BUDIDAYA DUKU
Oleh:
Eko Siswanto
Klasifikasi
Kingdom:
Plantae
Sub Kelas:
Eudikotil
Genus:
Lansium Spesies: L.
Parasiticum Ordo:
Sapindales Divisi:
Magnoliophyt a
Sub Divisi:
Angiosper mae
Famili:
Meliaceae
`Varietas`
• Duku Palembang (Duku Komering/rasuan)
• Duku Matesih (Karanganyar, Tawangmangu
• Duku Condet (Jakarta) Kerabat Duku masih dekat
• Langsat (Lansium parasiticum)
•Kokosan (Lansium parasiticum) Karabat Duku agak jauh:
• Kecapi (Sandoricum koetjapi)
• Mahoni (Swietenia mahagoni)
• Suren (Toona surenii)
Kerabat Duku: Langsat
• Morfologi akar, batang, daun, dan buah hampir sama
dengan duku, tetapi
kerapatan daun di pohon lebih jarang
• Buah langsat bentuk dan ukuran hampir sama, tetapi kulit lebih tipis dan biji
jumlahnya lebih banyak dan besar
Kerabat duku: Kokosan
• Morfologi akar, batang, daun, dan buah hampir sama dengan duku
• Buah di tandan lebih rapat, buah lebih kecil bentuk lebih
mengerucut. Kulit lebih tipis dan tidak bisa dikupas sehingga kalau makan harus digigit dengan bekas tangkai berada ke arah mulut, biar bila tergigit langsung masuk mulut.
Biasanya buah habis dipanen masih berdebu, maka harus dicuci dulu sebelum dikonsumsi (sumber foto dari google)
Kerabat Jauh Duku: Kecapi
( Sandoricum koetjapi )
Morfologi Duku:Akar
• Akar yang terlihat di atas tanah berupa banir (akar papan) yang pipih menonjol di atas tanah
Morfologi Duku: Batang
Tinggi mencapai 30 m dan gemang hingga 75 cm.
Batang biasanya beralur- alur dalam tak teratur.
Pepagan (kulit kayu) berwarna kelabu
berbintik-bintik gelap dan jingga, mengandung
getah kental berwarna susu yang lengket
Morfologi Duku: Daun
• Daun berupa majemuk
menyirip ganjil, gundul atau
berbulu halus, dengan 6–9 anak daun yang tersusun berseling
• Anak daun jorong (eliptis) sampai lonjong, 9–21 cm × 5–
10 cm, mengkilat di sisi atas, seperti jangat, dengan pangkal runcing dan ujung meluncip
(meruncing) pendek, anak daun bertangkai 5–12 mm.
Morfologi: Bunga
• Bunga terletak dalam tandan yang muncul pada batang atau cabang yang besar,
menggantung, sendiri atau dalam berkas 2–5 tandan atau lebih, kerap bercabang pada pangkalnya, 10–30 cm panjangnya, berambut.
Bunga-bunga berukuran kecil, duduk atau bertangkai pendek, menyendiri,
berkelamin dua. Kelopak berbentuk cawan bercuping-5, berdaging, kuning kehijauan.
Mahkota bundar telur, tegak, berdaging, 2–3 mm × 4–5 mm, putih hingga kuning pucat. Benang sari satu berkas, tabungnya mencapai 2 mm, kepala-kepala sari dalam satu lingkaran. Putiknya tebal dan pendek
•
Morfologi: Buah
• Buah buni yang berbentuk jorong, bulat atau bulat memanjang, 2-4(-7) cm × 1,5–5 cm, dengan bulu halus kekuning-kuningan dan daun
kelopak yang tidak rontok.
• Kulit (dinding) buah tipis hingga tebal (kira-kira 6 mm). Berbiji 1–3, pipih, hijau, berasa pahit; biji
terbungkus oleh salut biji (arilus) yang putih bening dan tebal, berair, manis hingga masam.
