• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab III proposal . Setting Penelitian

N/A
N/A
Sumarno Aji

Academic year: 2024

Membagikan "Bab III proposal . Setting Penelitian "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 1 Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Cilegon tahun pelajaran 2016/2017 sebanyak 34 orang siswa terdiri dari 8 orang siswa laki – laki dan 26 orang siswa perempuan

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian diperkirakan selama 5 minggu bulan agustus minggu ke tiga sampai September minggu pertama. Penelitian didahului dengan kegiatan pra tindakan yang dilaksanakan mulai awal Agustus, dan tindakan berikutnya dilaksanakan sebanyak dua siklus di minggu ke tiga agustus hingga minggu ketiga September tahun 2016tahun 2016.

3. Tempat Penelitian

Penelitian ini bertempat di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Cilegon, dengan alamat di Jalan Keserangan Kp. Bujanggadung Kecamatan Grogol Kota Cilegon.

B. Prosedur Penelitian 1. Model Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan model Kemmis dan Taggart. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan harapan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Model penelitian dalam dua siklus tersebu dapat digambarkan sebagai berikut :

(2)

Gambar 3.1. Siklus penelitian tindakan kelas PTK Kemmis dan Taggart a. Perencanaan Tindakan (Planning).

Perencanaan merupakan tindakan yang dibangun dan akan dilaksanakan, sehingga harus mampu melihat jauh kedepan. Tahap perencanaan dimulai dari refleksi awal yaitu merencanakan pelaksanaan tindakan dalam penelitian.

Perencanaan meliputi:

1) Mengidentifikasi masalah yang ada dilapangan. Pada fase ini dilakukan pre test dan diskusi dengan guru kolaborator.

2) Menyusun rencana pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan media kartu. Rencana tindakan tersebut meliputi persiapan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam PTK yaitu mempersiapkan silabus mata pelajaran, membuat RPP, mempersiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS), menyiapkan catatan lapangan berupa lembar observasi, menyiapkan tes pencapaian keberhasilan tujuan PTK, menyiapkan media dan menentukan indikator keberhasilan.

(3)

b. Pelaksanaan Tindakan (Action).

Tindakan disini adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktek yang cermat dan bijaksana. Dapat disimpulkan bahwa tindakan haruslah mempunyai inovasi baru meskipun hanya sedikit.

Tindakan dilakukan berdasarkan rencana yang disusun secara sistematis terprogram. Pada tahap ini dilaksanakan pembelajaran kimia materi pokok struktur atom dan sistem periodik unsur melalui pembelajaran model NHT dengan media kartu. Peneliti bersama kolaborator, yang berperan sebagai pengamat pada pembelajaran dengan menggunakan catatan lapangan dan observasi yang telah dibuat peneliti.

c. Observasi.

Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait bersama prosesnya. Observasi merupakan landasan dari refleksi tindakan saat itu dan dijadikan orientasi pada tindakan yang akan datang. Selain itu, observasi harus bersifat responsif, terbuka pandangan dan pikiran. Observasi atau pengumpulan data dapat menggunakan lembar instrumen observasi berupa daftar cek list.

d. Refleksi (reflection).

Refleksi adalah upaya evaluasi diri secara kritis dilakukan oleh peneliti dan kolaborator. Refleksi merupakan bagian yang pentingdalam langkah proses penelitian tindakan kelas, dengan kegiatan refleksi akan memantapkan kegiatan atau tindakan untuk mengatasi permasalahan dengan memodifikasi perencanaan sebelumnya sesuai dengan apa yang dihadapi di lapangan.

(4)

2. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran yang digunakan sebagai bahan penelitian ini adalah materi kimia tentang struktur atom dan tabel periodik unsur. Materi pembelajaran tersebut bersifat abstrak berkenaan dengan lambang – lambang berkaitan dengan partikel unsur. Materi yang bersifat abstrak cenderung lebih sulit difhami oleh siswa.

