• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III laporan geologi

N/A
N/A
Afrisal Idris

Academic year: 2025

Membagikan "BAB III laporan geologi"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN III.1. Waktu dat Lokasi Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat – Minggu, 3 – 5 Mei Tahun 2024 di Kampus Geologi Lapangan Universitas Hasanuddin, Dusun Daccipong, Desa Anabanua, Kacamatan Barru, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.

III.2. Alat dan Bahan

III.2.1 Alat beserta Fungsinya 1. Kompas Bidik

Gambar III.2 Kompoa Bidik

Kompas Bidik berfungsi untuk menentukan arah dengan menggunakan jarum magnetiknya agar dapat menentukan posisi tempat pengamatnya berada.

2. Kompas Geologi

Gambar III.3 Kompas Geologi

Kompas Geologi berfungsi untuk mengukur Strike (Arah batuan) dan Dip (Kemiringan batuan) pada suatu singkapan batuan.

(2)

3. Palu Geologi

Gambar III.4 Palu Geologi

Palu Geologi berfungsi sebagai alat bantu untuk mengambil sampel pada singkapan batuan.

4. Busur Derajat

Gambar III.5 Bususr Derajat

Busur derajat berfungsi sebagai alat untuk membantu dałam pembacaan sebua peta yaitu memplot titik pada peta, menentukan arah di peta, dan untuk mengukur posisi singkapan batu pada peta.

5. Jam Tangan

Gambar III.6 Jam Tangan

(3)

Jam Tangan berfungsi sebagai alat untuk melihat waktu tiba di suatu pos (tempat singkapan batuan) dan waktu berangkan ke tempat pos selanjutnya (singkapan batuan selanjutnya)

6. Penggaris

Gambar III.7 Penggaris

Pengaris berfungsi sebagi alat ukur menentukan panjang dan untuk membantu dalam memplot suatu posisi pada peta.

7. Papan Pengalas

Gambar III.8 Papan Pengalas

Papan Pengalas berfungsi sebagai pengalas kertas peta pada saat mencatat atau pada saat memplot suatu titik di peta untuk menetukan posisi.

8. Kamera

Gambar III.9 Kamera

(4)

Kamera berfungsi untuk mengambil gambar sampel batuan, vegetasi daerah pengambilan sampel dan kegiatan yang dilakukan di lapangan.

9. Peta Kontur

Gambar III.10 Peta Kontur

Peta Kontur berfungsi untuk menanpilkan kontur atau garis-garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama di permukaan bumi dan memberikan gambar visual tentang bentuk suatu wilayah dengan menunjukkan perbedaan elevasinya.

10. Format Batuan

Gambar III. 11 Format Batuan

Format Batuan berfungsi sebagai tempat mencatat data-data hasil pengamatan terhadap sampel batuan

11. Alat Tulis

Gambar III.12 Alat Tulis

(5)

Alat Tulis berfungsi sebagai alat untuk menulis hasil pengamatan 12. Tali Webbing

Gambar III.13 Tali Webbing

Tali Webbing berfungsi sebagai alat bantu ketika ingin mengambil sampel batuan di daerah yang curam dan di daerah sungai

13. Kacamata Safety

Gambar III.14 Kacamata Safety

Kaca Safety berfungsi sebagai alat pelindung mata dari percikan singkapan batuan pada saat melakukan sampling (pengambilan sampel batuan)

14. Sarung Tangan

Gambar III.15 Sarung Tangan

Sarung Tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat melakukan pengambilan sampel pada batuan.

(6)

15. Penutup Wajah

Gambar III.16 Penutup Wajah

Penutup Wajah berfungsi sebagai alat pelindung wajah pada saat melakukan pengambilan sampel pada batuan.

16. Carrier

Gambar III.17 Carrier

Carrier berfungsi sebagai alat tempat penyimpanan barang-barang dan sampel batuan.

17. Karung

Gambar III.18 Karung

Karung berfungsi sebagai alat tempat untuk menyatukan semua hasil sampel yang di kumpulkan selama pencarian sampel.

