41 4. 1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan salah satu langkah untuk menunjang penelitian. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri atas tugas dan fungsi bidang Industri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten, formasi pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten, data karakteristik responden, kuesioner beban kerja mental, dan kuesioner kelelahan kerja.
4.1.1 Tugas dan Fungsi Bidang Industri
Berikut ini merupakan tugas dan fungsi bidang Industri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten.
a. Bidang Perindustrian mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam merencanakan perumusan kebijakan, melaksanakan koordinasi, monitoring serta pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Perencanaan Pengembangan Industri dan Rekomendasi Teknis Perijinan, Seksi Pemberdayaan Industri Kecil Menengah dan Seksi Sumberdaya Industri.
b. Rincian tugas pokok pada Bidang Perindustrian dalam menjalankan tugasnya yaitu sebagai berikut:
1. Menyusun rencana operasional di lingkungan Bidang Perindustrian berdasarkan program kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta petunjuk pimpinan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
2. Mendistribusikan tugas kepada bawahan di lingkungan Bidang Perindustrian sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;
3. Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di lingkungan Bidang Perindustrian sesuai dengan peraturan dan prosedur yang
berlaku agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
4. Menyediakan pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang Perindustrian secara berkala sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku untuk mencapai target kinerja yang diharapkan;
5. Merencanakan Pelaksanaan teknis operasional bidang perencanaan pengembangan industri dan rekomendasi teknis perijinan, pemberdayaan industri kecil menengah dan sumber daya industri;
6. Merencanakan Penyusunan pedoman pengaturan standarisasi perindustrian;
7. Merencanakan Pembinaan, pelaksanaan perencanaan pengembangan industri dan rekomendasi teknis perijinan, pemberdayaan industri kecil menengah dan sumber daya industri;
8. Merencanakan Pengkoordinasikan dan sinkronisasi kegiatan bidang industri;
9. Merencanakan Pelaksanaan program dan kegiatan bidang perencanaan pengembangan industri dan rekomendasi teknis perijinan, pemberdayaan industri kecil menengah dan sumber daya industri;
10. Merencanakan Pelaksanaan evaluasi, supervisi dan pelaporan kebijakan standarisasi program dan kegiatan bidang perindustrian;
11. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan di lingkungan Bidang Perindustrian dengan cara membandingkan antara rencana operasional dengan tugas-tugas yang telah dilaksanakan sebagai bahan laporan kegiatan dan perbaikan kinerja di masa yang akan datang;
12. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Bidang Perindustrian sesuai dengan tugas yang telah dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk akuntabilitas kinerja;
13. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tertulis.
4.1.2 Job Deskripsi Pegawai Berdasarkan Formasi Jabatan 1. Kepala Bidang
Adapun tugas dan fungsi pokok kepala bidang yaitu mencakup sebagai berikut:
a. Menyusun rencana dan program kerja bidang Perindustrian.
b. Mengkoordinasikan program kerja masing-masing seksi.
c. Menilai prestasi kerja bawahannya.
d. Membembing dan memberikan petunjukan kepada kepala seksi dan bawahannya.
e. Melakukan pembinaan, pengendalian, pengawasan kegiatan seksi dan pejabat non struktural dalam lingkungan bidang Perindustrian.
f. Melakukan koordinasi dan verifikasi dokumen mengenai industri.
g. Melakukan koordinasi pengawasan dan pemerikasaan bidang industri dalam wilayah provinsi Banten.
h. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan.
i. Melaporkan hasil kinerja kepada Kepala Dinas.
2. Kepala Seksi
Adapun tugas dan fungsi pokok Kepala Seksi yaitu mencakup sebagai berikut:
a. Menyusun rencana dan program kerja sesuai dengan seksi masing- masing.
b. Menilai prestasi kerja bawahannya.
c. Menganalisa data mengenai sumber daya industri.
d. Melakukan sistem pengendalian intern.
e. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan.
f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bidang.
3. Staff PNS
Adapun tugas dan fungsi pokok Staff TKK/TKS yaitu mencakup sebagai berikut:
a. Melaksanakan rencana dan program kerja yang telah ditentukan.
b. Melakukan penerbitan surat rekomendasi untuk industri di wilayah Provinsi Banten.
c. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan.
d. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Seksi.
4. Staff TKK/TKS
Adapun tugas dan fungsi pokok Staff TKK/TKS yaitu mencakup sebagai berikut:
a. Melakukan kegiatan administrasi perkantoran dan kepegawaian.
b. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
c. Melaporkan hasil pelaksaan tugas kepada atasan.