3. Jumlah siklus dan Pertemuan

Pada penelitian ini terdiri dari dua siklus dan tiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Adapun pembagian materi pada tiap – tiap siklus dan pertemuan dapat dijelaskan pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1. Pembagian materi tiap siklus dan pertemauan

S i k l u s P e r t e m u a n M a t e r i A l o k a s i W a k t u P e r t a m a P e r t a m a M o d e l A t o m 3 J p

K e d u a N o t a s i A t o m 3 J p K e d u a P e r t a m a K o n f i g u r a s i

E l e k t r o n

3 J p K e d u a S i s t e m

P e r i o d i k U n s u r

3 J p

4. Rancangan Tindakan Siklus Pertama a. Pertemuan Pertama

Membagikan kartu yang berisi gambar, ilustrasi dan ringkasan mengenai model atom kepada seluruh siswa. Siswa yang mendapatkan jenis kartu yang sama membentuk satu kelompok. Kelompok dengan jenis kartu sama memiliki tujuan yang sama (numbered head together). Selanjutnya tiap – tiap kelompok diberikan beberapa masalah berkaitan dengan model atom

(5)

yang tertera dalam kartu kemudian mengerjakan tugas yang hasilnya ditulis pada kertas karton. Ketika sedang mengerjaan tugas, aktifitas tiap – tiap siswa dalam kelompok diamati, dan direkam menggunakan video untuk digunkan sebagai sumber data.

b. Pertemuan Kedua

Tiap – tiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, selanjutnya ditanggapi oleh siswa lain atas penyampaian jawaban terhadap masalah yang berkaitan dengan model atom yang diterimanya. Ketika tiap – tiap kelompok melakukan presentasi, direkan dengan video dan diamati aktifitas siswa dalam menyampaikan presentasi dan antusias siswa lain dalam memberikan tanggapan berkaitan dengan masalah model atom yang dihadapi. Pada akhir pertemuan kedua siswa dibagikan soal tes untuk mengetahui prestasi hasil belajar yang telah selesai dilaksanakan. Selain itu siswa juga diberikan angket berkaitan dengan proses pembelajaran yang telah dilakanakan.

5. Rancangan Tindakan Siklus Kedua

Tindakan pada siklus kedua merupakan rekomendasi dari evaluasi, inteprestasi dan refleksi pada pertemuan siklus pertama. Kelemahan atau kekurangan yang mungkin terjadi pada siklus pertama dilakukan perbaikan, selanjutnya pada materi pelajaran berikutnya dilakukan langkah – langkah tindakan perbaikan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Rancangan mengenai pengumpulan data dapat diaparkan pada tabel berikut ini.

(6)

Tabel 3.2. Teknik pengumpulan data dan instrumen pengumpulan data

V a r i a b e l J e n i s D a t a B e n t u k D a t a

T e k n i k P e n g u m p u l a n

D a t a

I n s t r u m e n K e a k t i f a n

B e l a j a r K u a l i t a t i f K e a k t i f a n

D i s k u s i P e n g a m a t a n C e k l i s P e n g a m a t a n K e a k t i f a n

B e l a j a r K u a l i t a t i f K e k a t i f a n

B e r t a n y a P e n g a m a t a n C e k l i s P e n g a m a t a n P r e s t a s i

B e l a j a r K u a n t i t a t i f N i l a i H a s i l U l a n g a n

T e s T e r t u l i s S o a l P g

1. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan langsung ketika siswa melaksanakan proses pembelajaran dengan model yang diterapkan. Di antara data kualitatif yang dikumpulkan adalah hasil pengamatan (observasi) terhadap aktifias siswa ketika melakukan proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan dengan pedoman lembar observasi dengan rentang skor aktifitas sangat baik (SB), baik (B), cukup (C) dan kurang (K). Data kualitatif yang lain adalah hasil rekaman video dan angket dengan rentang skor sangat setuju (SS), setuju (s) tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes tertulis pada akhir siklus, berbentuk soal pilihan ganda terdiri dari 15 butir. Soal untuk siklus pertama mencakup model atom, notasi atom, dan pengelompokan atom berdasarkan jumlah partikel dasar atom. Sedangkan pada siklus kedua mencakp materi konfigurasi elektron, bilangan kuantum, sistem periodik unsur. Selain itu data kuantitatif juga diperoleh dari hasil hafalan delapan golongan unsur dalam sistem periodik unsur.