(7)

18. Plastik Sampel

Gambar III.19 Plastik Sampel

Plastik Sampel berfungsi untuk membungkus sampel yang diambil pada saat pengamatan

III.2.2 Bahan Beserta Fungsinya

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah batuan yang berfungsi sebagai objek yang akan di teliti. Berikut adalah sempel batuan yang didapatkan di lapangan.

1. Batuan Sedimen

a. Gamping Kuarsa (Quartzite Limestone)

Gambar 3. Batu Gamping Kuarsa (Quartzite Limenstone)

Batu Gamping Kuarsa, berfungsi sebagai objek yang akan diamati warna lapuk,  warna segar, tekstur, struktur, kekerasan, komposisi mineral, sortasi, permeabilitas,  porositas, dan kemas.

b. Gamping Pasir (Sandy Limestone)

(8)

Gambar 3. Gamping Pasir (Sandy Limestone)

Batu Gamping Pasir, berfungsi sebagai objek yang akan diamati warna lapuk, warna segar,  tekstur, struktur, kekerasan, komposisi mineral, sortasi, permeabilitas, porositas,  dan kemas.

c. Batu Serpih (Shale Stone)

Gambar 3. Batu Serpih (Shale Stone)

Batu Serpih, berfungsi sebagai objek yang akan diamati warna lapuk, warna segar,  tekstur, struktur, kekerasan, komposisi mineral, sortasi, permeabilitas, porositas,  dan kemas.

d. Batu pasir (Sand Stone)

Gambar 3. Batu pasir (Sand Stone)

Batu Pasir, berfungsi sebagai objek yang akan diamati warna lapuk, warna segar,  tekstur, struktur, kekerasan, komposisi mineral, sortasi, permeabilitas, porositas,  dan kemas.

e. Batu Bara (Lignit)

Gambar 3. Batu Bara (Lignit)

Batu Bara, berfungsi sebagai objek yang akan diamati warna lapuk, warna segar,  tekstur, struktur, kekerasan, komposisi mineral, sortasi, permeabilitas, porositas,  dan kemas.

(9)

f. Batu Gamping Bioturbasi (Bioturbation Limestone)

Gambar 3. Batu Gamping Bioturbasi (Bioturbation Limestone)

Batu Bioturbasi, berfungsi sebagai objek yang akan diamati warna lapuk, warna  segar, tekstur, struktur, kekerasan, komposisi mineral, sortasi, permeabilitas,  porositas, dan kemas.

2. Batuan Metamorf III.3 Prosedur Praktikum III.3.1 Pengambilan Sampel

1. Mencari singkapan batuan yang akan diidentifikasi.

3. Mengidentifikasi batuan dan mengisi format batuan berdasarkan hasil pengamatan 4. Mengamati singkapan batuan yang dapat diukur Strike dan dip, pada pengamatan ini dilakukan pada pos 3 dan pos 8

5. Memotret sampel batuan dan alat-alat orientasi medan sebagai pembanding terhadap sampel batuan

6. Memasukkan sampel batuan yang telah diidentifikasi ke dalam plastik sampel.

III.3.2 Orientasi Medan

1. Menyiapkan peta orientasi medan, seperti mistar, pensil, dan kompas bidik, busur derajat.

2. Mencari dua objek yang akan dibidik (puncak ) pada medan yang dapat kita kenali di peta orientasi medan.

3. Mengarahkan kompas bidik sejajar dengan arah objek yang akan dibidik (puncak pertama dan kedua).

4. Membaca skala yang ditunjukkan oleh kompas bidik, angka yang ditunjukkan adalah azimuthnya. Menghitung back azimuthnya dengan cara mengurangi 180° jika azimuth

(10)

yang diperoleh lebih dari 180°, dan menambah 180° jika azimuth yang diperoleh kurang dari 180°.

5. Mengulangi langkah 3-4 untuk objek yang ke-pertama dan kedua.

6. Menarik garis lurus antara objek dengan back azimuthnya, hasil pertemuan atau titik potong dari dua garis lurus tersebut adalah titik koordinat atau lokasi pengambilan sampel batuan.

III.3.3 Mengukur Strike dan Dip

1. Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk menentukan Strike yaitu kompas geologi dan papan pengalas sebagai penyangga kompas geologi.

