• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V KONSEP PERANCANGAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

58

BAB V

KONSEP PERANCANGAN

5.1 Pendekatan Konsep

Dalam menentukan Konsep yang digunakan pada Redesain Bangunan Rumah Tinggal Bergaya Arsitektur Kolonial Dengan Pendekatan Konservasi Arsitektur di Kota Surakarta dilakukan secara sistematis. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi baik kondisi spasial bangunan dan kondisi sosial disekitar bangunan, sehingga menghasilkan suatu sintesis yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan konsep perancangan ulang Bangunan Rumah Bapak Ricky B. Hartono. Adapun batasan dikarenakan bangunan tersebut merupakan salah satu bangunan cagar budaya dan juga beberapa pertimbangan dari sinesis kondisi tapak sehingga konsep dapat sesuai dengan batasan perancangan (Gambar 4.4).

Gambar 5.1 Bagan Pendekatan Konsep

(2)

59 5.2 Konsep dan Kriteria Desain

Perancangan ulang pada bangunan rumah Kolonial Bapak Ricky B. Hartono mengacu pada regulasi Pemerintah yaitu bangunan cagar budaya dan upaya pelestarian Budaya.

Perancangan ulang pada bangunan rumah Kolonial berfokus pada perancangan ulang tata ruang dalam sebagai Co-Working Space dan Coffee Shop, dan perancangan ulang tata ruang luar sebagai ruang Komunal dan keperluan akomodasi dengan pendekatan konservasi arsitektur.

5.2.1 Konsep Re-Desain Tata Ruang Dalam dengan Pendekatan Konservasi Arsitektur Konsep perancangan ulang tata ruang dalam pada Rumah Bapak Ricky B. Hartono dibagi menjadi beberapa kriteria konsep yaitu aksesbilitas, karakteristik ruang, organisasi ruang dan suasana ruang (Tabel 5.1)

Tabel 5.1 Analisis Eksisting Bangunan

Kriteria Konsep Desain

Implementasi

Accesbility Linear

Arah sirkulasi didalam bangunan dibuat linear menyesuaikan dengan organisasi ruang supaya pengunjung dapat dengan mudah mengakses ruangan Room

Characteristic Redefine

Karakter tiap ruang harus mampu mendefinisikan identitas bangunan dengan memanfaatkan beberapa material yang sudah ada seperti tegel kunci dan ukiran ekspos pada struktur bangunan.

(3)

60 Room

Organization

Connected

Hubungan antara bangunan utama dengan yang lain terkoneksi dengan adanya lorong sehingga kontinuitas tetap ada.

Atmosphere Casual- modest

Mempertahankan suasana santai-sederhana untuk menjaga produktifitas dan kenyamanan baik bagi pekerja lepas maupun pengunjung.

5.2.2 Konsep Re-Desain Tata Ruang Luar sebagai Ruang Komunal

Konsep perancangan ulang tata ruang luar pada Rumah Bapak Ricky B. Hartono dibagi menjadi beberapa kriteria perancangan yaitu lingkungan, organisasi ruang, dan suasana ruang (Tabel 5.2)

Tabel 5.2 Analisis Eksisting Bangunan

Kriteria Konsep Desain

Implementasi

Environment Unity

Selayaknya manusia hidup berdampingan alam, konsep ini mengarah bagaimana pengunjung dapat menikmati suasana asri dan sejuk karena vegetasi yang ada di sekitar tapak.

(4)

61 Room Organization Organic

Penempatan posisi ruang komunal disesuaikan dengan konteks tapak. Memanfaatkan vegetasi yang ada baik dipindahkan atau ditambahkan sesuai dengan kebutuhan perancangan

Atmosphere Community

Membangun suasana komunitas yang dimana ruang komunal berperan penting untuk membentuk ruang dan wadah bersosialisasi antar pengguna

(5)

62

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, and Wijaya. 2008. “Manajemen Aset: Upaya Pelestarian Bangunan Bersejarah Di Kota Bandung.” Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota.

Ardana, Marcelina, and S. de Yongs. 2017. “No Title.” Analisis Faktor Keberhasilan Startup Digital di Yogyakarta.

Ashihara, Yoshinobu. 1986. Perancangan Eksterior Dalam Arsitektur. Bandung.

Cunningham, Allen. 2005. Modern Movement Heritage. London and New York: Taylor & Francis eLibrary.

Darmaprawira, Sulasmi. 2002. Warna: Teori Dan Kreativitas Penggunaannya. Bandung: ITB Press.

Dugyu, Ergin. 2013. How to Create a Co-Workng Space Handbook.

Garret, Lyndon E., Gretchen M. Spretizer, and Peter A. Bacevice. 2017. “No Title.” Co-constructing a Sense of Community at Work: The Emergence of Community in Coworking Space 38: 821–42.

Koentjaraningrat. 1993. Kebudayaan, Mentalitas Dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Marian L, David. 1987. Design In Dress.

Orbasli, Aylin. 2008. Architectural Conservation. Oxford: Blackwell Science, Ltd.

Prasetyo, Bagus. 2018. “Efektifitas Pelestarian Cagar Budaya Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar BUdaya.” 15.

Sarihati, Titian, Widodo Pribadi, and Widihardjo. 2015. “Penerapan Elemen-Elemen Interior Sebagai Pembentuk Suasana Ruang Etnik Jawa Pada Restoran Boemi Joglo.” Jurnal Seni Rupa 3: 208.

Schuermann, Matias. 2014. Coworking Space: A Potent Bussines Model for Plug’n Play and Indie Workers.

Stumpf. 2013. Design Strategies to Increase Buildding Flexibility.

T.White, Edward. 1973. Pengantar Merancang Arsitektur. ITB Bandung.

Tavirijanto, Totok. 2021. Kota Surakarta Dalam Angka.

Referensi

Dokumen terkait

Berikut ini merupakan konsep perancangan suasana interaktif pada tata ruang bangunan Pusat Terapi Anak Autis:

Setiap masa bangunan dipisahkan oleh ruang terbuka hijau dan jalur sirkulasi khusus dengan tujuan untuk mempertegas fungsi rekreasi sebagai bagian dari desain.. Inner garden

Konsep perancangan bentuk ruang merupakan interpretasi dari pendekatan susunan kain songket yang diimplementasikan dalam rancangan bentuk ruang dan tampilan bangunan pada

Konsep penampilan bangunan ini berhubungan dengan kualitas ruang dan suasana ruang khususnya pada penampilan ruang dalam, oleh karena itu sebagian besar sudah

85 Strategi desain : karakteristik anak jalanan yang senang bermain, kreatif, bebas, dan tidak dapat dikekang membuat anak-anak ini membutuhkan ruang yang bebas

Dalam pendekatan arsitektur high tech, rancangan harus dapat menunjukkan secara jelas fungsi dan identitas dari bangunan melalui pengolahan ruang dan pengolahan wajah

Konsep mikro merupakan perwujudan dari konsep makro yang mana dibagi menjadi konsep-konsep seperti konsep tata ruang dalam, konsep tapak, konsep bangunan, konsep

Konsep dasar perancangan tata ruang dalam pada bangunan Auto Mall adalah menciptakan bentuk ruang promosi yang bernuansa modern didukung aspek pencahayaan buatan yang