• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

N/A
N/A
Harlan Sandi

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III METODOLOGI PERENCANAAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

50

BAB 3

METODOLOGI PERENCANAAN

3.1 PERSIAPAN

Tahapan persiapan merupakan tahapan awal yang dilakukan sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan data, tahapan ini harus dilakukan dengan cara menyusun hal-hal penting guna mengefektifkan waktu dan kegiatan dalam penulisan tugas akhir. Tahapan persiapan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Perumusan dan identifikasi masalah

2. Menentukan lokasi perencanaan pembangunan jembatan dan melakukan survei lokasi perencanaan jembatan untuk mengetahui dimensi, dan layout struktur jembatan yang akan direncanakan.

3. Mengidentifikasi data-data perencanaan jembatan 4. Studi literatur tentang perencanaan jembatan 5. Pengadaan persyaratan administrasi

6. Perencanaan time schedule pengerjaan Tugas akhir.

Lokasi perencanaan jembatan berada di Jalan Ciu Karangwuni No.38, Karangan, Telukan, Kec.Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Gambar 3.1 Lokasi Perencanaan Jembatan

(2)

3.2 BATASAN MASALAH

Untuk mempermudah pembahasan tugas akhir ini, maka diberikan batasan sebagai berikut:

1. Pada perencanaan jembatan hanya memperhitungkan beban mati (MS), beban mati tambahan (MA), ), beban akibat tekanan tanah (TA), beban lajur (beban TD), beban truk (TT), gaya rem (TB), beban pejalan kaki (TP), beban angin (EW), gaya gempa (EQ), dan gaya gesekan pada perletakan (BF). Acuan normatif yang digunakan dalam pembebanan jembatan mengacu pada SNI 1725:2016 tentang Pembebanan untuk Jembatan.

2. Perencanaan pembebanan pelat lantai jembatan. beban truk (TT) yang digunakan yaitu 500 kN dengan konfigurasi sumbu 1-2-2 dan berat gandar depan 50 kN serta berat gandar belakang masing-masing 225 kN dan 225 kN.

Beban T yang digunakan untuk perhitungan pelat lantai jembatan sebesar 112,5 kN.

3. Pembebanan pada raiiling tidak memperhitungkan beban tumbukan kendaraan.

4. Drainase pada jalan pendekat dan jembatan tidak direncanakan.

5. Biaya pembongkaran jembatan lama tidak diperhitungkan di dalam perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

3.3 PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam perencanaan. Dalam menghimpun kebutuhan data untuk perencanaan dapat diperoleh dari berbagai sumber yang dapat dipertanggung jawabkan keasliannya maupun melalui observasi penyusun sendiri.

Data yang dihimpun harus sesuai dan akurat berdasarkan identifikasi awal kebutuhan data yang diperlukan oleh penyusun.

3.3.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung melalui survei di lokasi perencanaan. Dalam penyusunan tugas akhir ini data primer diperoleh dari Jembatan Pangkalan yang berlokasi di Jalan Ciu Karangwuni No.38, Karangan, Telukan, Kec.Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan hasil survei di lokasi diperoleh data berupa tipe dan dimensi dari struktur jembatan.

(3)

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber yang dapat dipertanggung jawabkan baik dari instansi maupun dari literatur resmi. Data-data sekunder yang diperoleh dalam penyusunan tugas akhir ini di antaranya sebagai berikut:

1. Data Tanah

Data tanah diperlukan untuk mengetahui kedalaman tanah keras, jenis tanah, menganalisis jenis pondasi yang sesuai, kedalaman pondasi serta dimensinya, dan menentukan jenis perkuatan tanah serta kestabilan lereng. Data tanah ini diperoleh dari Praktikum Mekanika Tanah I Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret.

2. Data Lalu Lintas

Data lalu lintas diperlukan untuk menghitung volume lalu lintas harian rata- rata. Volume lalu lintas harian rata-rata diperlukan untuk menentukan kelas jalan rencana serta muatan jembatan, lebar efektif jembatan, jumlah lajur yang dibutuhkan, dan menentukan jenis perkerasan jalan. Data lalu lintas diperoleh melalui survei lalu lintas di lokasi perencanaan oleh penyusun.

Selain itu, diperlukan data pendukung berupa data kepadatan penduduk Kabupaten Sukoharjo, data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah.

