• Tidak ada hasil yang ditemukan

BE1 Ahmad Fahmi Nur Irfani Materi 3

N/A
N/A
AHMAD FAHMI NUR IRFANI

Academic year: 2025

Membagikan "BE1 Ahmad Fahmi Nur Irfani Materi 3"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR WILAYAH

Pengukuran Wilayah Menggunakan Total Station

Oleh

NAMA : Ahmad Fahmi Nur Irfani NIM : 215100200111021 KELOMPOK : BE 1

ASISTEN : Kanaya Putri Hardanti

Alifia Rossa Amelia Hafizh Razan Hidayat Amanda Hannysa Putri D Isma Syawla Lazuardy Ariya Ratana Teja G Kanaya Putri Hardanti Choirunnisa Hamidah A Randi Ilham Rahmandita Diva Al Khansa Wulandari Putri Budiyono Edi Suranta Sembiring Yuandini Kartika Wening

LABORATORIUM TEKNIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN DEPARTEMEN TEKNIK BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2024

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pemetaan, terdapat banyak jenis peta yang ada untuk menggambarkan keadaan permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil. Dalam pekerjaan yang menyangkut kontruksi seperti perencanaan dalam suatu pembangunan, peta memiliki peran penting. Peta memudahkan pekerjaan karena dapat mengetahui keadaan permukaan bumi tepatnya pada wilayah bersangkutan melalui bidang datar. Pada masa kini yang mana teknologi semakin maju dan berkembang dengan cepat, maka dalam pembuatan peta diperlukan dengan cepat dan juga harus tepat merepresentasikan keadaan sebenarnya. Dengan demikian, tahapan dalam pemetaan harus cepatdan tepat dengan menggunakan alat khusus. Salah satu tahapan pemetaan adalah pengukuran untuk memperoleh data pembuatan peta. Pada zaman sekarang yang teknologinya selalu diperbaharui dan ditingkatkan kecanggihannya, dalam pengukuran pemetaan juga menggunakan alat yang canggih yaitu total station.

Total station merupakan alat cangih dalam melakukan pemetaan karena telah dilengkapi dengan EDM dan fitur lainnya yang membantu proses pengukuran. Lengkapnya fitur yang ada pada alat ini mengartikan bahwa total station memiliki banyak fungsinya yang mana berperan penting dalam pembuatan peta. Alat ini dapat mengukur jarak, mengukur sudut, menentukan koordinat, pembacaan pengukuran secara otomatis, dan dapat menyimpan data hasil pengukuran. Namun dalam penggunaannya perlu diperhatikan karena jika penggunaannya salah maka dapat mempengaruhi hasil pengukuran. Hasil pengukuran dengan menggunakan total station digunakan untuk menentukan luas área suatu polygon, untuk dapat mengetahui titik koordinat, mengetahui jarak pesawat ke titik koordinat, dan data tersebut sangat penting untuk digunakan dalam pembuatan peta kontur dengan menggunakan teknologi komputer yaitu aplikasi ArcGIS yang mana akan dibahas pada praktikum kali ini.

1.2 Tujuan

1. Mahasiswa mampu mengetahui titik koordinat N, E, Z.

2. Mahasiswa mampu menentukan luas area suatu polygon.

3. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan peta kontur pada software ArcGIS.

(3)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Total Station

Total station merupakan alat yang pada dasarnya berupa teleskop yang ditempatkan di suatu bidang datar berbentuk piringan membulat yang dapat diputar mengalilingi sumbu horizontal, sehingga dapat membaca sudut vertikal untuk dibaca dan dihitung secara otomatis oleh alat ini yang mana dapat dibaca dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Dalam pengukurannya, karena alat ini memiliki teknologi yang lebih canggih dibandingkan dengan alat pengukuran lainnya, maka pada alat ini terdapat EDM. Dengan adanya EDM, alat Total station dapat digunakan dalam mengukur jarak dan melakukan pengukuran lainnya yang ditampilkan pada record yang ada pada alat untuk merekam aktivitas pengukuran yang dilakukan. Dalam penggunaannya, Total station digunakan sama dengan alat Theodolit namun perlunya pemahaman dalam fungsi tombol-tombol tambahan yang terdapat pada alat.

Manfaat alat ini adalah untuk mengukur sudut horizontal dan vertikal selama mensurvey dan melakukan suatu proyek. Alat ini mengintegrasikan fungsi alat theodolite dalam mengukur jarak dan sudut menggunakan EDM dan juga menggunakan sistem prisma dan laser untuk mengembangkan pembacaan digitaldari pengukuran yang dilakukan. Total station digunakan pada saat dilakukan pengukuran pada suatu bidang atau tempat yang akan dipetakan luas atau cukup sulit diukur. Khususnya pada daerah yang memiliki relief atau perbedaan ketinggian yang sangat signifikan. Hal ini dikarenakan alat ini yang dapat mempermudah pengukuran yaitu lebih cepat dan lebih efisien. Berdasarkan dari fakta terkait dengan Total station, maka alat Total station merupakan alat pengukur canggih untuk mengukur sudut dan jarak yang dilengkapi dengan alat pengukur jarak yang bekerja dengan menggunakan sistem elektrolis yaitu EDM atau electric distance meter yang mana dalam pembacaan sudut dan pembacaan lingkaran dilakukan secara digital melalui display monitor sehingga lebih efesien dan cepat dalam penggunaannya (Wardhana, 2015).

