38 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan diskriptif Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah dengan desain Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Menurut Hopkinrs (Rochiatii Wiriaatmaja, 2005:11) Pengertian Penelitian Tindakan Kelas atau yang biasa disingkat dengan istilah PTK adalah kegiatan penelitian yang mencampurkan prosedur penelitian dengan tindakan subtansif, dengan suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuriri, atau usaha seseorang dalam memahami apa yang terjadi sambal terlibat dalam sebuah proses perubahan dan perbaikan.
Dalam penerapan metode yang digunakan banyak kelebihan dari penggunaan desain Penelitian Tindakan Kelas yang sesuai tujuan dari penelitian ini diantaranya praktis dan relevan dalam situasi yang actual, kerangka kerjanya teratur, berdasar pada observasi nyata dan objektif, fleksibel dan adaptif, dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran, dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas.
Tujuan penelitian tindakan kelas disini yaitu meningkatkan perkembagan kognitif anak usia 3-4 tahun melalui permainan balok yang terjadi di PPT Mawar 01 Ar-Rachman Surabaya.
39 3.2 Desain Penelitian
Berdasarkan pernyataan masalah dalam Bab I, peneliti menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Jenis penelitian ini dirancang untuk memperoleh informasi mengenai suatu keadaaan pada saat itu, diarahkan untuk menentukan sifat dari suatu situasi seperti yang ada waktu belajar anak. Ini bertujuan untuk menggambarkan 'apa yang ada' sehubungan dengan variabel atau kondisi dalam suatu situasi (Ary et.al, 1985: 332).
Model Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto (2006:97), alur penelitian itu terdiri dari empat kegiatan pokok, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Adapun model tersebut digambarkan seperti gambar dibawah ini :
Keterangan :
1. Perencanaan (Planning)
2. Perlakuan/tindakan (acting)dan Pengamatan (observing)
3. Refleksi (Reflecting)
Gambar 2. Model Kemmis dan Mc Taggart
40
Adapun proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
1) Perencanaan (Planning)
Dalam tahap perencanaan ini meliputi :
a) Penyusunan rencana yang di awali observasi mengenai kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri dan warna dalam permainan balok
b) Menyusun Rencana Program Pembelajaran Harian (RPPH) dan RPPM
c) Menyediakan media atau alat pembelajaran
2) Pelaksanaan atau Tindakan (Acting)
Pada tahap ini merupakan pelaksanaan dari semua rencana yang dibuat pada tahap planning, yang meliputi langkah pendahuluan, inti, istirahat, dan penutup. Pelaksanaan dalam pembelajaran ini, terdiri dari 2 Siklus. Siklus I dan II dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 12, 14, dan 16 Februari dan pelaksanaan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 19, 21, dan 23 Februari 2019.
3) Observasi (Observing)
Kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran di kelas dalam rangka mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang rencana dan pelaksaan tindakan yang sudah dibuat. Dalam pelaksanaan observasi guru tidak
41
harus selalu bekerja sendiri tetapi dibantu oleh pengamat dari luar (teman sejawat).
4) Refleksi (Reflecting)
Tahap refleksi merupakan tahap untuk mendiskusikan kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan berdasarkan data yang diperoleh selama proses pembelajaran.
Dari data yang didapat kemudian dianalisis dan ditafsirkan. Hasil analisis digunakan sebagai bahan refleksi, apakah perlu dilakukan tindakan selanjutnya. Proses refleksi disini memegang peran penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya Penelitian Tindakan Kelas. Apabila hasil yang dicapai belum menginjak keberhasilan maka perlu dilakukan perbaikan pembelajaran pada tahap berikutnya.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Peneliti melakukan penelitiannya di kelompok B padaPPT Mawar 01 Ar- Rachman Surabaya. Penelitian ini di mulai dengan ijin ke Kepala PPT mulai tangal 2 Februari 2019 sampai selesai penelitian tanggal 23 Februari 20019.
Kurang lebih dalam kurun waktu tiga minggu penelitian di PPT Mawar 01 sudah selesai. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada tanggal 12, 14, dan 16 Februari 2019 (Siklus I) dan tgl 19, 21, dan 23 Februari 2019 (Siklus II).
42 3.4 Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek dalam Penelitian adalah Guru. Dan Obyek penelitiannya siswa PPT Mawar 01 Ar-rachman Surabaya anak usia 3-4 tahun. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 21 siswa sebagai subjek penelitian. Dalam penelitian di bagi 2 (dua) kelompok dalam pembelajaran permainan balok. Tiap kelompok terdiri dari 10 dan 11 anak.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam suatu penelitian dan akan mendukung suatu penelitian. Dalam penelitian disini, peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut : 1) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang diproses melalui dokumen-dokumen sehingga memperkuan data yang diperoleh selama penelitian. Dokumentasi yang dipergunakan dalam penelitian disini adalah foto yang berfungsi sebagai data pelengkap dalam penelitian.
2) Observasi
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi apabila penelitian yang dilakukan berkenaan dengan perilaku manusia, gejala- gejala alam, proses kerja dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2009:203). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
43
teknik obsevasi partisipan (observasi langsung). Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung di PPT Mawar 01 Ar-Rachman yang bertujuan untuk memperoleh data penggunaan media permainan balok dalam pembelajaran.
3.6 Instrumen Pengumpulan Data
Suharsimi Arikunto (2005:101) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang digunakan dan dipilih oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi mudah dan tersusun secara sistematis. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi dan dokumentasi.