4.1.3 Formasi Pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Berikut ini merupakan formasi pegawai di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten.
Tabel 7. Komposisi Aparat Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Banten Berdasarkan Jabatan dan Golongan Tahun 2019
No. Jabatan Golongan
Jumlah I II III IV
1. Kepala Dinas - - - 1 1
2. Sekretaris - - - 1 1
3. Bidang - - - 5 5
4. Kepala Sub Bagian - - 3 2 5
5. Kepala Seksi - - 12 4 16
6. Pelaksana PNS 1 15 44 - 60 7. Pelaksana TKK/TKS - - - - 89
Total 1 15 59 13 177
(Sumber : Disperindag Provinsi Banten Tahun 2019)
Berdasarkan tabel diatas bahwa komposisi pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten sebanyak 177 pegawai yang terdiri atas 7 jabatan yang berbeda. Data tersebut bersumber dari bidang Program, Evaluasi dan Pelaporan (PEP) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten tahun 2019.
4.1.4 Struktur dan Formasi Pegawai pada Bidang Industri
Berikut ini merupakan strukutur organisasi pada bidang Industri di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten.
Kepala Bidang Perindustrian
Kepala Seksi
Perencanaan Pengembangan Industri dan Rekomendasi Kepala Seksi
Sumber Daya Industri Kepala Seksi
Pemberdayaan Industri Kecil Menengah
Staff
Staff
Staff
Staff
Staff
Staff
Staff
Staff
Staff
Gambar 5. Stuktur Organisasi Bidang Industri
Berdasarkan gambar struktur organisasi pada bidang Industri dikepalai oleh kepala bidang perindustrian dan memiliki tiga kepala seksi yaitu pemberdayaan industri kecil menengah, sumber daya industri, dan perencanaan pengembangan industri dan rekomendasi.
Berikut ini merupakan formasi pegawai pada bidang Industri nama lengkap, golongan dan jabatan.
Tabel 8. Formasi Pegawai Bidang Industri
Nama NIP Golongan Jabatan
Rudiansyah Thoib, S.E., M.M
196605301991031007 IV B Kepala Bidang Perindustrian Bahagia Alamsyah Siregar
S.Sos., M.M
197107171991031005 IV A Kasi Pemberdayaan Industri Kecil Menegah Agus Iman Derajat S.E 197602282002121008 III D Kasi Sumber Daya Industri Ratu Eva Fahria S.T., M.M 196907111998031004 III D Kasi Perencanaan
Pengembangan Industri dan Rekomendasi Teknik Perijinan
Ucup Djuhana S.T 197511182001121003 III C Pelaksana PNS
Godam Dariyatna S.E., M.M
198201142010011004 III B Pelaksana PNS
Tabel 8. Formasi Pegawai Bidang Industri (Lanjutan)
Nama NIP Golongan Jabatan
Jatnika S.E 197010142001121002 III B Pelaksana PNS
Setyowati S.T., M.M 198106092010012004 IIIC Pelaksana PNS Tania Nur Rizkiah S.T.,
MAB
198804012010012001 III C Pelaksana PNS Hj Iin Utami Dewi S.Pd 197210191999032005 III B Pelaksana PNS
Ria Muliawati - - Pelaksana TKK/TKS
Putri Ayu Anugerah - - Pelaksana TKK/TKS
Yan Kurniawan - - Pelaksana TKK/TKS
Ivan - - Pelaksana TKK/TKS
Berikut ini merupakan tabel hasil rekapitulasi formasi jabatan pada bidang industri.
Tabel 9. Formasi Jabatan Bidang Industri
No Jabatan Jumlah
1 Kepala Bidang 1
2 Kepala Seksi 3
3 Staff PNS 6
4 Staff TKK/TKS 4
Total 14
(Sumber : Disperindag Provinsi Banten Tahun 2020)
Berdasarkan Tabel 9. diketahui bahwa jabatan Kepala Bidang Perindustrian berjumlah 1 pegawai, Kepala Seksi berjumlah 3 pegawai dengan jabatan Pemberdayaan Industri Kecil Menegah, Sumber Daya Industri, dan Perencanaan Pengembangan Industri dan Rekomendasi Teknik Perijinan.
Kemudian staff PNS berjumlah 6 pegawai dan staff TKK/TKS berjumlah 4 pegawai.
Berikut ini merupakan hasil rekapitulasi komposisi pegawai bidang Industri di Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Tabel 10. Komposisi Pegawai Bidang Industri
No Jabatan Jumlah
1 PNS 9
2 TKK/TKS 4
Total 14
(Sumber : Disperindag Provinsi Banten Tahun 2020)
4.1.5 Data Karakteristik Responden
Data karakteristik responden merupakan data diri pekerja yang diambil ditempat bekerja, data diambil menggunakan kuesioner yang berisi nama, umur (tahun), berat badan (kg), tinggi badan (cm), dan masa kerja (tahun).