• Kultivar-kultivar yang unggul
memiliki biji yang kecil atau tidak berkembang (rudimenter), namun arilusnya tumbuh baik dan tebal, manis.
Pemeliharaan
• Pemupukan
• Penyiangan
• Pengendalian Hama dan Penyakit
• Pengasapan
Budidaya Duku
• Syarat Tumbuh
• Penyediaan Bibit
• Penanaman
• Pemeliharaan
• Panen
• Penanganan Pasca Panen
Syarat Tumbuh
• Duku bisa tumbuh pada daerah yang curah hujannya tinggi, pada tipe iklim A, B, dan C
• Suhu udara sekitar 25 drajat Celcius
• Tinggi tempat yang dikehndaki bisa tumbuh dan menghasilkan buah di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl
• Tipe tanah yang cocok adalah tanah latosol, podsolik kuning, atau kalau tidak ada aluvial juga masih cocok.pH: 6-7
• Tanaman duku lebih senang tumbuh ternaungi, maka sering kita lihat tanaman duku berdampingan dengan tanaman duku yang ditanam di pekarangan rumah atau tumbuh bersama tanaman tahunan lainnya seperti duren (Durio
zibethinus)dan manggis (Garcinia mangostana)
• Duku sangat toleran sekali terhadap kadar garam tinggi, asalkan kandungan pada tanah ini mengandung banyak bahan organik, dan sangat toleran terhadap kondisi kering. Jika anda menanam dengan kondisi tanah yang berpasir, mungkin
penanaman duku kurang cocok, bisa saja kita lakukan dengan memberikan bahan organik dan jangan sampai telat untuk menyiramnya.
Areal Penanaman duku
Penyediaan Bibit
• Bisa dari Perbanyakan generatif dari biji
• Bisa dari Perbanyakan vegetatif dari cangkok, sambung pucuk, sambung susuan, okulasi, dan stek
Bibit dari biji mulai menghasilkan buah saat umur sekitar 25 tahun
Dari sambung pucuk dan sambung susuan mulai berbuah umur 8 tahun setelah tanam
Dari cangkok dan stek belum diketahui
Bibit Vegetatif Sambung Pucuk
Cangkok
Stek dan Sambung Susuan
https://www.youtube.com/watch?v=nDkGRlN UdE0
Penanama n
• Pengaturan jarak tanam (dalam meter): 7 x 8, 8 x 8, 8 x 9, 9 x 9, 9 x 10, 10 x 10, tergantung kesuburan tanah. Kalau subur
jaraknya lebar
• Pembuatan lubang tanam: 60 cm x 60 cm x 60 cm, atau 80 cm x 80 cm x 70 cm
• Pengisian lubang: diisi campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos, banyaknya bisa
- 2-3 kaleng per lubang - 1 : 1 (1 pupuk, 1 tanah) - 2 kg per lubang tanam
• Penanaman: setelah lubang siap. Lubangi tanah dengan tangan, masukkan bibit setelah dibuka polibagnya tanpa merusak perakaran
Pemeliharaan
• Pemupukan
• Penyiangan
• Pengendalian Hama dan Penyakit
• Pengasapan
Pemupukan
•
Tahun I:-
(15-30 kg) pupuk organik-
100 gram Urea, 50 gram TSP, dan 20gram ZK•
Tahun II-
(25-40) kg pupuk organik,-
150gram Urea, 60 gram TSP, 40 gram ZKK•
Tahun II Pupuk dinaikkan sedikit dari tahun ke II, tetapi sebaiknya sesuai kebutuhan dan kesuburan tanah
Penyiangan
• Dilakukan bila ada gulma biar tidak digunakan untuk sarang hama dan penyakit paling tidak radius 1-2 m dari pohon (piringan)
• Sebaiknya diberi penutup tanah dari tanaman legum untuk menambah kesuburan
Hama/Penyakit dan Pengendaliannya
• Hama
Hama yang bisa menyerang tanaman ini adalah kutu putih (Pseudococcus lepelleyi) yang sering menyerang daun muda dan penggerek buah duku, penggerek ini membuat lubang pada buah duku dan kemudian buah duku akan jatuh sebelum matang.