1) Observasi
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi apabila penelitian yang dilakukan berkenaan dengan perilaku manusia, gejala- gejala alam, proses kerja dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2009:203). Dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi partisipan (observasi langsung). Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung di PPT Mawar 01 Ar-Rachman Surabaya yang bertujuan untuk memperoleh data pada saat pembelajaran menggunakan media balok.
44 2) Dokumentasi
Pada saat melaksanakan tindakan penelitian hasil kegiatan di dokumentasikan untuk memperkuat data yang diperoleh. Hasil dokumentasi dapat berupa foto kegiatan anak dan RKH.
45 3.7 Instrumen Penilaian
Tabel 3.1.lembar Observasi siswa
No Inisial Anak
Butir Instrumen
Total Rata- rata
Prusen tase 1.
Menempat kan benda dari ukuran paling kecil sampai yang paling besar
2.
Membe dakan warna, merah, hijau, kuning, biru dll
3.
Mengenal konsep banyak atau sedikit
4.
Membuat bentuk bangunan kontruksi kecil
5.
Mengenal bentuk geometri
1 R1
2 R2
3 R3
4 R4
5 R5
6 R6
7 R7
8 R8
9 R9
10 R10
11 R11
12 R12
13 R13
14 R14
15 R15
16 R16
17 R17
18 R18
19 R19
20 R20
21 R21
Jumlah Rata-rata Kelas
46 Skor Penilaian :
1) Anak mampu menempatkan benda dari ukuran paling kecil sampai yang paling besar
1 = Belum berkembang, anak melakukan kegiatan dengan motivasi.
2 = Mulai berkembang, anak melakukan kegiatan dan mengurutkan benda, namun belum benar dan belum selesai.
3 = Berkembang sesuai harapan, anak melakukan kegiatan dengan inisiatif sendiri, mengurutkan balok dengan benar namun belum selesai.
4 = Berkembang sangat baik, anak dapat mengurutkan balok sampai selesai dan benar.
2)
Anak Mampu membedakan warna, merah, hijau, kuning, biru dll 1 =Belum berkembang, anak melakukan kegiatan dengan motivasi.2 = Mulai berkembang,anak melakukan kegiatan membedakan warna dengan inisiatif sendiri namun belum selesai.
3 = Berkembang sesuai harapan, anak melakukan kegiatan membedakan warna dengan inisiatif sendiri sampai selesai dan benar.
4= Berkembang sangat baik, anak melakukan kegiatan membedakan warna dengan inisiatif sendiri sampai selesai dan benar.
3) Anak mampu mengenal konsep banyak atau sedikit
1 = Belum berkembang, anak melakukan kegiatan dengan motivasi.
2 = Mulai berkembang, anak melakukan kegiatan sendiri namun belum selesai.
47
3 = Berkembang sesuai harapan, anak melakukan kegiatan dengan inisiatif sendiri sampai selesai dan benar
4= Berkembang sangat baik, anak bisa melakukan kegiatan mengenal banyak sedikit dengan benar dan lancar.
4) Anak mampu membuat bentuk bangunan kontruksi kecil.
1 = Belum berkembang, apabila anak tidak melakukan kegiatan
2 = Mulai berkembang, apabila anak melakukan kegiatan membuat kandang binatang tetapi setengah jadi.
3 = Berkembang sesuai harapan, apabila anak melakukan kegiatanmebuat kandang binatang tetapi tidak bisa menceritakan hasil karyanya.
4= Berkembang sangat baik, apabila anak bisa membuat kandang binatang dan dapat menceritakan dengan lancer.
5) Anak mengenal bentuk geometri
1 = Belum berkembang, anak melakukan kegiatan dengan motivasi 2 = Mulai berkembang, anak mengenal bentuk geometri dengan inisiatif
sendiri.
3 = Berkembang sesuai harapan, anak mengenal bentuk geometri dengan inisiatif sendiri dengan benar
4 = Berkembang sangat baik, anak mengenal bentuk geometri dengan inisiatif sendiri dengan benar dan lancer.
48
Tabel 3.2. Observasikegiatan aktivitas guru
No Aktivitas guru yang di amati Ya Tidak 01 Menyampaikan tujuan
02 Memotivasi anak
03 Mengkaitkan dengan pembelajaran sebelumnya 04 Menyampaikan materi
05 Penggunaan metode Pembelajaran 06 Mengarahkan Perhatian siswa 07 Membimbing siswa dalam bermain
08 Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya
09 Ketrampilan dalam mengoptimalkan media pembelajaran
10 Mengevaluasi anak
3.8 Teknik Analisis Data
Data yang di analisis pada penelitian ini adalah hasil kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan kognitif anak dalam mengenal bentuk geometri melalui media bermain balok. Analisis pembelajaran anak dilakukaan pada setiap pertemuan dalam siklus I dan II. Penelitian ini menggunakan teknik diskriptif kuantitatif presentase. Adapun rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah menurut (Purwanto Ngalim, 2009). Dengan rumus sebagai berikut :
49 P =𝑁𝑓 x 100% Keterangan :
f : Frekuensi yang sedang dicari presentasenya.
N : Jumlah Frekuensi P : Angka presentase
3.9 Indikator Keberhasilan
Kriteria capaian keberhasilan dalam penelitian disini dianggap berhasil apabila terdapat peningkatan aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dan menunjukan peningkatan pemahaman siswa dalam mengenal bentuk geometri.
Pencapaian kriteria dalam keberhasilan pada penelitian disini dianggap berhasil apabila peningkatan kemampuan anak mencapai 75% dari jumlah anak yang berkategori berkembang sesuai harapan dalam mengenal bentuk geometri.