(7)

D. Teknik Analisis Data

1. Teknik Analisis Kualitatif.

Data kualitatif berupa hasil pengamatan (observasi) dilakukan penskoran dengan kriteria sangat baik (skor 4), baik (skor 3), cukup (skor 2) dan kurang (skor 1).

Sedangkan untuk data berupa angket dilakukan penskoran dengan ketentuan sangat setuju (skor 4), setuju (skor 3), tidak setuju (skor 2), dan sangat tidak setuju (skor 1). Selanjutnya dilakukan penjumlahan skor, untuk digunakan sebagai landasan dalam melakukan intepretasi terhadap efektifitas model pembelajaran yang digunakan. Kemudian sebagai data pendukung dalam melakukan refleksi digukanan hasil rekaman video saat proses pembelajaran.

2. Teknik Analisis Kuantitatif.

Data kuantitatif yang berupa nilai hasil tes tertulis yang dilaksanakan setiap akhir siklus dilakukan perhitungan hasil rata – rata kelas, ntuk mengetahhui sejauh mana terjadi peningkatan prestasi hasil belajar siswa setelah mengalami proses pembelajaran dengan model yang telah digunkan. Selain itu juga data hasil hafalan delapan golongan unsur dalam sistem periodik dapat digunakan sebagai dasar penyimpulan terhadap prestasi hasil belajar yang diperoleh siswa.

E. Indikator Keberhasilan

Sebagai indikator keberhasilan dari penerapan model pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah adanya peningkatan aktifitas belajar siswa. Peningkatan

(8)

aktifitas ini diandai dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM hingga > 70 %

F. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan selama tiga bulan dengan rincian sebagaiberikut :

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Jul Agst Sept Okt Nov De

s

1 Perencanaan √

2 Pertemuan pertama siklus pertama

√ 3 Pertemuan kedua siklus

perama

4 Refleksi siklus pertama √

5 Perencanaan siklus kedua √

6 Pertemuan pertama siklus kedua

7 Pertemuan kedua siklus kedua √

8 Refleksi siklus kedua 

9 Penyusunan laporan 

10 Seminar Hasil √

Referensi

Dokumen terkait

Agar hasil belajar siswa dengan menggunakan metode picture and picture dapat terlihat maka penelitian ini akan dilaksanakan sebanyak 3 siklus, dimana setiap

Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan hasil tes. Refleksi pada siklus 2 dilaksanakan disetiap akhir pertemuan. Semua data yang diperoleh akan dipaparkan.. baik data

Perhitungan Realibilitas tes tertulis dilakukan dengan metode belah dua ( split-half method). Cara yang digunakan untuk membelah tes menjadi dua tes adalah dengan

Refleksi merupakan analisis hasil observasi dan tes. Refleksi pada siklus II dilaksanakan segera setelah tahapan implementasi / tindakan dan observer

Data yang diperoleh dari hasil tes yang diberikan pada akhir pembelajaran setiap siklus adalah data kuantitatif, sedangkan data yang akan dianalisis diperoleh dari lembar

Pengolahan data dilaksanakan setelah kegiatan pengumpulan data selesai. Data yang terkumpul berupa hasil karya tulis, tes awal dan tes akhir kemampuan dan pengetahuan menulis

Analisis data ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar atau hasil belajar siswa yang diperoleh melalui tes evaluasi yang dilaksanakan pada setiap akhir

Data yang diperoleh dari penelitian berupa tes tertulis, LKS, lembar observasi dan hasil wawancara untuk memperoleh informasi mengenai pencapaian KPS siswa. Data