• Tidak ada hasil yang ditemukan

BENCANA ALAM DI INDONESIA

N/A
N/A
Cindy Amelia

Academic year: 2024

Membagikan "BENCANA ALAM DI INDONESIA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BENCANA ALAM DI INDONESIA

NAMA : SINDI AMELIA

PELATIHAN : KARTU PRAKERJA

PELATIHAN KARTU PRAKERJA

INDEPENDENT CRUISE SHIPS & HOTEL SCHOOL

(2)

DAFTAR ISI...i

BAB I BENCANA ALAM...1

A. Pengertian Bencana Alam...1

B. Jenis-jenis Bencana Alam...1

C. Langkah-langkah Mitigasi Bencana Alam...2

BAB II BENCANA ALAM DI INDONESIA...5

A. Gunung Berapi...5

B. Gempa Bumi...6

C. Tsunami...6

D. Tanah Longsor...7

E. Banjir...8

(3)

BAB I

BENCANA ALAM

A. Pengertian Bencana Alam

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.

Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

B. Jenis-jenis Bencana Alam

Secara teori terdapat 3 jenis bencana alam yaitu :

1. Bencana Alam Geologi, merupakan bencana alam yang terjadi karena faktor tenaga dari dalam bumi. Contoh dari bencana alam geologi adalah seperti gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan juga tanah longsor

2. Bencana Alam Meteorologi, merupakan bencana alam yang terjadi karena adanya perubahan iklim atau cuaca. Contohnya adalah seperti Badai siklon, badai tropis, kekeringan, banjir dan sebagainya.

3. Bencana Alam Ekstra Terestrial, merupakan bencana alam yang terjadi karena faktor dari luar angkasa seperti badai meteor, badai matahari dan sebagainya.

Contoh yang ada pada soal seperti perubahan iklim, kekeringan, badai tropis merupakan termasuk jenis bencana meteorologi. Bencana itu berkaitan dengan perubahan iklim. Kekeringan terjadi karena perubahan iklim, badai tropis itu juga

(4)

bertiup kencang dan menimbulkan badai.

C. Langkah-langkah Mitigasi Bencana Alam

Bencana alam adalah risiko yang tidak terhindarkan, yang mana mitigasi ini hal penting agar dampak dari bencana yang muncul dapat diminimalisir. Mitigasi juga memiliki langkah yang harus dilalui sesuai dengan prosedur serta tahapan guna mengurangi risiko serta dampak dari bencana. Berikut beberapa langkah-langkah mitigasinya.

a. Langkah awalnya adalah mengurangi dampak dari bencana yang bisa kapan saja terjadi. Contoh kegiatannya seperti melakukan pemetaan pada wilayah rawan bencana, pembuatan bangunan yang tahan gempa, penanaman pohon, hingga memberikan penyuluhan terhadap kesadaran masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana.

b. Langkah selanjutnya adalah melakukan perencanaan yang mana akan berpatokan dengan bencana yang pernah terjadi dan mungkin saja terjadi kembali. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan korban jiwa serta kerusakan yang mungkin terjadi pada fasilitas umum.

c. Langkah ketiga mitigasi yaitu respon yang adalah upaya untuk meminimalisir bahaya yang diakibatkan bencana. Tahap ini berlangsung pasca bencana.

Rencana penanggulangan bencana yang dilaksanakan dengan fokus pada upaya pertolongan korban bencana serta antisipasi adanya kerusakan juga jadi hal yang diperhatikan.

d. Langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah yaitu pemulihan. Langkah ini perlu diambil setelah terjadi bencana yang mana bertujuan untuk mengembalikan kondisi seperti sedia kala. Pada tahap tersebut, disarankan untuk lebih fokus terhadap tempat tinggal sementara untuk para korban bencana dan dapat membangun kembali sarana dan prasarana yang terdampak.

Dari siklus waktunya kegiatan penanganan bencana sendiri dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu

(5)

1. Kegiatan sebelum bencana terjadi 2. Kegiatan saat bencana terjadi

3. Kegiatan sesaat setelah bencana terjadi

4. Kegiatan pasca bencana yang meliputi pemulihan, penyembuhan, perbaikan serta rehabilitasi

Contoh Mitigasi

1. Mitigasi Bencana Tsunami

Mitigasi bencana tsunami ini merupakan sistem untuk deteksi tsunami serta memberikan peringatan untuk mencegah jatuh korban. Sistem peringatan yang digunakan juga dibagi menjadi 2 yaitu sistem peringatan internasional serta sistem peringatan regional.