2. Menentukan arah singkapan batuan dan menggunakan papan pengalas sebagai penyangga kompas geologi.

3. Mengenali arah utara yang ada pada kompas geologi.

4. Menempelkan sisi kompas yang bertanda E (East) pada bidang yang diukur.

5. Memposisikan kompas secara horizontal dengan memperhatikan gelembung udara pada nipo bundar berada di tengah, kemudian menguncinya saat gelembung sudah berada di bagian tengah.

6. Mencatat derajat yang dibentuk oleh jarum magnet yang mengarah ke arah utara.

7.Menentukan Dip dengan menempelkan sisi kompas yang bertanda W (West) pada garis lurus yang dibentuk oleh strike secara tegak lurus.

8. Memutar tuas klinometer hingga gelembung udara pada nivo tabung berada di tengah.

9. Mencatat derajat yang ditunjukkan oleh klinometer pada jarum kompas.

III.4 Kronologi Praktikum

III.4.1 Kronologi Perjalanan Lapangan

a. Hari ke-1 : Sabtu 04, Mei 2024 (Pos I - Pos VI) Basecamp

(11)

a) Menyiapkan perlengkapan orientasi medan yang akan digunakan seperti carrier, kompas bidik, Kompas geologi, peta kontur, plastik sampel, webbing, alat tulis, kamera, palu geologi, dan lain-lain

b) Mendapatkan pengarahan dari asisten pendamping.

c) Menentukan posisi basecamp pada peta koordinat dengan melakukan resection

d) Berangkat menuju Pos I Pos I, Tiba pukul 07.31 WITA

a) Mencatat waktu tiba.

b) Melakukan orientasi medan.

c) Mencari singkapan batuan yang akan diidentifikasi.

d) Melakukan sampling pada batuan yang ditemukan di Pos I menggunakan palu geologi. Tidak lupa pula menggunakan alat pelindung seperti kacamata pelindung, kaos tangan, dan scraft.

e) Melakukan identifikasi batuan seperti warna segar, warna lapuk, lingkungan pendendapan, kekerasan, dan lain-lain.

f) Memotret sampel batuan dengan pembanding menggunakan kamera digital.

g) Memotret singkapan atau kondisi lokasi pengambilan sampel batuan.

h) Memasukkan sampel batuan kedalam plastik sampel yang telah disiapkan.

i) Foto Bersama kelompok, asisten, dan dosen.

j) Berangkat menuju Pos II pada pukul 08.05 WITA.

Pos II, Tiba pukul 08.21 WITA a) Mencatat waktu tiba.

b) Melakukan orientasi medan.

c) Mencari singkapan batuan yang akan diidentifikasi.

d) Melakukan sampling pada batuan yang ditemukan di Pos II menggunakan palu geologi. Tidak lupa pula menggunakan alat pelindung seperti kacamata pelindung, kaos tangan, dan scraft.

(12)

e) Melakukan identifikasi batuan seperti warna segar, warna lapuk, lingkungan pendendapan, kekerasan, dan lain-lain.

f) Memotret sampel batuan dengan pembanding menggunakan kamera digital.

g) Memotret singkapan atau kondisi lokasi pengambilan sampel batuan.

h) Memasukkan sampel batuan kedalam plastik sampel yang telah disiapkan.

i) Foto Bersama kelompok, asisten, dan dosen.

j) Berangkat menuju Pos III pada pukul 08.58 WITA.

Pos III, Tiba pukul 09.02 WITA a) Mencatat waktu tiba.

b) Melakukan orientasi medan.

c) Mencari singkapan batuan yang akan diidentifikasi.

d) Berhenti pada singkapan batuan untuk mengukur strike dan dip menggunakan kompas geologi.

e) Mencatat hasil pengukuran.

f) Melakukan sampling pada batuan yang ditemukan di Pos III menggunakan palu geologi. Tidak lupa pula menggunakan alat pelindung seperti kacamata pelindung, kaos tangan, dan scraft.

g) Melakukan identifikasi batuan seperti warna segar, warna lapuk, lingkungan pendendapan, kekerasan, dan lain-lain.

h) Memotret sampel batuan dengan pembanding menggunakan kamera digital.

i) Memotret singkapan atau kondisi lokasi pengambilan sampel batuan.

j) Memasukkan sampel batuan kedalam plastik sampel yang telah disiapkan.

k) Foto Bersama kelompok, asisten, dan dosen.

l) Berangkat menuju Pos IV pada pukul 09.23 WITA.

m) Singgah di masjid untuk mengambil persediaan air pukul 09.47 WITA.

n) Kembali melanjutkan perjalanan menuju Pos IV pukul 09.56 WITA.