Alat Takheometer Elektronik (ATE) atau yang dikenal dengan sebutan Total station adalah alat hasil kombinasi teodolit 2 elektronik dengan alat Pengukur Jarak Elektronik (PJE) dan kolektor elektronik. Selain dapat mencatat data, total station juga mempunyai kelebihankelebihan yang berbeda untuk setiap pabrik. Total station juga telah didesain sedemikian rupa sehingga data dapat diunduh secara otomatis ke komputer menggunakan kabel interface, dan proses hitungan dilakukan dalam komputer yang selanjutnya dapat dihubungkan dengan printer atau plotter untuk penggambaran peta hasil pengukuran secara otomatis. Total station dapat digunakan pada tahapan survei manapun, baik survey pendahuluan, survei titik control, maupun survei pematokan. Alat ini sangat cocok untuk survey topografi di mana surveyor membutuhkan posisi (x, y, z) dari titik-titik detil yang cukup banyak (700 s/d 1000 titik per hari), dua kali lebih banyak dari data yang dapat dikumpulkan dengan alat teodolit biasa (stadia) dan PJE (Rahayu, 2015).

2.2 Kelebihan dan Kekurangan Total Station

Total station adalah alat yang canggih dibandingkan dengan alat pengukuran pemetaan lainnya, maka dalam penggunaannya akan lebih efesien, lebih cepat, dan lebih memudahkan pengguna. Kelebihan dari Total station adalah telah dilengkapi EDM yang mendukung alat ini dapat memiliki banyak fungsi yang menguntungkan yaitu alat ini dapat mengukur jarak. Selain terdapat EDM, alat ini juga terdapat media perekam yang berfungsi untuk meyimpan hasil pengukuran yang telah dilaksanakan. Hasil rekaman penyimpanan pengukuran menggunakan Total station ini disimpan pada on-board internal dan on-board external yang memory card, maka memiliki kemungkinan kecil terjadinya kehilangan dan kesalahan dalam pencatatan data pengukuran. Keunggulan lain dari alat ini adalah bahwa Total station dapat mengukur dengan

(4)

tingkat ketelitian yang tinggi dan lebih cepat dibandingkan dengan alat pengukuran lainnya.

Dengan demikian, Total station lebih baik digunakan dalam pembuatan peta dibandingkan dengan menggunakan alat theodolite (Mulyani dan Tampubolon, 2015).

Kekurangan dari Total station adalah memiliki ketergantungan dan keterkaitan dengan sumber listrik dalam menggunakan alat ini. Sebelumnya dijelaskan bahwa alat ini menggunakan EDM, display, dan komputer dalam penggunaanya yang mana aplikasi tersebut memerlukan listrik untuk dijalankan. Sehingga alat ini memerlukan listrik agar alat dapat digunakan. Selain itu, kekurangan dari alat ini adalah memiliki ketergantungan dengan sumber daya manusia (SDM) dalam menggunakannya. Hal ini dikarenakan alat ini lebih kompleks dibandingkan alat pengukuran pemetaan lainnya yang mana terdapat beberapa tombol dan aplikasi dalam penggunaannya. Dengan demikian, alat ini dapat digunakan oleh manusia yang memiliki pemahaman dalam penggunaannya agar memperoleh hasil yang benar dan tidak menyimpang. Kekurangan lainnya menurut literatur adalah alat ini yang biayanya lebih mahal dibandingkan dengan alat pengukuran lainnya karena alat ini dilengkapi dengan berbagai fitur lengkap sehingga menjadi alat yang canggih dalam proses pengukuran (Wardhana, 2015).

2.3 Pengertian EDM (Electronic Distance Meter)

EDM merupakan alat ukur jarak elektronik, menggunakan gelombang elektromagnetik berupa sinar infra merah sebagai gelombang pembawa sinyal pengukuran dan dibantu dengan sebuah reflektor berupa prisma sebagai target yaitu alat pemantul sinar infra merah agar kembali ke EDM. EDM berguna untuk mengukur jarak dari instrumen target. Sebuah kalkulator untuk mencari lokasi titik terlihat. Perekam data untuk mengurangi potensi kesalahan. Dengan bantuan trigonometri, sudut dan jarak dapat digunakan untuk menghitung posisi sebenarnya (x, y, dan z atau arah timur dan elevasi) titik yang disurvei secara absolut (Abdillah et al., 2018).