3.4 ANALISA PENGOLAHAN DATA

Data-data yang telah diperoleh kemudian diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan perencanaan agar didapatkan langkah pemecahan masalah yang efisien dan tepat.

Dalam penyusunan tugas akhir ini analisis pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Analisis data tanah untuk mengetahui parameter tanah dasar yang menentukan pemilihan jenis pondasi.

2. Analisis data lalu lintas untuk menentukan kelas jembatan yang sesuai dengan beban lalu lintas dan lebar jembatan.

(4)

3.5 TAHAP PERENCANAAN

3.5.1 Pemilihan Bentuk Struktur Jembatan

Pemilihan bentuk struktur jembatan dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya lokasi. Lokasi merupakan salah satu faktor yang mempunyai peranan penting dalam perencanaan jembatan dikarenakan berhubungan dengan keadaan lalu lintas, topografi, hidrologi, dan demografi setempat. Pemilihan bentuk struktur juga dipengaruhi oleh bentang jembatan dan material yang akan digunakan dalam perencanaan. Pemilihan bentuk struktur jembatan dalam penyusunan tugas akhir ini mengacu kepada bentang ekonomis yang disarankan Bina Marga.

3.5.2 Perencanaan Struktur Jembatan

Perencanaan struktur jembatan dapat dimulai setelah menentukan bentuk struktur jembatan yang akan direncanakan. Preliminery design berupa asumsi atau desain awal baik dari jenis material, mutu, serta dimensi dilakukan sebelum memulai perencanaan struktur atas dan struktur bawah jembatan. Apabila desain awalan digunakan, akan tetapi setelah dilalukakn pengecekan kestabilan, kekokohan, keamanan, kelayakan, dan kenyamanan konstruksi tidak memenuhi, maka dilakukan perubahan pada desain. Dalam perencanaan struktur jembatan perlu memperhatikan pokok-pokok perencanaan jembatan di antaranya sebagai berikut:

1. Kekuatan dan stabilitas struktur

2. Keawetan dan kelayakan jangka panjang 3. Kemudahan pemeriksaan dan pemeliharaan 4. Kenyamanan bagi pengguna jembatan 5. Ekonomis

6. Kemudahan pelaksanaan 7. Estetika

8. Dampak lingkungan minimal.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, perencanaan jembatan terdiri dari beberapa tahapan di antaranya:

1. Perencanaan struktur atas dan struktur bawah jembatan beserta pondasinya.

2. Perencanaan jalan pendekat.

3. Perencanaan bangunan pelengkap dan pengaman.

(5)

3.6 GAMBAR RENCANA JEMBATAN

Gambar rencana jembatan dibuat setelah hasil perencanaan jembatan selesai dihitung. Gambar rencana berfungi untuk memudahkan perhitungan volume serta biaya pekerjaan, dan sebagai acuan dalam pelaksanaan serta pengawasan konstruksi jembatan. Gambar rencana harus dibuat selengkap dan sebaik mungkin agar memudahkan dalam pembacaan maksud gambar.

3.7 RAB, TIME SCHEDULING, DAN NETWORK PLANNING 3.7.1 Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan estimasi biaya dalam proyek konstruksi yang bertujuan untuk memperkirakan nilai pembiayaan pada suatu proyek. RAB berisikan tentang besarnya volume pekerjaan serta biaya pekerjaan.

Besarnya volume pekerjaan dihitung dari volume tiap item pekerjaan, sedangkan besarnya biaya pekerjaan ditentukan berdasarkan analisa harga satuan pekerjaan, analisa harga satuan upah, analisa harga bahan material, analisa setiap item pekerjaan, dan analisa harga sewa alat bantu kerja yang digunakan. Biaya keuntungan dan biaya PPN diperhitungkan juga dalam RAB untuk pelaksanaan pekerjaan. Hal-hal yang perlu disiapkan dan diperhatikan dalam penyusunan RAB, di antanranya:

