• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V - Perpustakaan Poltekkes Malang"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

54 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelian yang telah dilaksanakan maka didapatkan data terkait pelaksanaan sistem penyimpanan dokumen rekam medis di RSIA Husada Bunda antara lain yaitu :

1. Sistem penyimpanan yang diterapkan yaitu menggunakan sistem desentralisasi dengan penyimpanan dokumen rekam medis rawat jalan diletakkan terpisah dengan dokumen rekam medis rawat inap. Pelaksanaan sistem penyimpanan sudah sesuai dengan SOP yang ada namun pada beberapa saat masih ditemukan langkah SOP yang terlewat. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diberikan tindak lanjut yaitu dengan menertibkan penerapan SOP yang berlaku, menambahkan ekspedisi elektronik untuk melakukan pendataan pada dokumen rekam medis yang keluar dan masuk, memaksimalkan penggunaan buku peminjaman rekam medis.

2. Sistem penjajaran yang diterapkan yaitu sistem penjajaran Straight Numbering Filing. Petugas menilai penerapan sistem

penjajaran ini meningkatkan kesulitan dalam perhitungan kebutuhan rak dimasa yang akan dating. Pelaksanaan sistem penjajaran sudah sesuai dengan SOP. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka perlu dilakukan kegiatan telaah ulang terhadap sistem penjajaran yang dipilih dengan menyesuaikan pada rencana rumah sakit di masa mendatang.

3. Sistem penomoran yang diterapkan di RSIA Husada Bunda yaitu Unit Numbering System. Pada penerapan sistem penomoran ini dinilai terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan. Pelaksanaan sistem penomoran sudah sesuai dengan

(2)

55

SOP, namun untuk menghindari masalah nomor rekam medis ganda perlu ditingkatkan keterjelasan dalam penulisan nomor rekam medis.

4. Keamanan ruangan yang ada pada unit rekam medis RSIA Husada Bunda terhitung belum maksimal dikarenakan masih belum terdapat emergency kit di dalam ruangan, tidak terdapat fingerprint atau face id detector untuk melindungi akses keluar masuk ruangan, penerapan K3 yang belum maksimal, dan pintu ruangan yang sering dijumpai tidak tertutup rapat. Berdasarkan hasil telaah yang dilakukan, beberapa hal tersebut dipengaruhi karena ruang penyimpanan yang terletak menjadi satu ruangan dengan ruang administrasi. Dalam upaya meningkatkan keamanan ruangan maka dapat dilakukan beberapa hal seperti penambahan security access pada ruangan rekam medis dan pengadaan sosialisasi penerapan pentingnya K3 di lingkungan kerja.

5. Penggunaan tracer pada unit rekam medis RSIA Husada Bunda belum sesuai dengan SOP yang ada. Terdapat langkah yang terlewat yaitu pada bagian meletakkan kertas penanda pada bagian depan tracer. Hal ini terjadi karena kondisi tracer yang rusak, beberapa plastik yang ada pada bagian depan tracer terlepas dan rusak. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan redesain tracer dengan peningkatan kualitas bahan penyusun tracer dan memaksimalkan penggunaan kertas penanda.

6. Sumber daya manusia yang terdapat pada unit rekam medis RSIA Husada Bunda tersusun atas 2 petugas dengan latar belakang pendidikan D-3 RMIK dan 1 petugas dengan latar belakang pendidikan S1 Ekonomi. Pembagian tugas masih belum sesuai dan perlu dipertimbangkan ulang. Berdqasarkan hal tersebut maka perlu dilaksanakan kegiatan rutin berupa

(3)

56

kegiatan sosialisasi atau pelatihan untuk meningkatkan kualitas petugas rekam medis.

5.2 Saran

1. Saran Teoritis

Diharapkan pada penulisselanjutnya untuk bisa melanjutkan penelitian terkait dengan Keamanan Ruangan pada Unit Rekam Medis RSIA Husada Bunda sesuai dengan acuan SNARS Edisi 1.1

2. Saran Praktisi

a. Sebaiknya dilaksanakan redesain ruang penyimpanan dan melakukan pemisahan ruang penyimpanan dengan ruang administrasi sehingga keamanan ruang penyimpanan akan lebih terjamin.

b. Sebaiknya dilaksanakan penyusunan dan pembagian tugas kerja yang lebih sesuai untuk meningkatkan kualitas pelayanan rekam medis pada pasien.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian terhadap murid PAUD Permata Bunda Kota Malang sebelum diberikan edutainment terhadap sikap melindungi bagian tubuh pribadi anak usia dini 4-5 tahun menunjukkan sikap

Standar Beban Kerja SBK terbesar di Puskesmas Tumpang didapatkan dari kegiatan dengan memiliki norma waktu terendah yaitu Melakukan checklist dokumen rekam medis dengan waktu 0,16 dan

Gambaran Bayi Baru Lahir pada Ibu Bersalin dengan Preeklampsia/Eklamsia Berdasarkan Penilaian Down Score DS di RS Wava Husada Kabupaten Malang tahun 2019 menunjukkan bahwa nilai Down

Dilakukan sosialisasi kepada unit kerja rekam medis, dokter dan perawat terkait tata cara pengisian resume medis agar sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

Penelitian dengan judul “Hubungan Kelengkapan Dokumen Rekam Medis Dengan Keakuratan Kode Diagnosis Penyakit Pada Pasien Rawat Inap Di Rs Permata Bunda Kota Malang” bertujuan untuk

Komponen beban kerja tenaga rekam medis RS DKT Sidoarjo tugas pokok kegiatan pendaftaran pasien rawat jalan dengan norma waktu selama 8 menit/pasien, pendaftaran pasien rawat inap

4 Rekomendasi solusi yang dapat dilakukan yaitu petugas dapat mengikuti pelatihan rekam medis minimal 2 kali dalam setahun yang dapat diadakan oleh pihak puskesmas internal atau oleh

Dengan adanya aplikasi Electronic Medical Record Retention E-MRR terbukti adanya pengaruh terhadap waktu penyimpanan dokumen rekam medis yang tidak dimusnahkan sejumlah 99 dokumen,