2.4 Pengertian Peta Kontur

Peta kontur adalah peta yang menggambarkan sebagian bentuk-bentuk permukaan bumi yang bersifat alami dengan menggunakan garis-garis kontur. Garis kontur pada peta topografi diperoleh dengan melakukan pengolahan interpolasi linier antara titik-titik ketinggian yang berdekatan. Interpolasi linier adalah suatu metode atau fungsi matematika yang menduga nilai pada lokasilokasi yang datanya tidak tersedia atau tidak didapatkan. Interpolasi linier mengasumsikan bahwa atribut data bersifat kontinu di dalam ruang dan atribut ini saling berhubungan (dependence). Pembentukan garis kontur menggunakan data dari pemetaan terestris memiliki akurasi yang tinggi tetapi pengukuran terestris memiliki beberapa kelemahan diantaranya membutuhkan biaya, waktu dan tenaga yang besar karena semakin luas area yang dipetakan semakin banyak pula titik yang harus diukur. Semakin rapat titik yang diambil, maka semakin akurat pula kontur yang dihasilkan, begitu pula sebaliknya. Titik ketinggian (spotheight) yang diambil dalam pengukuran terestris harus memiliki kerapatan dan persebaran yang baik untuk mengurangi kesalahan pada interpolasi kontur. Pembuatan peta kontur dan prosedur pembuatannya sudah sesuai. Untuk hasil pada peta kontur yang dibuat juga kurang lebih sama dengan yang di lapangan (Afani et al., 2019).

Peta adalah gambaran bumi yang diproyeksikan pada bidang datar dan dilengkapi dengan skala. Peta (map) berasal dari bahasa yunani “mappa” yang artinya taplak atau kain penutup meja. Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan pada tingkatan pembangunan. Peta kontur adalah suatu peta yang didalamnya terdapat (garis-garis kontur) yang menghubungkan tempat-tempat yang berketinggian sama.

Garis kontur adalah garis khayal dilapangan yang menghubungkan titik dengan ketinggian yang sama atau garis kontur adalah garis kontinyu diatas peta yang memperlihatkan titik-titik

(5)

diatas peta dengan ketinggian yang sama. Dan garis kontur ini merupkan ciri khas yang membedakan peta topografi dengan peta lainnya dan digunakan untuk penggambaran relief atau tinggi rendahnya permukaan bumi yang dipetakan (Solekhan, 2016).

2.5 Pengertian dan Fungsi ArcMap

ArcMap merupakan perangkat lunak utama yang digunakan untuk banyak proses dalam Sistem Informasi Geografis (GIS) dan pemetaan digital. Aplikasi ini dikembangkan oleh ESRI, sebuah perusahaan teknologi GIS terkemuka di dunia. Sebagai salah satu produk unggulan ESRI, ArcMap menjadi aplikasi yang sangat populer dan banyak digunakan di berbagai bidang yang melibatkan data spasial, seperti perencanaan wilayah, kehutanan, pertambangan, utilitas, transportasi, dan banyak lagi. Aplikasi ini memiliki kemampuan inti untuk memvisualisasikan data spasial, membangun basis data spasial baru, melakukan pemilihan (query) data berdasarkan kriteria tertentu, mengedit data, merancang desain peta, melakukan analisis spasial, serta menghasilkan tampilan akhir dalam bentuk laporan. Beberapa fungsi utama ArcMap antara lain menjelajahi dan mengeksplorasi data spasial, melakukan analisis GIS, menyajikan hasil analisis, menyesuaikan data sesuai kebutuhan, dan melakukan pemrograman untuk mengotomatisasi proses tertentu. Dengan berbagai fitur canggih tersebut, ArcMap membantu para profesional GIS dalam mengolah, menganalisis, dan menyajikan informasi geospasial secara efektif dan efisien (Lucyana, 2020).

ArcMap adalah program aplikasi utama dalam perangkat lunak ArcGIS yang berfungsi untuk memvisualisasikan dan mengolah data spasial atau geografis. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menampilkan peta, memanipulasi informasi geospasial, melakukan pencarian atau query terhadap data, memilih subset data berdasarkan kriteria tertentu, serta mengedit dan memperbarui data peta. ArcMap merupakan alat pemetaan yang lengkap dan terintegrasi dalam sistem desktop ArcGIS, yang menyediakan berbagai kemampuan untuk membuat, menganalisis, dan mempresentasikan peta secara komprehensif. Selain itu, ArcMap juga memiliki kemampuan untuk melakukan analisis spasial yang canggih, seperti overlay, buffer, jaringan, dan banyak lagi. Dalam proses visualisasi data, ArcMap menawarkan beragam pilihan simbol, warna, dan gaya untuk menyajikan informasi secara menarik dan informatif. Dengan antarmuka yang intuitif dan alur kerja yang terstruktur, ArcMap memudahkan pengguna dalam mengelola, menganalisis, dan mempresentasikan data geospasial secara efisien dan efektif (Kusumo, 2014).

2.6 Bagian Bagian Total Stasion + Gambar

(Daryono, 2019).

Bagian pertama adalah handle yang digunakan untuk pegangan tangan saat memegang atau mengangkat alat. Kedua yaitu optical sight atau pengarah kasar yang digunakan untuk membantu pembidikan dengan mengarahkan teropong ke target secara kasarannya. Ketiga terdapat battery mounting yang merupakan pembuka tempat baterai.

Keempat yaitu battery untuk penaruh tempat baterai. Kelima yaitu Focunsing telescope atau klem pengatur fokus benang yang digunakan untuk memperjelas benang pada lensa. Keenam

(6)

terdapat telescope atau lensa okuler yang merupakan lensa negatif sebagai lensa mata.

Selanjutnya yaitu klem pengunci vertikal yang berfungsi untuk mengunci teropong supaya tidak dapat digerakkan secara vertikal. Bagian alat yang kedelepan adalah penggerak halus vertikal sebagai penggerak teropong secara vertikal ke arah rambu ukur secara halus.