Tabel 11. Data Karakteristik Responden No Responden Jenis
Kelamin
Usia (tahun)
Tinggi Badan (cm)
Berat Badan (kg)
Lama Bekerja
(tahun) Status Pekerjaan
1 Pegawai 1 Laki-Laki 54 168 70 30 Kepala Bidang
2 Pegawai 2 Laki-Laki 52 168 72 30 Kepala Seksi
3 Pegawai 3 Laki-Laki 48 165 74 20 Kepala Seksi
4 Pegawai 4 Perempuan 44 150 59 20 Kepala Seksi
5 Pegawai 5 Laki-Laki 45 165 66 19 Staff PNS
6 Pegawai 6 Laki-Laki 43 170 60 15 Staff PNS
7 Pegawai 7 Perempuan 45 157 67 15 Staff PNS
8 Pegawai 8 Perempuan 40 158 60 19 Staff PNS
9 Pegawai 9 Perempuan 32 160 68 11 Staff PNS
10 Pegawai 10 Perempuan 32 160 64 11 Staff PNS
11 Pegawai 11 Perempuan 39 164 57 13 Staff TKK/TKS
12 Pegawai 12 Perempuan 32 158 58 5 Staff TKK/TKS
13 Pegawai 13 Laki-Laki 33 161 65 7 Staff TKK/TKS
14 Pegawai 14 Laki-Laki 30 160 55 9 Staff TKK/TKS
Berdasarkan Tabel 11 data karakteristik responden pada penelitian ini terdiri dari 14 responden pada bidang Industri yang terdiri dari Kepala Bidang yang berjumlah 1 pegawai, Kepala Seksi berjumlah 3 pegawai, Staff PNS berjumlah 6 pegawai, dan Staff TKK/TKS berjumlah 4 pegawai.
4.1.6 Beban Kerja Mental
Pengumpulan data beban kerja mental menggunakan kuesioner NASA- TLX yang dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu :
1. Pembobotan
Berikut ini merupakan tabel pengumpulan data pada tahap pembobotan kuesioner NASA-TLX.
a. Kepala Bidang
Berikut ini merupakan tabel pembobotan kuesioner NASA-TLX untuk formasi jabatan Kepala Bidang.
Tabel 12. Pembobotan Kuesioner NASA-TLX Kepala Bidang
No Nama MD/PD MD/TD MD/OP MD/EF MD/FR PD/TD PD/OP PD/EF PD/FR TD/OP TD/EF TD/FR OP/EF OP/FR EF/FR
1 Pegawai 1 MD TD OP MD FR TD OP EF FR OP EF TD EF OP EF
b. Kepala Seksi
Berikut ini merupakan tabel pembobotan kuesioner NASA-TLX untuk formasi jabatan Kepala Seksi.
Tabel 13. Pembobotan Kuesioner NASA-TLX Kepala Seksi
No Nama MD/PD MD/TD MD/OP MD/EF MD/FR PD/TD PD/OP PD/EF PD/FR TD/OP TD/EF TD/FR OP/EF OP/FR EF/FR
1 Pegawai 2 MD MD OP EF MD TD OP EF FR TD TD TD EF OP FR
2 Pegawai 3 MD MD MD EF FR TD PD EF FR TD EF TD OP OP FR
3 Pegawai 4 MD TD OP EF MD TD OP PD PD OP TD TD OP FR EF
c. Staff PNS
Berikut ini merupakan tabel pembobotan kuesioner NASA-TLX untuk formasi jabatan Staff PNS.
Tabel 14. Pembobotan Kuesioner NASA-TLX Staff PNS
No Nama MD/PD MD/TD MD/OP MD/EF MD/FR PD/TD PD/OP PD/EF PD/FR TD/OP TD/EF TD/FR OP/EF OP/FR EF/FR
1 Pegawai 5 MD TD OP EF FR TD OP EF FR OP EF TD OP OP EF
2 Pegawai 6 MD MD OP EF MD PD OP EF PD TD TD FR OP FR FR
3 Pegawai 7 MD TD OP EF FR PD OP EF FR OP TD FR OP FR EF
4 Pegawai 8 MD TD MD FR MD TD OP EF PD TD EF TD EF OP FR
5 Pegawai 9 MD MD OP EF MD TD OP EF FR OP EF TD OP OP EF
Tabel 14. Pembobotan Kuesioner NASA-TLX Staff PNS
No Nama MD/PD MD/TD MD/OP MD/EF MD/FR PD/TD PD/OP PD/EF PD/FR TD/OP TD/EF TD/FR OP/EF OP/FR EF/FR
6 Pegawai 10 PD MD OP EF MD TD PD EF PD OP TD FR EF OP EF
d. Staff TKK/TKS
Berikut ini merupakan tabel pembobotan kuesioner NASA-TLX untuk formasi jabatan Staff TKK/TKS.