Pos IV, Tiba pukul 10.23 WITA a) Mencatat waktu tiba.

b) Melakukan orientasi medan.

(13)

c) Mencari singkapan batuan yang akan diidentifikasi.

d) Melakukan sampling pada batuan yang ditemukan di Pos IV menggunakan palu geologi. Tidak lupa pula menggunakan alat pelindung seperti kacamata pelindung, kaos tangan, dan scraft.

e) Melakukan identifikasi batuan seperti warna segar, warna lapuk, lingkungan pendendapan, kekerasan, dan lain-lain.

f) Memotret sampel batuan dengan pembanding menggunakan kamera digital.

g) Memotret singkapan atau kondisi lokasi pengambilan sampel batuan.

h) Memasukkan sampel batuan kedalam plastik sampel yang telah disiapkan.

i) Foto Bersama kelompok, asisten, dan dosen.

j) Berangkat menuju Pos V pada pukul 10.51 WITA.

Pos V, Tiba pukul 10.55 WITA a) Mencatat waktu tiba.

b) Melakukan orientasi medan.

c) Mencari singkapan batuan yang akan diidentifikasi.

d) Melakukan sampling pada batuan yang ditemukan di Pos V menggunakan palu geologi. Tidak lupa pula menggunakan alat pelindung seperti kacamata pelindung, kaos tangan, dan scraft.

e) Melakukan identifikasi batuan seperti warna segar, warna lapuk, lingkungan pendendapan, kekerasan, dan lain-lain.

f) Memotret sampel batuan dengan pembanding menggunakan kamera digital.

g) Memotret singkapan atau kondisi lokasi pengambilan sampel batuan.

h) Memasukkan sampel batuan kedalam plastik sampel yang telah disiapkan.

i) Foto Bersama kelompok, asisten, dan dosen.

j) Berangkat menuju Pos VI pada pukul 11.12 WITA.

Pos VI, Tiba pukul 11.16 WITA a) Mencatat waktu tiba.

b) Melakukan orientasi medan.

c) Mencari singkapan batuan yang akan diidentifikasi.

(14)

d) Melakukan sampling pada batuan yang ditemukan di Pos VI menggunakan palu geologi. Tidak lupa pula menggunakan alat pelindung seperti kacamata pelindung, kaos tangan, dan scraft.

e) Melakukan identifikasi batuan seperti warna segar, warna lapuk, lingkungan pendendapan, kekerasan, dan lain-lain.

f) Memotret sampel batuan dengan pembanding menggunakan kamera digital.

g) Memotret singkapan atau kondisi lokasi pengambilan sampel batuan.

h) Memasukkan sampel batuan kedalam plastik sampel yang telah disiapkan.

i) Foto Bersama kelompok, asisten, dan dosen.

j) Berangkat menuju basecamp pada pukul 12.04 WITA.

k) Singgah beristirahat di pemukiman warga (makan siang).

l) Melanjutkan perjalanan menuju basecamp pada pukul 13.23 m) Tiba di basecamp pada pukul 14.03

b. Hari ke-2 : Minggu 05, Mei 2024 (Pos VII - Pos IX) Basecamp

a) Menyiapkan perlengkapan orientasi medan yang akan digunakan , seperti tas carrier, kompas bidik, Kompas geologi, peta topografi, plastik sampel, webbing, tali pramuka, alat tulis, kamera, palu geologi, dan lain-lain.

b) Mendapatkan pengarahan dari kordinator umum.

c) Senam pagi.

d) Berangkat menuju Pos VII pada pukul 07.20 WITA

Pos VII, Tiba pukul 08.02 WITA a) Mencatat waktu tiba.

b) Melakukan orietasi medan.

c) Mencari singkapan batuan yang akan diidentifikasi.

d) Berhenti pada singkapan batuan untuk mengukur strike dan dip menggunakan kompas geologi.

e) Mencatat hasil pengukuran.