2. Mitigasi Bencana Gempa Bumi

Mitigasi bencana gempa bumi ini dibagi menjadi tiga yaitu sebelum gempa, saat terjadi gempa dan pasca gempa. Masing-masing mitigasi tersebut dapat mengurangi dampak dari bencana tersebut. Sebelum gempa dapat mendirikan bangunan yang tahan gempa, mengenali lokasi bangunan tempat tinggal, tempatkan perabotan pada tempat yang proporsional, siapkan peralatan seperti P3K, senter, makanan instant, periksa listrik dan gas, catat nomor telepon darurat dan mengenali jalur evakuasi. Saat terjadi gempa kamu dapat mengikut beberapa hal seperti tetap tenang, hindari sesuai yang dapat roboh, perhatikan dimana kamu berdiri, turun dari kendaraan dan menjauh dari pesisir pantai. Pasca gempa kamu bisa keluar dari bangunan dengan menggunakan tangga manual, berikan pertolongan pertama untuk mereka yang terluka dan tetap menghindari bangunan yang memiliki potensi roboh.

3. Mitigasi Bencana Gunung Berapi

Upaya mitigasi bencana ini adalah pemantauan dari aktivitas gunung api.

Data hasil pemantauannya sendiri dikirimkan ke Direktorat Vulkanologi dan

(6)

aktivitas gunung berapa aktif. Hal ini bertujuan untuk menjelaskan jenis serta sifat bahaya, arah penyelamatan diri, pengungsian hingga penanggulangan bencana gunung berapi.

4. Mitigasi Tanah Longsor

Mitigasi bencana ini dilakukan agar mengurangi dampak dari tanah longsor, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah.

1. Menghindari daerah rawan bencana 2. Mengurangi tingkat keterjalan lereng

3. Terasering menggunakan sistem drainase yang baik 4. Penghijauan dengan tanaman berakar dalam

5. Mendirikan bangunan yang memiliki pondasi kuat

6. Menutup rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk 7. Melakukan relokasi

Apabila sudah mengetahui cara mengatasi bencana alam, maka hal lainnya yang perlu dipersiapkan adalah dengan memberikan proteksi lebih terhadap diri menggunakan asuransi.

(7)

BAB II

BENCANA ALAM DI INDONESIA

A. Gunung Berapi

Letusan gunung merapi yang terjadi di tahun 1930 dan 2010. Gunung Merapi termasuk gunung yang terkenal di Indonesia dan termasuk gunung api aktif.

Sejak tahun 1600-an, gunung ini sudah meletus lebih dari 80 kali. Letusan terbesar Gunung Merapi terjadi di tahun 1930. Di saat itu, terjadi pergejolakan awan panas yang turun sekitar 20 km. Dampak dari gunung merapi pada saat letusan tersebut yaitu merusak 23 desa disekitarnya.

Selain itu, dampak yang berbahaya yaitu membuat 1.369 penduduk tewas.

Selain di tahun tersebut, terjadi bencana besar lainnya akibat dari letusan Gunung Merapi yaitu di tahun 2010. Di masa itu, ada debu vulkanik yang beterbangan dan tidak hanya menutup Yogyakarta, tetapi juga ke seluruh Jawa Barat.

Meletusnya gunung ini bahkan sampai diliput oleh media luar negeri karena dampaknya yang besar dan dapat menewaskan sekitar 275 orang berdasarkan data dari BNPB.

(8)

Bencana alam gempa bumi adalah getaran yang ada di permukaan bumi yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti pergerakan lempeng, patahan yang aktif, runtuhan batuan, sampai dengan aktivitas gunung api.

Gempa bumi di Indonesia sering terjadi salah satu yang berbahaya yaitu terjadi di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004. Bencana gempa bumi ini menyebabkan banyaknya korban jiwa sehingga sangat merugikan manusia.