Tabel 15. Pembobotan Kuesioner NASA-TLX Staff TKK/TKS
No Nama MD/PD MD/TD MD/OP MD/EF MD/FR PD/TD PD/OP PD/EF PD/FR TD/OP TD/EF TD/FR OP/EF OP/FR EF/FR
11 Pegawai 11 MD TD OP MD MD PD PD PD PD TD TD TD OP OP EF
12 Pegawai 12 MD TD OP EF MD PD OP EF FR OP EF TD OP OP EF
13 Pegawai 13 PD MD OP EF FR TD PD EF FR TD EF TD OP FR FR
14 Pegawai 14 MD TD OP MD MD PD PD PD PD TD TD TD OP OP EF
Keterangan indikator pada pembobotan.
Mental Demand (MD) : aktivitas mental yang dibutuhkan untuk melihat, mengingat, dan mencari.
Physical Demand (PD) : aktivitas fisik yang dibutuhkan seperti mendorong, menaik, dan mengontrol putaran.
Temporal Demand (TP) : tekanan waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas.
Performance (OP) : keberhasilan dalam pekerjaannya dan seberapa puas dengan hasil kerjanya.
Effort (EF) : usaha yang dihadapi (secara mental dan fisik) untuk mencapai tingkat performansi.
Frustation Demand (FR) : tingkat tidak bersemangat, terganggu, dan stress bila dibandingkan dengan perasaan aman dan santai sata bekerja.
2. Peratingan
Berikut ini merupakan tabel pengumpulan data pada tahap peratingan kuesioner NASA-TLX berdasarkan formasi jabatan di bidang industri yang meliputi Kepala Bidang, Kepala Seksi, Staff PNS, dan Staff TKK/TKS.
a. Kepala Bidang
Berikut ini merupakan tabel peratingan kuesioner NASA-TLX untuk jabatan Kepala Bidang.
Tabel 16. Peratingan Kuesioner NASA-TLX Kepala Bidang
No Nama MD
(skala: 0-100)
PD (skala: 0-100)
TD (skala: 0-100)
OP (skala: 0-100)
EF (skala: 0-100)
FR (skala: 0-100)
1 Pegawai 1 80 40 70 90 80 85
b. Kepala Seksi
Berikut ini merupakan tabel peratingan kuesioner NASA-TLX untuk jabatan Kepala Seksi.
Tabel 17. Peratingan Kuesioner NASA-TLX Kepala Seksi
No Nama MD
(skala: 0-100)
PD (skala: 0-100)
TD (skala: 0-100)
OP (skala: 0-100)
EF (skala: 0-100)
FR (skala: 0-100)
1 Pegawai 2 70 50 50 70 70 70
2 Pegawai 3 83 80 83 85 84 85
3 Pegawai 4 65 60 70 75 70 65
c. Staff PNS
Berikut ini merupakan tabel peratingan kuesioner NASA-TLX untuk jabatan Staff PNS.
Tabel 18. Peratingan Kuesioner NASA-TLX Staff PNS
No Nama MD
(skala: 0-100)
PD (skala: 0-100)
TD (skala: 0-100)
OP (skala: 0-100)
EF (skala: 0-100)
FR (skala: 0-100)
1 Pegawai 5 80 10 60 80 80 60
2 Pegawai 6 80 80 60 60 60 60
3 Pegawai 7 80 10 70 80 70 10
4 Pegawai 8 80 60 70 80 80 50
5 Pegawai 9 70 20 50 80 80 60
6 Pegawai 10 80 70 50 80 80 60
d. Staff TKK/TKS
Berikut ini merupakan tabel peratingan kuesioner NASA-TLX untuk jabatan Staff TKK/TKS.