(15)

f) Melakukan sampling pada batuan yang ditemukan di Pos VII menggunakan palu geologi. Tidak lupa pula menggunakan alat pelindung seperti kacamata pelindung, kaos tangan, dan scraft.

g) Melakukan identifikasi batuan seperti warna segar, warna lapuk, lingkungan pendendapan, kekerasan, dan lain-lain.

h) Memotret sampel batuan dengan pembanding menggunakan kamera digital.

i) Memotret singkapan atau kondisi lokasi pengambilan sampel batuan.

j) Memasukkan sampel batuan kedalam plastik sampel yang telah disiapkan.

k) Foto Bersama kelompok, asisten, dan dosen.

l) Berangkat menuju Pos VIII pada pukul 08.42 WITA..

Pos VIII, Tiba pukul 09.55 WITA a) Mencatat waktu tiba.

b) Melakukan orientasi medan.

c) Mencari singkapan batuan yang akan diidentifikasi.

d) Melakukan sampling pada batuan yang ditemukan di Pos VIII menggunakan palu geologi. Tidak lupa pula menggunakan alat pelindung seperti kacamata pelindung, kaos tangan, dan scraft.

e) Melakukan identifikasi batuan seperti warna segar, warna lapuk, lingkungan pendendapan, kekerasan, dan lain-lain.

f) Memotret sampel batuan dengan pembanding menggunakan kamera digital.

g) Memotret singkapan atau kondisi lokasi pengambilan sampel batuan.

h) Memasukkan sampel batuan kedalam plastik sampel yang telah disiapkan.

i) Foto Bersama kelompok, asisten, dan dosen.

j) Berangkat menuju Basecamp pada pukul 10.15 WITA.

(16)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil

IV.1 Format Batuan Sedimen

FORMAT BATUAN SEDIMEN

Waktu tiba : 07.31 WITA

No. stasiun : Pos I

Warna lapuk : Coklat

Warna segar : Abu-abu

Tekstur : Klastik

Srtuktur : Berlapis

Kekerasan :

Komposisi mineral : Kuarsit

Sortasi :

Permeabilitas : Buruk

Porositas : Buruk

Kemas :

Nama Batu : Gamping kuarsa

Keterangan

 Proses terbentuknya : Pengendapan

 Kegunaan : Bahan bangunan

 Posisi batuan :199O42’2,7”E/4O42’34,59”S

 Vegetasi : Pepohonan

 Topografi : Landai

 Elevasi :

 Fosil :

 Ling. pengendapan : Dasar laut

Waktu Berangkat : 08.05 WITA

(17)

FORMAT BATUAN SEDIMEN

Waktu tiba : 08.21 WITA

No. stasiun : Pos I

Warna lapuk : Coklat gelap

Warna segar : Abu-abu

Tekstur : Klastik

Srtuktur : Berlapis

Kekerasan : >5,5 -

Komposisi mineral : Kuarsit

Sortasi :

Permeabilitas :

Porositas :

Kemas :

Nama Batu : Gamping pasir

Keterangan

 Proses terbentuknya :

 Kegunaan : Bahan bangunan

 Posisi batuan : 199O42’2,7”E/ 4O42’6,21”S

 Vegetasi : Rerumputan

 Topografi : Curam

 Elevasi :

 Fosil :

 Ling. pengendapan : Rawa

Waktu Berangkat : 08.58 WITA

(18)

FORMAT BATUAN SEDIMEN

Waktu tiba : 09.02 WITA

No. stasiun : Pos III

Warna lapuk : Coklat orange

Warna segar : Hitam kecoklatan

Tekstur : Klastik

Srtuktur : Berlapis

Kekerasan : >2,5 -

Komposisi mineral : Kuarsit

Sortasi :

Permeabilitas : Buruk

Porositas : Buruk

Kemas :

Nama Batu : Serpih

Keterangan

 Proses terbentuknya :