Kemudian terdapat nivo tabung yang memiliki fungsi untuk memasang posisi sumbu II pesawat secara horizontalyang diatur dengan 3 sekrup penyama rata. Bagian ke10 yaitu screen yang digunakan sebagai pembacaan skala lingkaran vertikal dan horizontal. Ke-11 yaitu klem pengunci horizontal yang digunakan untuk menunci badan pesawat agar tidak berputar secara horizontal. Kemudian terdapat penggerak halus horizontal yang digunakan untuk menggerakan teropong horizontal ke arah objek yaitu rambu ukur secara halus. Bagian ke-13 adalah klem pengunci yang fungsinya untuk mengatur posisi gelembung nivo untuk berada di tengah-tengah. Bagian selanjutnya ada fisir pembidik yang digunakan untuk membantu pembidikan dengan mengarahkan teropong ke target secara kasar. Kemudian terdapat lensa objektif yang berfungsi untuk melihat objek yang dibidik agar lebih jelas jika dilihat pada suatu titik tertentu. Bagian-bagian lainnya dari total station adalah panel pengoprasian, lensa centering, data input dan output, dan pengatur skrup kaki (Daryono, 2019).

2.7 Tujuan Pengukuran Wilayah Menggunakan Total Station

Manfaat dari total station akan melebihi downsides, dalam banyak kasus karena fitur- fiturnya semua inklusif dan integrasi digital. Alat total station mengintegrasikan fungsi theodolite untuk mengukur sudut dan jarak dengan EDM (meter jarak elektronik). Total station menggunakan sistem prisma dan laser untuk mengembangkan pembacaan digital dari seluruh pengukuran selama pekerjaan. Tujuan pemetaan menggunakan total station adalah sebagai upaya mengurangi kesalahan (dari manusia), aksesibilitas ke sistem berbasis computer, mempercepat proses, dan memberikan kemudahan (ringkas) (Wardhana, 2015).

Total Station merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Survei dengan menggunakan Total Station dilakukan bila tempat/bidang yang akan dipetakan luas dan atau cukup sulit untuk diukur, terutama bila daerah tersebut memiliki relief atau perbedaan ketinggian yang besar.

Dengan menggunakan alat ini, keseluruhan kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan efisien. Kedua alat pengukuran yaitu theodolite dan total station yang digunakan untuk mengukur sudut horizontal dan vertikal selama mensurvei dan proyek.

Masing-masing memiliki pro dan kontra tertentu yang dapat digunakan dalam berbagai situasi (Amanullah dan Khomsin, 2014).

(7)

BAB III METODOLOGI

3.1 Equipment and Function

No. Alat dan Bahan Fungsi

1. Pesawat Total Station Sebagai alat untuk mengetahui ketinggian tanah dan mengukur luas area

2. Kaki 3/Tripot Sebagai penyangga dari pesawat dengan bidikan 3. Unting-unting Sebagai indikator tegak lurus alat

4. Meteran Sebagai pengukur jarak pesawat dengan bidikan 5. Tongkat Prisma dan Prisma Sebagai tempat inframerah agar bisa dibidik

oleh

pesawat total station

6. Payung Sebagai pelindung pesawat theodolit dari panas dan

hujan 3.2 Procedure

3.2.1 Calculating Height (REM)

Datarkan dan hidupkan alat

Masukkan ke program REM

Dirikan prisma tepat dibawah Gedung

Masukkan ketinggian prisma

Bidik prisma

Bidik puncak Gedung

Catat ketinggian

(8)

3.2.2 Cordinate and Area Calculating 3.2.2.1 Cordinate Measurement

Datarkan dan hidupkan alat di titik benchmark

Masuk ke menu dan klik data collect

Masukkan nama file sesuai keperluan

Input OCC PT # dengan titik benchmark

Input backsight sebagai titik koreksi untuk menentukan error

Input FS/SS untuk titik-titik pembentuk polygon dengan

membidik prisma

3.2.2.2 Calculating Area

Datarkan dan hidupkan alat

Masuk ke program area

Masukkan file hasil bidikan yang sudah disimpan

Catat hasil

Next hingga keluar hasil luas area

(9)

3.2.3 Display Data

Nyalakan Alat

Masuk ke menu data mang

Pilih menu data maint

Pilih opsi list dan cari nama file

Data akan ditampilkan

(10)

BAB IV DISCUSSION

4.1 Data

4.1.1 Cara Pengumpulan Data

(11)
(12)
(13)
(14)

4.1.2 NEZ Coordinate

Nama titik N=Y (m) E=X (m) Z (m) SD (m)

OCCP/BM 9120578.452 677919.979 508.000

BS 9120602.333 677932.670 508.402 27.929

FS1 9120599.335 677888.282 508.341 38.016

FS2 9120561.198 677903.459 507.767 23.915

Luas Area 974.080 Tinggi Alat 1,250 m

Tinggi Prisma

1,540 m

4.1.3 Contur Map

(15)