Tabel 19. Peratingan Kuesioner NASA-TLX Staff TKK/TKS
No Nama MD
(skala: 0-100)
PD (skala: 0-100)
TD (skala: 0-100)
OP (skala: 0-100)
EF (skala: 0-100)
FR (skala: 0-100)
1 Pegawai 11 80 80 80 80 80 85
2 Pegawai 12 90 70 80 80 70 70
3 Pegawai 13 80 60 80 80 80 70
4 Pegawai 14 60 50 50 60 50 50
4.1.7 Kelelahan Kerja
Pengambilan data kelelahan kerja dilakukan menggunakan kuesioner Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) yang terdiri dari 30 daftar pertanyaan yang memiliki 5 kriteria jawaban yaitu 1 sampai 5 yang memiliki arti STT : Sangat Tidak Terasa (1)
TT : Tidak Terasa (2) AT : Agak Terasa (3)
T : Terasa (4)
ST : Sangat Terasa (5)
Tabel 20. Contoh Pertanyaan Kuesioner IFRC
No. PERTANYAAN
JAWABAN
STT TT AT T ST
1 2 3 4 5
1 Apakah saudara merasa berat di bagian kepala?
2 Apakah saudara merasa lelah pada seluruh badan?
3 Apakah kaki saudara terasa berat?
4 Apakah saudara merasa sering menguap?
5 Apakah pikiran saudara terasa kacau?
6 Apakah saudara merasa mengantuk?
7 Apakah saudara merasakan ada beban pada mata?
8 Apakah saudara merasa kaku atau canggung dalam bergerak?
9 Apakah saudara merasa sempoyongan ketika berdiri?
10 Apakah ada perasaan ingin berbaring?
11 Apakah saudara merasa susah berfikir?
12 Apakah saudara merasa lelah untuk berbicara?
13 Apakah saudara merasa gugup?
14 Apakah saudara merasa tidak berkonsentrasi?
Tabel 20. Contoh Pertanyaan Kuesioner IFRC (Lanjutan)
No. PERTANYAAN
JAWABAN
STT TT AT T ST
1 2 3 4 5
15 Apakah saudara merasa tidak dapat memusatkan perhatian terhadap sesuatu?
16 Apakah saudara merasa punya kecenderungan untuk lupa?
17 Apakah saudara merasa kurang percaya diri?
18 Apakah saudara merasa cemas terhadap sesuatu?
19 Apakah saudara merasa tidak mengontrol sikap?
20 Apakah saudara merasa tidak dapat tekun dalam pekerjaan?
21 Apakah saudara merasa sakit kepala?
22 Apakah saudara merasa kaku dibagian bahu?
23 Apakah saudara merasa nyeri di punggung?
24 Apakah saudara merasa tertekan?
25 Apakah saudara merasa haus?
26 Apakah suara saudara terasa serak?
27 Apakah saudara merasa pening?
28 Apakah kelopak mata saudara terasa kejang/kaku?
29 Apakah anggota badan saudara terasa bergetar (Tremor)?
30 Apakah saudara merasa kurang sehat?
Berikut ini merupakan tabel pengumpulan data kelelahan kerja menggunakan kuesioner IFRC berdasarkan formasi jabatan di bidang industri yang meliputi Kepala Bidang, Kepala Seksi, Staff PNS, dan Staff TKK/TKS.
a. Kepala Bidang
Berikut ini merupakan tabel pengumpulan data kelelahan kerja untuk Kepala Bidang.
Tabel 21. Pengumpulan Data Kelelahan Kerja Kepala Bidang
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Pegawai 1 3 3 2 3 2 4 3 1 1 3 2 3 1 3 2 4 1 3 1 1 4 3 3 1 4 2 3 1 1 2
b. Kepala Seksi
Berikut ini merupakan tabel pengumpulan data kelelahan kerja untuk Kepala Seksi.
Tabel 22. Pengumpulan Data Kelelahan Kerja Kepala Seksi
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Pegawai 2 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 1 3 2 3 2 3 1 2 2 1 1
2 Pegawai 3 3 4 3 4 2 3 3 2 3 4 3 2 1 3 3 4 1 1 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 1 3
3 Pegawai 4 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2
c. Staff PNS
Berikut ini merupakan tabel pengumpulan data kelelahan kerja untuk Staff PNS.
Tabel 23. Pengumpulan Data Kelelahan Kerja Staff PNS
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Pegawai 5 2 2 2 3 3 3 2 2 1 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 1 1
2 Pegawai 6 2 4 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 3 4 3 3 1 1 2 3 2 1 2 2 1 3 1 1
3 Pegawai 7 4 3 4 2 2 4 4 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 4 2 4 2 3 3 2 3
4 Pegawai 8 3 5 3 2 5 5 2 1 2 3 1 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1
5 Pegawai 9 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 4 2 2 2 3 3 2 4 2 2 2 2 3 2 2
6 Pegawai 10 3 3 2 4 2 3 2 2 2 4 2 3 1 3 1 3 1 1 2 2 3 3 2 1 4 2 4 1 1 2
d. Staff TKK/TKS
Berikut ini merupakan tabel pengumpulan data kelelahan kerja untuk Staff TKK/TKS.