 Kegunaan : Bahan bangunan

 Posisi batuan : 199O42’1,60”E/ 4O42’2,43”S

 Vegetasi : Pepohonan

 Topografi : Curam

 Elevasi :

 Fosil :

 Ling. pengendapan : Rawa

 Strike : 1550 E

 Dip : 450 N

Waktu Berangkat : 09.23 WITA

(19)

FORMAT BATUAN SEDIMEN

Waktu tiba : 10.23 WITA

No. stasiun : Pos IV

Warna lapuk : Abu-abu

Warna segar : Merah muda

Tekstur : Klastik/Non klastik

Srtuktur : Berlapis

Kekerasan : >2,5 -

Komposisi mineral : Kuarsit

Sortasi :

Permeabilitas : Baik

Porositas : Baik

Kemas :

Nama Batu : Pasir

Keterangan

 Proses terbentuknya :

 Kegunaan : Bahan bangunan

 Posisi batuan :199O42’6,48”E/ 4O30'4,32”S

 Vegetasi : Lumut

 Topografi : Landai

 Elevasi :

 Fosil :

 Ling. pengendapan : Sungai

Waktu Berangkat : 10.51 WITA

(20)

FORMAT BATUAN SEDIMEN

Waktu Tiba : 10.55 WITA

No. Stasiun : Pos V

Warna Lapuk : Hitam Kecoklatan

Warna Segar : Hitam Pekat

Tekstur : Non Klastik

Struktur : Tidak Berlapis

Kekerasan : > 2,5

Komposisi Mineral : Carbon

Sortasi :

Permeabilitas : Buruk

Porositas : Buruk

Kemas :

Nama Batu : Batu Bara

Keterangan

 Proses Terbentuknya : Sedimentasi Organik

 Kegunaan : Bahan Bakar/Industri

 Posisi Batuan : 199042’5,4”E Dan 4030’4,59”S

 Vegetasi : Rerumputan

 Topografi : Curam

 Elevasi :

 Fosil :

 Ling, Pengendapan : Sungai

Waktu Berangkat : 11.12 WITA

(21)

FORMAT BATUAN SEDIMEN

Waktu Tiba : 11.16 WITA

No. Stasiun : Pos VI

Warna Lapuk : Cokelat

Warna Segar : Abu-Abu

Tekstur : Klastik

Struktur : Berlapis

Kekerasan : > 5,5

Komposisi Mineral :

Sortasi :

Permeabilitas : Baik

Porositas : Baik

Kemas :

Nama Batu : Gamping Bioturbasi

Keterangan

 Proses Terbentuknya : Sedimentasi

 Kegunaan :

 Posisi Batuan : 199042’5,4”E Dan 4030’8,37”S

 Vegetasi : Rerumputan

 Topografi : Landai

 Elevasi :

 Fosil :

 Ling, Pengendapan : Sungai

Waktu Berangkat : 12.04 WITA

(22)

FORMAT BATUAN METAMORF

Waktu Tiba : 07.15/Hari kedua WITA

No. Stasiun : Pos VII

Warna Lapuk : Coklat

Warna Segar : Abu-Abu

Tekstur :

Struktur :

Kekerasan :

Komposisi Mineral :

Sortasi :

Permeabilitas :

Porositas :

Kemas :

Nama Batu : Sekis Hijau

Keterangan

 Proses Terbentuknya :

 Kegunaan :

 Posisi Batuan :

 Vegetasi : Rawa dan Pepohonan (Lebat)

 Topografi : Curam

 Elevasi :

 Fosil :

 Ling, Pengendapan :

Waktu Berangkat : 08.02 WITA

(23)

FORMAT BATUAN METAMORF

Waktu Tiba : 09.30 WITA

No. Stasiun : Pos VIII

Warna Lapuk :

Warna Segar :

Tekstur :

Struktur :

Kekerasan :

Komposisi Mineral :

Sortasi :

Permeabilitas :

Porositas :

Kemas :

Nama Batu :

Keterangan

 Proses Terbentuknya :

 Kegunaan :

 Posisi Batuan :

 Vegetasi :

 Topografi :

 Elevasi :

 Fosil :

 Ling, Pengendapan :

Waktu Berangkat : 09.55 WITA

(24)

IV.2 Pembahasan

Pada praktikum lapangan Geologi Dasar ini, kami mengambil sampel selama 2 hari.

