Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Project Based Learning
Keunggulan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran daring dipadukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif bagi interaksi antara siswa dengan siswa serta guru dan siswa, tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu (Nasution, dkk. Unsur blended learning meliputi, tatap muka di kelas, pembelajaran mandiri, penggunaan aplikasi (web), tutorial, kerjasama dan evaluasi dengan guru sebagai fasilitator (Abdullah. Sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan menerapkan blended learning, guru harus menyiapkan terlebih dahulu segala kebutuhan pembelajaran, terutama penggunaan platform teknologi yang akan digunakan dalam pembelajaran yang akan digunakan tanpa tatap muka.
Beberapa platform yang dapat digunakan dalam blended learning antara lain adalah group list (mailing list seperti Yahoo group, Google+, dll), blog guru, media sosial (Facebook, Twitter, Instagram, Path, dll), sistem atau aplikasi LMS pembelajaran manajemen. (seperti Moodle, Edmodo, Quipper, Classe, dll.) dll. 9 yang ditentukan oleh pendidik digunakan dalam pembelajaran dengan terlebih dahulu menyusun langkah-langkah pembelajaran yang dirancang. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi pembelajaran dan menjawab beberapa pertanyaan awal di blog guru.
Guru menyediakan jadwal untuk mendiskusikan hasil jawaban siswa terhadap berbagai pertanyaan guru melalui blog. Blended learning sangat efektif, efisien dalam meningkatkan kemampuan siswa, menyenangkan dan meningkatkan minat belajar siswa dengan lingkungan belajar yang beragam. Siswa juga dapat terus belajar tanpa takut ketinggalan materi karena materi pembelajaran dapat diakses melalui website yang disediakan guru.
Selain mempunyai kelebihan di atas, model pembelajaran Blended Learning juga mempunyai kekurangan yaitu sulit dilaksanakan jika sarana dan prasarana tidak mendukung, seperti smartphone, laptop, jaringan internet, dan lain-lain. (Fathurrahman, dkk, 2015) : 6). Penekanan dalam model pembelajaran Discovery Learning lebih pada penemuan konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Penerapan Discovery Learning di suatu sekolah akan bergantung pada karakteristik guru, siswa, dan satuan pendidikan.
Setiap satuan pendidikan mempunyai kelebihan masing-masing, baik unggul dalam pengelolaan sekolah, mutu pendidikan, masukan peserta didik, maupun unggul dalam sarana dan prasarana pembelajaran. Keunggulan pada satu satuan pelajaran mungkin menjadi kelemahan pada satuan pelajaran yang lain, begitu pula sebaliknya. Pengolahan data merupakan suatu kegiatan yang meliputi pengolahan data dan informasi yang diperoleh siswa melalui membaca literatur, mengamati objek, wawancara, melakukan eksperimen, dan sebagainya.
Pada tahap ini siswa dapat menemukan suatu konsep, teori atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. 19 suatu kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai asas umum dan berlaku pada semua kejadian atau permasalahan yang sama dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Keunggulan dan kekurangan Model Pembelajaran Discovery Learning
Model ini dapat membantu siswa memperkuat konsep diri karena memperoleh kepercayaan diri untuk bekerja sama dengan orang lain. Berpusat pada siswa dan guru berperan sebagai fasilitator dalam proses diskusi, sehingga memungkinkan siswa mengemukakan gagasan. Misalnya, siswa yang lamban mungkin akan berusaha mengembangkan pikirannya ketika dihadapkan pada hal-hal yang bersifat abstrak.
Harapan yang diberikan pada strategi ini mungkin mengecewakan para guru dan siswa yang terbiasa dengan perencanaan dan pengajaran tradisional. Strategi ini mungkin tidak memberikan peluang berpikir kreatif jika makna yang ingin ditemukan terlebih dahulu dipilih oleh guru, begitu pula prosesnya di kalangan guru. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Discovery learning untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar sejarah kelas
Dengan menggunakan alat media visual tersebut diharapkan siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan fokus yang baik dan dalam kondisi yang menyenangkan, sehingga pesan apa pun yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik dan dapat meresap ke dalam hati serta diingat. lagi oleh para siswa. Pada langkah ini guru diharapkan menyampaikan apa saja kompetensi dasar pada mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan gambar kita menghemat tenaga dan siswa akan lebih mudah memahami materi yang diajarkan.
Pada langkah ini, guru harus mampu berinovasi karena penerapan langsung terkadang kurang efektif dan siswa merasa mendapat sanksi. Setelah itu mengajak siswa mencari rumus, tinggi badan, sejarah atau syarat KD dengan indikator yang ingin dicapai. Ajaklah sebanyak-banyaknya siswa dan teman lainnya untuk membantu agar proses diskusi dalam PBM menjadi lebih menarik.
Untuk itu guru akan mengembangkan materi dan menanamkan konsep materi yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Dalam proses berdiskusi dan membaca gambar tersebut, guru harus memberikan penekanan, meskipun hal itu dicapai dengan meminta siswa lain mengulangi, menulis atau menggunakan bentuk lain, dengan tujuan agar siswa mengetahui bahwa hal tersebut penting untuk mencapai KD dan indikatornya. yang telah ditetapkan. Jika siswa belum memahami apa yang harus diperhatikan ketika mengamati gambar, guru memberikan penguatan tentang gambar tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Picture and Picture
Penerapan metode picture and picture dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V B di wilayah Min Konawe Selatan. Penggunaan gambar dapat membantu dan memudahkan siswa dalam berpikir atau berimajinasi selama pembelajaran berlangsung. Selain itu, penggunaan model Sample-Non-Examples yang ditujukan kepada siswa dapat membantu dalam memahami dan menganalisis suatu konsep (Dewi, dkk, 2014).
Setelah itu guru dapat meminta bantuan siswa dalam mempersiapkan gambar yang telah dibuatnya, sekaligus membentuk kelompok siswa dan memberikan petunjuk serta membiarkan siswa menganalisis gambar tersebut. Setelah memahami hasil analisis yang dilakukan siswa, guru menjelaskan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Examples Non Examples
Penerapan model pembelajaran example non example pada materi tokoh sejarah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Gunungsari. Model Pembelajaran Berbasis Lingkungan Contoh Non Contoh Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Gugus Captain Japa. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning, siswa diharapkan belajar melalui pengalaman dan bukan melalui hafalan.
Guru membangkitkan motivasi dan mendorong pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan dibahas dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan. Guru memperlihatkan gambar atau video yang berkaitan dengan materi dan siswa menganalisis gambar atau video tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
Selain itu, penggunaan model pembelajaran ini dapat memudahkan siswa dalam mengingat materi karena membahas masalah secara langsung (Rahmadani, 2019:85). Senada dengan pernyataan Suci, penerapan model ini dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi dan kinerja siswa, karena siswa belajar menggunakan konsep dan proses interaksi untuk menilai, mengidentifikasi, mengumpulkan dan mengevaluasi hipotesis berdasarkan data yang dikumpulkan. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengatur tugas-tugas pembelajaran yang sesuai, melakukan percobaan untuk memperoleh penjelasan dan memecahkan masalah, mengumpulkan data, membuat hipotesis dan memecahkan masalah.
Guru membantu siswa merefleksikan atau mengevaluasi penyelidikan siswa dan proses yang digunakan siswa.
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Menggunakan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar teori akuntansi pada mahasiswa jurusan ekonomi UNDIKSHA.