Tabel 24. Pengumpulan Data Kelelahan Kerja TKK/TKS
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Pegawai 11 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2
2 Pegawai 12 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 3 3 2 4 2 3 2 3 4 1 3
3 Pegawai 13 4 4 2 3 2 5 2 1 1 3 1 2 1 3 2 2 2 2 2 4 3 3 3 1 3 1 3 1 1 2
4 Pegawai 14 1 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1
4. 2 Pengolahan Data
Berikut ini merupakan pengolahan data penelitian yang terdiri atas perhitungan beban kerja mental, perhitungan kelelahan kerja, dan hubungan antara beban kerja mental terhadap kelelahan kerja dengan menggunakan software SPSS.
4.2.1 Beban Kerja Mental
Berikut ini merupakan tabel hasil perhitungan skor beban kerja mental pada pegawai bidang Industri di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten.
1. Kepala Bidang
Berikut ini merupakan tabel pengolahan dari hasil skor beban kerja mental formasi kepala bidang.
Tabel 25. Hasil Perhitungan Skor Beban Kerja Mental Kepala Bidang No. Responden Kategori Bobot Rating Bobot x
Rating Jumlah Skor Beban Kerja Mental
1 Pegawai 1
MD 2 80 160
1.220 81,33
PD 0 40 0
TD 3 70 210
OP 4 90 360
EF 4 80 320
FR 2 85 170
Contoh Perhitungan :
Jumlah = ∑Bobot x Rating (Halaman 15)
= 160 + 0 + 210 + 360 + 320 + 170
= 1.220 Skor Beban Kerja = Jumlah
15
= 1.220
15
= 81,33
Berdasarkan tabel 25. Bahwa hasil perhitungan skor beban kerja mental untuk formasi jabatan Kepala Bidang yang berjumlah 1 pegawai memiliki skor sebesar 81,33 sehingga dikategorikan beban kerja sangat tinggi.
2. Kepala Seksi
Berikut ini merupakan tabel pengolahan dari hasil skor beban kerja mental formasi kepala seksi.
Tabel 26. Hasil Perhitungan Skor Beban Kerja Mental Kepala Seksi No. Responden Kategori Bobot Rating Bobot x
Rating Jumlah Skor Beban Kerja Mental
1 Pegawai 2
MD 3 70 210
970 64,66
PD 0 50 0
TD 4 50 200
OP 3 70 210
EF 3 70 210
FR 2 70 140
2 Pegawai 3
MD 1 83 83
1.261 84,06
PD 1 80 80
TD 2 83 166
OP 4 85 340
EF 3 84 252
FR 4 85 340
3 Pegawai 4
MD 2 65 130
1.035 69
PD 2 60 120
TD 4 70 280
OP 4 75 300
EF 2 70 140
FR 1 65 65
Contoh Perhitungan :
Jumlah Pegawai 1 = ∑Bobot x Rating (Halaman 15)
= 210 + 0 + 200 + 210 + 210 + 140
= 970 Skor Beban Kerja = Jumlah
15 (Halaman 15)
= 670
15
= 64,66
Berdasarkan tabel 26. Bahwa hasil perhitungan skor beban kerja mental untuk formasi jabatan Kepala Seksi yang berjumlah 3 pegawai dengan jumlah skor untuk pegawai 2 sebesar 64,66, pegawai 3 sbesar 84,06, dan pegawai 3 sebesar 69.
3. Staff PNS
Berikut ini merupakan tabel pengolahan dari hasil skor beban kerja mental formasi staff PNS.