4.1.4 Polygon Map

4.2 Procedure Analysis

4.2.1 Surveying Using Total Station

Pasang dan siapkan alat, kemudian tandai daerah BM lalu dipaskan dengan tanda titik BM dengan melihat optical plume, Lakukan kalibrasi nivo tabung sebanyak 3x dan nivo kotak sebanyak 3x., Tekan POWER, kemudian tekat OSET lalu OK. Cari 0 derajat (dihadapkan utara total station untuk kalibrasi 0 derajat), tekan F2 (Hold), kemudian tekan F3 (Yes), tekan F2 (data collect). Masukkan nama kelompok, pengganti huruf F1, Alp (Nomor) dan Num (Alphabet), lalu F4 (ENTER). OCCPT adalah titik alat berada, tekan F1 (Input), masukkan PT=2, Lalu enter, ID = BM 1 (titik alat)(benchmark), lalu enter HT adalah tinggi alat, Tekan record (F3), Hasil N (Y) dan E (X) dan Z (Z) , catat Tekan OK/Yes Bagian Backsight, input BS1 (backsight 1) lalu tekan enter, P Code = BS1 lalu enter, RHT adalah tinggi prisma isi 180 cm, lalu meas SD adalah jarak dari alat ke prisma tembak dengan memutar pemutar kasar agar pas dan juga lihat segitiga diatas, Catat SD, V, HR lalu tekan YES, Klik backsight kembali, tekan ENTER , kemudian pilih NEZ, Lalu tembak dan catat NEZ, Input PT = 3 dan ID = FS1 lalu klik SD,PT dirubah kebentuk semula dulu yaitu 3, Setelah diubah klik NEZ, Lakukan hingga FS5, Setelah semua selesai, klik ESP hingga menu awal, Klik MENU lalu klik tanda P (tanda panah kebawah) dengan F4, Klik F2 programs, Pilih tanda P (tanda panah kebawah) , Pilih area klik F1 lalu pilih file data, lalu klik list dengan F2, Pilih nama kelompok lalu enter (untuk mengetahui luas). Klik next sampai file end lalu klik esc lalu terakhir power.

(16)

4.2.2 Mapping Using ArcGIS

Pada proses pembuatan polygon menggunakan aplikasi ArcGIS terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang pertama pastikan aplikasi ArcGIS telah terinstal di laptop.

Kemudian file yang akan di input berupa file yang memilki kriteria nama titik, dan memilki koordinat titik X, Y dan Z yang berada didalam bolder. Langakh langkah pembuatan polygon adalah buka apliaksi ArcGIS dan buat lembar kosong baru, kemudian pilih file dibagian menubar dan pilih add data lalu klik ad X Y data. Pada tampilan selanjutnya akan diarahkan untuk memilih file yang telah disiapkan, kemudian pastikan spesifikasi titik telah sesuai agar tidak terjadi kesalahan pada tampilan polygon yang akan dibuat dan edit bagian koordinat system sesuai dengan titik pengukuran yang dilakukan yang mana pada proses pengukuran ini dilakukan di kota malang maka koordinat system diubah menjadi WGS 1984 UTM Zone 49S. titik pembidikan akan mucul di lembar kerja ArcGIS, kemudian titik tersebut diubah menjadi file jenis shapefile dengan cara mengeksport data hal ini bertujuan untuk menyimpan titik pembidikan dalam bentuk file yang dapat dibuka kapan saja pada ArcGIS tanpa perlu mengulang langkah awal dan untuk membantu pada proses legenda. Kemudian kita dapat memunculkan nama titik untuk mempermudah proses analisis yang dilakukan, langkah yang dilakukan adalah pilih file titik pembidikan pada layers kemudian pilih opsi properties dan pergi ke tollbar lebel, sesuikan text field menjadi nama titik dan ceklist bagian lebel feature in layer agar nama titik pada setiap titik pembidikan dapat muncul. Kemudian langkah untuk membuat gambar polygon adalah pilih tolls catalog pada bagian kanan layer, kemudian buat file baru pada folder yang sudah ditentukan, kemudian pilih opsi shapefile kemudian beri nama polygon titik pembidikan, pilih features type berupa plygon edit dan edit bagian koordinat system menjadi WGS 1984 UTM Zone 49S. kemudian file file polygon titik pembidikan pada layers dan pilih edit features lalu start editing, langkah selanjutnya adalah pilih editor pada yang ada pada toolbar dan pilih opsi edit windows lalu create features kemudian klik polygon titik pembidikan dan klik polygon pada contraction tools kemudian sambungkan garis dimulai dengan mengeklik titik pembidikan OCCTP ke BS, ke FS1, FS2 dan FS3 dan Kembali ke titik OCCTP dan klik dua kali untuk menutup polygonnya. Gambar polygon pada AcrGIS telah siap untuk ditampilkan pada peta.

4.3 Data Analysis

4.3.1 Type of Polygon

Metode polygon merupakan metode yang digunakan sebagai penentuan posisi horizontal banyak titik. Titik-titik tersebut dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian titik atau polygon. Metode polygon sendiri terbagi menjadi beberapa macam, yaitu polygon tertutup, polygon terbuka terikat sempurna, polygon terbuka terikat koordinat, dan ketelitian polygon bowditch. Polygon tertutup adalah polygon yang titik awal dan titik akhirnya menjadi satu. Polygon tertutup ini membutuhkan satu titik kontrol yang sudah diketahui koordinatnya, yaitu titik awal yang sekaligus digunakan sebagai titik akhir polygon. Berdasarkan data hasil praktikum, kami mendapati bahwa jenis polygon yang kelompok kami gunakan merupakan polygon tertutup, dimana titik awal dan titik akhir terhubung menjadi satu (Lestari et al., 2014).