Di hari pertama, ada 7 pos yang kami lewati. Sebelum berangkat dari basecamp ke pos pertama, setiap kelompok menentukan titik koordinat basecamp dan memplotnya ke peta. Kami berangkat pertama dari basecamp pada pukul 07:13 WITA dan sampai di pos pertama pada pukul 07.31WITA. Pos pertama berada di sekitar pohon jati. Sampel batuan yang di ambil adalah batu gamping kuarsa yang merupakan jenis batuan sedimen yang dimana lingkungan pengendapannya adalah laut dangkal. Tetapi karena adanya aktifitas bumi seperti erosi, pelapukan dan deformasi maka yang dulunya berupa lautan sekarang menjadi daratan. Kami berangkat ke pos 2 pada pukul 08.05 WITA.

Pukul 08.21 WITA kami sampai di pos 2. Sampel batuan yang diambil adalah batu gamping pasir. Batuan ini adalah salah satu jenis dari batuan sedimen yang warna lapuknya adalah coklat gelap dan warna segarnya abu-abu, untuk lingkupan pengendapan batuan ini adalah laut dangkal. Kegunaan batu gamping pasir ini ialah sebagai bahan bangunan, untuk topografinya sendiri itu curam. Sedangkan untuk vegetasinya ialah pepohonan. Kami berangkat menuju pos 3 pada pukul 08.58 WITA.

Tiba di pos 3 pada pukul 09.02 WITA. Sampel batuan yang diambil adalah batu serpih dimana proses terbentuknya melalui sedimentasi mekanik. Batuan ini adalah salah satu jenis batuan sedimen, warna lapuknya cokelat orange sedangkan warna segarnya hitam kecokelatan. Daerah pengambilan batu ini lumayan curam dimana kami harus menggunakan webbing untuk mengambil sampel batuan. Vegetasi pengambilan sampel ini banyak pepohonan dan berada pada aliran air. Kami berangkat menuju pos 4 pada pukul 09.23 WITA.

Jarak menuju pos 4 lumayan jauh, berbeda dengan pos 1, 2, dan 3 yang terbilang cukup dekat. Jalan menuju pos 4 adalah jalanan panjang dan tentunya menanjak sehingga kami membutuhkan tenaga yang ekstra untuk melaluinya, apalagi tanjakan yang dilalui cukup panjang. Pukul 09.47 kami singgah di masjid istirahat dan melanjutkan perjalanan menuju pos 4. Pada pukul 10.23 WITA kami tiba di pos 4. Pada pos ini, sampel yang diambil adalah batu pasir. Batu ini juga merupakan salah satu jenis batuan sedimen. Warna lapuknya abu-abu sedangkan warna segarnya merah muda. Proses terbentuknya melalui sedimentasi mekanik yang dimana vegetasi batuan ini berada pada lahan yang berlumut dan topografinya yang landai. Adapun untuk lingkungan pengendapan batuan ini adalah sungai. Kami menuju pos berikutnya pada pukul 10.51 WITA.

Karena jarak antara pos 4 dan 5 lumayan dekat dan sedikit menanjak, jadi perjalanan kami tidak terlalu jauh. Tiba di pos 5 pada pukul 10.55 WITA. Pada pos ini, sampel yang diambil adalah batu bara yang memiliki warna lapuk hitam kecokelatan dan warna segarnya ialah hitam pekat. Jenis batuannya merupakan

(25)

jenis batuan sedimen, untuk kegunaannya sendiri itu sebagai bahan bakar dan lingkungan pengedapannya adalah sungai. Setelah mengambil sampel, kami berangkat ke pos 6 pada pukul 11.12 WITA.