Kekuatan gempa ini sangat berbahaya karena berukuran 9,1 sampai dengan 9,3 Skala Richter. Karena kekuatan gempa yang begitu besar inilah yang menyebabkan bencana alam lain seperti tsunami yang bisa merusak Aceh dan wilayah yang ada disekitarnya.

C. Tsunami

(9)

Tsunami adalah salah satu contoh bencana alam di Indonesia. Bencana tsunami sendiri berasal dari bahasa Jepang yang artinya adalah ombak lautan. “Tsu” sendiri adalah lautan sedangkan “nami” artinya gelombang ombak.

Jadi, arti kata tsunami adalah gelombang ombak yang ada di lautan. Penyebab terjadinya tsunami karena ada pergerakan di dasar laut karena gempa bumi. Dari situ, timbullah ombak besar yang menghantam daratan.

Ombak ini memiliki ketinggian tertentu dengan massa air yang besar sehingga terbilang cukup mematikan dan dapat menelan korban jiwa. Kejadian tsunami ini dapat berlangsung cepat. Di Indonesia sendiri sudah pernah terjadi tsunami besar di bulan September yang menjadikan korban jiwa sebanyak 2.100 orang.

Selanjutnya di tanggal 22 Desember 2018, terjadi bencana tsunami karena gejala vulkanisme yaitu letusan Anak Krakatau di Selat Sunda. Akibatnya terjadi gelombang besar yang menghantam pesisir pantai di daerah Banten dan Lampung.

D. Tanah Longsor

Tanah longsor adalah batuan atau tanah yang mengalami pergerakan yang terjadi di kemiringan sehingga bergerak turun dari lereng karena tidak stabilnya batuan penyusun lereng tersebut.

Hal ini terjadi karena tidak kuatnya penopang tanah seperti tidak adanya tumbuhan sehingga tanah mudah mengalami penurunan atau yang disebut dengan erosi. Indonesia pernah mengalami longsor yang besar seperti terjadi di Kampung Cigarehong, Dusun Cimapag, Kab. Sukabumi, Jawa Barat.

(10)

Berikutnya adalah banjir yaitu peristiwa terendamnya daratan karena terjadinya kenaikan volume air. Telah kita ketahui kalau contoh bencana alam di Indonesia ini sudah sangat sering terjadi.

Hal ini terjadi terutama di kota-kota besar. DKI Jakarta adalah salah satu kota yang tidak asing dari bencana alam ini. Setiap tahunnya terjadi banjir yang menyebabkan pemukiman tidak bisa ditempati oleh masyarakatnya.

Sampai ada yang melakukan pengungsian akibat tingginya banjir. Selain itu, banjir di Jakarta ini sering terjadi tiap tahunnya karena mayoritas masalah sampah yang seringkali dibuang sembarangan oleh masyarakat disekitarnya.

Referensi

Dokumen terkait

Bencana gempa bumi tektonik merupakan salah satu dari bencana alam yang kadang memicu bencana lain (yaitu tsunami, gunung meletus, gempa bumi volkanik, kebakaran dan tanah

Keadaan kacau yang dimaksud adalah keadaan dimana masyarakat sedang dalam situasi panik akibat bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, tsunami, akan

Bencana alam yang terjadi selalu menyisakan kepedihan yang mendalam. Baik berupa gempa bumi, tanah longsor, banjir, gunung meletus, ataupun tsunami. Bencana menyebabkan korban

Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami,

Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia di antaranya seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, tanah longsor, banjir, angin puting beliung, dll.. Sekitar 13 %

Bencana alam yang terjadi selalu menyisakan kepedihan yang mendalam. Baik berupa gempa bumi, tanah longsor, banjir, gunung meletus, ataupun tsunami. Banyak korban

Proses : Siswa dapat mendeskripsikan peristiwa alam yang terjadi gempa bumi, tanah longsor, banjir, angin putting beliung, tsunami dan gunung meletus 2.. Siswa dapat menjelaskan

No Bencana 1 alamBanjir 2 Tsunami 3 Gempa bumi 4 Tanah longsor 5 Gunung meletus Bencana alam yang disebabkan oleh alam ditunjukkan oleh nomor.... Gempa bumi yang disebabkan oleh