4.3.2 Contour Map Hubungan Peta Kontur Dengan Ketinggian Lahan

Peta kontur merupakan sebuah peta yang menggambarkan atau merepresentasikan sebagian dari bentuk bentuk permukaan bumi yaitu salah satunya dapat memperlihatkan ketinggian lahan pada suatu wilayah yang dipetakan. Gambar pada peta kontur dapat berupa gambar realnya atau hanya dapat dengan menggunakan garis kontur. Garis kontur dapat diperoleh dengan melakukan pengolahan dari interpolasi linier yang diperoleh dari titik-titik ketinggian yang berdekatan. Pada peta kontur, beda tinggi atau elevasinya digambarkan

(17)

berupa garis kontur. Garis kontur ini dapat menghubungkan titik-titik yang ada dipermukaan bumi yang memiliki ketinggian yang sama. Pada awalnya garis kontur dibuat dengan menghubungkan interpolasi titik titik ketinggian dengan menggunakan garis. Garis kontur yang menghubungkan satu titik ke titik yang lain ini mengartikan bahwa ketinggian atau elevasi suatu wilayah tersebut bersifat kontinu. Elevasi duatu wilayah dapat diketahui dari garis kontur berdasarkan dengan jarak antar titiknya. Semakin dekat antar titiknya, maka semakin terjal daerah tersebut. Dan sebaliknya jika jarak antar titik semakin jauh, maka semakin landai elevasi wilayah tersebut. Pada peta kontur ini terdapat interval yang dapat memudahkan pembaca untuk mengetahui elevasi daerah yang dipetakan. interval kontur merupakan jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan (Afani et al., 2019).

4.3.3 Factors

Total Station adalah suatu alat yang merupakan kombinasi theodolit elektonik, Electronic Distance Meter, dan perangkat lunak yang berfungsi sebagai pengumpul dan pemroses data.

Data yang diperoleh dari pengukuran menggunakan Total Station adalah data berupa sudut dan jarak. Kemudian dengan menggunakan persamaan trigonometri, diperoleh nilai koordinat suatu titik. Pada dasarnya prinsip pengukuran sudut dengan menggunakan theodolit hampir sama dengan Total Station, yaitu dengan menggunakan salah satu titik sebagai referensi (backsight) kemudian mengukur titik lain (foresight) untuk dicari sudut ukurannya. Dari sudut ukuran ini nantinya akan digunakan untuk mencari azimuth. Dalam Total Station, pengukuran jarak dilakukan dengan memanfaatkan sistem Electronic Distance Meter (EDM). Efek kesalahan nol yang disebabkan ketidakakuratan besarnya perbedaan pusat elektrik instrumen dengan titik pusat pengukuran pada instrumen. Nilainya konstan dan biasanya telah ditentukan oleh pabrik pembuat. Kesalahan perioda perputaran yang disebabkan oleh electrik cross-talk dalam instrumen. Hal ini dapat diselesaikan dengan pengukuran berulang dan besarnya kesalahan dihitung dengan hitung kuadrat terkecil. Kesalahan pengukuran phase yang disebabkan keterbatasan resolusi teknik pengukuran yang digunakan. Untuk mengetahi kesalah sistematiknya maka alat ukur harus dikalibrasi terlebih dahulu, agar harga koreksi kesalahannya dapat dikoreksikan pada hasil ukuran. Efek refraksi atmosfir dimana kecepatan perambatan gelombang elektromagnetik di atmosfir tidak sama dengan kondisi ideal (ruang vakum). hal ini menyebabkan perlambatan penjalaran gelombang. Selain itu, kesalahan lain juga dapat disebabkan oleh kesalahan manusia seperti pengaturan alat, pengukuran tinggi alat, dan perhitungan (Simbolon et al., 2017).

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil pembacaan dengan menggunakan total station. Hal paling utama yaitu kesalahan pada alat yang digunakan.

Ketika penyetelan alat kurang maksimal atau terdapat kerusakan, maka hasil pembacaan akan kurang maksimal. Faktor lain yang dapat mempengerahu yaitu faktor alam dan faktor kesalahan surveyor. Faktor alam dapat meliputi lengkungan permukaan bumi, melengkungnya cahaya matahari (refraksi), adanya getaran udara sehingga pengukuran lebih baik tidak dilakukan ketika cuaca sangat panas. Kesalahan surveyor meliputi kesalahan pada mata (kelelahan), kesalahan pada pembacaan yang kurang tepat, dan lain-lain (Wardhana, 2015).

