• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "BAB V"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V PENUTUP

Pada bab ini diuraikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian tentang

“Kemampuan Orang Tua Dalam Penanganan Temper tantrum Pada Anak Pra Sekolah Setelah Diberikan Konselimg”

1.1 Kesimpulan

5.1.1 Temper Tantrum Pada Anak Pra Sekolah

Sebelum dilakukan konseling penanganan temper tantrum di pertemuan ke-1 pada subjek 1 (An. S) dan subjek 2 (An. G) ditemukan bahwa kedua subjek termasuk ke dalam kategori anak beresiko terjadi temper tantrum ditunjukkan dengan berperilaku merengek, mengamuk, menangis, menjerit, menghentak- hentakkan kaki, membenturkan kepala, melempar atau merusak barang, memukul atau menendang, dan berguling-gulig dilantai.

Setelah dilakukan konseling penanganan temper tantrum pada subjek 1 (An. S) dan subjek 2 (An.G) mengalami perubahan dari pertemuan ke 4, 6, dan 8 diketahui kedua subjek tidak beresiko terjadi temper tantrum ditandai dengan perubahan perilaku tidak membenturkan kepala, tidak mengamuk, tidak menjerit, tidak menghentak-hentakkan kaki, tidak melempar atau merusak barang, tidak memukul atau menendang, tidak menangis, tiidak membanting badan atau berguling-guling dilantai. Usia anak, aspek emosional, terhalangnya keinginan anak dan peran orang tua merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku temper tantrum pada anak usia pra sekolah.

(2)

5.1.2 Kemampuan Orang Tua Dalam Penangan Temper Tantrum Pada Anak Pra sekolah

Sebelum dilakukan konseling penanganan temper tantrum pada orang tua di pertemuan ke-1 pada subjek 1 (Ny. R) dan subjek 2 (Ny. I) diketahui kemampuan dalam penanganan temper tantrum kurang. Setelah dilakukan konseling didapatkan hasil kemampuan kedua subjek mengalami peningkatan pada pertemuan ke-2 sampai ke-8 termasuk ke dalam kategori kemampuan orang tua dalam penanganan temper tantrum baik. Hal tersebut dipengaruhi oleh ketiga domain dalam kemampuan yaitu pengetahuan, sikap, dan praktik atau tindakan.

1. Domain Pengetahuan

Pada domain pengetahuan, sebelum dilakukan konseling di pertemuan ke- 1 didapatkan bahwa kedua subjek memiliki pengetahuan yang kurang dalam penanganan temper tantrum dan kedua subjek mengaku tidak pernah mendapat informasi tentang temper tantrum serta penanganannya pada anak sebelumnya.

Selanjutnya, setelah dilakukan konseling kedua subjek mengalami peningkatan dalam pengetauan pada pertemuan ke-2 sampai ke-8 memiliki pengetahuan yang baik dalam penanganan temper tantrum pada anak usia pra sekolah dan kedua subjek mampu menjawab pertanyaan yang diajukan dengan benar. Informasi yang didapat, tingkat pendidikan, dan usia merupakan faktor yang berpengaruh dalam peningkatan hasil pada domain pengetahuan.

2. Domain Sikap

(3)

Sebelum dilakukan konseling di pertemuan ke-1 kemampuan orang tua dalam penanganan temper tantrum pada anak pra sekolah diketahui kedua subjek bersikap sering memarahi, membentak dan mengancam memberi hukuman.

Setelah dilakukannya konseling kedua subjek mengalami peningkatan dalam bersikap di pertemuan ke-2 sampai ke-8 ditandai oleh perubahan sikap selalu merespon anak saat terjadi tantrum dengan tenang, tidak memarahi dan tidak mengancam memberi hukuman. Faktor yang mempengaruhi dalam domain sikap adalah faktor emosional.

3. Domain Tindakan

Pada domain tindakan, sebelum dilakukan konseling orang tua dalam penanganan temper tantrum pada anak pra sekolah di pertemuan ke-1 kedua subjek bertindak membiarkan anaknya yang sedang mengalami temper tantrum dengan tidak memindahkan anak ke tempat yang tenang, memberi hukuman fisik (memukul dan mencubit), tidak membuat jadwal rutinitas (jadwal makan, jadwal bermain, dan jadwal istirahat) dan tidak memberikan tugas sesuai dengan kemampuan.

Selanjutnya, setelah dilakukan konseling kedua subjek mengalami peningkatan di pertemuan ke-2 sampai ke-8. Mengalami perubahan dalam tindakan dengan bertindak menjauhkan anak dari benda berbahaya (kaca, pisau, kabel listrik, korek api, dan lain-lain), memindahkan anak ke tempat yang tenang, tidak memberi hukuman fisik, membuat jadwal rutinitas (jadwal makan, jadwal bermain, dan jadwal beristirahat), dan memberikan tugas sesuai dengan kemampuan anak. Faktor yang berpengaruh dalam domain tindakan yaitu pengalaman.

(4)

1.2 Saran

1.2.1 Bagi Orang Tua

Penanganan temper tantrum pada anak pra sekolah dapat dilakukan melalui konseling agar orang tua memiliki kemampuan dalam penanganan temper tantrum dan anak tidak terjadi perilaku temper tantrum.

1.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini diharapkan memperhatikan teknik pengumpulan data dan data yang perlu diteliti adalah tentang efektivitas konseling dalam penanganan temper tantrum pada anak pra sekolah.

Referensi

Dokumen terkait

mengalami skizofrenia yang dilakukan keluarga hanya bingung dengan keadaan pasien, serta saat pasien mengamuk cara penanganan yang.. dilakukan ada yang membiarkan

Jenis peneitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian ini dilaksanakan dua kali siklus dan dua kali pertemuan setiap siklusnya. Subjek penelitian tindakan kelas

Cara saya melaksanakan layanan konseling Islami kelompok tentu berbeda dengan penanganan konseling individu, dalam konseling kelompok terdapat lebih dari

Adapun peningkatan prestasi belajar matematika dapat dilihat dari meningkatnya nilai siswa mulai dari tes awal pra tindakan dengan ketuntasan siswa 20 % dan setelah adanya

Berbagai bentuk pelayanan kategorial dilakukan dengan kreatif dan efisien, selain itu, perlu membangun konseling keluarga yang baik; konseling pra-nikah — selama ini yang

Pada tindakan siklus II ini,guru tetap sebagai pengajar dan peneliti bertindak sebagai pengamat/observer. Pertemuan prtama diawali dengan penyampaian kepada siswa tentang

Doktrin / Teori ini menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan tanpa otoritas untuk bertindak sebagai subjek di luar atau melebihi kekuasaan (outside the power) atau

Kesimpulan ini mengambil hasil dari perbandingan persentase anak yang mampu melakukan permainan engklek dengan baik pada tahap pra tindakan dan tahap siklus di akhir petemuan pada tahap