pada tingkat yang lebih tinggi pada individu yang tidak merasakan terlalu banyak nyeri dibandingkan dengan jalur nonpiatde. .misalnya orang lain dengan cedera yang sama.

Dilepaskan dari plasma yang muncul dari pembuluh darah ke jaringan sekitarnya di lokasi kerusakan jaringan. Nyeri yang terjadi secara tiba-tiba dan cepat hilang, tidak melebihi 6 bulan dan ditandai dengan peningkatan ketegangan otot. Nyeri yang terjadi secara perlahan biasanya berlangsung cukup lama yaitu lebih dari 6 bulan, seperti nyeri terminal, sindrom nyeri kronis, dan nyeri psikomatik.

Trauma pada jaringan tubuh, misalnya akibat pembedahan akibat kerusakan jaringan dan iritasi langsung pada reseptor. Iskemia jaringan, misalnya terjadi penyumbatan pada arteri koroner sehingga merangsang reseptor nyeri akibat penumpukan asam laktat. Obat pereda nyeri bagi seseorang mempunyai banyak variasi dan hampir semua obat pereda nyeri mempunyai konotasi negatif, seperti berbahaya, merusak, dan lain-lain.

Persepsi nyeri merupakan penilaian yang sangat subyektif letaknya di korteks (dalam fungsi kognitif evaluatif) Persepsi ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat menimbulkan rangsangan nosiseptor. Toleransi ini erat kaitannya dengan intensitas nyeri yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menahan nyeri. Faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan toleransi nyeri antara lain alkohol, obat-obatan, hipnotis, gesekan atau garukan, gangguan perhatian, keyakinan yang kuat, dan lain sebagainya. faktor yang menurunkan toleransi antara lain antara lain rasa lelah, marah, bosan, cemas, nyeri yang tidak kunjung hilang, nyeri dan lain sebagainya. Reaksi terhadap nyeri merupakan suatu bentuk reaksi terhadap nyeri, seperti rasa takut, cemas, cemas, menangis, dan melalui berbagai faktor, seperti anti nyeri, tingkat persepsi nyeri, pengalaman sebelumnya, nilai-nilai budaya, ekspektasi sosial, kesehatan fisik dan mental. , ketakutan, kecemasan, usia, dll.

Konsep Asuhan Keperawatan .1 Pengkajian

Identitas pasien

Keluhan utama

Riwayat penyakit sekarang

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat penyakit keluarga

Riwayat Psikososial Spiritual

Pola fungsi kesehatan

Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat

Pola nutrisi dan metabolisme

Pola eliminasi

Pola aktivitas dan latihan

Pola persepsi dan konsep diri

Pola sensori dan kognitif

Pola penanggulangan stress

Pola tata nilai dan keyakinan

Pada pemeriksaan fisik lokal pada fraktur terbuka batang femoralis umumnya ditemukan hal-hal sebagai berikut. lihat Ada luka terbuka di paha dengan kelainan bentuk yang jelas. Kaji tingkat kerusakan jaringan lunak yang terjadi. Kaji apakah pada luka terbuka terdapat fragmen tulang yang menonjol dan apakah terdapat kerusakan pada arteri yang berisiko meningkatkan respons syok hipovolemik.

Pergerakan pada area patah kaki sebaiknya tidak dilakukan karena akan menimbulkan respon trauma pada jaringan lunak di sekitar tepi fragmen tulang yang patah. Kondisi yang paling sering ditemui di klinik adalah malunion, terutama pada pasien dengan patah tulang femoralis luas yang telah mendapat intervensi dari dukun. Diagnosa keperawatan yang timbul pada patah tulang femur menurut (NANDA, 2015 dalam Nurarif & Kusuma) adalah sebagai berikut: 1.

Risiko infeksi berhubungan dengan pertahanan perifer yang tidak memadai, perubahan sirkulasi, kadar gula darah tinggi, prosedur invasif, dan kerusakan kulit. Kecemasan berhubungan dengan krisis situasional, pembedahan yang akan dilakukan, status keuangan dan perubahan fungsi peran. Intervensi adalah penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencegah, menghilangkan atau mengurangi masalah pasien.

Perencanaan merupakan langkah ketiga dalam proses keperawatan yang memerlukan berbagai pengetahuan dan keterampilan, antara lain pengetahuan tentang kelebihan dan kekurangan pasien, nilai dan keyakinan pasien, keterbatasan praktik keperawatan, peran tenaga kesehatan lain, kemampuan memecahkan masalah. masalah, mengambil keputusan, menulis tujuan dan memilih serta menciptakan strategi keperawatan yang aman untuk mencapai tujuan, menulis instruksi keperawatan dan berkolaborasi dengan petugas kesehatan lainnya (Setiadi. Imobilisasi yang adekuat dapat mengurangi pergerakan fragmen tulang yang merupakan unsur utama penyebab nyeri pada tulang. area paha. Traksi yang efektif akan berdampak pada pengurangan perpindahan fragmen tulang dan memberikan posisi yang baik untuk fusi tulang.

Latihan rentang gerak pasif aktif dapat meningkatkan aliran darah ke otot, memberikan mobilitas sendi dan mencegah kontraktur. Deteksi dini gejala peradangan yang mungkin timbul akibat luka pasca operasi. Pasien yang merasakan perubahan bentuk tubuh atau hilangnya bagian tubuh akibat cedera traumatis cenderung bereaksi cepat terhadap kegagalan dan berisiko tinggi mengalami penurunan konsep diri.

Memungkinkan untuk bertanya dan mulai menerima perubahan dalam citra diri dan fungsi, yang dapat membantu penyembuhan. Evaluasi merupakan tindakan intelektual untuk menyelesaikan proses keperawatan yang menunjukkan keberhasilan diagnosis keperawatan, rencana/intervensi, dan pelaksanaan.

Tabel 1. Intervensi dan Rasional 1
Tabel 1. Intervensi dan Rasional 1

Gambar

Tabel 1. Intervensi dan Rasional 1
Tabel 2. Intervensi dan Rasional 2
Tabel 3. Intervensi dan Rasional 3
Tabel 4. Intervensi dan Rasional 4
+6

Referensi

Dokumen terkait

+raktur *emur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang *emur. Penyebab tersering adalah akibat trauma langsung #kecelakaan lalu lintas! jatuh dari ketinggian&!

Mekanisme dengan energi tinggi (misalnya, trauma kendaraan/kecelakaan lalu lintas) dapat mengakibatkan pergeseran atau fraktur yang sangat kominutif (fraktur lebih dari tiga

Pada fraktur femur, pasien biasanya datang dengan gejala trauma hebat disertai pembengkakan pada daerah tungkai atas dan tidak dapat menggerakkan tungkai..

Fraktur femur adalah terputus atau hilangnya kontinuitas tulang femur, kondisi fraktur femur ini secara klinis dapat berupa fraktur femur terbuka yang disertai dengan kerusakan

Pada trauma berenergi besar (seperti kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian) akan lebih besar resiko terjadinya fraktur yang kominutif dengan kerusakan

Merupakan patah tulang yang bersifat ekstra kapsuler dari femur, sering terjadi pada lansia dengan kondisi osteoporosis. Fraktur ini memiliki risiko nekrotik

Fraktur Collum femur dapat disebabkan oleh trauma langsung yaitu misalnya penderita jatuh dengan posisi miring dimana daerah trochanter mayor langsung terbentur dengan benda

trauma yang dihantarkan pada diaphisis femur dimana sendi panggul dalam posisi flexi atau semiflexi. Trauma biasanya terjadi karena kecelakaan lalu lintas dimana lutut