Nama: Sofwa Alya Ningsih NIM: 226120510
Mata Kuliah: Akuntansi Manajemen Semester: III
Prodi: Manajemen Bisnis Syariah Dosen: Mia Hermaliana, SE, MM
JAWABAN
1. Konsep Dasar dan Fungsi Akuntansi Manajemen:
Konsep dasar akuntansi manajemen adalah proses pengumpulan, pengolahan, dan analisis informasi keuangan dan non-keuangan untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang lebih baik. Fungsi utama akuntansi manajemen adalah sebagai berikut:
- Perencanaan: Membantu manajemen dalam merencanakan tujuan, strategi, dan anggaran.
- Pengendalian: Memberikan alat untuk memantau kinerja dan mengidentifikasi penyimpangan dari rencana.
- Pengambilan Keputusan: Memberikan informasi yang relevan untuk mendukung keputusan manajemen, seperti penetapan harga produk, alokasi sumber daya, dan pemilihan proyek.
- Evaluasi Kinerja: Menilai kinerja perusahaan, departemen, atau proyek untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
- Motivasi: Mendorong karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengukur kinerja dan memberikan insentif.
2. Ruang Lingkup Akuntansi Manajemen:
Ruang lingkup akuntansi manajemen mencakup berbagai aspek, termasuk:
- Pengumpulan dan analisis data biaya.
- Perencanaan anggaran dan ramalan.
- Analisis varian (perbedaan antara hasil aktual dan rencana).
- Pengendalian stok, produksi, dan operasional.
- Pengambilan keputusan investasi dan harga produk.
- Evaluasi kinerja departemen dan individu.
- Penentuan biaya produk atau layanan.
3. Anggaran Biaya Overhead Pabrik (BOP):
Anggaran Biaya Overhead Pabrik adalah perkiraan biaya yang diperlukan untuk mendukung operasi pabrik atau fasilitas produksi selama periode tertentu. Biaya overhead pabrik mencakup biaya-biaya tetap dan variabel yang tidak langsung terkait dengan produksi, seperti biaya listrik pabrik, biaya
penyusutan mesin, gaji supervisor produksi, dan biaya bahan penunjang. Anggaran ini membantu manajemen dalam mengendalikan dan merencanakan pengeluaran overhead pabrik.
4. Metode Alokasi Biaya Overhead Pabrik (BOP):
Metode alokasi biaya overhead pabrik adalah cara untuk mendistribusikan biaya overhead pabrik ke produk atau departemen yang membutuhkannya. Beberapa metode alokasi yang umum meliputi:
- Alokasi berdasarkan jam tenaga kerja langsung.
- Alokasi berdasarkan jam mesin.
- Alokasi berdasarkan biaya bahan langsung.
- Alokasi berdasarkan aktivitas (Activity-Based Costing, ABC).
Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu, dan pemilihan metode tergantung pada karakteristik bisnis dan tujuan manajemen.
5. Perbedaan Harga Pokok Pesanan dan Harga Pokok Proses:
- Harga Pokok Pesanan:
- Digunakan dalam lingkungan produksi khusus atau custom.
- Biaya dihitung per pesanan atau proyek tertentu.
- Biaya overhead pabrik dialokasikan secara langsung ke pesanan.
- Mencatat biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
- Lebih cocok untuk produk-produk yang dibuat sesuai pesanan pelanggan.
- Harga Pokok Proses:
- Digunakan dalam lingkungan produksi berkelanjutan dan massal.
- Biaya diakumulasikan per proses produksi atau departemen.
- Biaya overhead pabrik dialokasikan menggunakan metode alokasi.
- Mencatat biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik untuk seluruh proses produksi.
- Lebih cocok untuk produk-produk yang diproduksi dalam jumlah besar.
6. CV BUANA mengolah produknya melalui 3 proses, yaitu departemen proses 1, departemen proses 2 dan departemen proses 3, serta ditunjang oleh 2 departemen jasa yaitu jasa listrik (X) dan departemen jasa pemeliharaan mesin M. Seluruh tenaga listrik dan pemeliharaan mesin sepenuhnya digunakan oleh departemen produksi dengan proporsi:
Departemen Proses 1: 20% digunakan untuk Produk, 35% digunakan untuk Jasa I, dan 45% digunakan untuk Jasa II.
• Departemen Proses 2: 40% digunakan untuk Produk, 35% digunakan untuk Jasa I, dan 25%
digunakan untuk Jasa II.
• Departemen Proses 3: 40% digunakan untuk Produk, 30% digunakan untuk Jasa I, dan 30%
digunakan untuk Jasa II.
Berikut adalah perkiraan besarnya Biaya Overhead Pabrik (BOP) untuk masing-masing departemen:
1. Departemen Proses 1:
• Biaya Overhead Pabrik Total = X (biaya overhead pabrik untuk departemen ini)
• Proporsi untuk Produk = 20%
• Proporsi untuk Jasa I = 35%
• Proporsi untuk Jasa II = 45%
2. Departemen Proses 2:
• Biaya Overhead Pabrik Total = Y (biaya overhead pabrik untuk departemen ini)
• Proporsi untuk Produk = 40%
• Proporsi untuk Jasa I = 35%
• Proporsi untuk Jasa II = 25%
3. Departemen Proses 3:
• Biaya Overhead Pabrik Total = Z (biaya overhead pabrik untuk departemen ini)
• Proporsi untuk Produk = 40%
• Proporsi untuk Jasa I = 30%
• Proporsi untuk Jasa II = 30%