Penyakit
• Penyakit yang sering menyerang tanaman duku adalah penyakit cakar ayam.
Gejalanya bisa anda lihat pada ujung tanaman tumbuh tunas pendek, rapat,
bergerombol, dan membengkok (bundel). Sejauh ini saya belum melihat beberapa faktor dilapanga akibat penyakit ini, namun saya rasa dari gigitan serangga
penghisap (Helopeltis sp.). Jika sudah terserang penyakit ini tanaman tidak bisa tumbuh memanjang.
Untuk mencegah penyakit ini maka kita harus membasmi hama duku yang
mengakibatkan penyakit ini timbul. Anda bisa menggunakan insektisida Tamaron 0,3% dan ujung cabang yang terserang (bundel) dipotong saja dan buang serta jangan lupa bersihkan.
Pengasapa n
• Pengasapan dilakukan pada saat duku sedang berbunga, bertujuan untuk menghalau hama yang mengganggu perkembangan bunga
• Istilah orang Sumatra Selatan untuk melekatkan bunga
Panen
• Duku dapat berumur sekitar 300 tahun seuai dengan kesuburan tanah, pemeliharaan
• Bunga akan menjadi buah biasanya sekitar 6 bulan setelah bunga mekar. Berbunga sekitar bulan September-Oktober, dan berbuah
sekitar Maret- April
• Satu musim dapat dipanen selama 3 x pemanenan
Tanda-tanda buah duku yang siap
dipanen
Kulit buah berwarna kuning kehijau-hijauan bersih dan bahkan telah menjadi kuning keputih-putihan
Buah agak lunak
Getah pada kulit buahnya sudah tampak berkurang atau tidak ada getah sama sekali pada kulit buah duku, jika buah masih berwarna hijau berarti buah belum matang dan tidak siap dipanen
Dipanjat pohonnya dan dipotongi tandan– tandan buahnya yang matang dengan pisau atau gunting
pangkas
• Menggunakan tangga akan mengurangi kerusakan kuncup-kuncup bunga yang masih dominan.
Cara Panen
Periode Panen
Tanaman duku mulai berbunga sekitar bulan September dan Oktober setiap tahunnya
Buahnya yang masak mulai dapat dipungut setelah 6 bulan kemudian sejak keluarnya bunga, yaitu sekitar bulan Februari atau Maret.
Prakiraan Produksi
Pohon duku yang berumur 10 tahun dapat menghasilkan 40-50
kg, buah duku meningkat menjadi 80–150 kg pada umur
pohon 30 tahun, hasil
maksimumnya menurut laporan yang ada mencapai 300 kg per
pohon.
PASCA PANEN
1. Pengumpulan
Setelah buah dipanen, maka buah duku tersebut
dikumpulkan disuatu tempat yang kering dan tidak berair.
2. Penyortiran
Sortasi terutama dilakukan berdasarkan ukuran
besar
kecilnya buah duku, sekaligus membuang buah
yang busuk atau cacat dan menyingkirkan
tandannya 3. Penyimpanan
Proses penyimpanan dalam kamar pendingin dengan suhu 15o C dan kelembaban nisbi 85- 90 % dapat memungkinkan buah bertahan sampai 2 minggu, jika buah-buah itu direndam dulu dalam larutan Benomil.
4. Pengemasan dan Pengangkutan
o Buah duku mudah sekali mengalami kerusakan
o Untuk mengatasi kemungkinan adanya kerusakan pada buah duku, terutama kerusakan pada waktu perjalanan, maka buah duku itu harus dikemas sedemikian rupa dengan menggunakan kemasan yang kuat.
Jenis kemasan yang paling baik untuk buah duku adalah peti kayu.
Ukuran kemasan jangan terlalu kecil atau besar, tetapi
sebaiknya berukuran lebih kurang 30 x 30 x 50 cm yang
dapat memuat buah duku sekitar 20 kg per peti