1. Gambar rencana beserta detail gambar

2. Daftar harga satuan bahan dan upah pekerjaan di lokasi

3. Akumulasi perhitungan volume pekerjaan dan harga satuan pekerjaan 4. Safety Factor

5. Biaya operasi dan perawatan 6. Biaya tidak terduga

7. Letak bangunan

3.7.2 Time Schedulling dan Network Planning

Time schedulling dalam pekerjaan proyek konstruksi diperlukan untuk mengurutkan waktu dari semua jenis pekerjaan pada sebuah proyek dengan durasi waktu tertentu sesuai yang telah direncanakan. Dalam time schedulling dapat diamati waktu setiap pekerjaan itu dimulai dan kapan pekerjaan itu harus diselesaikan.Dengan demikian, maka jika terjadi keterlambatan pekerjaan pada proyek akan segera diketahui dan dicari penyelesaiannya. Time Schedule biasanya

(6)

disajikan dalam bentuk Kurva S. Sedangkan fungsi dari network planning, yaitu mengorganisir dan menentuan urutan dari pekerjaan yang beragam dengan waktu yang terbatas. Dalam network planning dapat dilihat secara sepintas mana saja pekerjaan yang dilakukan secara bersamaan maupun secara berurutan dengan durasi waktu yang telah direncanakan.

3.8 KESIMPULAN DAN SARAN 3.8.1 Kesimpulan

Setelah semua tahapan selesai maka dapat ditarik kesimpulan dari perencanaan jembatan tersebut. Dari kesimpulan tersebut dapat ditarik menjadi gambaran secara garis besar dari perencanaan jembatan dalam tugas akhir ini, baik secara teknis maupun non teknis.

3.8.2 Saran

Selain kesimpulan, terdapat pula saran berupa solusi atau opsi lain yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam perencanaan jembatan, baik secara teknis maupun non teknis

(7)

3.9 DIAGRAM ALIR PERENCANAAN JEMBATAN

MULAI

Studi Literatur

• Standar Acuan (SNI) dan (BMS)

• Dasar Teori Jembatan

Pengumpulan Data

• Data Tanah

• Data Lalu Lintas

Preliminary Design

• Menentukan LayOut Jembatan

• Menentukan Pembebanan Jembatan

A

Perencanaan Bangunan Atas

• Pelat Lantai

• Trotoar dan Kerb

• Sandaran

• Gelagar Melintang

• Gelagar Memanjang

• Rangka Induk

• Ikatan Lateral

• Sambungan

Analisa Gaya Dalam Bangunan Atas (Menggunakan Software SAP2000)

Kontrol Kekuatan dan Kestabilan Bangunan Atas Not OK!

OK!

(8)

Pembebanan Pada Perletakan

Beban Mati

Beban Hidup

Aksi Lingkungan A

Perencanaan Dimensi Perletakan (Elastomer Bearing Pad)

Kontrol Stabilitas Perletakan

Perencanaan Bangunan Bawah

Pelat Injak

Abutment

Fondasi Bored Pile

Pile Cap

Analisa Gaya pada Bangunan Bawah (Perhitungan Manual)

Kontrol Stabilitas Bangunan Bawah

Perencanaan Penulangan Bangunan Bawah

Pelat Injak

Abutment

Fondasi Bored Pile

Pile Cap

Perencanan Perkerasan Jalan Penghubung

Gambar Perencanaan Jembatan

Penyusunan RAB, Time Schedule dan Network Planning

Kesimpulan dan Saran

SELESAI Not OK!

OK!

Not OK!

OK!

Gambar 3.2 Diagram Alir Perencanaan Jembatan

Referensi

Dokumen terkait

Analisis biaya merupakan dasar dari perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek. Analisis biaya harus dilakukan secara teliti dan cermat agar pelaksanaan proyek tidak

Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan, baik rumah tinggal, ruko, rukan maupun gedung lainya.. Dengan RAB kita dapat

Selain desain pendamping juga memberikan hasil perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) agar lebih memudahkan pihak Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buton

Semua informasi yang didapatkan baik itu dari pengumpulan data primer maupun pengumpulan data sekunder, nantinya akan digunakan dalam proses perhitungan dan

Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah,serta biaya- biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan

Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu proyek adalah perhitungan  banyaknya biaya yang diperlukan untuk upah dan bahan, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan

3 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran di Lingkungan Kementerian Perhubungan, dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya/RAB perhitungan harga satuan,

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan selisih antara Rencana Anggaran Biaya RAB dengan Rencana Anggaran Pelaksanaan RAP dari hasil analisis perhitungan RAP adalah: Rasio