Tabel 27. Hasil Perhitungan Skor Beban Kerja Mental Staff PNS No. Nama Responden Kategori Bobot Rating Bobot x
Rating Jumlah Skor Beban Kerja Mental
1 Pegawai 5
MD 1 80 80
1.100 73,33
PD 0 10 0
TD 3 60 180
OP 5 80 400
EF 4 80 320
FR 2 60 120
2 Pegawai 6
MD 3 80 240
1.100 72
PD 4 80 320
TD 2 80 320
OP 2 60 120
EF 2 60 120
FR 2 60 120
3 Pegawai 7
MD 3 80 240
1.060 70,66
PD 1 10 10
TD 2 70 140
OP 4 80 320
EF 5 70 400
FR 0 10 0
4 Pegawai 8
MD 3 80 240
1.050 72
PD 1 60 60
TD 4 70 280
OP 2 80 160
EF 3 80 240
FR 2 50 100
5 Pegawai 9
MD 3 70 210
1.090 72,66
PD 0 20 0
TD 2 50 100
OP 5 80 400
EF 4 80 320
FR 1 60 60
6 Pegawai 10
MD 2 85 170
1.090 72,66
PD 2 70 140
TD 2 50 100
Tabel 27. Hasil Perhitungan Skor Beban Kerja Mental Staff PNS (Lanjutan) No. Nama Responden Kategori Bobot Rating Bobot x
Rating Jumlah Skor Beban Kerja Mental
OP 3 80 240
EF 4 80 320
FR 2 60 120
Contoh Perhitungan :
Jumlah Pegawai 1 = ∑Bobot x Rating (Halaman 15)
= 80 + 0 + 180 + 400 + 320 + 120
= 1.100 Skor Beban Kerja = Jumlah
15 (Halaman 15)
= 1.100
15
= 73,33
Berdasarkan tabel 27. Bahwa hasil perhitungan skor beban kerja mental untuk formasi jabatan Staff PNS yang berjumlah 6 pegawai diperoleh skor beban kerja mental secara berurut yaitu 73,33, 72, 70,66, 72, 70, dan 72,66.
4. Staff TKK/TKS
Berikut ini merupakan tabel pengolahan dari hasil skor beban kerja mental formasi TKK/TKS.
Tabel 28. Hasil Perhitungan Skor Beban Kerja Mental Staff TKK/TKS No. Responden Kategori Bobot Rating Bobot x
Rating Jumlah Skor Beban Kerja Mental
1 Pegawai 11
MD 3 80 240
1.200 80
PD 4 80 320
TD 4 80 340
OP 3 80 255
EF 1 80 80
FR 0 85 0
2 Pegawai 12
MD 2 90 180
1.160 77,33
PD 1 70 70
TD 2 80 160
OP 5 80 400
EF 4 70 280
FR 1 70 70
Tabel 28. Hasil Perhitungan Skor Beban Kerja Mental Staff TKK/TKS (Lanjutan)
No. Responden Kategori Bobot Rating Bobot x
Rating Jumlah Skor Beban Kerja Mental
3 Pegawai 13
MD 1 80 80
1.120 74,66
PD 2 60 120
TD 3 80 240
OP 2 80 160
EF 3 80 240
FR 4 70 280
4 Pegawai 14
MD 3 60 180
810 54
PD 4 50 200
TD 4 50 200
OP 3 60 180
EF 1 50 50
FR 0 50 0
Contoh Perhitungan :
Jumlah = ∑Bobot x Rating (Halaman 15)
= 240 + 0 + 320 + 340 + 255 + 80 + 0
= 1.200 Skor Beban Kerja = Jumlah
15 (Halaman 15)
= 1.200
15
= 80
Berdasarkan tabel 28. Bahwa hasil perhitungan skor beban kerja mental untuk formasi jabatan Staff PNS yang berjumlah 4 pegawai diperoleh skor beban kerja mental secara berurut yaitu 80, 77,33, 74,66, dan 54.
Berdasarkan hasil perhitungan skor beban kerja mental dengan kuesioner NASA-TLX yang diisi secara subjektif oleh responden didapatkan hasil skor beban kerja mental yang dialami oleh 14 responden di bidang Industri berdasarkan formasi jabatan dapat dikategorikan mulai dari rendah hingga saat tinggi.
Kemudian hasil beban kerja mental tersebut akan dikategorikan berdasarkan jabatan. Berikut ini merupakan tabel kategori beban kerja mental berdasarkan formasi jabatan.
Tabel 29. Rekapitulasi Kategori Beban Kerja Mental Berdasarkan Formasi Jabatan
No Jabatan Rata-Rata
Skor Beban Kerja Kategori
1 Kepala Bidang 81,33 Sangat Tinggi
2 Kepala Seksi 72,57 Tinggi
3 Pelaksana PNS 72,2 Tinggi
4 Pelaksana TTK/TKS 71 Tinggi
Berdasarkan Tabel 29 hasil dari perhitungan beban kerja mental kemudian di kategorikan berdasarkan hasil rata-rata skor beban kerja sesuai dengan formasi jabatan pada bidang Industri. Kepala Bidang memiliki skor 81,33 sehingga termasuk kategori sangat tinggi, Kepala Seksi memiliki skor 72,57 termasuk kategori tinggi, Pelaksana PNS memiliki skor 72,22 termasuk kategori tinggi, dan Pelaksana TKK/TKS memiliki skor 71 termasuk kategori tinggi.