Tiba di pos 6 pada pukul 11.16 WITA. Dimana pada pos 6 ini kami langsung mengambil posisi masing-masing untuk melakukan tugas kami. Batuan yang di sampling pada pos 6 ini adalah batu gamping bioturbasi. Proses terbentuknya batuan ini melalui sedimentasi organik yang vegetasinya adalah pepohonan dengan topografi yang landai. Lingkungan pengendapannya berada pada laut dangkal. Pada pos ini juga diidentifikasi warna lapuknya adalah cokelat dan warna segarnya adalah abu-abu. Pada pos 6 ini kami melanjutkan perjalanan menuju pos 7, namum di tengah perjalanan cuaca yang tadinya cerah berubah menjadi hujan dan membuat perjalanan kami terhenti dan harus kembali ke basecamp.

Pada hari kedua sebelum memulai perjalanan, kami melakukan senam pagi dan berdoa bersama. Hari kedua, kami melewati 2 pos terakhir yaitu pos 7 dan 8. Kami memulai perjalanan pukul 07.15 WITA, sampai di pos 7 pukul 08.02 WITA. Pada pos ini, sampel batuan yang diambil adalah batuan Sekis Hijau. Batuan ini merupakan salah satu batuan metamorf. Warna lapuk batuan ini adalah coklat dan warna segarnya abu-abu. Biasanya batuan ini digunakan untuk bahan bangunan, adapun topografi sekitar batuan ini yaitu curam dengan vegetasinya yaitu pepohonan cukup lebat, dan rawa. Setelah mengamankan sampel batuan, kami melanjutkan perjalanan menuju pos 8 pada pukul 09.30 WITA.

Tiba di pos selanjutnya pada pukul 09.55 WITA. Pada pos ini batuan yang didapatkan adalah batu rijang dan batu kuarsit. Perempuan mencari batu rijang yang berada di sungai dengan berenang, sedangkan laki-laki melakukan sampling pada sisi kanan sungai untuk batu kuarsit. Warna lapuk pada batuan Rijang adalah merah dan warna segarnya adalah merah maroon. Adapun batu Kuarsit itu sendiri memiliki warna lapuk coklat muda dan warna segarnya putih. Ratu Rijang ini termasuk jenis batuan sedimen. Adapun batu Kuarsit itu merupa 47/64 metamorf.

Vegetasi didapatkannya batuan ini adalah pepohonan cukup lebat dengan topografi pada aliran sungai yang dangkal. Setelah dari pos 8, kami diarahkan berjalan lagi menyusuri sungai. Kami berhenti ditengah perjalanan dan beristirahat, disana kami membuat yel-yel tiap kelompok dan melakukan foto bersama asisten serta dosen.

Setelah itu kami berangkat menuju basecamp pada pukul 11.02 WITA dan tiba di basecamp pukul 12.57. Semua praktikan membereskan barang masing-masing dan bersih-bersih. Kemudian kami melanjutkan presentasi hasil dari pengambilan sampel batuan hari ini, setelah itu makan siang, dan kami pun pulang ke Universitas Hasanuddin.

Referensi

Dokumen terkait

57 Plastik Joyo Boyo 2 kg Membungkus bahan dan medium yang akan di sterilisasi 58 Masker Sensi Mask Melindungi

anggota populasi sebagai sampel. 5 Dalam hal ini peneliti memilih kelas III sebagai sampel untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sampel yang diambil pada

Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 40 kali pengamatan dalam setiap proses pembuatan sepatu, dengan jumlah sampel yang diambil dalam setiap proses adalah

Murtabak yang dihasilkan oleh responden 2 dimasukkan ke dalam pembungkus plastik dan dilekatkan (seal) dengan mesin khas. Responden 3 pula membungkus keropok lekor

Berdasarkan hasil analisis citra DEMNAS dan peta aspek (Gambar III.1) serta penarikan batas satuan pada peta geologi (Lampiran III), satuan ini merupakan produk aliran

Swab, pus (cairan pada nanah/luka) : ketepatan sampel yang diambil, sterilitas bahan pembantu dan lingkungan.. Sampel yang diambil haruslah sampel yang sesuai/tepat

BAB III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian dan Bahan Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah pasien penderita impetigo yang datanya diambil

ii Untuk sampel rawak berstratum saiz 80, tentukan saiz sampel yang patut diambil dari setiap stratum jika menggunakan peruntukkan Neyman.. iii Apakatr saiz sampel yang patut diambil