(18)

4.4 Contour Map Usage on Agricultural Engginering

Pengaplikasian peta kontur dalam bidang Teknik Pertanian salah satunya yaitu digunakan untuk pemetaan status kerusakan tanah pada lahan pertanian. Salah satu fungsi dari tanah yaitu sebagai media tumbuh tanaman untuk menghasilkan biomassa. Dimana adanya kerusakan lahan pertanian akibat dari budidaya yang kurang tepat atau karena faktor dari luar akan mengakibatkan penurunan kualitas dari tanah itu sendiri. Kerusakan tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah. Dalam penentuan kerusakan tanah terdapat parameter-parameter yang mencakup sifat dasar tanah. Seperti pH tanah, redoks, jumlah total mikrobia, daya hantar listrik, komposisi fraksi, derajat pelulusan air, berat isi, porositas, kedalaman solum, kebatuan permukaan dan erosi. Melihat perlunya mengatasi hal tersebut agar tidak memberikan dampak yang lebih besar lagi, maka diperlukan suatu pemetaan untuk mengetahui status kerusakan pada tanah lahan pertanian. Yang mana salah satu peta yang diperlukan untuk mengetahui status kerusakan tanah tersebut yaitu peta kontur (Sumarno et al., 2015).

Perencanaan pembangunan jaringan irigasi pertanian merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam upaya peningkatan efisiensi irigasi agar dapat berperan untuk memecahkan masalah kelangkaan air di sektor pertanian. Kegiatan dimulai dengan perencanaan petak, kemudian dilanjutkan penentuan lokasi bangunan dan dimensi saluran, serta penentuan elevasi muka air. Dalam perencanaan petak dibutuhkan pembuatan peta topografi dan peta kontur untuk membantu melihat lokasi mana yang akan didirikan bangunan irigasi (Suprapto, 2016).

(19)

BAB V CONCLUSIONS

5.1 Conclution

Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum telah sesuai dengan tujuan yang tertulis yaitu:

a. Mahasiswa mampu mengetahui titik koordinat N,E,Z Dimana data koordinat NEZ merupakan data yang didapatkan ketika melakukan pengukuran dengan menggunakan total station. Data NEZ nantinya akan digunakan sebagai sumber acuan atau titik koordinat XYZ dalam pembuatan peta topografi dan polygon. Data NEZ yang didapatkan selama praktikum berlangsung ada 4 titik yaitu titik OCCPT (BM), FS1, FS2, FS3, dan FS4.

b. Mahasiswa mampu menentukan luas area suatu polygon Dari data koordinat NEZ yang telah dikonversi kedalam koordinat XYZ kemudian diolah kedalam excel untuk kemudian dijadikan peta polygon. Peta polygon yang didapatkan adalah polygon tertutup. Hal ini dikarenakan penembakan berpusat pada titik OCCPT (BM) dan pesawat total station tidak berpindah sehingga penembakan tidak akan membetuk poligon terbuka. Polygon tertutup merupakan poligon dengan koordinat awal dan akhir yang mempunyai koordinat sama. Metode poligon tertutup ini membutuhkan dua titik acuan dalam setiap kali berdiri alat. Titik acuan yang dimaksudkan adalah titik acuan yang berada di belakang atau backsight, titik acuan yang berada di depan atau foresight, dan titik acuan berdiri alat .

Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan peta kontur pada software ArcGIS. Peta polygon yang didapatkan kemudian diubah menjadi peta kontur untuk mengetahui ketinggian lokasi yang dilakukan pengukuran. Suatu garis kontur yang memiliki kerapatan cukup tinggi menginterpretasikan daerah yang cukup curam atau memiliki beda ketinggian yang tinggi. Oleh karena itu, jika terdapat garis kontur yang memiliki beragam kerapatan berarti terdapat ketinggian lahan pada wilayah tersebut.

5.2 Saran

Praktikum berjalan dengan lancar, segala aktivitas praktikum dapat terlakasana dengan baik. Tetapi untuk asistensi praktikum diharapkan pada asisten untuk turut serta mengajari Ketika praktikan kesulitan dalam mengerjakan. Kedepannya semoga dapat dibenahi.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah LM, Awaluddin M, Arief LN. 2018. Analisis perbandingan koreksi data pengukuran EDM (Electronic Distance Measurement) guna monitoring metode episodik deformasi Gunung Merapi. Jurnal Geodesi Undip 7(4): 107-118.

Afani IYN, Yuwono BD, Bashit N. 2019. Optimalisasi pembuatan peta kontur skala besar menggunakan kombinasi data pengukuran terestris dan foto udara format kecil. Jurnal Geodesi Undip 8(1): 180-189.

Amanullah F, Khomsin. 2014. Studi perbandingan GPS CORS metode RTK NTRIP dan total station dalam pengukuran volume cut and fill. Jurnal Teknik Pomits 10(10): 1-6.

Daryono RW. 2019. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Animasi Penggunaan Total Station untuk Pengukuran Stake Out Lengkungan Jalan pada Mata Kuliah Praktikum Geomatika II di Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan UNY. Skripsi. Program Studi Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik.

Universitas Negeri Yogyakarta.

Kusumo ADVD. 2015. Analisis Perubahan Zona Nilai Tanah Akibat Perubahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Skripsi. Program Studi Teknik Geodsesi, Fakultas Teknik. Universitas Dipenogoro Semarang.

Lucyana L. 2020. Pemanfaatan sistem informasi geografis (SIG) untuk pemetaan rumah penduduk di rw 01/rt 02 kelurahan Sekarjaya Kecamatan Baturaja Timur. Jurnal Tekno Global 9(1) : 7-12.