Pada gambar grafik di bawah ini dapat terlihat perbandingan skor beban kerja mental setiap formasi jabatan.
Gambar 6. Grafik Perbandingan Skor Beban Kerja Mental
Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa beban kerja mental dengan menggunakan metode NASA-TLX dengan skor tertinggi hingga terendah secara berurut yaitu Kepala Bidang; Kepala Seksi; Pelaksana PNS; Pelaksana TTK/TKS dengan nilai 81,33, 72,57, 72,2 dan 71.
81.33
72,57 72,2 71
0 20 40 60 80 100
Kepala Bidang Kepala Seksi Pelaksana PNS Pelaksana TTK/TKS
Perbandingan Beban Kerja Mental
4.2.2 Perbandingan Indikator 1. Kepala Bidang
Berikut ini merupakan gambar grafik perbandingan antara setiap indikator penilaian NASA-TLX untuk jabatan Kepala Bidang.
Gambar 7. Grafik Perbandingan Indikator NASA-TLX Kepala Bidang Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa indikator dominan penyebab dari beban kerja mental tertinggi yaitu dikarenakan indikator performance dengan nilai 360, effort dengan nilai 320, temporal demand dengan nilai 210, frustation demand dengan nilai 170, mental demand dengan nilai 160 dan physical demand dengan nilai 0.
2. Kepala Seksi
Berikut ini merupakan gambar grafik perbandingan antara setiap indikator penilaian NASA-TLX untuk jabatan Kepala Seksi.
160
0
210
360
320
170
0 100 200 300 400
MD PD TD OP EF FR
Perbandingan Indikator
423
200
646
850
602 545
0 200 400 600 800 1000
MD PD TD OP EF FR
Perbandingan Indikator
Gambar 8. Grafik Perbandingan Indikator NASA-TLX Kepala Seksi Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa indikator dominan penyebab dari beban kerja mental tertinggi yaitu dikarenakan indikator performance dengan nilai 850, temporal demand dengan nilai 646, effort dengan nilai 602, frustation demand dengan nilai 545, mental demand dengan nilai 423, dan physical demand dengan nilai 200.
3. Staff PNS
Berikut ini merupakan gambar grafik perbandingan antara setiap indikator penilaian NASA-TLX untuk jabatan Staff PNS.
Gambar 9. Grafik Perbandingan Indikator NASA-TLX Staff PNS Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa indikator dominan penyebab dari beban kerja mental tertinggi yaitu dikarenakan indikator effort dengan nilai 1670, performance dengan nilai 1640, mental demand dengan nilai 1180, temporal demand dengan nilai 960, physical demand dengan nilai 530, dan frustation demand dengan nilai 520.
4. Staff TKK/TKS
Berikut ini merupakan gambar grafik perbandingan antara setiap indikator penilaian NASA-TLX jabatan staff TKK/TKS.
1180
530
960
1640 1670
520
0 400 800 1200 1600 2000
MD PD TD OP EF FR
Perbandingan Indikator
Gambar 10. Grafik Perbandingan Indikator NASA-TLX Staff TKK/TKS Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa indikator dominan penyebab dari beban kerja mental tertinggi yaitu dikarenakan indikator performance dengan nilai 980, temporal demand dengan nilai 920, physical demand dengan nilai 710, mental demand dengan nilai 680, effort dengan nilai 650 dan frustation demand dengan nilai 350.
680 710
920 980
650
350
0 200 400 600 800 1000 1200
MD PD TD OP EF FR
Perbandingan Indikator
4.2.3 Kelelahan Kerja
Berikut ini merupakan hasil perhitungan kelelahan kerja menggunakan kuesioner IFRC.
1. Kepala Bidang
Berikut ini merupakan tabel hasil perhitungan kelelahan kerja untuk jabatan Kepala Bidang.
Tabel 30. Hasil Perhitungan Kelelahan Kerja Kepala Bidang
P Pertanyaan
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 ∑
1 3 3 2 3 2 4 3 1 1 3 2 3 1 3 2 4 1 3 1 1 4 3 3 1 4 2 3 1 1 2 70
2. Kepala Seksi
Berikut ini merupakan tabel hasil perhitungan kelelahan kerja untuk jabatan Kepala Seksi.
Tabel 31. Hasil Perhitungan Kelelahan Kerja Kepala Seksi
P Pertanyaan
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 ∑
2 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 1 3 2 3 2 3 1 2 2 1 1 70
3 3 4 3 4 2 3 3 2 3 4 3 2 1 3 3 4 1 1 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 1 3 86
4 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 72