Mulyani AS, Tampubolon SP. 2015. Pengukuran Tinggi Dengan Menggunakan Total Station dan Sipat Datar Studi Kasus Daerah Ciloto, Puncak-Jawa Barat. Tugas Akhir. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Indonesia.

Rahayu LP. 2015. Studi Perbandingan Perhitungan Volume Menggunakan Data Total Station Dengan Dan Tanpa Prisma. Skripsi. Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

Solekhan. 2016. Pembuatan Garis Kontur Dijital Menggunakan Perangkat Lunak ArcGIS 10.2.

Skripsi. Program Studi Teknik Sipil, Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta

Wardhana, YPK. 2015. Pembaruan Peta dan SIG Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Skripsi. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

(21)

DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Lestari ES, Sabri LM, dan Bambang DY. 2014. Pembuatan program perataan parameter jaring poligon dengan menggunakan visual basic for application (VBA) Microsoft Excel. Jurnal Geodesi Undip 3(1): 334-335

Simbolon ABS, Bambang DY, dan Fauzi JA. 2017. Analisis perbandingan ketelitian metode registrasi antara metode kombinasi dan metode traverse dengan menggunakan terrestrial laser scanner dalam pemodelan objek 3 dimensi.

Jurnal Geodesi Undip 6(4): 289.

Sumarno, Sri H, dan Ratna CH. 2015. Pemetaan status kerusakan tanah di lahan pertanian di Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali. Jurnal Agrosains 17(1):

21-26.

Suprapto. 2016. Perencanaan Umum dan Peta Letak atau Layout Sistem Planning Diklat Teknis Perencanaan Irigasi. Modul 06. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

(22)

LAMPIRAN

(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)

LAMPIRAN TAMBAHAN

(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)

LAMPIRAN ACC DHP

(41)

REVIEW VIDEO

Dari video tersebut dijelaskan bahwa langkah pertama harus kita lakukan adalah merangkai total station terlebih dahulu. dimana kita mengambil total station dan diletakkan langsung di atas. Dalam langkah ini perlu memperhatikan dan memastikan bahwa total station terkunci dengan baik pada tripod. Langkah berikutnya adalah memasang unting unting di bagian tripot. Selanjutnya adalah menyiapkan prisma yang akan digunakan bersamaan dengan total station selanjutnya untuk alat dan bahan yang pertama ada total station sebagai alat pengukuran, lalu ada tripod sebagai penyangga dari total station, lalu ada unting unting sebagai indikator tegak lurus. Alat selanjutnya ada prisma sebagai pantulan dari sinar infra red. Selanjutnya ada role meter untuk mengukur jarak dan tinggi. Lalu payung untuk pelindung dari total station. Selanjutnya bagian bagian dari total station. Yang pertama ada skrup ABC untuk mengatur nivo kotak dan nivo tabung. Selanjutnya ada display untuk menampilkan data dari hasil penembakan. Selanjutnya ada skrup horizontal untuk mengatur pesawat secara horizontal. Selanjutnya ada optical flow untuk meluruskan unting unting dengan titik.

Selanjutnya ada skrup vertikal untuk mengatur pesawat secara vertikal. Selanjutnya ada lensa objektif yang dekat dengan benda benda untuk menangkap benda, selanjutnya ada lensa okuler untuk menangkap didik. Selanjutnya ada di nivo kotak dan nivo tabung untuk mengetahui kesejajaran alat. Selanjutnya ada skrup kasar dan skrup halus untuk mengatur fokus dan terakhir ada handle sebagai pegangan dari total station. Sebelum kita menggunakan total stasion, kita harus menyeimbangkan nivo kotak dan nivo tabung sehingga berada di tengah lingkatan. Setelah kita menyeimbangkan nivonya, kita akan menyalakan alat ini dengan menekan tombol power. Ditunggu hingga alat ini menampilkan layar kemudian dilakukan pengukuran.

Referensi

Dokumen terkait

· Menyatakan posisi titik-titik pada permukaan bumi ke dalam sistem koordinat bidang datar yang nantinya bisa digunakan untuk perhitungan jarak dan arah antar titik.. ·

Pengukuran titik detil tachimetri adalah suatu pemetaan detil lengkap (situasi) yaitu pengukuran dengan menggunakan prinsip tachimetri (tacheo artinya menentukan posisi dengan

Metode pengukuran pengikatan ke belakang, merupakan salah satu metode dalam pengukuran kerangka dasar horizontal untuk menentukan koordinat titik-titik yang diukur

Prosedur mengenai aplikasi dengan menentukan titik koordinat melalui Global Positioning System (GPS) pada sistem operasi android, Google Maps untuk menentuan jarak lokasi-lokasi

Metode pengukuran Collins dan Cassini merupakan salah satu metode dalam pengukuran kerangka dasar horizontal untuk menentukan koordinat titik -

Pengukuran statik merupakan penentuan posisi dari titik-titik statik (diam) dimana pengukuran statik pada penelitian ini sangat penting untuk mengetahui koordinat yang

Selanjutnya diukur panjang rata-rata dengan dua titik pengukuran, dan arah lebar dua titik pengukuran dan tebalnya dengan empat titik pengukuran untuk menentukan volume

19 Model pembelajaran menggunakan robot untuk menentukan koordinat dirancang dengan menggunakan Leica DISTO A6 Distance untuk menentukan hasil pengukuran jarak antara